Anda di halaman 1dari 4

Lab kimia :

1. Nama alat : Lemari Asam


Fungsi :  untuk menyimpan alat-alat kimia atau bahan kimia.  
Cara Penggunaan :

Naikkan jendela sorong atau sliding windows sesuai kebutuhan dan


keinginan.
Hidupkan lampu sorong beserta switch blower.
 Apabila blower sudah aktif, Anda harus melakukan prinsip ini secara hati-
hati. Untuk menghindari percikan zat kimia ke wajah, turunkan jendela
sorong setinggi bahu.
 Jika terpaksa Anda harus meninggalkan proses reaksi yang sedang
berlangsung, turunkan jendela sorong dengan bukaan sekitar 10cm dari
atas meja.
Apabila pekerjaan telah usai, bersihkan meja menggunakan kain kering dan
bilas dengan kain basah. Kemudian lap kembali hingga k
Jika sudah tidak digunakan lagi, matikan switch lampu kemudian tutup
window dan jendela sorong.

Pemeliharaan alat :

 Periksa kebersihan lemari asam


 Apabila ada tumpahan zat, amati jenis pereaksi (asam / basa)
 Periksalah menggunakan kertas lakmus

Gunakan penetral:

a. Jika tumpahan asam, maka larutan penetralnya adalah natrium karbonat

b. Jika tumpahan basa, maka larutan penetralnya adalah ammonium klorida


Lalu encerkan dengan air, dan lap

2. Nama alat : Neraca analitik

Fungsi : Untuk mengukur berat suatu zat atau bahan kimia dalam jumlah sangat kecil.

Cara Penggunaan :

1. Letakkan piringan di atas timbangan.


2. Tekan tombol “tare” agar bobot piringan nol.
3. Buka salah satu kaca pada timbangan.
4. Letakkan bahan kimia akan diukur bobotnya di atas piringan tersebut.
Gunakan alat bantu saat meletakkan bahan kimia tersebut karena meletakkan
dengan tangan, debu yang ada pada tangan akan mempengaruhi berat bahan
tersebut.
5. Tekan tombol yang ada pada timbangan dan unggu angka yang tertera
hingga 4 digit di belakang koma.
6. Bersihkan timbangan dengan sikat pembersih agar sisa bahan kimia tidak
tertinggal yang akan mempengaruhi keakuratannya saat melakukan timbangan
berikutnya.

Cara Pemeliharaan :

1. Matikan timbangan jika tidak digunakan dengan


cara melepas baterai dan mencabut stop kontak.
2. Sering-sering membersihkan timbangan dari debu
dan kotoran.
3. Selalu meletakkan timbangan pada tempat yang
datar.
4. Hindarkan menaruh benda diatas timbangan bila
sedang tidak digunakan.
5. Jauhkan timbangan pada alat elektronik lainnya
6. Simpan pada tempat yang sejuk dan jauhi dari
sinar matahari secara langsung.
7. Lakukan tera ulang pada timbangan sebelum
pemakaian.

2. Nama Alat : Buret


Fungsi : untuk  meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang
memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi .
Cara Penggunaan :
1. Cucilah terlebih dahulu buret dengan air bersih
2. Lalu tambahkan sabun pada proses pencuciannya
3. Selanjutnya bilaslah kembali menggunakan air bersih
4. Jika sudah dilakukan, maka bilas dengan aquades
5. Ceklah apakah kran buret tersebut bocor atau tidak
6. Keringkan buret dengan dibalut, lalu disumbat dengan menggunakan
tisu
7. Lakukan kalibrasi terhadap buret setahun sekali

Cara Pemeliharaan :

1. Mencuci buret dengan air


2. Menambahkan sabun dalam proses mencuci
3. Kemudian dibilas kembali dengan air
4. Setelah itu bilas dengan aquades
5. Mengecek kran buret bocor atau tidak
6. Mengeringkan buret dengan cara dibalut dan disumbat dengan tisu
7. Melakukan kalibrasi pada buret selama 1 tahun sekali
8. Apabila di dalam buretterdapat sumbatan pada ujungya dan kristalnya
untuk memelihara buret dicuci denngan melepaskan kran buret bisa juga
direndam pada H2SO4 + HNO3 atau didinginkan
3. Nama Alat : Pipet Gondok
Fungsi : untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan
ukuran pipet gondok
Cara penggunaan :
Pertama bagian bola karet yang ada diatas pipet tetes dipencet dan tahan
kemudian dimasukkan ke dalam cairan. Saat pipet dimasukkan bola karet
dipencet lalu lepaskan dan angkat pipet dari cairan lalu pindahkan ke wadah
lain.

cara Pemeliharaan :
a. Buanglah larutan yang mungkin tersisa di dalamnya sampai benar-
benar bersih. Namun berhati-hatilah agar tidak sampai terjadi
kontaminasi pada bahan yang digunakan
b. Kemudian dilakukan pencucian biasa tanpa sabun. Namun pastikan
anda tidak menyentuh secara langsung berbagai bahan yang ada di
dalam pipet sebelumnya. Sehingga akan lebih bersih dan aman
untuk diaplikasikan kembali pada jenis larutan lainnya
c. Bersihkan menggunakan cairan sabun sampai benar-benar bersih.
Namun setelahnya anda harus mencuci tangan dengan benar dan
memastikan tidak ada larutan yang terkena tangan secara langsung
d. Bisa dikeringkan dengan tisu atau lap khusus sehingga bisa
langsung digunakan kembali atau disimpan dalam keadaan terbalik
agar airnya bisa turun dan cepat kering setelah dicuci
4. Nama Alat : Labu Ukur
Fungsi :
Fungsi utama dari labu ukur adalah sebagai media dalam menyiapkan
sebuah larutan.
Selain pengenceran larutan, pembuatan larutan juga menggunakan labu ukur
dalam prosesnya. Dalam membuat sebuah larutan dari suatu senyawa
berbentuk padat yang kemudian dilarutkan dengan sejumlah pelarut,
digunakan labu ukur dalam perhitungan volume akhirnya.
Cara penggunaan :
1. Masukkan sampel yang ingin di encerkan
2. Tambahkan aquades ke dalam labu ukur, hingga tanda batas.
3. Kocok larutan, hingga campuran merata.
4. Larutan sudah jadi dan siap digunakan.
5. Masukkan larutan tersebut ke dalam botol bahan dan simpan ditempat
yang sesuai.
cara Pemeliharaan :
Bersihkan labu ukur menggunakan air sabun bersuhu hangat. Peralatan gelas
ini mungkin perlu digosok dengan kuas Bilas dengan air keran diikuti oleh 3-4
kali bilasan dengan air deionisasi.
5. Nama Alat : Erlenmeyer
Fungsi : Digunakan sebagai alat untuk mengukur, menyimpan, dan
mencampur cairan.
Cara Penggunaan :
1. Pegang leher erlenmeyer, masukkan larutan yang akan dititrasi.
2. Diguncangkan dengan perlahan - lahan dan hati - hati serta lihat
perubahan warna yang terjadi.
Cara Pemeliharaan :
Cara yang pertama dengan membalik tabung dna biarkan sisa air hilang dna
kering dengan sendirinya. Sedangkan cara kedua adalah dengan
mengeringkannya menggunakan tisu. Kedua cara ini bisa dilakukan
sekaligus. Jika tabung sudah benar-benar kering, baru deh Anda bisa kembali
menyimpannya untuk digunakan kembali.

6. Nama Alat : Corong Pisah


Fungsi : Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian
yang tinggi. Selain itu juga untuk memisahkan dua cairan yang tidak
bercampur karena kepolarannya yang berbeda. Corong pisah ini biasa juga di
gunakan untuk melakukan pemisahan ekstraksi.
Cara penggunaan :
Masukkan larutan zat cair, misalnya air dan minyak. Diamkan terlebuh dahulu
sampai stabil, putar keran sampai batas tertentu untuk mengeluarkan zat cair
yang lebih berat masa jenisnya, lalu lakukan hal yang sama untuk
mengeluarkan zat cair yang lebih ringan zat masa jenisnya.
cara Pemeliharaan :
• Hindari penempatan corong pisah dekat dengan panas yang berlebihan dan
nyala api.
• Hindari terpaan panas hingga 1100C.
• Hindari pendinginan dibawah -200C.
7. Nama Alat : Lemari Reagen
Fungsi :
Untuk menghindarkan atau menjauhkan atau membuang segala jenis uap
berbahaya, baik dalam bentuk cairan seperti asam sulfat, maupun padatan
NaOH.
Cara Penggunaan :
Penyimpanan dan penataan bahan kimia di dalam lemari reagen harus
berdasarkan urutan alfabetis akan lebih tepat apabila bahan kimia sudah
dikelompokkan menurut sifat fisis dan sifat kimianya terutama tingkat
kebahayaannya.
Semua bahan harus diberi label secara jelas dan untuk larutan harus
dicantumkan tanggal pembuatannya.

Cara Pemeliharaan :
Cara merawat lemari reagen adalah dengan memperhatikan cara
penyimpanan dan penataan bahan kimia tersebut yaitu dari aspek pemisahan
(segregation),
tingkat resiko bahaya (multiple hazards),
pelabelan (labeling),
fasilitas penyimpanan (storage facilities),
wadah sekunder (secondary containment),
bahan kadaluarsa (outdate chemicals),
inventarisasi (inventory) dan
informasi resiko bahaya (hazard information).

Anda mungkin juga menyukai