Oleh:
MUHAMMAD ANDREANI
NIM 2210513310005
Kelompok 4
Latar belakang
Tujuan
Bahan
Alat
Prosedur Kerja
a. Penyaringan
b. Pengenceran
3. Memasukkan Akuades ke labu ukur yang sudah diisi 5ml HCl hingga
miniskus bawah Akuades mencapai tanda tera 100ml pada labu ukur.
4. Menutup labu ukur, kemudian mengocok labu ukur sebentar
Hasil
Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat
dilihat pada tabel berikut:
Cara Pemakaian:
1. Siapkan larutan yang akan
diencerkan ke dalam labu ukur.
2. Pipet larutan awal sesuai
dengan
volume yang sudah dihitung dan
masukkan ke dalam labu ukur
(volume larutan awal yang
dimasukkan tidak akan terisi
penuh dalam labu ukur).
2. Nama: Gelas Ukur Fungsi: Digunakan untuk
Cara Pemakaian:
Cara Pemakaian:
1. Pastikan siapkan tabung reaksi
yang hendak digunakan penjepit.
2. Jika tabung reaksi dalam
kondisi panas, gunakan alat
penjepit kayu dengan hati-hati.
3. Pegang dengan satu tangan,
buka sedikit bagian tengahnya,
kemudian jepit tabung reaksi.
Lalu, sudah.
12. Nama: Spatula Fungsi: Terbuat dari bahan logam
dan digunakan untuk alat bantu
Gambar:
mengambil bahan padat atau
kristal.
Cara Pemakaian:Lakukan
pemindahan bahan dari satu ke
tempat lain dengan spatula ini.
Cara Pemakaian:
1. Masukkan masing-masing
cairan yang sudah disiapkan ke
dalam tabung reaksi
2. Setelah itu, celupkan
sepotong kertas lakmus merah dan
biru secara bersamaan ke dalam
masing-masing cairan
3. Amati perubahan warna
pada kertas lakmus warna merah
dan biru, apakah warnanya
berubah atau tidak
4. Lakukan cara tersebut ke
setiap masing-masing larutan
cairan sehingga bisa menentukan
cairan mana yang bersifat asam,
basa, atau netral.
14. Nama: Gelas Arloji Fungsi: Terbuat dari gelas.
Digunakan untuk tempat zat yang
Gambar:
akan ditimbang.
Cara Pemakaian:
1. Pastikan cawan sudah
dalam keadaan bersih.
2. Kemudian masukkan
sampel yang akan dilakukan
pemanasan ke dalam cawan
dengan berhati-hati.
3. Pemanasan dapat
dilakukan di nyala api bunsen
ataupun dengan waterbath.
4. Jika sudah, sebaiknya
jangan langsung mengambil
cawan
dengan tangan kosong.
16. Nama: Pipit Tetes Fungsi: Digunakan untuk
Cara Pemakaian:
1. Tekan bagian ujung atas pipet
tetes dan masukkan bagian ujung
bawah pipet tetes ke dalam
cairan / larutan yang ingin
diambil.
2. Untuk menarik cairan / larutan
yang ada di dalam wadah,
lepaskan bagian ujung atas yang
ditekan tadi secara perlahan-lahan.
3. Untuk mengeluarkan cairan
yang berada di dalam pipet, tekan
bagian ujung atas secara perlahan-
lahan.
17. Nama: Sikat Fungsi: Sikat dipergunakan untuk
Cara Pemakaian:
1.Pasang rubber bulb ke pipet
ukur.
2. Sedot cairan yang
dibutuhkan ke dalam pipet ukur
dengan dibantu filler hingga
memiliki volume yang diinginkan.
3. Keluarkan cairan dengan
mengikuti skala yang tersedia.
4. Samakan tekanan filler dengan
udara sekitar.
19. Nama: Pipet Gondok Fungsi: Pipet digunakan untuk
mengambil larutan dengan volume
Gambar:
tepat sesuai dengan label yang
tertera pada bagian yang
menggelembung (gondok) pada
bagian tengah pipet.
Gunakan propipet atau pipet pump
untuk menyedot larutan.
Pembahasan
Dari hasil diatas dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai
macam alat, berikut akan diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-
alat yang ada dilaboratorium berdasarkan kemampuan yang dimiliki alat
untuk mendukung berbagai proses yang dilakukan dalam percobaan kimia
ini. Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada
analisakuantitatif, yaitu Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang
tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif) terdiri dari
Eburet, labu takar, pipet. sedangkan untuk alat-alat yang tidak teliti
(kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya
Kesimpulan
Saran
1. Praktikan lebih memerhatikan apa yang disampaikan oleh asisten saat asisten
memberikan arahan.
2. Asisten lebih mengkondusifkan praktikan yang sekiranya mengganggu
jalannya praktikum.
3. Lebih diperhatikan dan dirawat lagi alat dan bahannya, agar saat praktikum
bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan.
4. Semoga dalam praktikum selanjutnya dapat terus menambah ilmu bagi
praktikan maupun asisten.
DAFTAR PUSTAKA
1. Chang R., 2003, General Chemistry: The Essential Concepts, alih bahasa:
Indra Noviandri dkk, 2004, Kimia Dasar Jilid 1, Jakarta: Penerbit Erlangga.
2. Beran & Brady, 1978, Laboratory manual for General Chemistry, New
York: John Wiley & Sons.
3. Brescia, Frank.et Al, 1980, Fundamental of Chemistry laboratory
Students. 4th Ed.New York : Academic Press, Inc
4. Ginting, Tjurmin, 2000. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I.Fakultas
Pertanian.
5. Imamkhasani, 2000. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. UI Press, Jakarta.