LABORATURIUM MIKROBIOLOGI
DISUSUN OLEH :
KELAS : B2
DOSEN PENGAMPU : IMAM HARDIMAN
A.Latar Belakang
Mikrobiologi adalah sebuah cabang ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme.
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat penting
dalam biologi setelah Louis Pateur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan
membuat serum rabies. Mikroorganise atau mikroba adala organisme yang berukuran sangat kecil
prinsip dan cara penggunaannya. Misalnya saja mikroskop yang merupakan alat utama yang sering
bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop berfungsi untuk membesarkan
benda yang dilihat sehingga membantu untuk mengamati benda yang renik.Selain peralatan gelas
tersebut pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat khususnya antara lain autoklave,
oven, mikroskop, jarum ose, gelas objek, gelas penutup, inkubator, lamina air flow,
Pada saat malakukan praktikum mikrobiologi, terlebih dahulu kita perlu mengetahui jenis-
jenis alat yang akan digunakan pada praktiukum tersebut. Selain itu, kita juga perlu mengetahui
prosedur penggunaannya, cara pembersihan dan fungsi dari masing-masing alat tersebut. Pada saat
ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium
diperlukan.
fungsinya.
Mampu melakukan sterilisasi peralatan dan media uji pada laboraturium mikrobiologi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Mikrobiologi
Mikrobiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari makhluk hidup berukuran mikroskopik
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme.
Objek kajiannya biasannya adalah semua makhluk hidup yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga, protozoa, dan archaea. Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari
mikroba.
Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu pendukung
Laminar air flow adalah alat yang akan digunakan gunakan untuk pengerjaan mikroba
UVnya dinyalahkan selama 30 menit terlebih dahulu untuk proses sterilisasinya. Setelah laminar
air flow siap digunakan, lampu UV dimatikan, fan dan lampu dihidupkan.Pimpinan laboratorium
wajib mengadakan pelatihan secara rutin untuk para personelnya, misalnya tentang : penataan
bahan kimia berbahaya dalam gudang secara benar dan penggunaan alat-alat labolatorium yang
Pada bidang mikrobiologi ditekankan pada uji sterilisasi, uji pembusukan, secara mikrobilogi,
uji potensi untuk antibitik dan senyawa anti spesifik lainnya, serta penyiapan dan pemantauan
media biakkan pada kondisi local metode-metode yang digunakan untuk pengawasan produk alam
Gelas ukur dipakai untuk menukar air suling dan bahan kimia yang akan digunakan. Ukuran
gelas ukur bermacam-macam mulai dari volume 25 ml sampai dengan volume 2,50 ml. Jenis gelas
ukur ada yang tahan panas (dari pirex) dan ada yang tidak tahan panas (dari gelas biasa). Untuk
pembuatan larutan sterilisasi eksplan yaitu chlorox selalu membutuhkan gelas ukur ini.
Cawan petri digunakan sebagai tempat memotong-motong eksplan yang akan ditanam kedalam
botol kultur. sebelum dipakai, cawan petri harus disterilkan dengan cara dibungkus memakai
koran, lalu dimasukkan kedalam autoclave dan disterilkan selama satu jam. Pembungkus cawan
petri yang telah disterilisasi jangan dibuka diluar enkas supaya tidak terkontaminasi. Penutup
cawan petri jangan dibuka jika tidak perlu dan usahakan membuka cawan petri dilakukan secepat
mungkin.
Labu ukur digunakan untuk menyiapkan volume larutan yang akurat. Labu ini berbentuk seperti
buah per, dengan leher kurus yang panjang, sehingga dapat memudahkan operator dalam
C. Pengenalan Alat
Autoklaf (Autoclave) Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan
yang digunakan dalam Mikrobiologi melalui penggunaan uap air panas bertekanan. Tekanan yang
digunakan pada umumnya 15 Psi. atau sekitar 1 atm. dan dengan suhu 121o C (250o F). Jadi
tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi 2 (15 Psi = 15 pounds
per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121ᵒC.
Cara Penggunaan :
1. Sebelum melakukan sterilisasi, periksa dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang
dari batas yang ditentukan, maka harus ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup, maka tutup harus
dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan pas dan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang
keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu121o C. 5. Tunggu
sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari
klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama
dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada penunjuk tekanan menunjuk ke angka nol).
Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
2. Inkubator (Incubator) Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada
suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.Kisaran suhu
3. Hot plate stirrer dan Stirrer bar Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk
menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini
bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer mampu menghomogenkan sampai sangat
diinkubasi di dalam cawan petri karena adanya kaca pembesar dan lampu. Selain itu alat tersebut
dilengkapi dengan skala/kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni
sangat banyak. Jumlah koloni pada Cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat
di-reset.
5. Mikropipet (Micropippete) dan Tip Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang
bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet,
misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara
1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan
volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya, mikropipet
memerlukan tip.
Mikropipet Tip
Cara Penggunaan :
1. Sebelum digunakan Thumb Knop sebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan lancarnya
mikropipet.
3. Tekan Thumb Knop sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan lebih ke dalam lagi.
5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knop maka cairan
8. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip akan terdorong
keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.
6. Cawan Petri (Petri Dish) Cawan Petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme.
Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan
petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat
menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi
7. Tabung reaksi (Reaction Tube / Test Tube) Di dalam Mikrobiologi, tabung reaksi digunakan
untuk uji-uji biokimiawi dan memelihara mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun
cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media
padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu
media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Untuk membuat agar miring,
perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara
tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan
mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Kapas dapat dijadikan penutup mulut
tabung yang berisi biakan. Untuk alasan efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap
tabung
8. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask) Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan.
Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi
media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan
berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml,
Erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat
mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung
larutan.
10. Mortar dan Pastle Mortar dan penumbuk (pastle) digunakan untuk menumbuk atau
menghancurkan materi cuplikan, misal daging, roti atau tanah sebelum diproses lebih lanjut.
11.Beaker Glass Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam
Mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media media, menampung akuades dll..
12.Lampu spiritus /Pembakar Bunsen (Bunsen Burner) Salah satu alat yang berfungsi untuk
menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar Bunsen. Api yang menyala dapat membuat
aliran udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut terbakar
dalam pola aliran udara tersebut. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling
cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas). Perubahan
ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat chrome atau
platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk
lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus
disebut inoculating needle/Transfer needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di
permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan
14. Pinset Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya adalah untuk mengambil benda dengan
Hal ini sangat penting dalam pembuatan media karena pH pada media berpengaruh terhadap
pertumbuhan mikroba. Kertas pH indikator dicelupkan sampai tidak ada perubahan warna
16. Pipet Filler/Bola Karet Filler adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada
pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia. Filler
memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A
(aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang
jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust)
Metode sterilisasi dilakukan menggunakan autoklaf yang dioperasikan dengan uap air di bawah
tekanan. Metode ini digunakan terutama untuk sterilisasi media, cairan dan peralatan
laboratorium. Peralatan laboratorium yang dapat disterilisasi menggunakan metode ini adalah
sebagai berikut :
1. Peralatan yang terbuat dari plastik berkualitas baik seperti polypropylene, polymethylpentene,
2. Peralatan yang terbuat dari kaca seperti botol kultur, gelas beker, dan pipet. Suhu dan tekanan
standar yang dibutuhkan pada proses sterilisasi menggunakan autoklaf dilakukan pada suhu tinggi
untuk periode waktu yang singkat lebih banyak disukai dibandingkan dengan suhu yang lebih
rendah untuk waktu yang lebih lama. Beberapa suhu atau tekanan standar yang digunakan adalah
115 °C/10 psi, 121 °C/ 15 psi, dan 132 °C/27psi. (psi = pon per inci persegi). Akan tetapi, pada
umumnya suhu dan tekanan yang digunakan adalah 121°C/ 15 psi. Pengaturan waktu yang biasa
digunakan dengan metode sterilisasi basah ini adalah 10 – 15 menit. Kondisi tersebut sangat efektif
untuk membunuh bakteri dan spora jamur. Hal yang perlu menjadi perhatian dalam proses
sterilisasi ini adalah bahwa waktu sterilisasi dihitung setelah autoklaf mencapai kondisi normal
yaitu pada suhu 121°C dan tekanan 15 psi, bukan dimulai pada saat menekan tombol “on”. Selain
itu, jangan meninggalkan media kultur terlalu lama di dalam autoklaf dikarenakan dapat
mengakibatkan perubahan kimia pada media sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman
yang buruk.
kering. Sterilisasi ini membutuhkan waktu pemaparan yang lebih lama dan suhu yang lebih tinggi
dibandingkan dengan sterilisasi dengan menggunakan metode basah. Hal ini relatif tidak eisien,
tetapi akan sangat berguna ketika digunakan untuk menghilangkan air pada peralatan dan
sterilisasi pada peralatan yang terbuat dari logam. Peralatan yang terbuat dari logam apabila
disterilisasi menggunakan metode sterilisasi basah akan menyebabkan peralatan tersebut mudah
berkarat dan menjadi tumpul. Pada metode ini digunakan suhu yang sangat tinggi selama beberapa
jam dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan agen yang menjadi penyebab
kontaminasi pada kultur jaringan (seperti spora jamur dan bakteri). Oven bekerja menggunakan
proses konduksi panas dengan terlebih dahulu memanaskan permukaan bagian luar peralatan,
kemudian menyerap panas dan memindahkannya ke bagian tengah alat tersebut. Oven yang
digunakan harus memiliki kipas yang terpasang di dalamnya dengan tujuan agar sirkulasi udara
panas dapat berjalan dengan baik. Peralatan yang akan disterilisasi dianjurkan agar tidak terlalu
banyak sehingga kinerja oven dapat maksimal. Metode sterilisasi kering biasanya digunakan pada
peralatan laboratorium yang tidak dapat basah dan peralatan yang tidak akan meleleh, terbakar
ataupun berubah bentuk jika terkena suhu tinggi. Peralatan yang dapat disterilisasi menggunakan
2. Peralatan yang terbuat dari logam seperti skalpel, gunting, pinset, mata pisau (blades), spatula.
pemanasan oven untuk sterilisasi peralatan laboratorium dilakukan sekitar satu jam hingga
suhu sterilisasi yang dibutuhkan telah tercapai. Rekomendasi temperatur dan lamanya waktu
oven pengering laboratorium untuk sterilisasi peralatan o laboratorium adalah suhu 160 C
dibutuhkan waktu 45 o menit, suhu 170 C dibutuhkan waktu 18 menit, suhu o o 180 C
dibutuhkan waktu 7,5 menit, dan suhu 190 C dibutuhkan waktu 1,5 menit. Peralatan yang akan
disterilisasi lebih baik agar disegel terlebih dahulu menggunakan alumunium foil, disarankan
agar tidak menggunakan kertas apabila o suhu sterilisasi lebih dari 170 C dikarenakan kertas
Sterilisasi ini biasanya dilakukan di dalam Laminar Air Flow (LAF) untuk
peralatan yang terbuat dari logam dengan menggunakan api bunsen. Peralatan tersebut
seperti pinset dan skalpel. Sebelum dipanaskan menggunakan api bunsen, terlebih dahulu
peralatan tersebut dicelupkan kedalam etanol dengan konsentrasi 70%. Etanol memiliki
sifat yang mudah menguap dan mudah terbakar sehingga prosesnya melibatkan proses
risiko.
Sterilizier Peralatan logam selain dapat disterilisasi menggunakan api juga dapat
disterilisasi dengan menggunakan glass bead sterilizer. Alat sterilisasi ini memiliki panas 275
C – 350 C sehingga mampu membunuh spora jamur dan bakteri yang menempel pada
permukaan peralatan yang kita gunakan. Peralatan yang digunakan hanya perlu dimasukkan
I. Sterilisasi Media
Media kultur jaringan harus disterilisasi dengan benar karena selain sebagai pendukung
kontaminasi. Terdapat dua metode yang umum digunakan untuk sterilisasi media kultur yaitu
menggunakan autoklaf dan membran iltrasi di bawah tekanan pos itif. Ster ili sas i media
menggunakan autoklaf dilakukan pada tekanan 15 o psi dan suhu 121 C. Untuk cairan dengan
volume 100 ml atau lebih sedikit dibutuhkan waktu autoklaf selama 15-20 menit, sedangkan
untuk volume cairan yang lebih besar (2-4 liter), dibutuhkan waktu 30-40 menit dimulai ketika
mencapai suhu dan tekanan yang ditentukan. Sterilisasi media dalam jumlah kecil dapat
menggunakan panci presto, alat ini memiliki prinsip kerja yang sama dengan autoklaf.
Sterilisasi menggunakan ilter menjadi alternatif yang dapat dipilih dikarenakan banyak
protein, vitamin, asam amino, ekstrak tumbuhan, hormon, dan karbohidrat yang mudah rusak
maupun nonaktif apabila dipanaskan. Porositas membran ilter yang digunakan tidak boleh
lebih dari 0.2 mikron (µm). Botol kultur ter lebih dahulu di sterilisasi menggunakan autoklaf
sebelum digunakan sebagai wadah media. Pada umumnya, ilter terbuat dari selulosa asetat
atau selulosa nitrat dan tersedia dalam unit plastik sekali pakai yang telah disterilkan. Selama
proses sterilisasi, membran ilter akan menghambat semua partikel, mikroorganisme, dan virus