Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI LAB

Praktikum : Ke 2 ( dua )

Hari/Tanggal : Rabu, 30 agustus 2023

Materi/Judul : Pengenalan Glassware dan pengoperasian buret titrasi

Landasi Toeri : Titrasi merupakan prosedur analisis suatu larutan asam basa yang belum
diketahui konsentasinya. Titrasi dilakukan dengan memasukan dengan memasukkan sejumlah
larutan asam yang belum diketahui konsentrasinya ke dalam Erlenmeyer. Kemudian, titran ( zat
penitrasi ) berupa basa di tambahkan sedikit demi sedikit hingga tercapai titik ekuivalen.
Pencapaian titik ekuivalen akan terjadi saat konsentasi OH- sama dengan konsentasi H+ atau pH
larutannya = 7 ( netral ). Setelah itu, kelebihan sedikit saja zat titiran akan menyebabkan
perubahan pH dengan cepat dan mengakibatkan terjadinya perubahan warna pada indicator.

Tujuan : Adapun tujuan praktikum ini untuk mengenal dan mengetahui bagaimana cara
melakukan titrasi serta mengenalkan alat-alat glasswere yang ada di laboratorium.

Metode : ( Organoleptik )Visual

Prinsip Kerja : Prinsip dari titrasi ini menggunakan reaksi redoks antara analit dan titran.
Hal ini memungkinan analis mendapatkan nilai konsentrasi larutan zat ( analit ) yang bertindak
sebagai oksidator atau reduktor.

Alat dan bahan : Peralatan yang di gunakan :

1. Buret Titrasi

2. Pipet Volume

3. Pipet Tetes

4. Gelas ukur

5. Corong

6. Baker gelas

7. Erlenmeyer biasa

8. Labu ukur

9. Tabung reaksi

10. Pipet Morh


11. Gelas Arloji

12. Tabung Neisler

13. Bulb

14. Chamber

Prosedur Kerja : 1. Cuci buret hingga bersih, bebas lemak maupun debu.

2. Buret diklem pada tiang buret dalam posisi tegak lurus dengan datar air.

3. Periksa kran buret, kran harus mudah di putar dan lepaskan keran
tersebut dan di olesilah permukannya dengan vaselin.

4. Bilaslah buret dengan larutan yang akan dipakai untuk titrasi, kemudian isi
buret untuk titrasi, kemudian isi buret dengan larutan yang sama sampai di
atas titik nol.

5. Alirkan larutan dengan membuka krandan usahan kolom pipa di bawah

6. Atur tinggi cairan sampai meniskusnya tepat pada angka nol atau angka
lain catatlah angka mula-mula.

7. Mulailah titrasi, tangan kiri memegang kran sambil memutarnya dan


tangan kanan memegang labu Erlenmeyer yang berisi cairan yang berisi
cairan yang akan di titrasi. Selama titrasi labu Erlenmeyer di goyang-goyang
dengan gerakan berputar agar larutan yang menetes dari buret segera
bercampur. Sampai titik akhir berubah warna.
Cara Perawatan Dan Penyimpan : Langkah pertama, uret harus dibilas terlebih dahulu dengan
menggunakan air suling sebelum digunakan. Ketika tidsk terpakai, posisi buret harus terbalik
dank ran harus terbuka tujuannya adalah agar tidak ada zat/larutan kimia yang terkurung di
dalam buret sehingga menyebabkan buret menjadi macet ketika akandigunakan lagi. Pda saat
pem bersihan buret, air suling harus terlebih dahulu dimasukkan ke dalam labu semprot
kemudian disi pada sepertiga atau seperempat dari tinggi buret. Kemudian, siapkan baker untuk
membuang air suling dari dalam buret. Jangan lupa, memegang buret juga tidak boleh sedang di
bersihkan. Kedua telapak tangan harus menghadap ke atas untuk memegang buret kemudian
ujungnya harus tepat berada di atas baker buangan. Tujuannya adalah ketika air suling di dalam
buret yang di buang dengan cara di putar-putar akan langsung jatuh di baker buangan.

Kesimpulan : Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa titrasi
asam basa merupakan proses penentuan konsentrasi larutan dengan cara menitasi larutan sampel
yang belum diketahui standarnya titrat, dengan larutan standar dalan buret ( titan ). Dalam proses
titrasi diperlukan penambahan indicator fenolftalein ( PP ) yang berfungsi sebagai penentu titik
akir titrasi yang ditandai dengan perubahan warna ( menadi pink ).

Mengetahui Palembang 8 September 2023

Dosen Pembimbing Mahasiswa

Gita Nada Hartawan


1. Handayani ST.MT

2. Sri Sulpha Siregar SST.M.Biomed NIM:PO7123223005

Anda mungkin juga menyukai