Anda di halaman 1dari 16

TINDAKAN PERSONAL HYGIENE

1. CUCI TANGAN
Alat dan bahan :
a. air bersih (air mengalir)
b. sabun biasa/sabun yang mengandung antiseptik.
c. Handuk/lap steril.

Cara kerja :

a. Lepaskan Jam, perhiasan.


b. Basahkan tangan di bawah air mengalir dari ujung jari sampai siku (5 cm
diatas siku).
c. Diberi sabun 3-5 CC, digosok sampai merata.
d. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
e. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
f. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
g. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
h. Gosok dengan memutar ujung jari ditelapak tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
i. Gosok pergelangan tangan sampai siku (5cm diatas siku).
j. Masing-masing gosokan minimal 6 kali.
k. Dibilas dengan air mengalir dengan posisi tangan lebih tinggi dari siku.
l. Keringkan dengan lap/handuk steril.

Cara pengeringan tangan :

a. Ambil handuk.
b. Sewaktu mengambil handuk siku tidak berada ditempat menyimpan handuk,
karena air dapat menetes pada tempat handuk dan menyebabkan kontaminasi.
c. Buka handuk dengan cara memanjang dan dipegang hanya satu ujung saja.
d. Cari tempat yang aman yaitu menjauh dari alat yang steril.
e. Untuk menghindari kontaminasi, handuk dibagi 4 bagian.
f. Permukaan kiri atas untuk mengelap tangan sebelah kiri atas, permukaan kiri
bawah untuk mengelap tangan kiri bawah, permukaan kanan atas untuk
mengelap tangan kanan atas dan permukaan kanan bawah untuk mengelap
tangan kanan bawah.
g. Untuk mengeringkan lengan kiri, permukaan handuk kiri bawah diletakkan
diatas tangan kiri kemudian digerakkan memutar sampai 5 ccm diatas siku,
tetapi handuk tidak boleh melewati daerah 5 cm diatas siku, karena dapat
terkontaminasi oleh kulit yang tidak dicuci.
h. Untuk lengan kanan, lakukan seperti langkah untuk lengan kiri dengan
menggunakan permukaan handuk kanan bawah.
i. Handuk kotor disimpan pada tempat yang disediakan.

2. ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD).


Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan
orang di sekelilingnya.
1. Pakaian pelindung
Dipakai untuk menutupi baju rumah, baju ini dipakai untuk melindungi pakaian
petugas pelayanan kesehatan.
2. Masker.
Fungsi masker adalah untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas
kesehatan atau petugas bedah bicara, batuk, atau bersin dan juga untuk mencegah
cipratan darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi masuk kedalam hidung atau
mulut petugas kesehatan.

3. Kacamata pelindung
Berfungsi melindungi mata operator kalau terjadi cipratan darah atau cairan tubuh
lainnya yang terkontaminasi dengan melindungi mata.
4. Tutup kepala/kap
Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar guguran kulit dan rambut tidak
masuk dalam luka sewaktu pembedahan.Kap harus dapat menutup semua rambut.

5. Alas kaki
Dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau berat atau
dari cairan yang kebetulan jatuh atau menetes pada kaki.

6. Sarung tangan.

Fungsi sarung tangan adalah melindungi tangan dari bahan infeksius dan
melindungi pasien dari mikroorganisme pada tangan petugas.Sarung tangan harus
digunakan secara rutin selama merawat pasien.Tangan harus di cuci sebelum
memakai sarung tangan dan sesudah sarung tangan dilepas.
Langkah-langkah memakai APD sebagai berikut:

1. Kenakan pelindung kaki/alas kaki


2. Kenakan baju pelindung
3. Kenakan masker
4. Kenakan pelindung mata
5. Kenakan tutup kepala/kap
6. Kenakan sarung tangan

Langkah Langkah Melepas APD

1. Lepaskan sarung tangan


2. Lepaskan tutup Kepala
3. Lepaskan Pelindung mata
4. Lepaskan masker
5. Lepaskan baju pelindung
6. Lepaskan alas kaki

DESINFEKSI ALAT KEDOKTERAN GIGI


A. Desinfeksi Kimia (Glutaraldehid 2,45%)
Alat dan bahan :
1. Larutan glutaraldehide 2,45 %
2. Larutan clorin 0,5%
3. Aquadest
4. Deterjen
5. Sikat
6. Air bersih mengalir
7. Handuk bersih dan handuk steril
8. Korentang steril
Prosedur kerja :
1. Rendam alat dalam klorin 0,5% selama 5-10 menit.
2. Alat dicuci dengan sabun dan disikat di bawah air mengalir.
3. Alat dikeringkan dengan handuk bersih.
4. Rendam alat dalam larutan glutaraldehide 2,45% selama 20-30 menit.
5. Setelah selesai ambil alat dengan korentang steril dan alat dicuci /
dibilas dengan aquadest.
6. Keringkan dengan handuk steril dan disimpan dalam bak instrument
yang didalamnya terdapat tablet formalin yang dibungkus dengan
kain kasa.
B. Desinfeksi Flaming/Pemanasan Kering
Alat bahan :
1. Larutan clorin 0,5%
2. Kain kassa
3. Sikat besi
4. Lampu spiritus
5. Alcohol
6. Jarum miller, reamer k-file, h-file, lentulo

Prosedur kerja :

7. Alat direndam dalam clorin 0,5% selam 5-10 menit


8. Jarum dicuci dan disikat, dibilas dibawah air mengalir , kemudian
keringkan dengan kain kassa.
9. Rendam ke dalam alcohol 70%
10. Sebelum dipakai jarum dilewatkan di atas api sebanyak 3 kali dengan
jarak 1 cm. (jika akan digunakan).
Melewatkan jarum (alat endodontic) jangan terlalu lama, cukup 3 kali saja,
karena kalau terlalu lama,alat akan cepat mudah rusak atau patah.

Desinfeksi Panas kering menggunakan Oven


Alat dan Bahan

1. Larutan clorin 0,5%


2. Alat-alat yang disterilkan adalah alat semi kritis
3. Deterjen (rinso, mama lemon)
4. Sikat
5. Air bersih yang mengalir
6. Handuk/lap bersih dan handuk/lap steril
7. Korentang steril
8. Bak instrument steril

Prosedur kerja:

1. Alat direndam dengan larutan clorin 0,5 % selama 5-10 menit


2. Alat-alat dicuci dengan sabun dan disikat sampai bersih, bilas
dibawah air mengalir, lalu dikeringkan dengan handuk bersih.
3. Letakkan dan atur alat dalam oven, kemudian panaskan dengan
suhu 100 derajat celcius selama 30 menit.

C. Desinfeksi boiling/pemanasan basah


Alat dan bahan :
1. Larutan clorin 0,5%
2. Alat desinfektor (boiling desinfektor)
3. Alat semi kritis dan tidak kritis
4. Deterjen( rinso, mama lemon)
5. Air bersih mengalir
6. Handuk/lapsteril

Prosedurkerja :
1. Alat direndam dalam larutan clorin 0,5% selama 5-10 menit
2. Cuci alat dengan sabun dan disikat dibawah air mengalir
3. Rebus alat pada air mendidih (100 ) selama 30 menit
dihitung setelah air mendidih.
4. Desinfektor dimatikan
5. Ambil alat dengan korentang steril dan alat diletakkan diatas
handuk steril dan disimpan dalam bak instrument yang diberi
tablet formalin.
Catatan :
 Air yang digunakan adalah air suling (aquadestilata) untuk mencegah
adanya karat

 Bila tidak ada aquadestilata, dapat digunakan air ledeng dengan


menambahkan 1 sendok teh sodium carbonat 2 %. dalam 1 liter air.

 Alat harus terendam dalam air, permukaan air 2 cm diatas permukaan


alat.

D. DESINFEKSI DENTAL UNIT


Bagian-bagian Dental unit terdiri dari :

1. Dentist Chair (Patient Chair)

Pemeliharaan : setelah bekerja desinfeksi semua bagian dari dental


chair dengan alkohol 90%
Keterangan : tidak kritis.
2. Three Way Syringe
Pemeliharaan : Desinfeksi bagian handle sampai ujungnya dengan alkohol
90%
Keterangan : Semi Kritis
3. Dental Light
Pemeliharaan : cukup desinfeksi lampu serta tangkainya dengan alkohol
Keterangan : tidak kritis
4. Contra Angele Handpiece
Pemeliharaan : desinfeksi handle sampai bagian ujungnya menggunakan
alkohol serta bur setelah digunakan direndam di dalam alcohol.
Keterangan : Handpiece semi kritis sedangkan bur kritis.
5. Slow and Speed Handpiece
Pemeliharaan : desinfeksi handle sampai bagian ujungnya menggunakan
alkohol serta bur setelah digunakan direndam di dalam alcohol.
Keterangan : Handpiece semi kritis sedangkan bur kritis.
6. Saliva Ejector
Pemeliharaan :buang setiap pergantian pasien.
Keterangan : kritis
7. Dental Stool
Pemeliharaan : Desinfeksi seluruh bagian kedudukan dan sandaran
menggunakan Lysol.
Keterangan : tidak kritis
8. Separator
Pemeliharaan : periksa separator selema satu bulan sekali
Keterangan : tidak kritis
9. Foot Controller
Pemeliharaan : Periksa foot controller satu bulan sekali dan bersihkan
setelah pemakaian
Keterangan : tidak kritis
10. Tray Assembly
Pemeliharaan : cukup desinfeksi dengan alkohol
Keterangan : tidak kritis
11. Radiograph viewer
Pemeliharaan : desinfeksi dengan alcohol
Keterangan : tidak kritis
12. Water Unit
a. Flushing System
Pemeliharaan : bersihkan bowl dan sekitarnya dengan air kemudian
desinfeksi dengan Lysol.
Keterangan : tidak kritis.
b. Suction System (Suction Filter).
Pemeliharaan : lepas ujung suction dan dibuang serta diganti setiap
pergantian pasien.
Keterangan : semi kritis
E. STERILISASI

1. Sterilisasi Kering (oven)


Alat dan bahan :
1. Larutan clorin 0,5%
2. Alat-alat yang
disterilkan adalah alat
kritis dan semi kritis

3. Deterjen (rinso, mama lemon)


4. sikat
5. Air bersih yang mengalir
6. Handuk/lap bersih dan handuk/lap steril
7. Korentang steril
8. Bak instrument steril
9. Aluminium foil, tinfoil

Prosedur kerja:
1. Alat direndam dengan larutan clorin 0,5 % selama 5-10 menit

2. Alat-alat dicuci dengan sabun dan disikat sampai bersih, bilas


dibawah air mengalir, lalu dikeringkan dengan handuk bersih.

3. Alat dibungkus dengan tinfoil, alumunium foil, diberi tanggal dan


nama alat.

Letakkan dan atur alat dalam oven, kemudian panaskan dengan ketentuan;

Suhu Waktu
pemanasan
160°c 2 jam

180°c 1 jam

4. Setelah selesai matikan oven, tunggu sampai dingin, alat diambil


menggunakan korentang steril dan bak steril yang dialas dengan
handuk steril dan simpan dengan pembungkusnya dalam lemari
atau bak instrumen yang dibubuhi formalin yang dibungkus dengan
kain kasa.
Catatan: untuk tampon, cotton roll dan lain-lain dibungkus terlebih
dahulu sebelum dimasukkan dalam sterilisator/ dimasukan kedlam
dresing drum.

2. Sterilisasi Basah (steam under preassure) autoclave


Alat dan bahan:
1. Larutan clorin 0,5%
2. Sterilisator yang digunakan autoclave

3. Alat yang disterilkan termasuk golongan alat semi kritis dan kritis

4. Deterjen (rinso, mama lemon)

5. Sikat
6. Air bersih ( air mengalir )
7. Handuk / Lap bersih dan Handuk / Lap Steril
8. Korentang steril

Prosedur kerja:
1. Alat direndam dengan larutan clorin 0,5 % selama 5-10 menit.
2. Alat-alat dicuci dengan sabun dan disikat sampai bersih, bilas dibawah
air mengalir, lalu dikeringkan.

3. Letakkan dan atur alat dalam autoclace kemudian lakukan pemanasan.


Setelah air mendidih keluarkan udara dalamautoclve dengan membuka
katup udara, sampai uap air didalam autoclave jenuh, caranya dengan
meletakkan glass preparat pada katup, bila terdapat embun berarti
tekanan uapair sudah jenuh, kemudian katup udara segera ditutup.

4. Panaskan terus sampai mencapai keadaan yang diinginkan dengan


ketentuan sebagai berikut:

Waktu Suhu Tekanan


4 menit 134 °C 30 lbs/ich (2 atm)
10 menit 126 °C 20 lbs/ich (2 atm)
15menit 122 °C 15 bs/ich (2 atm)

5. Setelah selesai matikan autoclave kemudian alat diambil dengan


dengan korentang steril, lalu dikeringkan dalam oven dengan suhu
37°C selama kurang lebih 15 menit

Alat diambil dan disimpan dalam bak instrument yang diberi tablet
formalin

3. Sterilisasi kimia
Alat dan bahan:
1. Larutan glutaraldehid 2,45 % dalam aquadest
2. Larutan clorin 0,5%
3. Alat yang disterilkan terbuat dari fiber optic, plastic, karet dan
agate spatel
4. Deterjen (rinso, mama lemon)
5. Sikat
6. Air bersih ( air mengalir )
7. Handuk / Lap bersih
8. Handuk/ Lap steril
Prosedur Kerja:
1. Alat direndam dengan larutan clorin 0,5 % selama 5-10 menit.
2. Alat-alat dicuci dengan sabun dan disikat sampai bersih, bilas
dibawah air mengalir, lalu dikeringkan.
3. Rendam dalam larutan glutaraldehid 2,45 % selama 10 jam.
4. Setelah selesai alat diambil dengan korentang steril dan dicuci
dengan aquadest steril.
5. Kemudian keringkan dengan handuk bersih dan steril.
Kemudian disimpan dalam bak instrumen. Jika alat tidak dipakai
setelah 2 minggu maka harus disterilkan ulang.
F. Pembuangan Limbah
Pengelolaan limbah
1. Identifikasi limbah
1. Padat
2. Cair
3. Tajam
4. Infeksius
5. Non infeksius.
2. Pemisahan
1. Pemisahan dimulai dari awal penghasil limbah .
2. Pisahkan limbah sesusai dengan jenis limbah.
3. Tempatkan limbah sesuai dengan jenisnya.
4. Limbah cair segera dibuang ke wastafel di spoelhok.
3. Packing
1. Tempatkan dalam wadah limbah tertutup
2. Tutup mudah dibuka, sebaiknya bisa dengan menggunakan kaki
3. Kontainer dalam keadaan bersih
4. Kontainer terbuat dari bahan yang kuat, ringan dan tidak berkarat
5. Tempatkan setiap kontainer limbah pada jarak 10-20 meter
6. Ikat limbah jika sudah terisi ¾ penuh
7. Kontainer limbah harus dicuci setiap hari
4. Labeling
1. Limbah padat infeksius: plastik kantong kuning, kantong warna
lain tapi diikat tali warna kuning.
2. Limbah padat noninfeksius: plastik kantong warna hitam
3. Limbah benda tajam:Wadah tahan tusuk dan air
4. Kantong pembuangan diberi label biohazard atau sesuai jenis
limbah.
5. Penyimpanan
1. Simpan limbah ditempat penampungan sementara khusus
2. Tempat limbah dalam kantong plastik dan ikat dengan kuat
3. Beri label pada kantong plastik limbah
4. Setiap hari limbah diangkat dari tempat penampungan sementara
6. Pengangkutan
1. Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong khusus
yang kuat, tertutup dan mudah dibersihkan
2. Tidak boleh tercecer
3. Sebaiknya lift pengangkut limbah berbeda dengan lift pasien
4. Gunakan APD ketika menangani limbah
5. Tempat penampungan sementara harus diarea terbuka,
terjanhgkau(oleh kendaraan) aman dan selalu dijaga kebersihannya
dan kondisi kering.
7. Treatment
1. Limbah infeksius dimasukkan kedalam incinerator
2. Limbah non infeksisus dibawa ketempat pembuangan limbah
umum
3. Limbah benda tajam dimasukkan dalam incinerator
4. Limbah cair dalam wastafel diruang spoelhok
5. Limbah feces, urine kedalam WC

Anda mungkin juga menyukai