Anda di halaman 1dari 8

PROSEDUR TINDAKAN

PRAKTEK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN

NAMA PERASAT : Pemeliharaan alat-alat (sterilisasi dan DTT)


PENGERTIAN :
Pemeliharaan Peralatan adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan dengan sadar untuk
menjaga agar suatu peralatan selalu dalam keadaan siap pakai atau tindakan melakukan
perbaikan sampai pada kondisi peralatan tersebut dapat bekerja kembali.
Sterilisasi adalah Suatu proses menghilangkan/memusnahkan semua bentuk
mikroorganisme pada peralatan medis / objek termasuk endospora yang dapat dilakukan
melalui proses fisika dan kimiawi dengan menggunakan alat sterilisator.
DTT adalah Suatu proses untuk menghilangkan / memusnahkan mikroorganisme virus,
bakteri, parasit, fungi dan sejumlah spora pada peralatan medis / objek dengan
menggunakan cairan disinfektan dan dapat membunuh semua mikroorganisme, kecuali
endospora melalui cara : direbus dalam air mendidih selama 20 menit dan Rendam dalam
larutan kimiawi: Glutaraldehyde, Hydrogen Peroksida .
TUJUAN : Memutus mata rantai penularan infeksi dari peralatan medis kepada
pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan lingkungan rumah sakit.
PERSIAPAN ALAT :
 Dekontaminasi Pencucian dan Pemeliharaan Alat/Instrumen
a. Alat/instrumen yang akan didekontaminasi
b. Baskom non logam besar (2/3 buah)
c. Stopwatch
d. Sediaan klorin cair/padat
e. Ember dan gayung/gelas ukur
f. Sikat
g. Sabun/detergen
h. APD: apron, sarung tangan, kaca mata, masker, sepatu boot
i. Air mengalir
j. Tempat instrumen bersih (dengan penirisnya)
 DTT Dengan Cara Merebus
a. APD
b. Panci bertutup
c. Kompor
d. Air bersih secukupnya
e. Stopwatch
f. Koorntang
g. Tromol/ bak instrumen (wadah instrumen steril)
h. Lakban khusus/ plester putih dan ballpoint/spidol
 DTT Dengan Cara Mengukus Atau Uap Basah
a. APD
b. Panci bertutup
c. Kompor
d. Air bersih secukupnya
e. Stopwatch
f. Korentang
g. Tromol/ bak instrumen (wadah instrumen steril)
h. Lakban khusus/ plester putih dan ballpoint/spidol

PELAKSANAAN SESUAI TEORI ( dasar jurnal sesuai kasus)

• Salah satu upaya pencegahan HAIs (Healthcare Associated Infections) adalah


melakukan dekontaminasi meliputi pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi.

• Agar mutu sterilisasi terjamin baik diperlukan kegiatan monitoring, evaluasi dan
tindakan lanjutan.
 Daftar Tilik Dekontaminasi Pencucian dan Pemeliharaan Alat/Instrumen
a. Menyiapkan wadah khusus dan bahan anti karat (plastic, email atau porselen) dengan ukuran
yang memadai bagi sejumlah peralatan instrument, dan menyiapkan sediaan klorin (cair atau
padat), serta menyiapkan air bersih
b. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
c. Menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD)
- Menggunakan celemek/apron plastik
- Menggunakan kaca mata dan masker wajah untuk melindungi dari resiko terkontaminasi
- Memakai sarung tangan rumah tangga (sarung tangan tebal dari bahan karet atau polivinil)
- Menggunakan sepatu karet (boot)
d. Membuat larutan klorin 0,5%
- Sediaan cair : campur 1 bagian klorin 5,25% dengan 9 bagian air bersih (1 liter larutan: 100
mL sediaan klorin, 900 mL air bersih)
- Sediaan padat : larutkan klorin padat konsentrat 35% sebanyak 14 gram ke dalam 1 liter air
bersih Jumlah cairan harus cukup untuk merendam seluruh instrument.
e. Merendam semua instrumen dalam keadaan terbuka selama 10 menit
f. Setelah 10 menit, mencuci alat dengan air sabun, menggunakan sikat yang lembut untuk
membersihkan bagian yang bergerigi dan sekrup alat dari darah dan lendir yang tertinggal di
bawah permukaan air sabun.
g. Membilas alat pada air yang yang mengalir, kemudian ditiriskan, untuk selanjutnya dilakukan
tindakan DTT atau sterilisasi
h. Melepas APD, cuci tangan dengan sabun dan air mnegalir dan mengeringkan dengan handuk
bersih
 DTT Dengan Cara Merebus
a. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
b. Menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD)
- Menggunakan celemek/apron plastik
- Menggunakan kaca mata dan masker wajah untuk melindungi dari resiko terkontaminasi
- Memakai sarung tangan rumah tangga (sarung tangan tebal dari bahan karet atau polivinil)
- Menggunakan sepatu karet (boot)
c. Memasukkan air secukupnya ke dalam panci bertutup, rebus di atas api sedang
d. Memasukkan instrumen/alat ke dalam panci, pastikan alat dalam keadaan terbuka, serta air 2 – 2,5
cm diatas permukaan instrumen
e. Menutup panci perebus, mengecilkan api agar air tetap mendidih, tetapi tidak terlalu bergolak.
Jangan mebuka tutup/menambah air/instrumen selama proses belum selesai.
f. Menghitung waktu saat air mulai mendidih, dan merebus selama 20 menit
g. Setelah 20 menit, mengeluarkan instrumen segera dengan menggunakan korentang, tidak
menunggu sampai air menjadi dingin
h. Menyimpan dalam wadah DTT tertutup dan siap untuk digunakan
i. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan
j. Mencatat tanggal dilakukannya DTT dan masa berlakunya (1 minggu) dengan lakban khusus.
 DTT Dengan Cara Mengukus Atau Uap Basah
a. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
b. Menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD)
- Menggunakan celemek/apron plastik
- Menggunakan kaca mata dan masker wajah untuk melindungi dari resiko terkontaminasi
- Memakai sarung tangan rumah tangga (sarung tangan tebal dari bahan karet atau
polivinil)
- Menggunakan sepatu karet (boot)
c. Memasukkan air ke dalam panci bagian bawah, menempatkan panci kedua yang kosong yang
dasarnya kering
d. Melipat pergelangan sarung tangan. Menempatkan sarung tangan pada panci pengukuran yang
berlubang. Susun sarung tangan menghadap keluar mengarah ke pinggir panci. Untuk
penyerapan uap air dapat ditaruk alas kain diatas pengukusan.
e. Mengulang proses ini sampai 2 panci pengukus sarung tangan. Jika sarung tangan akan di DTT
dengan kapas/ kassa, maka kapas / kassa ditempatkan pada pengukusan paling atas
f. Menutup panci dan memanaskan air mendidih
g. Mengukus selama 20 menit mulai menghitung saat air mulai mendidih
h. Mengangkat pengukus atas dan menutup panci berikutnya. Mengguncangkan pengukus agar air
turun dari pengukus yang baru diangkat
i. Menempatkan pengukus yang baru diangkat ke atas panci kosong dan menutup panci yang paling
atas
j. Mengulangi prosedur diatas sampai semua pengukus ditempatkan dipanci kosong. Jangan
meletakkan panci yang berisi sarung tangan diatas meja atau permukaan lain karena sarung
tangan akan terkontaminasi
k. Membiarkan sarung tangan sampai kering dalam kelakat sebelum dipakai dengan cara didiamkan
dalam klakat selama 1 – 2jam
l. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan
m. Mencatat tanggal dilakukannya DTT dan masa berlakunya (1 minggu) dengan lakban khusus.
(Daftar pustaka)
• Tille, P. M. (2017). Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic Medical
Microbiology (fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri: Elsevier.
• http://rsudbdh.surabaya.go.id/index.php/posting/80
• Kenedi, J., Lanin, D., Agus, Z. 2018. Analisis Pengadaan Alat Kesehatan di Rumah
Sakit Umum Daerah Padang Pariaman Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Andalas.
Diakses dari: http://jurnal.fk.unand.ac.id/.

PELAKSANAAN DI LAPANGAN
 Dekontaminasi Pencucian dan Pemeliharaan Alat/Instrumen
i. Menyiapkan wadah khusus dan bahan anti karat (plastic, email atau porselen) dengan ukuran
yang memadai bagi sejumlah peralatan instrument, dan menyiapkan sediaan klorin (cair atau
padat), serta menyiapkan air bersih
j. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
k. Menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD)
- Menggunakan celemek/apron plastik
- Menggunakan kaca mata dan masker wajah untuk melindungi dari resiko terkontaminasi
- Memakai sarung tangan rumah tangga (sarung tangan tebal dari bahan karet atau polivinil)
- Menggunakan sepatu karet (boot)
l. Membuat larutan klorin 0,5%
- Sediaan cair : campur 1 bagian klorin 5,25% dengan 9 bagian air bersih (1 liter larutan: 100
mL sediaan klorin, 900 mL air bersih)
- Sediaan padat : larutkan klorin padat konsentrat 35% sebanyak 14 gram ke dalam 1 liter air
bersih Jumlah cairan harus cukup untuk merendam seluruh instrument.
m. Merendam semua instrumen dalam keadaan terbuka selama 10 menit
n. Setelah 10 menit, mencuci alat dengan air sabun, menggunakan sikat yang lembut untuk
membersihkan bagian yang bergerigi dan sekrup alat dari darah dan lendir yang tertinggal di
bawah permukaan air sabun.
o. Membilas alat pada air yang yang mengalir, kemudian ditiriskan, untuk selanjutnya dilakukan
tindakan DTT atau sterilisasi
p. Melepas APD, cuci tangan dengan sabun dan air mnegalir dan mengeringkan dengan handuk
bersih
 DTT Dengan Cara Merebus
k. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
l. Menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD)
- Menggunakan celemek/apron plastik
- Menggunakan kaca mata dan masker wajah untuk melindungi dari resiko terkontaminasi
- Memakai sarung tangan rumah tangga (sarung tangan tebal dari bahan karet atau polivinil)
- Menggunakan sepatu karet (boot)
m. Memasukkan air secukupnya ke dalam panci bertutup, rebus di atas api sedang
n. Memasukkan instrumen/alat ke dalam panci, pastikan alat dalam keadaan terbuka, serta air 2 – 2,5
cm diatas permukaan instrumen
o. Menutup panci perebus, mengecilkan api agar air tetap mendidih, tetapi tidak terlalu bergolak.
Jangan mebuka tutup/menambah air/instrumen selama proses belum selesai.
p. Menghitung waktu saat air mulai mendidih, dan merebus selama 20 menit
q. Setelah 20 menit, mengeluarkan instrumen segera dengan menggunakan korentang, tidak
menunggu sampai air menjadi dingin
r. Menyimpan dalam wadah DTT tertutup dan siap untuk digunakan
s. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan
t. Mencatat tanggal dilakukannya DTT dan masa berlakunya (1 minggu) dengan lakban khusus.
 DTT Dengan Cara Mengukus Atau Uap Basah
n. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
o. Menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD)
- Menggunakan celemek/apron plastik
- Menggunakan kaca mata dan masker wajah untuk melindungi dari resiko terkontaminasi
- Memakai sarung tangan rumah tangga (sarung tangan tebal dari bahan karet atau
polivinil)
- Menggunakan sepatu karet (boot)
p. Memasukkan air ke dalam panci bagian bawah, menempatkan panci kedua yang kosong yang
dasarnya kering
q. Melipat pergelangan sarung tangan. Menempatkan sarung tangan pada panci pengukuran yang
berlubang. Susun sarung tangan menghadap keluar mengarah ke pinggir panci. Untuk
penyerapan uap air dapat ditaruk alas kain diatas pengukusan.
r. Mengulang proses ini sampai 2 panci pengukus sarung tangan. Jika sarung tangan akan di DTT
dengan kapas/ kassa, maka kapas / kassa ditempatkan pada pengukusan paling atas
s. Menutup panci dan memanaskan air mendidih
t. Mengukus selama 20 menit mulai menghitung saat air mulai mendidih
u. Mengangkat pengukus atas dan menutup panci berikutnya. Mengguncangkan pengukus agar air
turun dari pengukus yang baru diangkat
v. Menempatkan pengukus yang baru diangkat ke atas panci kosong dan menutup panci yang paling
atas
w. Mengulangi prosedur diatas sampai semua pengukus ditempatkan dipanci kosong. Jangan
meletakkan panci yang berisi sarung tangan diatas meja atau permukaan lain karena sarung
tangan akan terkontaminasi
x. Membiarkan sarung tangan sampai kering dalam kelakat sebelum dipakai dengan cara didiamkan
dalam klakat selama 1 – 2jam
y. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan
z. Mencatat tanggal dilakukannya DTT dan masa berlakunya (1 minggu) dengan lakban khusus.

KESENJANGAN DENGAN TEORI (pembahasan dan telah Jurnal)

Pada umumnya teori jurnal dan pembahasan tidak ada kesenjangan karena dirumuskan
berdasarkan teori pada penelitian penelitian terdahulu. Sebab objektifitas itu generalisasi
suatu hasil yang sangat penting. Metode penelitian tersebut pertama kali harus
menentukan permasalahan yang akan diteliti, kemudian merumuskannya secara tepat
untuk menetukan pendekatan yang tepat juga.

Pembimbing Mahasiswa
(..............................) (Nuken RA)

Anda mungkin juga menyukai