Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

“GOOD MICROBIOLOGICAL PRACTICE AND PROCEDUR (GMPP)


DAN PENGENALAN ALAT”

Disusun Oleh :

Kelompok : C1-1

Karima Pratiwi 162210101059


Faradita Yulia R.P. 172210101027
Ferdianti Ayu M. 172210101131
Nilam Wardah 172210101135

Dosen Jaga:

apt. Bawon Triatmoko, S.Farm., M.Sc.

LABORATORIUM BAGIAN BIOLOGI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2020
LAPORAN SEMENTARA

Good Microbiological Practice and Procedure (GMPP)

1. Buatlah prosedur penggunaan APD

Diwajibkan sebelum menggunakan perlengakapn APD harus mencuci tangan


terlebih dahulu

Dilanjutkan memakai jas laboratorium, untuk penggunaan jenis jas laboratorium


yang akan dipakai tergantung pada tingkat perlindungan yang diperlukan dengan
benar, tidak terlalu kecil atau terlalu besar.

Dilanjutkan mengunakan alas kaki tertutup seperti sepatu bot yang sesuai dan
pas yang diperlukan di laboratorium untuk meminimalkan kemungkinan
tergelincir dan tersandung mencegah cedera akibat benda jatuh dan untuk
mencegah paparan bahan berbahaya

Dilanjutkan menggunakan sarung tangan hal ini penting untuk menangani bahan
berbahaya serta terkontaminasi, bahan sarung tangan yang paling umum
digunakan di laboratorium adalah nitril

Selanjutnya menggunakan pelindung mata untuk melindungi area sekitar mata


dari tercipratnya bahan mikroorganisme/ bahan berbahaya.
2. Buatlah prosedur cuci tangan dengan benar

Diambil sabun dengan cara menekan pompa sabun menggunakan salah satu telapak
tangan sedangkan tangan lainnya menerima sabun

Dibuka kran air dengan siku atau kaki untuk menghindari kontaminasi di bagian
tangan

Dibasahi tangan, gosok telapak tangan yang satu ke telapak tangan lainnya

Digosok punggung tangan dan sela jari secara bergantian

Digosok ibu jari kiri dengan menggunakan tangan kanan dan sebaliknya

Digosok jari-jari tangan kanan yang tergenggam di telapak tangan kiri dan sebaliknya
serta di bagian pergelangan tangan

Dibilas tangan dengan air sampai semua sabun habis

Dikeringkan tangan dengan tisu atau lap sekali pakai

Perhatian :

Sabun bisa mengiritasi kulit jadi pembilasan dan pengeringan penting untuk melindungi
kulit dari iritasi, perhiasan tidak boleh dipakai di laboratorium, menggunakan krim
tangan atau pelembab setelah mencuci tangan juga bisa mengurangi kemungkinan
terjadinya iritasi kulit
3. Bagaimana cara menggunakan mikropipet yang baik

Persiapan

Dibaca instruksi untuk penggunaan yang tepat termasuk berbagai jenis disinfektan
yang akan digunakan

Dibutuhkan tempat pembuangan, tisu, disinfektan yang sesuai untuk menangani


tumpahan dan kontaminasi pipet, memiliki pipet dan tip cadangan

Jika pipet mempunyai filter, harus diperiksa apakah ada kontaminasi atau tidak. Jika
ada, filter harus diganti

Permukaan pipet harus diperiksa, jika perlu dibersihkan dengan disinfektan. Jika pipet
kotor atau terkontaminasi selama penggunaan, perlu melakukan pemeriksaan dari awal
kembali atau diganti menggunakan pipet cadangan dan dekontaminasi pipet asli saat
pekerjaan telah selesai

Disetel pipet ke volume yang diperlukan sebelum mulai berkerja karena hal ini dapat
mengurangi kemungkinan pemipetan volume cairan yang salah
Menggunakan Pipet

Dipastikan pipet dan wadah cairan dipegang dengan baik agar tangan tidak terkena
cairan, jika tidak ingin memegang wadah maka sebaiknya menggunakan rak

Saat memipet cairan ke dalam pipet, letakkan ujung pipet tepat di bawah permukaan
cairan sehingga kita dapat menarik cairan tanpa ada gelembung udara

Saat memipet cairan, sebaiknya secara perlahan, jika terlalu cepat memungkinkan
adanya gelembung udara

Saat memindahkan cairan, pastikan pipet dan tabung erlenmeyer jaraknya dekat untuk
menghindari risiko menetaskan cairan yang berpotensi berbahaya

Pipet dipegang tegak / vertical dan tidak horizontal untuk menghindari kontaminasi
filter. Jika filter terkontaminasi maka harus diganti

DIkeluarkan cairan tepat diatas permukaan cairan lain dalam wadah dan hindari
percikan atau aerosol, keluarkan secara perlahan

Dibuang tip dengan hati-hati ke tempat pembuangan. Setelah prosedur selesai, periksa
filter apakah perlu diganti atau tidak. Bersihkan pipet dengan disinfektan sebelum
dimasukkan kembali ke tempat penyimpanan

Pembuangan Limbah

Ditutup dan buang tempat pembuangan ke tempat yang telah disediakan


Kalibrasi

Pipet yang memiliki setel volume secara manual dapat disesuaikan dan perlu
dikalibrasi pada titik waktu yang disepakati misal setiap tahun untuk memastikan
bahwa volume yang disetel pada pipet sesuai dengan volume sebenarnya dari zat cair

Pemindahan cairan sering dilakukan dengan menggunakan timbangan dan air yang
telah dikalibrasi sebelumnya. 1 ml air = 1 g, minimal tiga sampel air pada kisaran
volume maksimum-minimum dan tengah-tengah harus ditimbang untuk
mengidentifikasi apakah pipet tersebut pengukurannya akurat

Jika pipet keluar dari kalibrasi dari volume yang disetel, atur ulang kembali secara
manual, mungkin perlu di servis oleh teknisi atau membuangnya. Pipet yang tidak
akurat tidak boleh digunakan

Perhatian :

Pipet menggunakan mulut tidak boleh dilakukan karena kemungkinan ada paparan bahan
yang berpotensi berbahaya
Pengenalan Alat

1. Kenali dan pelajari cara penggunaan, prinsip kerja, dan fungsi dari alat-alat tersebut!
 Autoklaf
Cara penggunaan : Harus mengecek berapa jumlah air yang tertampung di
dalmnya, sebaiknya gunakan air hasil destilasi. Lalu masukkan peralatan medis secara
satu persatu sesuai dengan penampung, kemudian aturlah timer dengan waktu
minimalnya 15 menit dengan suhu 121-125 derajat celcius. Lalu tunggu air hingga
mendidih agar uapnya memenuhi ruangan dan terdesak keluar, mengencangkan klep
pengamannya. Tunggu sampai tekanannya sama dengan udara lingkungan sekitanya
Prinsip : Dengan menggunakan uap air dalam waktu 15 dengan suhu 121-125
derajat celcius
Fungsi : Untuk membunuh bakteri yang menmpel di alat medis
 Laminal air flow laminar/ LAF
Cara penggunaan : Nyalakan almpu UV selama 30 menit sebelum LAF
digunakan. Hindarkan sinarnya dari mata, siapkan semua alat steril yang akan
digunakan sebelumnya alat disemprot dengan alkohol 70%. Kemudian meja dan
dinding dalam LAF disemprot alkohol 70%, dan blover pada LAF dihidupkan untuk
menjalankan air flow kemudian nyalakan lampu dalam LAF lalu LAF siap digunakan.
Prinsip kerja : Meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat kerja
Fungsi : Agar bebas dari debu dan spora
 Inkubator shake
Cara penggunaan : Sambungkan ke linstrik, tekan tombol (dikanan alat) lalu
letakkan tabung erlenmeyer 50 ml.100 ml dan 250 ml yang berisi sample diantara 2
batang penahan dan jepit sampai rapat. Kemudian aturlah waktu, kecepatan dan suhu,
gunakan tombol (+) untuk menambahdan (-) untuk mengurangi. Lalu tekan tombol
warna putih di samping (+) untuk memulai START
Prinsip kerja : Menggerakkan sebuah plat dengan gerakkan memutar
Fungsi : Untuk mengocok bahan kimia atau biologi agar homogen yang
membutuhkan suhu dan kecepatan putar yang konstan
 Mikroskop
Cara penggunaan : Sediakan obyek yang akan diamati, longgarkan
makrometer agar preparat bisa diamati. Preparat sample diletakkan pada meja preparat
dan dijepit. Kemudian putar revolver untuk memilih perbesaran ayng dibutuhkan
untuk mengamati obyek, nyalakan lampu untuk mengamati obyek pada meja preparat.
Lalu mulai amati obyek yang telah ditempatkan pada meja preparat kemudian putar
makrometer atau mikrometer pada lengan mikroskop untuk memfokuskan obyek
Prinsip kerja : Menggunakan pembesaran
Fungsi : Untuk mengamati obyek yang sangat kecil atau kasat mata

2. Gambar dan sebut bagian-bagian alat!


 Alat untuk menanam bakteri
 Alat sterilisasi

Autokla f Oven

 Alat yang digunakan untuk aseptis

LAF (Laminar air flow cabinet)

Biosafety cabinet
 Alat untuk menumbuhkan biakan bakteri
Inkubator Inkubator
shake

 Alat untuk menghitung dan mengamati bakteri

Colony Counter Mikroskop cahaya

 Alat pemanas

Lampu spiritus Hot plate

 Alat mengambil cairan

Gelas Ukur Pipet tetes


Pipet Ukur Pipet volume

Mikropipet
 Alat gelas lainnya

Beaker glass erlenmeyer


 Alat lain-lainnya

Neraca analitik sentrifuga

Rak tabung reaksi

3. Bagaimana cara mengamati preparat menggunakan mikroskop cahaya dengan


perbesaran lemah dan kuat?

Letakkan mikroskop pada meja sedemikian rupa agar lebih mudah melakukan
pengamatan melalui tabung mikroskop. Pastikan mikroskop terletak pada tempat yang
aman, atur pencahayaan dan peralatan yang telah siap dipakai, kemudian lakukan
pengaturan pencahayaan. Objek pengamatan (preparat) dapat diamati di mikroskop
dengan jelas apabila cahaya yang masuk cukup memadai. Mikroskop ada yang sudah
dilengkapi sumber cahaya berupa lampu sehingga untuk mengatur pencahayaan tinggal
menghidupkan lampunya saja. Mikroskop yang belum dilengkapi dengan sumber cahaya
dapat menggunakan cahaya lampu maupun sinar matahari. Bila menggunakan lampu,
arahkan lampu pada jarak kira-kira 20 cm dari mikroskop, Jika sumber cahaya dari sinar
matahari, bagian cermin pada mikroskop diarahkan pada datangnya sumber cahaya
matahari, misalnya dekat pintu/jendela.

Aturlah diafragma dan kedudukan cermin hingga cahaya terpantul melalui lubang
meja objek. Jangan mengarahkan cermin ke arah sinar matahari secara langsung, karena
cahaya yang memantul ke mata dapat mengganggu penglihatan. Pencahayaan sudah tepat
dan memadai , bila diamati dari lensa okuler akan tampak lingkaran yang terangnya
merata. Inilah yang disebut dengan lapangan pandang. Apabila lapangan pandang sudah
tampak namun belum jelas, cobalah putar/ganti lensa objektif dengan cara memutar
revolver.

Setelah pengaturan pencahayaan, maka untuk dapat melihat obek (preparat/sediaan)


melalui mikroskop gunakan lensa objektif yang memiliki perbesaran lemah dulu,
kemudian lakukan langkah-langkah berikut :

1. Letakkan kaca benda (object glass) beserta objek yang akan diamatii
(preparat/sediaan) pada meja objek. Aturlah posisi kaca benda sehingga objek yang
akan diamati berada pada lapangan pandang.
2. Jepitlah kaca benda dengan penjepit yang terletak di atas meja objek.
3. Sambil melihat dari sampiing, turunkan lensa objektif secara perlahan dengan
menggunakan pemutar kasar hingga jarak lensa objektif dan preparat yang diamati
kira-kira 5 mm. Pada beberapa mikroskop, yang naik turun bukan lensa obektifnya
tetapi meja objek ( Hati-hati! Jangan sampai lensa objektif menyentuh/membentur
object glass. Hal ini dapat menyebabkan lensa objektif tergores).
4. Perhatikan bayangan melalui lensa okuler. Gunakan pemutar kasar untuk menaikkan
atau menurunkan lensa objektif sampai preparat terlihat jelas. Apabila bayangan
belum terlihat, ulangi langkah (3)
5. Setelah preparat terlihat, dengan menggunakan pemutar halus, naik turunkan lensa
objektif agar tepat pada fokus lensa (preparat tampak lebih jelas).
6. Untuk memperoleh perbesaran kuat, kita dapat mengganti/mengubah lensa objektif
dengan cara memutar revolver. Usahakan agar posisi preparat tidak bergeser. Bila hal
ini terjadi maka anda harus mengulanginya dari awal.
DAFTAR PUSTAKA

WHO. Good Microbiological Practices and Procedures (GMPP) 1: personal protective


equipment (PPE). Youtube. 19 Juli 2019
WHO. Good Microbiological Practices and Procedures (GMPP) 2: pipettes. Youtube. 19
Juli 2019
Widyatmoko, Arif. 2008. Mengenal Laboratorium Biologi. Jakarta : Erlangga

Pramesti, Hening Tjaturina. 2000. Mikroskop dan Sel. Banjarbaru : FK Unlam

Anda mungkin juga menyukai