1. PRELAB
1.1 Berikan contoh bahan kimia pada symbol berbahaya masing-masing 2 beserta
gambar simbol bahayanya.
Corrosive
Highly Flammable
Harmful
Toxic
1.2 MSDS
1.2.1 Korosif
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lemari Asam
2.2 Spektrofotometer
Alat yang digunakan untuk menimbang zat yang butuh ketelitian tinggi
dan dalam skala kecil. (Pratiwi, Silvia. 2008)
2.4 pH Meter
Alat yang digunakan untuk mengukur pH cairan (Keith & John, 2008)
2.5 Spatula
2.11 Erlenmeyer
2.12 Buret
2.13 Bulb
1. PEMBAHASAN
1. Labu didih
Penggunaan : Sebelum menggunakan labu didih, terlebih dahulu labu didih dicuci
menggunakan air atau aquades, jangan sampai masih terdapat kotoran di dasar
labu didih ketika akan digunakan. Ketikaakan memanaskan larutan terlebih
dahulu labu didih diisi oleh batu didih. Fungsi dari batu didihsendiri yaitu untuk
meratakan panas sehingga panas menjadi homogen pada seluruh bagianlarutan
dan untuk menghindari titik lewat didih.
Perawatan : Seperti yang kita ketahui, hampir semua alat-alat di laboratorium
yang terbuat dari kaca sangat mudah pecah, maka dari itu agar tidak terjatuh
pada umumnya labu didih diletakkan atau dihubungkan dengan penampung
destilat. Pada pemeriksaan kadar air, labu didih sebaiknya dikeringkan
terlebihdahulu.
2. Buret
Penggunaan :
a. klem buret secara vertikal pada sebuah support stand, klem
juga sebuah glass tubedidekat buret tersebut.
b. isi buret dengan air suling hingga tanda 0/zero mark.
c. kucurkan, dan rekam delivery time dari zero mark hingga graduasi terendah.
d. isi kembali buret kira-kira 10 m diatas zero mark, isi juga test tube dan catat
suhu air suling yang ada di test tube tersebut
e. set miniskus pada zero mark, dengan menggunakan buret keran turunkan
lebel liquid.
f. timbang botol kosong.
g. buka keran hingga air sedikit di atas garis yang dites, dan alirkan dengan pelan
sehinggamendapatkan seting yang akurat.
h. jika seting sudah lengkap, cek lagi seting yang ada.
untuk mengisi buret, tutup keran kolom di bagian bawah dan
menggunakan corong. Anda mungkin perlu untuk mengangkat di atas corong
sedikit, untuk memungkinkan solusiuntuk mengalir secara bebas.Sebelum titrasi,
periksa kondisi buret dengan larutan titran dengan memastikan bahwa larutan
dalam buret mengalir dengan bebas. Pemeriksaan dua atau tiga kali akan
memastikan bahwa konsentrasi titran tidak akan berubah. Setelah bahan yang
akan di titrasi siap dalam erlenmeyer, dekatkan mulut erlenmeyer tepat di bawah
buret. Tangan kiri memegang erlenmeyer, sedang tangan kanan mengontrol
kran buret agar aliran cairan yang keluar dari dalam buret meluncur setetes demi
setetes. Setelahindikator analisa menampakan warnanya, biasanya
titrasi dianggap selesai. Selanjutnya tinggalmenghitung berapa banyak reagen
kimia yang digunakan untuk titrasi dengan cara membacaskala yang tertera pada
buret.
Ketika membaca buret, mata harus tegak lurus dengan permukaan cairan
untuk menghindari kesalahan paralaks. Bahkan ketebalan garis ukur juga mempe
ngaruhi; bagian bawah meniskus cairan harus menyentuh bagian atas garis. Kaid
ah yang umumnya digunakanadalah dengan menambahkan 0,02 mL Jika bagian
bawah meniskus menyentuh bagian bawah garis ukur. Oleh karena presisinya
yang tinggi, satu tetes cairan yang menggantung pada ujung buret
harus ditransfer ke labu penerima, biasanya dengan menyentuh tetasan itu ke
sisi labu danmembilasnya ke dalam larutan dengan pelarut.
Perawatan : Agar buret tetap berfungsi dengan baik seperti kondisi sebelumnya,
aktivitas pemeliharaan yangvdapat dilakukan adalah:
a. biasakan sebelum dan sesudah mereaksikan bahan kimia menggunakan
buret, buret harusselalu dibilas menggunakan akuades dan atau bahan kimia
itu sendiri. cara mencuci
danmembilas buret adalah membongkar cerat dan bersihkan menggunakan s
abun atauakuades, hal ini bertujuan agar dalam percobaan tidak terdapat
residu yang masih tersisadari percobaan sebelumnya dan menggagalkan
percobaan. Sedangkan, sesudahnya buret pun dibilas dengan akuades
agar buret bersih, tidak mengerak dan tidak mengontaminasi percobaan
selanjutnya.
b. Dalam penyimpanan, buret sebaiknya diletakkan secara vertikal dan corong d
alam keadaan terbuka. Hal ini bertujuan agar pembilas (akuades) yang masih
tersisa dapatkeluar dengan mudah dan tidak membentuk kerak di dalam
buret.
3. Timbangan Analitik
Penggunaan :
a) Menyiapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang.
b) Menancapkan stop kontak pada stavolt.
c) Menekan tombol On kemudian tunggu hingga mucul angka 0,00 g.
d) Meletakkan bahan diatas timbangan analitik
e) Menunggu hingga menunggu hingga angka dilayar monitor timbangan
analitik tidak berubah-ubah dan sesuai dengan massa yang diinginkan.
f) Mengambil bahan yang telah ditimbang.
g) Menekan tombol off hingga tidak ada angka dilayar monitor timbangan
analitik.
h) Melepas stop kontak dari stavolt.
Perawatan :
Selalu menjaga kebersihan timbangan dengan cara membersihkan timbangan.
Cara membersihkannya yaitu dengan membuka plat yang ada diatas timbangan
tersebut, lalu bisa dibersihkan dengan lap. Jika timbangan analitik mengalami
kerusakan seperti kesalahan pada nilai pengukuranang tidak masuk akal, maka
sebaiknya hunungi pihak laboratorium.
4. Tabung Reaksi
5. Pipet Tetes
Damanhuri, 2010; The University of Edinburgh, 2010; Fatchiyah, 2011; Safe Work Australia,
2012, Paper : Scholar
Wilson Keith & Walker John, 2008.pH and oxygen electrodes, Principles and Techniques of
Biochemistry and Molecular Biology, Cambridge University Press, 6th edition. Paper : scholar