PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang terdapat di dalam laboratorium kimia yang akan mendukung segala kegiatan
tidak akan dapat dimanfaatkan secara maksimal apabila tidak didukung oleh unsur
serta administrasi laboratorium yang tertata. Salah satu faktor yang berpengaruh
dalam kegiatan praktikum kimia adalah infrastruktur dan unsur penunjang yang
ada (pengelola, buku sumber, alat dan bahan kimia). Ini berarti bahwa
dengan sendirinya merupakan suatu alat bantu dalam usaha pencapaian tujuan
mewujudkan suatu sarana yang dapat membantu siswa dalam pembelajaran ilmu
kimia.
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas,
perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud. Hal yang harus diperhatikan
adalah kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan dari alat dapat
1
mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak bersih,
maka akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika pada alat – alat
tersebut masih tersisa zat – zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi
dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan
dalam pratikum.
Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang
didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan
dalam galat pasti. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan
serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum
di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam
laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat – alat dan
bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan
kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam
B. Tujuan
3. Mengenal bahan – bahan kimia, rumus molekul, sifat – sifat, bobot molekul,
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
terutama data kuantitatif. Oleh sebab itu, praktikan dituntut harus mengenal setiap
mencakup spesifikasi alat, prinsip kerja, dan kegunaan alat. Pada dasarnya alat
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 ayat (2) serta Pasal 43
ayat (1) dan ayat (2). Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan
teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya
dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan
dipilih terlebih dahulu. Sisanya tinggal masalah teknik, apakah pengukuran akhir
diinginkan. Inti dari teknik kuantitatif semata – mata adalah menguji suatu sampel
dan tanpa memasukkan bahan asing. Oleh karena setiap hal berbau kebetulan
3
tidak dapat dimasukkan ke dalam suatu buku teks, maka mahasiswa harus
laboratoriumnnya. Dalam hal ini akal sehat plus kewaspadaan terhadap bahaya
Selama tiga dasawarsa terakhir ini, bahan kimia telah banyak dibuat.
perlu penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan masalah. Bahan kimia
berbahaya tidak selalu berupa bahan kimia sintetik, karena banyak bahan kimia
alami dalam dosis tertentu yang berbahaya apabila sampai masuk ke dalam tubuh.
Bahan kimia berbahaya ini banyak terdapat di laboratorium kimia yang besar dan
lengkap, gudang pabrik kimia atau toko bahan kimia yang besar. (Sumardjo,
2009)
macam diantaranya alat pemanas yang terdiri dari pembakar gas, kaki setiga
perselin, kasa, pemanas air. Selain itu juga digunakan alat – alat gelas. Sebelum
digunakan alat – alat gelas harus diperiksa dan kemudian dibersihkan. Alat – alat
gelas diantaranya gelas wadah, sedangkan untuk mereaksikan zat digunaan ge;as
ukur, labu ukur, pipet ukur, dan buret. Sedangkan alat-alat lain seperti, pengaduk
gelas, Erlenmeyer, corong,kertas saring dan neraca analitik. Alat – alat ini juga
memiliki kegunaan dan fungsi masing – masing yang berguna untuk memudahkan
4
III. METODOLOGI PENELITIAN
Sebagian besar alat – alat yang dipakai dalam analisis kimia baik yang
klasik maupun instrumental dari tahap pegukuran sebagian besar terbuat dari
gelas, ada pula yang terbuat dari porselin, besi, dan karet.
Bahan kimia yang sering dipakai tersedia dalam bentuk air atau padat
dikemas dalam botol gelas yang geap. Derajat bahan kimia yang dibuat oleh
B. Prosedur Kerja
5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Buret
Merek : Qualicolor
Prinsip kerja : membaca buret, mata harus tegak lurus dengan permukaan cairan
6
2. Pipet Seukuran
tertentu
dasar meniskus tepat mencapai tanda graduasi. Lalu alirkan isi dengan posisi
pipet tegak lurus terhadap wadah yang akan digunakan dengan ujung pipet
3. Pipet Tetes
Merek :-
tanpa memperhatikan
7
menekan bagian karet pada saat pipet di dalam zat cair, maka udara yang
keluar dari pipet mungkin saja bereaksi dengan zat cair yang akan diambil.
Merek : pyrex
5. Gelas Ukur
Merek : pyrex
8
6. Labu Erlenmeyer
Erlenmeyer.
Merek :-
larutan
9
8. Labu Destilasi
Merek : pyrex
Prinsip kerja : pemisah dua zat atau lebih yang mempunyai perbedaan
titik didih dimana terjadi pemanasan dan salah satu komponen campurannya
akan menguap setelah mencapai titik didihnya yang paling dahulu menguap
9. Kuvet (Cuvet)
Merek : pyrex
10
Kegunaan : untuk menampung larutang yag akan diukur dengan
spektrofotomer
spektofotometer
Merek :-
Merek :-
yag dibutuhkan.
11
12. Gelas Arloji
Merek : pyrex
terlarut
Merek :-
bentuk teepunh
dikristalisasikan dimasukkan ke
dalam cawan porselen kemudian dipanaskan di atas bunssen yang telah diberi
12
14. Mortir
Merek :-
serbuk
Merek :-
dan padatan
13
16. Filler
Merek :D&N
berbahaya
Merek :-
atau penyaringan.
agar tertutup.
14
18. Statif
Merek :-
Merek : binder
Kegunaan : untuk
air
juga disebut alat sterilisasi menggunakan udara kering bertemperatur tinggi. Oven
termasuk alat sterilisasi secara fisik karena menggunakan suhu dan tekanan.
15
Sebelumnya perlu diketahui fungsi dari beberapa tombol yang terdapat pada oven
tersebut.
20. Waterbath
Merek :-
sumber panas
diinginkan.
16
21. pH – Meter
Merek : hanna
larutan.
17
neraca lalu dilihat angka yang tertera pada layar, angka itu merupakan berat
Merek : thermolyne
kontrol jauh lebih besar keseragaman suhu dan menjamin isolasi bahan yang
24. Spektofometer
absorpsi
18
spektrofotometri berdasarkan hokum Lambert-Beer, bila cahaya
tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan
(It)
25. Flamefotometer
Merek : Jenway
keadaan dasar. Keadaan tereksitasi ini terjadi apabila elektron dari atom netral
keluar dari orbitalnya menuju orbital yang lebih tinggi. Proses eksitasi
berlangsung dengan waktu yang relatif sangat singkat sekali. Sesaat setelah
tereksitasi, elektron tersebut akan kembali ke keadaan dasarnya dan proses ini
19
26. Shaker
Merek : Katermon
27. Centrifuge
Merek : Katermann
20
tinggi pula gaya yang dihasilkan. Jika dialiri arus listrik maka diantara rotor
dan strator akan timbul medan magnet secara bergantian. Pada prinsipnya,
kerja centrifuge yaitu merubah energy listrik menjadi energy mekanik dalam
bentuk putaran.
Merek : nuarre
atau zat.
kompresor akan segera berputar dan memberi tekanan pada semua bahan
pendingin saat telah dialiri oleh listrik. Bahan pendingin yang berwujud gas
apabila diberi tekanan akan menjadi gas yang bertekanan dan bersuhu tinggi.
21
29. Kompor listrik
Merek : gertart
22
31. Biosfety Cabinet (BSC)
Merek :-
menjadi steril.
BSC menyediakan alat filtrasi dan aliran udara yang bersirkulasi didalam ruang
kerja. Aliran udara diatur untuk menghambat udara luar masuk dan udara di dalam
keluar, untuk mencegah kontaminasi dari luar dan pencemaran bakteri dari ruang
BSC. Udara yang keluar disaring melewati penyaring sehingga sel-sel yang
Merk Pyrex merupakan brand atau merk yang pada awalnya dikeluarkan
oleh Perusahaan Corning dari Amerika Serikat pada tahun 1915 yang digunakan
brand Pyrex tidak lagi diproduksi oleh Corning namun merknya masih diproduksi
23
Merk Jenway merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang
meter, pH meter dan flamefotometer. Jenway adalah merek yang berasal dari
Inggris.
Merk Fisher merupakan brand atau merk yang sudah terkenal dalam
pembuatan alat – alat logam sejak tahun 1931. Fisher adalah merek yang berasal
dari Texas, Amerika Serikat dan merupakan perusahaan pertama di Texas yang
Cooperation yang sudah berdiri sejak 140 tahun lamanya. Shimadzu adalah merek
Merk NuAire merupakan brand atau merk berasal dari NuAire Corparate
yang sudah berdiri selama 40 tahun . NuAire bergerak di bidang dalam pembuatan
alat – alat logam seperti Biosafety Cabinet, Centrifuge, Inkubator, dan lain-lain.
24
B. Bahan – Bahan Kimia Laboratorium
1. Natrium Karbonat
Derajat kemurnian : PA
sangat tinggi dan biasa disebut bahan – bahan kimia bermutu reaksi (reagent
mendekati 100%.
dipanaskan dengan campuran urea pada suhu 1500 – 3500 akan menghasilkan
natrium sianat. (Tomiro Iwai, 1965). Natrium sianat ini sangat berguna
25
sebagai bahan penunjang produktivitas pertanian di Indonesia dalam bentuk
2009)
2. Acetic Acid
Derajat kemurnian : PA
sangat tinggi dan biasa disebut bahan – bahan kimia bermutu reaksi (reagent
mendekati 100%.
26
Kegunaan : dalam bidang pertanian acetic acid merupakan salah satu
hormone alami pada tumbuhan yaitu hormone auksin. Hormon auksin alami,
(Sumardjo, 2009).
27
Kegunaan : sebagai bahan baku pupuk pertanian
Sifat :
4. Asam Oksalat
Derajat kemurnian : PA
sangat tinggi dan biasa disebut bahan – bahan kimia bermutu reaksi (reagent
mendekati 100%.
melepaskan ion K yang merupakan hara makro. Asam – asam organic, seperti
28
lain merupakan komponen penting dari eksudat akar tanaman yang
2009)
29
tanaman keracunan. Tanag yan bersifat basa dapat dinetralkan dengan
6. Oxelic Aciddihydrate
Derajat kemurnian : PA
sangat tinggi dan biasa disebut bahan – bahan kimia bermutu reaksi (reagent
30
grade). (Sumardjo, 2009) Biasanya Pro Analyse memiliki deerajat kemurnian
mendekati 100%.
Varroa merupakan hama yang bersifat parasit biasa ditemukan pada sarang
lebah.
2009)
7. Ammonia solution
31
Artinya, 25 gram ammonia solution dilarutkan ke dalam 100 ml aquades
untuk irigasi dengan tujuan meningkatkan nitrat tanah dengan aksi bakteri
nitrifikasi
8. Ammonium Flouride
Derajat kemurnian : PA
32
Derajat kemurnian PA yang bearti Pro Analyse memiliki kemurnian yang
sangat tinggi dan biasa disebut bahan – bahan kimia bermutu reaksi (reagent
mendekati 100%.
9. Natrium Hydroxide
Derajat kemurnian : PA
33
Derajat kemurnian PA yang bearti Pro Analyse memiliki kemurnian yang
sangat tinggi dan biasa disebut bahan – bahan kimia bermutu reaksi (reagent
mendekati 100%.
34
Kegunaan : untuk proses osmosis pada tumbuhan dan merupakan
hasil dari fotosintesis tanaman yang berguna bagi seluruh makhluk hidup.
Derajat kemurnian : PA
sangat tinggi dan biasa disebut bahan – bahan kimia bermutu reaksi (reagent
35
grade) (Sumardjo, 2009). Biasanya Pro Analyse memiliki deerajat kemurnian
mendekati 100%.
Derajat kemurnian : PA
36
Derajat kemurnian PA yang bearti Pro Analyse memiliki kemurnian yang
sangat tinggi dan biasa disebut bahan – bahan kimia bermutu reaksi (reagent
mendekati 100%.
37
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
2. Pratikan mengetahui bahan – bahan kimia dan sifat – sifat bahan tersebut baik
B. Saran
38
DAFTAR PUSTAKA
Arisworo, Pratama . 2006. Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika, Kimia dan Biologi).
Grafindo, Jakarta.
JR., R.A Day dan A.L. Underwood . 2002 . Analisis Kimia Kuantitaf Edisi
Keenam. Erlangga, Jakarta.
39
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kimia analitik berhubungan dengan teori dan praktek dari metode – metode
mencomot prinsip – prinsip dari berbagai bidang ilmu--- entah itu kimia, fisika,
biologi, teknik,ilmu computer, dan lain – lain. Sebagai contoh, peralatan yang
suatu senyawa kimia dalam suatu larutan atau sampel yang tidak
diketahui. Analisis kualitatif disebut juga analisa jenis yaitu suatu cara yang
sifat-sifat zat atau bahan, baik sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimianya.
Misalnya ada suatu sampel cairan dalam gelas kimia, bila ingin mengetahui
tentang kandungan sampel cair itu maka yang harus dilakukan adalah menganalisa
kualitatif terhadap sampel cairan itu. Analisis kualitatif berdasarkan sifat kimia
untuk menentukan ke arah mana reaksi berjalan. Contohnya Reaksi redoks, reaksi
40
sifat fisikanya dapat diamati langsung secara organoleptis, seperti bau, warna,
terbentuknya gelembung gas atau pun endapan yang merupakan informasi awal
suatu sampel. Zat yang ditentukan, sering ditunjukkan sebagai zat yang diinginkan
atau analit, dapat terdiri dari sebagian kecil atau besar sampelyang dianalisis.
dapat digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya pemeriksaan kualitas air minum,
kualitas suatu produk industry yang akan diekspor keluar negere. Oleh karena itu,
memiliki data dengan kualitas yag diperlukan. Analisis kimia sangat menekankan
ketelitian dan keakuratan hasil – hasil analisis yang diperoleh dengan metode –
metode standar. Untuk itu, penting untuk menyatakan kualitas hasil – hasil
uncertainty).
41
B. Tujuan
sehari – hari
reaktivitasnya
oksalat
42
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kimia analitik bisa dibagi menjadi bidang – bidang yang disebut analisis
zat –zat kimia: mengenali unsur atau senyawa apa yang ada dalam suatu sampel.
Umumnya dalam kuliah kimia, para mahasiswa pertama kali dihadapkan dengan
Pada dasarnya, analisis kimia dapat dilakukan dengan (a) analisis kualitatif
yang bertujuan untuk mencari jenis ion, molekul, atau radikal yang terdapat dalam
sampel; (b) analisa kuantitatif yang bertujuan untuk menentukan kadar ion atau
molekul dalam suatu sampel; (c) analisis instrumentasi, yakni analisis kualitatif
gravimetric. Peralatan kimia yang canggih dewasa ini banyak dipakai untuk
pemeriksaan jenis dan kadar zat dalam bahan atau campuran bahan. (Sumardjo,
2009)
Analisis kimia memberikan ciri – ciri dari suatu materi atau sampel tentang
43
suatu sampel tentang elemen penyusunnya seperti atom atau molekul
analitikal analisis dapat dibuat berdasarkan tipe dari ciri – ciri materinya tersebut:
tersebut --- jenis – jenis atom --- yang dapat diidentifikasi secara kualitatif mau
pun kuantitatif. Ciri – ciri tersebut dapat diperluas dengan informasi dari struktur
suatu sampel yang ada. Selain, analisis kualitatif dan analisis kuantif, analisis
kimia dan analisis fisika juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu
sampel. Terkadang sangat sulit untuk membedakan analisis kimia dan analisis
Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi
basah. Reaksi kering dapat diterapkan untuk zat – zat padat dan reaksi basah
untuk zat dalam larutan. Reaksi kering adalah sejumlah uji yang berguna dapat
untukoperasi semacam ialah pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji spektroskopi
dan uji manik. Reaksi basah adalah uji yang dibuat dengan zat – zat dalamlarutan.
pembebasan gas dan dengan perubahan warna. Mayoritas reaksi analisis kualitatif
44
III. METODE PENELITIAN
corong, stem dan statif, gelas bekker, labu takar, labu Erlenmeyer, dan pipet tetes.
Sedangkan alat yang digunakan dalam pratikum analisis kualitatif adalah tabung
reaksi, pipet volumetri, filler, pipet tetes, indikator asam basa, dan gelas bekker.
larutan HCl, dan larutan asam oksalat ( (COOH)2 ), sedangkan bahan yang
digunakan dalam pratikum analisis kualitatif adalah baking soda, larutan Ba(OH)2,
garam dapur, larutan HNO3, garam Epsom, larutan pemutih, larutan KI dan
larutan amilum.
B. Prosedur Kerja
a. Test CO2
45
b. Test untuk ion Chlorida, Cl-
HNO3
yang terjadi
2. Volumetri
46
1) Massa gram asam oksalat yang akan ditimbang harus dihitung
sebanyak 50 ml
47
oksalat digoyangkan terus menerus sampai larutan berubah
48
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
2. Volumetri
Titrasi pengulangan 1
49
V NaOH = 7 ml M NaOH = ??
V (COOH)2 = 10 ml
𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎𝑂𝐻 2
=
𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂𝑂𝐻 1
1 Molar x Volume = 2 Molar x Volume
2 𝑥 0,0987 𝑥 10𝑚𝑙
M NaOH = 7
M NaOH = 0,282 M
Titrasi pengulangan 2
V NaOH = 8,5 ml M NaOH = ??
V (COOH)2 = 10 ml
𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎𝑂𝐻 2
=
𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂𝑂𝐻 1
1 Molar x Volume = 2 Molar x Volume
2 𝑥 0,0987 𝑥 10𝑚𝑙
M NaOH = 8,5
M NaOH = 0,2322 M
0,282+0,2322
Mtot =
8,2
Mtot = 0,2571 M
b. NaOH + HCl
Titrasi pengulangan 1
V NaOH = 5,8 ml V HCl = 10 ml
M NaOH = 0,1 M M HCl = ???
M1 . V1 . 1 = M2 . V2 . 1
0,1 . 5,8 . 1 = M2 . 10 . 1
0,1 𝑥 5,8
M2 = 10
M2 = 0,058 M
Titrasi pengulangan 2
V NaOH = 7,1 ml V HCl = 10 ml
M NaOH = 0,1 V HCl = ???
50
M1 . V1 . 1 = M2 . V2 . 1
0,1 . 7,1 . 1 = M2 . 10 . 1
0,1 𝑥 7,1
M2 = 10
M2 = 0,071 M
0,058+0,071
Mtot = 2
Mtot = 0,0645 M
51
B. Pembahasan
Bahan yang digunakan dalam analisis kualitatif adalah baking soda, larutan
Ba(OH)2, garam dapur, larutan HNO3, garam Epsom, larutan pemutih, larutan KI
dan larutan kanji. Berikut adalah uraian penjelasan dengan bahan – bahan analisis
kualitatif :
1. Baking soda
Baking soda atau yang dalam istilah kimia natrium karbonat. Natrium
termasuk kelompok garam disebut juga baking soda (soda kue). NaHCO3
klorida, amonia, dan karbon dioksida dalam air. Soda kue juga diproduksi
secara komersial dari soda abu Na2CO3 (diperoleh melalui penambangan bijih
trona, yang dilarutkan dalam air lalu direaksikan dengan karbon dioksida.
terbentuk endapan putih. Endapan putih tersebut adalah garam BaCO3. Hal ini
sesuai dengan menurut literature yaitu apabila kation golongan IV (Ca+, Sr2+,
52
2. Kalsium Karbonat
Kalsium karbonat adalah senyawa kimia denga rumus kimia CaCO3. Ini
adalah zat yang umum ditemukan di batuan di semua bagian dunia, dan
dan kulit telur. Kalsium karbonat adalah bahan aktif dalam kapur pertanian,
dan biasanya merupakan penyebab utama air keras. Hail ini biasaya digunakan
berwarna bening menjadi keruh. Hal ini terjadi karena reaksi di atas
menyebabkan larutan berwarna keruh. Hal ini sesuai dengan literature yaitu
apabila kation golongan IV (Ca+, Sr2+, dan Ba2+) jika ditambahkan natrium
53
3. Garam Dapur
Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur atau halit, adalah
senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang
berikut :
HNO3
NaCl + AgNO3 NaNO3 + AgCl
(Supeno, 2009)
berwarna putih. Endapan itu adalah AgCl. Hal ini sesuai dengan literatur yaitu
apabila kation golongan I (Pb2+, Ag+, Hg+) ditambahkan larutan HCl encer
maka akan mengendapkan ion Pb2+, Ag+, Hg+ sebagai klorida tak larut.
Klorida tak larut tersebut akan menghasilkan endapan berupa PbCl2, Hg2Cl2
54
4. Garam Epsom
Garam Epson atau Garam Epsom dibuat dari mineral alamiah yang
terkandung di dalam air. Yang lebih dikenal sebagai Magnesium Sulfat, nama
Garam Epsom diambil dari sebuah mata air garam pahit yang terletak di kota
Epsom, Inggris. Komposisi garam tersebut pertama kali didestilasi dari air.
sebagai berikut :
HNO3
MgSO4 + BaCl2 MgCl2 + BaSO4
(Supeno, 2009).
endapan berwarna putih. Endapan berwarna putih ini adalah MgCl2. Hal ini
sesuai dengan literartur yaitu apabila kation golongan V (Mg2+, Na+, K+,
endapan berupa MgOH2 berwarna putih yang tidak larut dalam pereaksi
55
5. Pemutih
hipoklorit pertama kali diproduksi pada 1789 oleh Claude Louis Berthollet di
klor melalui larutan natrium karbonat. Cairan yang dihasilkan, dikenal sebagai
“Eau de Javel” (“air Javel”), adalah larutan natrium hipoklorit lemah. Namun,
proses ini sangat tidak efisien, dan metode produksi alternatif dicari.
berwarna bening menjadi berwarna hitam dan tidak terbentuk suatu endapan.
Hal ini sesuai dengan literatur yaitu apabila kation golongan V (Mg2+, Na+,
dengan uji khusus atau uji nyala. Setiap jenis ion logam memberikan warna
khas bila dipanaskan dengan cara ini. Contohnya, warna yang ditimbulkan
oleh ion Na+ adalah kuning, ion K+ ungu, dan ion Cu2+ hijau. (Chang, 2005)
56
Penggunaan kimia analitik dalam bidang pertanian banyak sekali, contohnya
dalam menentukan hasil panen yang maksimal, oleh karena itu diperlukan analisis
komposisi tanah untuk menentukan pupuk yang harus digunakan. Analisis ini
Metode konvensional ini dianggap murah dan mudah dilakukan sehingga banyak
digunakan dalam prinsip bidang ilmu yang lainnya. Misalnya dalam menentukan
pupuk cair yang akan digunakan kita dapat menggunakan metode volumetri ini,
dengan mereaksikan zat yang akan ditetapkan dengan pereaksi yang ditambahkan
menentukan asam, basa, bahan pengoksidasi, ion logam, protein dan yang lainnya.
Analisis volumetri melibatkan pengukuran pada suatu larutan yang telah diketahui
dianalisis (analit). Analisis volumetri atau titrasi merupakan suatu teknik analis
yang paling banyak digunakan baik di bidang industri maupun pertanian, karena
Bahan yang digunakan dalam titrasi adalah larutan NaOH, larutan HCl, dan
larutan asam oksalat. Larutan asam oksalat dalam pratikum percobaaan titrasi
pertama kali ini digunakan sebagai larutan baku atau larutan standar. Larutan
standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui dan digunakan untuk
57
pratikum percobaan titrasi kedua, yang dijadikan larutan standar adalah larutan
larutan asam oksalat dan larutan HCl. Larutan NaOH ini bersifat tidak mudah
cepat berubah konsentrasinya, Larutan NaOH dalam hal ini mempunyai dua
fungsi sekaligus pada titrasi asam-basa pertama sebagai larutan standar atau
larutan baku yang memberikan suasana basa, sedangkan dalam percobaan titrasi
asam-basa kedua digunakan sebagai zat yang dicari konsentrasinya dengan larutan
baku atau standarnya adalah asam oksalat. Asam oksalat berupa kristal berwarna
putih yang diencerkan terlebih dulu untuk melakukan percobaan. Larutan HCl
pun sama tidak berwarna seperti NaOH, larutan HCl dalam hal ini digunakan
sebagi zat yang dicarikan konsentrasinya yang berperan dalam keadaan normal.
Dikarenakan HCl, NaOH, dan asam oksalat berupa larutan tidak berwarna, maka
bahan yang perlu ditambahkan adalah indikator fenolftelein untuk menandai suatu
titik akhir dari titrasi yang ditunjukkan dengan perubahan warna menjadi merah
muda.
Untuk mencari, jumlah MgO dalam pupuk tersebut kita dapat menggunakan
58
konsentrasi MgO yang diperlukan, pratikan bisa menentukan jumlah gram zat
ammonium sulfat merupakan pupuk kimia buatan yang dibuat dari amoniak dan
asam sulfat. Pupuk ini digunakan tanaman untuk memenuhi unsur hara Nitrogen
(N) dan Sulfur (S). Pupuk ZA sangat aman digunakan oleh semua jenis tanaman.
Menginat banyak manfaat dari pupuk ZA ini, maka tidak banyak pengecer penjual
kandungan yang ada pada pupuk ZA meliputi kandungan nitrogen (N) total,
kandungan belerang (S) sebagai SO42- , kandungan fosfat (P) total, dan kandungan
tembaga (Cu).
cara digesi dengan campuran asam sulfat dan asam nitrat, kemudian kadar Cu
iodat. Hasil analisa yang tepat dari tembaga dalam pupuk, memerlukan kondisi
larutan pada pH 4 - 4,5 karena pada kondisi ini reduksi ion Cu2+ berlangsung
59
denganindicator bromkresol hijau (warna larutan hijau terang. Sebelum titrasi, di
Pupuk kalium sulfat adalah pupuk buatan berbentuk butiran atau serbuk dengan
rumus kimia K2SO4, digunakan sebagai sumber hara kalium dan belerang yang
oksida (K2O) dapat diuji menggunakan metode volumetri. Prinsip pengujian ion
kalium yaitu sulfat diendapkan oleh BaCl2 dalam HCl encer membentuk kristal
Percobaan titrasi kali ini mereaksikan NaOH yang sebagai analit dan asam
Asam lemah, asam oksalat direaksikan dengan basa kuat yaitu natrium hidroksida
sebagai larutan baku yang memiliki konsentrasi sebesar 0,0987 M dan volume
dan 8,5 ml didapatkan dari hasil titrasi. Hal ini ditandai dengan perubahan warna
60
merah muda pada larutan asam oksalat yang telah ditetesi NaOH beberapa tetes
melalui buret. Setelah itu dapat ditulis persamaan reaksinya dan jangan lupa untuk
analit dengan larutan NaOH yang sebagai larutan standar. Larutan NaOH tetap
diletakkan di dalam buret dan volume HCl telah ditentukan yaitu sebesar 10 ml.
setelah mengalami titrasi dengan prinsip yang sama pada percobaan titrasi
pertama maka volume NaOH didapat yaitu sebesar 5,8 ml dan 7,1 ml. Berikut ini
Mereaksikan asam kuat dengan basa kuat akan menghasilkan garam netral. Reaksi
M1 . V1 . n1 = M2 . V2 . n2
M1 = Konsentrasi larutan 1
V1 = Volume larutan 1
n1 = Valensi larutan 1
M2 = Konsentrasi larutan 2
61
V2 = Volume larutan 2
n2 = Valensi larutan 2
Dari rumus di atas akan diketahui konsentrasi analit yang belum diketahui, sesuai
62
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
test reaktivitasnya.
2. Praktikan juga dapat membuat larutan baku asam oksalat 0,1 M secara teliti
sebanyak 50 mL
metode volumetri.
B. Saran
laboratorium
tepat
3. Seharusnya setiap peralatan yang telah dipakai jangan lupa untuk di cuci
kembal dan bertanggung jawab dengan alat – alat yang ada di laboratorium.
63
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2005 . Kimia Dasar : Konsep- Konsep Jil. 2 Edisi 3. Erlangga,
Jakarta.
Rahim, S.R. 2013. Pengendalian Erosi Tanah Dengan Metode Analisis Kimia.
Bumi aksara, Jakarta
Underwood,A.L dan R.A day, J.R. 2002 . Analisis Kimia Kuantitaf Edisi Keenam.
Erlangga, Jakarta.
64
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan
perluasan pemeriksaan visual yang dengan studi lebih mendalam dari absorpsi
metode ini memberikan metode sangat sederhana untuk menetapkan kuantitas zat
energi cahaya oleh suatu sistem kimia itu sebagai suatu fungsi dari panjang
sumber radiasi yang menjorok ke dalam daerah ultraviolet spektrum itu. Dari
65
selektifitas fungsi polimer campuran, pemodifikasi dan aditif digunakan untuk
UV, gas dan liquid kromatografi dan spektroskopi masa bersama sama dengan
B. TUJUAN
66
II. TINJAUAN PUSTAKA
Proses ini disebut “absorpsi spektrofotometri”, dan jika panjang gelombang yng
juga menggunakan panjang pada gelombang ultraviolet dan infra merah. Prinsip
kerja dari metode ini adalah jumlah cahaya yang diabsorpsi oleh larutan sebanding
2010):
A = Absorbance
T = Transmittansi
b = panjang jalur
67
Jika absorbansi di plot terhadap konsentrasi, maka diperoleh garis lurus.
suatu larutan yang diperoleh dari sampel gas dan uap. Perubahan intensitas warna
sebanding dengan konsentrasi. Salah satu aplikasi dari metode ini adalah analisis
menggunakan reagen Saltzman (Breysse dan Lees, 2003). Selain itu, senyawaan
yang dapat dianalisis antara lain formaldehida, fosfi, amoniak, anhidrat asetat,
hidrazin.
suatu zat, maka cahaya dengan panjang gelombang tertentu saja yang akan
zat yang ada dalam suatu sampel. Dimana zat yang ada dalam sel sampel disinari
sebagian lagi akan diteruskan. Cahaya yang diserap tersebut akan diukur sebagai
68
III. METODE PENELITIAN
Alat yang digunakan dalam pratikum spektrometri kali adalah filler, pipet
B. Prosedur Kerja
2. Cara pengenceran : V1 . M1 = V2 . M2
M1 = konsentrasi CuSO4 1 M
V1 . M1 = V2 . M2
V1 . 1 = 10 . 0,02
V1 = 0,2 ml
Jadi untuk membuat larutan 0,02 M CuSO4 dipipet 0,2 ml larutan CuSO4 1
aquade sampai 10 ml
69
3. Absorban masing – masing larutan baku diukur dengan spektrofotometer
y = absorban
x = konsentrasi larutan
a = konstanta
b = koefisien regresi
70
IV. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
∑ 𝑋𝑌
mencari nilai b, dengan rumus : b = ∑ 𝑋 2
71
(∑ 𝑥 ∑ 𝑦)
Mencari nilai ∑ 𝑋𝑌 , dengan rumus : ∑ 𝑋𝑌 = ∑ 𝑥𝑦 − 𝑛
(0,2)(0,1697)
∑ 𝑋𝑌 = 0,009876 −
5
∑ 𝑋𝑌 = 0,009876 − 0,006788
∑ 𝑋𝑌 = 0,003088
(∑ 𝑥)2
Kemudian mencari ∑ 𝑋 2 dengan rumus : ∑ 𝑋 2 = ∑ 𝑥 2 − 𝑛
0,22
∑ 𝑋 2 = 0,012 -
5
∑ 𝑋 2 = 0,004
∑ 𝑋𝑌
b = ∑ 𝑋2
0,003088
b= 0,004
b = 0,772
∑𝑦 𝑏(∑ 𝑥)
Mencari nilai a dengan rumus : a = −
𝑛 𝑛
0,1697 0,772(0,2)
a= −
5 5
a = 0,00306
(∑ 𝑋𝑌)(∑ 𝑋𝑌)
Mencari nilai r2 dengan rumus : r2 = ∑ 𝑋2 ∑ 𝑌2
(∑ 𝑦)2
pertama, mencari nilai ∑ 𝑌 2 , dengan rumus : ∑ 𝑌 2 = ∑ 𝑦 2 − 𝑛
(∑ 𝑦)2
∑ 𝑌2 = ∑ 𝑦2 −
𝑛
72
(0,1679)2
∑ 𝑌 2 = 0,008186 −
5
∑ 𝑌 2 = 0,008186 − 0,005638
∑ 𝑌 2 = 0,002427
(∑ 𝑋𝑌)(∑ 𝑋𝑌)
r2 = ∑ 𝑋2 ∑ 𝑌2
0,0030882
r2 =
0,004 . 0,002427
r2 = 0,982316
a = 0,00306
b = 0,772
r2 = 0,982316
B. Pembahasan
radiasi elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi terhadap mana mata manusia
menyusun cahaya putih. Cahaya putih meliputi seluruh spektrum nampak 400-760
mm. Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi perpindahan elektron dari
tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi (Ali,2005)
73
Prinsip umum dari spektrofotometri adalah pemantulan, pembiasan dan
suatu zat, maka cahaya dengan panjang gelombang tertentu saja yang akan
zat yang ada dalam suatu sampel. Dimana zat yang ada dalam sel sampel disinari
sebagian lagi akan diteruskan. Cahaya yang diserap tersebut akan diukur sebagai
di dalam larutan berdasarkan absorbansi terhadap warna dari larutan pada panjang
dalam menganalisis unsur natrium dan kalium dalam tanah. Unsur kalium
merupakan unsur hara ketiga yang paling banyak terdapat di dalam tanah. Kalium
74
meningkatkan kualitas biji. Sedangkan natrium merupakan unsur hara penunjang
Tembaga (II) sulfat, juga dikenal dengan cupri sullfat, adalah sebuah
senyawa kimia dengan rumus CuSO4. Senyawa garam ini eksis di bumi dengan
berwarna biru terang (Padjaatmaka, 2004). Anhidrat bearti garam CuSO4 tidak
mengandung air kristal. Garam ini tersedia dalam berbagai derat senyawa yang
berbeda berdasarkan tingkat kadar air. Bentuk anhidrat sangat jarang ditemukan di
Tembaga sulfat CuSO4 memiliki massa jenis 3,603 gram/ml, tembaga sulfat
pentahidrat 2,284 gram/ml. kelarutan CuSO4.5H2O 31,6 gram/ml pada suhu 0oC
sebelum melelh, kehilangan 2 molekul air pada suhu 63oC, kehilangan 2 molekul
lagi pada suhu 109oC dan molekul air terakhir pada suhu 220oC. pada suhu 650oC
CuSO4 terurai menjadi tembaga sulfat oksida CuO dan sulfur trioksida SO. Warna
biru dari tembaga sulfat dihasilkan dari hidrasiair; saat dibakar kristal kehilangan
Tembaga (II) sulfat juga berguna pada bidang pertanian,antara lain sebagai
75
digunakan sebagai herbisida (pembunuh gulma) dalam bidang pertanian dan
perkebunan, pengendali gulma air pada saluran air, penjernih air kolam renang
(membunuh alga), membersihkan siput – siput halus dari aquarium (ion tembaga
bersifat racun bagi ikan, maka pemberiannya harus berdasarkan dosis), dan
merupakan standar dari sampel tertentu yang dapat digunakan sebagai pedoman
ataupun acuan untuk sampel tersebut pada percobaan. Pembuatan kurva standar
Dalam pembuatan larutan deret standar ini haruslah tepat dan teliti karena larutan
deret standar akan menjadi kurva standar pada penentuan sampel, jika pada
pembuatan larutan standar tidak dilakukan secara teliti dan tepat maka penentuan
menggunakan diagram pencar. Diagram pencar atau diagram tebaran adalah suatu
variable tak bebas dan variable bebas. Dengan metode diagram pencar, kita hanya
dapat mengambil kesimpulan secara sederhana dan relative kasar, apakah antara
dua variable mempunyai hubungan (korelasi) atau tidak. Jika ada, tidak
76
memperdulikan sampai seberapa erat hubungan tersebut. Dengan menggunakan
analisa regresi dan korelasi, kita dapat menggambarkan hubungan dua variable
tersebut dalam bentuk persamaan linear (garis lurus) dan dapat mengetahui
dikemukakan pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822 – 1911) sehubungan
antara tinggi anak laki – laki dan tinggi badan ayahnya. Regresi sederhana
y = a + bx
dimana :
a : konstanta
indenpenden. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka turun
77
Kekuatan pengaruh dan hubungan antara variable penduga terhadap variable
mengalami kenaikan yang positif atau bisa disebut juga hubungan garis positif,
sebagai berikut :
78
Diagram 2. Diagram Hubungn Absorban dan Konsentrasi CuSO4
absorbannya, pertama kita harus membuat deret standar. Deret standar adalah
standar dari sampel tertentu yang dapat digunakan sebagai pedoman ataupun
acuan untuk sampel tersebut pada percobaan. Dalam hal ini deret standarnya
adalah konsentrasi CuSO4. Terlihat dari diagram di atas koefisien determinasi (R2)
oleh faktor lainnya yang tidak diketahui. Nilai b adalah 0,772 yang artinya setiap
79
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
alat spektofotometer.
B. Saran
3. Menghitung dan menimbang hasil pratikum dengan tepat dan teliti agar
80
DAFTAR PUSTAKA
Breysse, PN & Lees, PSJ. 2003. Analysis of Gases and Vapors.Dalambuku The
Occupational Environment: Its Evaluation, control and Management. 2nd
edition.Salvatore R. DiNardieds. American Industrial Hygene Association
(AIHA) Press.
Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik . Universitas Indonesia Press,
Jakarta.
Nawari . 2010 . Analisis Regresi dengan MS Excel 2007 dan SPSS 17 . Elex
Media Komputindo, Jakarta.
Underwood,A.L dan R.A day, J.R. 2001. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga,
Jakarta.
81