Praktikum : Ke 2 ( dua )
Landasi Toeri : Titrasi merupakan prosedur analisis suatu larutan asam basa yang belum
diketahui konsentasinya. Titrasi dilakukan dengan memasukan dengan memasukkan sejumlah
larutan asam yang belum diketahui konsentrasinya ke dalam Erlenmeyer. Kemudian, titran ( zat
penitrasi ) berupa basa di tambahkan sedikit demi sedikit hingga tercapai titik ekuivalen.
Pencapaian titik ekuivalen akan terjadi saat konsentasi OH- sama dengan konsentasi H+ atau pH
larutannya = 7 ( netral ). Setelah itu, kelebihan sedikit saja zat titiran akan menyebabkan
perubahan pH dengan cepat dan mengakibatkan terjadinya perubahan warna pada indicator.
Tujuan : Adapun tujuan praktikum ini untuk mengenal dan mengetahui bagaimana cara
melakukan titrasi serta mengenalkan alat-alat glasswere yang ada di laboratorium.
Prinsip Kerja : Prinsip dari titrasi ini menggunakan reaksi redoks antara analit dan titran.
Hal ini memungkinan analis mendapatkan nilai konsentrasi larutan zat ( analit ) yang bertindak
sebagai oksidator atau reduktor.
1. Buret Titrasi
2. Pipet Volume
3. Pipet Tetes
4. Gelas ukur
5. Corong
6. Baker gelas
7. Erlenmeyer biasa
8. Labu ukur
9. Tabung reaksi
13. Bulb
14. Chamber
Prosedur Kerja : 1. Cuci buret hingga bersih, bebas lemak maupun debu.
2. Buret diklem pada tiang buret dalam posisi tegak lurus dengan datar air.
3. Periksa kran buret, kran harus mudah di putar dan lepaskan keran
tersebut dan di olesilah permukannya dengan vaselin.
4. Bilaslah buret dengan larutan yang akan dipakai untuk titrasi, kemudian isi
buret untuk titrasi, kemudian isi buret dengan larutan yang sama sampai di
atas titik nol.
6. Atur tinggi cairan sampai meniskusnya tepat pada angka nol atau angka
lain catatlah angka mula-mula.
Kesimpulan : Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa titrasi
asam basa merupakan proses penentuan konsentrasi larutan dengan cara menitasi larutan sampel
yang belum diketahui standarnya titrat, dengan larutan standar dalan buret ( titan ). Dalam proses
titrasi diperlukan penambahan indicator fenolftalein ( PP ) yang berfungsi sebagai penentu titik
akir titrasi yang ditandai dengan perubahan warna ( menadi pink ).