PERCOBAAN 1
Pengenalan alat, budaya k3 dan sImbol bahaya
Nama Anggota
Isrenna Ratu Rezky Suci 1157040029
Helmi Fauzi 1157040025
Imas Siti Syarah 1157040028
KIMIA - 1A
JURUSAN KIMIA
2015
BAB I
TUJUAN
BAB II
TEORI DASAR
Alat-alat laboratorium adalah suatu benda yang digunakan dan kita butuhkan dalam
melakukan penelitian ataupun praktikum. Dalam praktikum pengenalan alat-alat kimia
diperkenalkan berbagai macam alat-alat yang sering digunakan dalam melakukan praktikum,
cara kerja dan fungsi dari alat-alat tersebut. Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan
dari alat yang digunakan. Sebelum dan sesudah melakukan praktikum disarankan agar
membersihkan atau mensterilisasikan terlebih dahulu alat yang akan digunakan agar terhidar
dan terbebas dari suatu bahan atau mikroba yang tidak diinginkan karena Kebersihan alat
praktikum dapat mengganggu hasil praktikum. Contohnya jika pada alat alat tersebut masih
tersisa zat-zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan
sesudahnya maka dapat mengakibatkan hasil akhir yang tidak akurat dan mengakibatkan
kegagalan dalam pratikum. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta
bahan harus benar-benar dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di
laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium
karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat alat dan bahan yang dilakukan
dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu,
pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan
penelitian. Agar penelitian berjalan lancar.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan,
sehingga dapat mengurangi atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang
pada akhirnya dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak
saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi Praktikan, tetapi juga dapat
mengganggu proses Praktikum secara menyeluruh. Telah terjadi banyak kecelakaan seperti
luka ringan, luka permanen maupun gangguan kesehatan karena kecerobohan dalam
melakukan praktikum dan kerusakan terhadap alat-alat praktikum yang harganya sangat
mahal Oleh karena itu Budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium maupun
dunia kerja adalah hal yang sanggat penting diketahui oleh praktikan dalam melakukan
kegiatan praktikum.
Di dalam kegiatan pratikum kimia, bahan kimia merupakan bahan utama, oleh karena
itu kita perlu memiliki pengetahuan tentang bahan-bahan kimia khususnya yang sering
digunakan di dalam pratikum. Diharapkan kita dapat mengetahui nama senyawa, rumus, ciri
fisik dan kegunaan dari bahan kimia tersebut. Pengetahuan tentang bahan kimia yang dimiliki
diantaranya dimaksudkan agar kita mampu menangani bahan kimia secara baik. Dengan
demikian kegiatan pratikum akan berjalan lancar dan kecelakaan karena ketidaktahuan dapat
dihindarkan.
Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya Seperti yang telah
kita ketahui, bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di laboratorium kimia banyak yang
bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi lingkungan sekitar. Ada yang bersifat mudah
terbakar, beracun, berbau tajam yang berdampak pada kesehatan, merusak benda-benda di
sekitarnya bahkan dapat mematikan makhluk hidup. Keselamatan kerja di laboratorium
sangatlah penting. Oleh karena itu, pada wadah atau tempat bahan-bahan atau zat kimia diberi
simbol-simbol yang bertujuan untuk memberi keterangan mengenai sifat dan bahaya zat
tersebut. Diharapkan kita dapat berhati-hati dalam penggunaan bahan-bahan kimia tersebut
demi keselamatan bersama. Untuk itu, sebelum kita memasuki laboratorium kimia perlu kita
pahami simbol-simbol tanda bahaya tersebut untuk menghindari kesalahan-kesalahan dan
bahaya yang tidak kita inginkan.
BAB III
ALAT DAN BAHAN
ALAT:
1. Gelas Beker
2. Gelas ukur
3. Spatula
4. Pipet tetes
5. Batang pengaduk
6. Pipet volume
7. Pipet ukur
8. Labu ukur
9. Buret
10. Tabung reaksi
11. Mortal dan Alu
12. Gelas arloji
13. Corong
14. Erlenmeyer
15. Hothands
16. Penjepit
17. Spirtus
18. Labu destilasi
19. Filler (karet penghisap)
20. Kaki tiga
BAB IV
PROSEDUR KERJA
Simbol-simbol berbahaya
Mula-mula diperkenalkan macam-macam simbol berbahaya pada label bahan kimia.
Kemudian mahasiswa mencatat nama simbol, kode huruf, pengertian dan pencegahan bila
terkena bahan kimia yang berlabel simbol tersebut. Terakhir mahasiswa diharapkan dapat
memahami gambar dari simbol tersebut.
BAB V
HASIL PENGAMATAN
SIMBOL BAHAYA
N Nama & gambar Kode Kegunaan &
o huruf Pencegahan
1 Corrosive C bahan kimia yang bersifat
korosif dapat merusak
jaringan hidup, dapat
menyebabkan iritasi pada
kulit, gatal, mengelupas.
Pencegahannya
menghindari kontak
langsung dengan kulit dan
hindari dari benda yang
bersifat logam
contoh: HCl, H2SO4
contoh: Minyak
terpentin
4 Highly Flammable F mudah terbakar dibawah
kondisi atmosferik biasa
atau mempunyai titik nyala
rendah <21C dan mudah
terbakar dikelembapan.
Pencegahannya dengan
menghindari sumber api,
api terbuka dan loncatan api
serta pengaruh pada
contoh: Aseton dan kelembapan.
logam Natrium
5 Explosive E bahan kimia yang mudah
meledak dengan adanya
panas atau percikan bunga
api, gesekan atau benturan.
Pencegahannya hindari
pukulan atau benturan,
gesekan, pemanasan api dan
nyala sumber lain bahkan
contoh: KClO3 tanpa oksigen atmosferik
6 Oxidizing O bahan kimia bersifat
pengoksidasi dapat
menyebabkan kebakaran
dengan menghasilkan
panas. Pencegahannya
hindari panas dan reduktor
contoh: Hidrogen
Peroksida
7 Dangerous For The N berbahaya bagi satu atau
Enviroment beberapa komponen
lingkungan. Dapat
menyebabkan kerusakan
ekosistem. Pencegahannya
hindari kontak atau
percampuran dengan
lingkungan yang dapat
contoh: membahayakan makhluk
Tetraklorometan hidup.
8 Extremely Flammable F+ bahan yang amat sangat
mudah terbakar berupa gas
dan udara yang membentuk
suatu campuran yang
bersifat mudah meledak
dibawah kondisi normal.
Pencegahannya jauhkan
contoh: Dietil eter
dari campuran udara dan
(cairan)
sumber api
9 Toxic T bahan yang bersifat racun
dapat menyebabkan sakit
serius bahkan kematian bila
terkena atau terhirup.
Pencegahannya jangan
ditelan dan jangan dihirup
c
hindari kontak langsung
ontoh: Metanol,
dengan kulit.
Benzena
10 Very Toxic T+ bahan yang bersifat sangat
beracun dan lebih sangat
berbahaya bagi kesehatan
dapat menyebabkan sakit
kronis dan kematian.
Pencegahannya hindari
kontak langsung dengan
tubuh dan sistem
contoh: Kalium pernapasan.
sianida, Nitrobenzene
11 Flammable solid - padatan yang mudah
terbakar. Pencegahannya
Hindari panas atau bahan
mudah terbakar dan
reduktor, serta hindari
kontak dengan air apabila
bereaksi dengan air dan
menimbulkan panas serta
contoh: Sulfur, Picric api.
acid, Magnesium
12 Harmful - bahan yang dapat merusak
kesehatan tubuh bila kontak
langsung dengan tubuh
melalui inhalasi.
Pencegahannya jangan
dihirup jangan ditelan dan
hindari kontak langsung
dengan kulit.
contoh: Etilen glikol
13 Flammable liquid - cairan yang mudah terbakar.
Pencegahannya Hindari
panas atau bahan mudah
terbakar dan reduktor, serta
hindari kontak dengan air
apabila bereaksi dengan air
dan menimbulkan panas
contoh: Petrol,
serta api.
Acetone, Benzene.
14 Flammable gas - Simbol pengaman yang
digunakan pada tempat
penyimpanan material gas
yang mudah terbakar.
Pencegahannya jauhkan dari
panas atau percikan api.
contoh: Acetelyne,
LPG, Hydrogen.
15 Spontaneously - Material yang dapat secara
Combustible spontan mudah terbakar.
Substances Pencegahannya Simpan di
tempat yang jauh dari
sumber panas atau sumber
api.
contoh: Carbon,
Charcoal-non-activated,
Carbon black.
NAMA, RUMUS, DAN CIRI FISIK, CIRI KIMIA BEBERAPA ZAT KIMIA YANG
UMUM
N Nama Rumus Ciri Fisik & Keterangan
o Senyawa Kimia Ciri Kimia
1 Asam HCl Ciri Fisik digunakan
klorida bentuk: cairan untuk
warna: tidak pemersih
berwarna lantai
menyala
kuning
Bau: pedas
Ciri Kimia
pH: asam
titik didih:
108,58C
titik lebur:
-65,25C
tekanan uap:
16 kPa
kelarutan:
laruta dalam
air dingin, air
panas, dietil
eter.
2 Natrium NaCl Ciri Fisik digunakan
klorida bentuk: kristal untuk garam
padat dapur
warna: putih
bau: sedikit
berbau
Ciri Kimia
pH: netral
titik didih:
1413C
kelarutan:
Mudah larut
dalam air
dingin, air
panas. Larut
dalam gliserol,
dan amonia.
Sangat sedikit
larut dalam
alkohol. Dan
tidak larutan
dalam asam
klorida
3 Asam HNO3 Ciri Fisik untuk
nitrat bentuk: cairan memproduks
warna: tidak i bahan
berwarna bahan
bau: tidak meledak
berbau seperti
Ciri Kimia Trinitro
pH: asam Toluena
titik didih: (TNT)
121C/249,8F
titik leleh:-
41,6C/-
42,9F
kelarutan:
mudah larut
dalam air
dingin, air
hangat, dan
dietil eter.
4 Asam H2SO4 Ciri Fisik digunakan
sulfat bentuk: Cairan untuk pengisi
berminyak aki (accu)
tebal
warna: tidak
berwarna
bau: Berbau
Ciri Kimia
pH: asam
titik didih:
270C
titik leleh:-
35C
tekanan uap:
tidak tersedia
kelarutan:
mudah larut
dalam air
dingin.
5 Besi FeCl2 Ciri Fisik digunakan
klorida bentuk: serbuk untuk
warna: coklat membuat
bau: tidak baja
berbau
Ciri Kimia
Besi(III)
klorida
bereaksi
dengan cepat
terhadap
oksalat
membentuk
kompleks
[Fe(C2O4)3]3
6 Seng ZnSO4 Ciri Fisik digunakan
Sulfat bentuk: serbuk untuk
warna: putih mengontrol
bau: tidak pertumbuhan
berbau lumut di atap
Ciri Kimia
tidak mudah
terbakar,
merupakan
reduktor kuat
7 Perak AgNO3 Ciri Fisik digunakan
nitrat bentuk: dalam
padatan fotografi
warna: tidak
berwarna
bau: tidak
berbau
Ciri Kimia
pH: 6
titik didih:
444C/831F
titik leleh:
212C/414F
merupakan
oksidator dan
tidak mudah
terbakar
8 Amoniak/ NH4OH Ciri Fisik digunakan
Amonium bentuk: cairan untuk
hidroksida warna: tidak pengganti
berwarna freon atau
bau: berbau pengisi
tidak sedap mesin
Ciri Kimia pendingin
merupakan
bahan yang
korosif.
pH: 11,6
titik didih:
36C
titik beku:
-72C
9 Asam CH3COOH Ciri Fisik digunakan
asetat bentuk: cairan sebagai cuka
higroskopis makanan
warna: tidak
berwarna
bau: asam
Ciri Kimia
pH: 2,5
titik didih:
116-118C
titik nyala:
39C
10 Natrium Na2CO3 Ciri Fisik digunakan
karbonat bentuk: untuk bahan
padatan pembuat
warna: putih kaca
bau: tidak
berbau
Ciri Kimia
pH: 11,6
titik didih:
400C
titik beku:
851C
kelarutan: larut
dalam air
11 Asam C6H8O6 Ciri Fisik digunakan
askorbat bentuk: bubuk dalam
kristal pembuatan
warna: kuning vitamin-C
keputihan
Ciri Kimia
titik lebur:
dekomposisi
larutan: tak
larut dalam
dietil eter,
kloroform,
benzena,
minyak, lemak
12 Kalium K2CrO4 Ciri Fisik digunakan
dikromat bentuk: cairan untuk
warna: kuning mencuci alat-
bau: tidak alat gelas
berbau
Ciri Kimia
pH: 3,6
titik lebur:
398C
titik didih:
>500C
sifat oksidator:
pengoksidasi
13 Natrium NaHCO3 Ciri Fisik digunakan
bikarbona bentuk: serbuk untuk
t warna: putih membuat kue
bau: tidak (soda kue)
berbau
Ciri Kimia
memiliki titik
lebur yang
tinggi,
merupakan
senyawa ionik
dengan ikatan
kuat, dalam
bentuk leburan
bisa
menghantarka
n listrik, Sifat
larutannya
dapat berupa
asam, basa,
atau netral.
Sifat ini
tergantung dari
jenis
asam/basa kuat
pembentuknya
.
14 Barium BaCl2 Ciri Fisik digunakan
klorida bentuk: kristal untuk
padat pengeras
warna: tidak baja,
berwarna pembuatan
bau: tidak garam
berbau barium.
Ciri Kimia
titik didih:
1560C
titik lebur:
962C
15 Natrium NaOH Ciri Fisik digunakan
hidroksida bentuk: untuk proses
padatan produksi
warna: putih bubur kayu,
bau: berbau ketas, tekstil,
Ciri Kimia air minum,
pH: 14 sabun,
titik didih: detergen.
139C
titik lebur:
318C
kelarutan: larut
PENGENALAN BUDAYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
Dalam melakukan praktikum atau bekerja di laboratorium ada kemungkinan bahaya yang terjadi
seperti adanya bahan kimia yang karsinogenik, bahaya kebakaran, keracunan, sengatan listrik dalam
penggunaan alat listrik (kompor, oven, dll). Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dilaboratorium hal
yang harus di lakukan pada saat bekerja dilaboratorium antara lain:
1) Tahap Persiapan
Mengetahui secara pasti cara kerja pelaksanaan praktikum serta hal yang harus dihindari
selama praktikum dengan membaca petunjuk praktikum.
Mengetahui sifat bahan yang akan digunakan, sifat bahan dapat diketahui dari Material Safety
Data Sheet (MSDS)
Mengetahui peralatan yang akan digunakan serta fungsi dan cara penggunaanya.
Mempersiapkan Alat Pelindung Diri
Berikut ini yang merupakan Alat Pelindung Diri:
Jas Laboratorium
o Jas laboratorium harus berlengan panjang, Jika jas laboratorium Anda terkontaminasi oleh
tumpahan bahan kimia, lepaslah jas tersebut secepatnya.
Kacamata goggle
Sepatu
2) Tahap Pelaksanaan
Mengenakan Alat Pelindung Diri.
Mengambil dan memeriksa alat dan bahan yang akan digunakan.
Menggunakan bahan kimia seperlunya
Menggunakan peralatan percobaan dengan benar
Membuang limbah percobaan pada tempat yang sesuai dengan kategori limbahnya.
Bekerja dengan tertib, tenang dan hati-hati, catat data yang diperlukan.
3) Tahap Pasca Pelaksanaan
Cuci peralatan yang sudah digunakan, keringkan dan simpan ke tempatnya
Matikan listrik, kran air, dan tutup bahan kimia dengan rapat
Bersihkan tempat atau meja kerja praktikum
Cuci tangan dan lepaskan jas praktikum sebelum keluar laboratorium.
Tujuan kesehatan kerja adalah:
Memelihara kesehatan masyarakat pekerja dilaboratorium baik fisik, mental maupun kesehatan
sosial.
Memberikan perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaanya dari kemungkinan bahaya yang
disebabkan olek faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.
Lingkungan kerja
Proses kerja
Sifat pekerjaan
Cara kerja
Sumber Kecelakaan
Tidak menggunakan perlengkapan pelindung atau menggunakan peralatan/ bahan tidak sesuai
BAB VI
KESIMPULAN
Jadi, setelah melakukan praktikum tentang pengenalan alat-alat laboratorium praktikan dapat
mengetahui nama-nama alat kimia dan fungsi dari alat-alat kimia tersebut. Selain itu, praktikan
juga dapat mengetahui cara kerja dan cara menggunakan alat-alat laboratorium yang mempunyai
fungsi dan cara penggunaan berbeda. Praktikan juga dapat mengetahui berbagai macam simbol
bahaya mulai dari gambar, kode huruf, pengertian, dan pencegahan dari zat kimia yang terdapat
label simbol-simbol berbahaya tersebut. Praktikan juga dapat mengetahui nama zat kimia, rumus,
ciri fisik, ciri kimia dan kegunaan dari zat kimia umum dan praktikan dapat memahami tentang
kesehatan keselamatan kerja (K3) di laboratorium mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan,
tahap pasca pelaksanaan, apa saja yang harus digunakan saat bekerja dilaboratorium dan apa saja
TUGAS
1. Berilah masing-masing 2 contoh bahan kimia pada simbol berbahaya?
2. Carilah MSDS pada masing masing bahan kimia yang anda sebutkan pada no.1!
3. Apa fungsi lemari asam dalam laboratorium kimia?
Jawaban:
1. - H2SO4 dan HCl pada simbol berbahaya Corrosive
- KclO3 pada simbol berbahaya Explosive
2.
BAGIAN IDENTIFIKASI
Produk Nomor: C2782
Nama Produk: Asam Sulfat Reagen ACS
Rumus: H2SO4
RTECS: WS5600000
CAS: CAS # 7664-93-9
Kesehatan: 3
Mudah terbakar: 0
Reaktivitas: 2
IDENTIFIKASI BAHAYA
Menyebabkan iritasi parah dan luka bakar. berbahaya jika tertelan. Hindari menghirup uap atau debu. Gunakan
dengan ventilasi yang memadai. Hindari kontak dengan mata, kulit, dan pakaian. Cuci sampai bersih setelah
menangani. Simpan wadah tertutup.
Code produksi : -
KOMPOSISI BAHAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
Ringkasan bahaya yang penting : Asam chloride sangat korosif dan toksik serta iritatif bila kontak dengan kulit,
mata atau terhirup.
Terkena pada :
IDENTIFIKASI PRODUK
Sinonim: garam Berthollet, Garam Tarter, asam klor, garam kalium, Potash klorat.
CAS No : 3811-04-9
Berat Molekul : 122,55
Rumus Kimia : KClO3
Kode Produksi : JT Baker: 3024, 3028, Mallinckrodt: 6834
Kode Katalog : SLP2533, SLP1525
IDENTIFIKASI BAHAYA
Bahaya! Oksidator kuat.
Kontak dengan bahan lainnya dapat menyebabkan kebakaran. Dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan.
Mungkin berbahaya jika tertelan. Dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit.
Dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan dengan mual, muntah, dan diare. Dapat menyebabkan sianosis
dengan kulit kebiruan. Kemungkinan menyebabkan kelainan darah. Target Organ: Darah, ginjal.
Inhalasi:
Menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan. Gejala dapat termasuk batuk, sesak napas. Dapat menyebabkan
methemoglobinemia, sianosis, kejang, takikardi, dispnea, dan kematian.
Ingesti :
Dapat menyebabkan iritasi gastrointestinal dengan mual, muntah dan diare. Dapat menyebabkan sakit perut,
hemolisis, methemoglobinemia, sianosis, anuria, koma, kejang, dan kematian. Methemoglobinemia ditandai dengan
pusing, mengantuk, sakit kepala, sesak napas, sianosis dengan kulit kebiruan, detak jantung cepat dan darah
berwarna coklat-coklat. Dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. Kematian mungkin terjadi dari gagal ginjal,
umumnya dalam 4 hari gram Taksiran mematikan. Dosis 15-30.
Kontak dengan kulit:
Kontak dengan kulit menyebabkan iritasi dan mungkin luka bakar , terutama jika kulit basah atau lembab.
Termasuk gejala kemerahan, gatal, dan nyeri.
Kontak dengan mata:
Dapat menyebabkan iritasi mata, kemerahan, dan nyeri. Pada mata menyebabkan luka bakar.
Chronic Exposure:
Kontak kulit berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan dermatitis. Dapat menyebabkan kerusakan hati dan
ginjal. menelan berulang dalam jumlah kecil dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan dan penurunan berat
badan.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniasih, Nunung. 2014. Modul Praktikum Kimia Dasar I. Laboratorium Terpadu Sains dan
Teknologi UIN Sunan Gunung Djati, Bandung
HAM, Mulyono. 2005. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta: Bumi Aksara.
Brady, James E. 1994. Kimia Universitas Edisi Kelima. Jilid Pertama. Penerbit Erlangga:
Jakarta.
http://qualitycontrol-07.blogspot.com/2010/04/simbol-bahaya-digunakan-untuk-
pelabelan.html
www.wikipedia.com
https://reenzchemdu9.wordpress.com/2012/12/18/material-safety-data-sheet-msds-kalium-klorat-
kclo3/
http://mbingboo29.blogspot.co.id/2013/01/msds-asam-sulfat-h2so4.html