Anda di halaman 1dari 13

ISRENNA RATU REZKY SUCI

1157040029
KIMIA1A

HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

NO PELAKUAN PENGAMATAN
1 FILTRASI
5 gram garam dapur Berbentuk butiran agak besar
berwarna kecoklatan
30 ml akuades Berbentuk cair tidak berwarna
5 gram garam kotor + Berbentuk larutan bewarna
akuades keruh
NaCl(s) + H2O(l) NaOH(aq) +
HCl(aq)

Berwarna putih
Berwarna kuning dan terdapat
Kertas saring
kotoran
Kertas saring + larutan
Berbentuk larutan tidak
garam kotor
berwarna (bersih)
Larutan garam dapur
hasil penyaringan

2 REKRISTALISASI
LARUTAN GARAM
DAPUR
Panaskan larutan garam Larutan menguap
dapur
Terdapat kristal garam Berbentuk kristal tidak berwarna
dipinggir cawan (bersih)
penguapan

3 KROMATOGRAFI TINTA
BIRU TUA
Kertas saring Berwarna putih bersih
Tinta spidol dideposit pada Berwarna biru tua
pada tengah garis yang
terdapat di kertas saring
Ujung kertas dicelupkan
kedalam alkohol Alkohol naik dari batas bawah
5 menit menghasilkan warna biru tua 1
cm, jarak pelarut 4,8 cm.
Rf=
1
= 4,8= 0,2 cm

15 menit Menghasilkan warna ungu


setinggi 1,6 cm, jarak pelarut 4,8
Rf=
cm
1,6
= 4,8= 0,3 cm

30 menit Menghasilkan warna biru muda



Rf= setinggi 1 cm, jarak pelarut 4, cm

1
= 4,8= 0,2 cm
4 SUBLIMASI
5 gram kapur barus Berbentuk serbuk berwarna hijau
muda
Masukkan kapur barus ke Dibiarkan hingga mendidih
gelas kimia dan panaskan,
tutup menggunakan kaca
arloji yang diatasnya
disimpan butiran es
Kapus barus mencair dan Terbentuk kristal pada bagian
mendidih bawa kaca arloji

5 DESTILASI
Spirtus dan akuades Keluar tetesan alkohol/spirtus
dididihkan pada alat dari selang sementara akuades
destilasi tetap dilabu dasar. Tetesan
alkohol tidak berwarna dan tidak
berbau.
PEMBAHASAN

Filtrasi adalah pemisahan campuran berdasarkan ukuran partikelnya, yaitu


metode pemisahan zat yang memiliki ukuran partikel menggunakan alat berpori
(penyaring/filter) penyaring akan menahan zat yang ukuran partikelnya lebih besar
dari pori saringan dan meneruskan pelarut. Hasil penyaringan disebut filtrat
sedangkan sisa yang tertinggal disebut residu (ampas). Garam dapur kotor adalah zat
yang mempunyai perbedaan kelarutan ternyata dapat dipisahkan dengan cara
penyaringan. Garam dapur yang bercampur dengan kotoran kita larutkan dalam air,
kemudian kita saring menggunakan kertas saring yang ditempatkan pada corong,
kotoran akan tertinggal dalam kertas saring sedangkan garam yang larut dalam air
masuk menembut kertas saring. Zat yang tertinggal dalam kertas saring disebut
residu, sedangkan cairan yang dapat menembus kertas saring disebut filtrat.
Perbandingan antara larutan garam dapur sebelum dan sesudah penyaringan terlihat
bahwa sebelum penyaringan larutan tersebut agak kotor dan setelah penyaringan
larutan tersebut menjadi bening dan bersih karena kotoran telah tertinggal dikertas
saring.
Rekristalisasi adalah salah satu cara pemurnian zat padat yang jamak
digunakan, dimana zat tersebut atau zat padat tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut.
Cara ini bergantung pada kelarutan zat dalam pelarut tertentu di saat suhu diperbesar,
karena total konsentrasi impuriti biasanya lebih kecil dari konsentrasi zat yang
dimurnikan. Bila dingin, maka konsentrasi impuriti yang rendah tetapi dalam larutan
sementara produk yang berkonsentrasi tinggi akan mengendap. Pada percobaan kali
ini kita menggunakan garam dapur yang larut dalam air kemudian dipanaskan hingga
air menguap. Jika dilihat dari hasil pengamatan, maka yang diamati adalah
perubahan warna dan bentuk dari larutan sebelum pemanasan. Sebelum pemanasan
warna larutan tersebut berbentuk cair tidak berwarna, setelah pemanasan terjadi
perubahan pada larutan garam tersebuit menjadi berbentuk kristal tidak berwarna.
Hasil pengamatan ini terjadi karena ketika pemanasan terjadi penguapan dari air
garam tersebut yang mengakibatkan air semakin lama semakin habis. Ketika air
larutan tersebut habis maka yang tersisa adalah garam murni yang lebih bersih, lebih
halus dan lebih putih dari garam sebelum dilakukan pemanasan. Fungsi pemanasan
larutan garam untuk menguapkan air sehingga didapatkan garam murni.
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan
kecepatan perambatan komponen dalam medium tertentu. Pada kromatografi,
komponen-komponennya akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan
fase gerak. Fase diam akan menahan komponen campuran sedangkan fase gerak
akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang mudah larut dalam fase
gerak akan bergerak lebih cepat analisi kuantitatif menggunakan kromatografi kertas
dilakukan dengan cara membandingkan harga relative respons factor (Rf). Harga Rf
mengukur kecepatan bergeraknya zona relatif terhadap garis depan pengembang.
Pengukuran nilai Rf dilakukan dengan mengukur jarak dari titik pemberangkatan
(pusat zona campuran awal) ke garis depan pengembang pusat rapatan tiap zona.
Nilai Rf akan menunjukkan identitas suatu zat yang dicari. Pada percobaan tinta
spidol biru tua terlihat beberapa pigmen warna yaitu biru tua, ungu, dan biru muda
hal ini karena penyusun pigmen warna dari spidol tersebut bermacam. Pada
percobaan ini kertas saring merupakan fase diam yang bersifat polar, alkohol
merupakan fase gerak yang bersifat semipolar tetapi cenderung polar, spidol
merupakan sampel yang bersifat polar. Pelarut atau fase gerak yang digunakan harus
sedikit bersifat polar karena fase diam dan sampelnya sudah sama-sama bersifat
polar sehingga harus menggunakan alkohol yang memiliki kepolaran lebih rendah
dibanding akuades agar pemisahannya lebih maksimal. Perbedaan jarak yang
ditempuh zat terlarut disebabkan karena dipengaruhi oleh kepolaran masing-masing
tinta tersebut sehingga Rf yang dihasilkan juga berbeda. Larutan yang bersifat
nonpolar akan memperlambat proses kromatografi komponennya karena
komponennya bersifat polar, sehingga akan mempengaruhi Rf, karena perbedaan
kelarutan serta sifat dari campuran.
Sublimasi adalah proses pemisahan campuran yang dapat digunakan untuk
memisahkan komponen yang dapat menyublim dari campurannya yang tidak dapat
menyublim, jika dilihat dari hasil pengamatan sublimasi, yang dibedakan bukan
hanya warna juga bentuk dari substrat yang disublimasi yaitu kapur barus. Pada
awalnya kapur barus berbentuk padat, tetapi kemudian kapur barus dihaluskan
sehingga menjadi serbuk, setelah disublimasi kapur barus berubah warna dan
bentuknya menjadi kuning dan cair. Kabur barus yang menguap langsung menjadi
padat karena ada es batu diatasnya, uap yang dihasilkan langsung menjadi kristal
dengan adanya es batu dan tidak melewati fase cair terlebih dahulu, ini sesuai dengan
teori bahwa sublimasi pemisahan campuran berdasarkan perubahan wujud padat
menjadi gas dan sebaliknya tanpa melalui fase cair. Sublimasi dilakukan dengan cara
dipanaskan sehingga komponen yang menyublim akan menguap ini dibuktikan
dengan percobaan sublimasi ketika kapur barus dipanaskan maka kapur barus
menguap. Uap kapur barus akan segera mengkristal ketika menemui daerah yang
cukup dingin. Dengan demikian diperoleh kapur barus murni.
Destilasi atau penyulingan adalah proses pemisahan campuran dengan
penguapan yang diikuti pengembunan. Alat destilasi terdiri dari labu dasar bulat/
labu didih untuk memanaskan sampel, ditambahkan batu didih untuk mencegah
baping(letukan), kondensor untuk mendinginkan, termometer untuk mengetahui
suhu, erlenmeyer untuk menampung destilat (alkohol/spirtus), statif untuk menahan
agar tegak lurus. Pada percobaan ini kita menggunakan sampel spitus/alkohol yang
dicampur akuades. Mula-mula campuran dipanaskan hingga diatas titik didih zat
yang akan dipisahkan pada percobaan ini titik didih yang digunakan 80C, oleh
karena zat yang dipisahkan memilki tiitk didih yang lebih rendah daripada larutan
yaitu titik didih alkohol/spirtus sebesar 78C, maka zat tersebut menguap terlebih
dahulu. Uap yang terbentuk kemudian didinginkan sehingga menjadi cairan-cairan
yang dihasilakn selanjutnya ditampung dalam suatu wadah erlenmeyer sebagai
destilat sementara air tetap berada pada labur dasar bulat tidak menguap karena titik
didih air adalah 100C.
KESIMPULAN

1. Memurnikan garam dapur dengan filtrasi menggunakan kertas saring, kotoran


yang tertinggal dalam kertas saring disebut residu, sedangkan cairan yang
dapat menembus kertas saring disebut filtrat. Memurnikan garam dapur
dengan rekrtistalisasi yaitu memanaskan larutan garam dapur hingga semua
airnya menguap sehingga diperoleh kristal garam dapur dicawan penguapan
yang lebih bersih dan lebih murni.
2. Memisahkan komponen tinta biru tua dengan kromatografi dengan
mendepositkan tinta biru ditengah garis kertas saring dan mencelupkan ujung
kertas ke dalam alkohol sehingga komponen warna yang menyusun warna
biru tua akan terpisah.
3. Memisahkan campuran kapur barus dengan sublimasi dengan memanaskan
serbuk kapur barus dalam gelas kimia yang ditutup kaca arloji yang diatasnya
disimpan es batu sehingga uap yang dihasilkan langsung menjadi kristal yang
terbentuk dibawah kaca arloji.
4. Memisahkan campuran spirtus dan air dengan destilasi dengan cara
memanaskan campuran tersebut pada suhu 80C sehingga spirtus/alkohol
akan menguap dan keluar melalui selang karena titik didih spirtus/alkohol
78C sementara air tidak menguap karena titik didihnya 100C.
DAFTAR PUSTAKA

1) Prabawo, Hadi. 1997. Ilmu kimia. Jakarta: Erlangga


2) Purba, Michael. 2006. IPA Kimia. Jakarta: Erlangga
3) Chang, R. 2007. Chemistry Ninth Edition. Boston: McGraw-Hill
4) Jespersen, N, D., Braddy, J. E., dan Hyslop, A. 2012. Chemistry: The Molecular
Nature of Matter Sixth Edition. New York: John Wiley and Sons, Inc.
5) Sunarya, Y. 2010. Kimia Dasar I: berdasarkan prinsip-prinsip kimia terkini.
Bandung: Yrama Widya
6) Kurniasih, Nunung. 2014. Modul Praktikum Kimia Dasar 1. Laboratorium
Terpadu Sains dan Teknologi: UIN Sunan Gunung Djati
EVALUASI

1. Selain yang telah disebutkan diatas, sebutkan 5 campuran lain yang dapat
dipisahkan dengan metode filtrasi, kristalisasi, kromatografi, dan destilasi?
2. Selain empat metode diatas, apakah ada metode lain untuk memisahkan
campuran? Jika ada, sebutkan dan jelaskan prinsip pemisahannya!
3. Gambarlah bagan kerja pemisahan campuran untuk setiap metode diatas!
4. Pada percobaan destilasi, digunakan pendingin air mengalir (kondensor) dimana
air dialirkan dari bawah ke atas. Jelaskan mengapa demikian?

JAWABAN
1. Penyaringan (Filtrasi) Sebagai contoh, pemisahan pasir dan kerikil tentu
membutuhkan saringan yang berbeda dengan saringan yang digunakan untuk
menyaring tepung. Memisahkan kelapa dengan santan, memisahkan bubuk kopi
dengan air.
Contoh lain kristalisasi adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu
dihancurkan dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap
hampa udara sehingga air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh, dan terjadi
pengkristalan gula. Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga diperoleh gula putih
atau gula pasir.
Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan dan
diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa udara
sehingga air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula.
Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir.
Contoh lain destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi seperti LPG, bensin,
minyak tanah, solar, pelumas, dan aspal., pembuatan minyak kayu putih, dan
memurnikan air minum.
2. Ekstraksi
Ekstrasi merupakan metode pemisahan campuran dengan melarutkan bahan campuran
dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah perbedaan kelarutan
bahan dalam pelarut tertentu. Contoh pemisahan campuran secara ekstraksi adalah
pemi-sahan sari kelapa dari ampasnya dengan menggunakan pelarut air. Sari kelapa
yang akan diambil dari ampasnya dilarutkan terlebih dahulu dalam air. Pada proses
pelarutan, ampas kelapa tidak ikut larut dalam air. Sehingga setelah pelarutan sari
kelapa terpisah dari ampasnya.
Sentrifugasi
Suspensi yang partikel-partikelnya sangat halus tidak bisa dipisahkan dengan cara
filtrasi. Partikel-partikelnya dapat melewati saringan atau bahkan menutupi lubang
pori-pori saringan sehingga cairan tidak dapat lewat. Cara untuk memisahkan
suspensi adalah dengan membiarkannya hingga mengendap. Setelah beberapa saat,
partikelpartikelnya mengendap sehingga cairannya dapat dituang. Akan tetapi
banyak partikel suspense yang terlalu kecil untuk disaring tetapi juga tidak dapat
mengendap. Hal ini karena partikel-partikel padatan tersebut dipengaruhi oleh
gerakan molekul cairan yang sangat cepat. Suspensi yang sulit dipisahkan ini dapat
dipisahkan dengan sentrifugasi. Tabung sebagai wadah suspensi dikunci pada gagang
atau rotor untuk mengitari sebuah alat atau mesin pemutar. Batang vertikal di
tengahnya diputar dengan motor listrik. Batang itu berputar dengan sangat cepat.
Tabung akan mengayun dengan cepat tetapi mulut tabung tetap menghadap ke
tengah. Sentrifugasi yang terkecil dapat memutar dengan kecepatan 2.000
putaran/menit (rpm). Sentrifugasi dapat digunakan untuk memisahkan susu menjadi
susu krim dan susu skim. Sentrifugasi juga dapat digunakan untuk memisahkan
komponen-komponen darah.
Evaporasi (Penguapan)
Pada proses penguapan, larutan dipanaskan sampai zat pelarutnya (air) menguap dan
meninggalkan zat terlarut (garam). Proses pemisahan dengan cara penguapan ini dapat
terjadi karena zat terlarut (garam) memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada zat
pelarutnya (air).
3. Filtrasi dan Rekristalisasi

5gr garam kotor+ 10 ml akuades

Dilarutkan dan diaduk hingga campuran homogen

Filtrat dalam cawan penguapan

Saringlah larutan garam dapur kotor, perhatikan residu


yang tertinggal pada kertas saring
panaskan

Panaskan hingga airnya menguap sehingga diperoleh


kristal garam dapur

Hasil Bandingkan garam dapur awal dan setelah


penguapan

Kromatografi

Kertas saring

Ukur sesuai dengan ukuran tabung kromatografi

Tarik garis lurus

pada jarak 1 cm dari salah satu ujung kertas

Tinta spidol

dideposit pada tengah-tengah garis lurus

Tabung kromatografi

kertas digantung pada sumbat dengan meletakkan lipatan


pada kawat dan masukkan kedalam tabung kromatografi
yang diisi alkohol

Statif & penjepit

tabung dipasang pada statif dengan penjepit tegak lurus,


biarkan alkohol naik mendekati mulut tabung

Hasil setelah 30 menit, angkat kertas saring dan batas


alkohol pada kertas diberi tanda dengan pensil,
kertas dikeringkan
Sublimasi
5 gram kapur barus

Gerus kapur barus, tempatkan dalam gelas


kimia 50 ml

Penangas air

Tempatkan gelas kimia pada penangas air dan


tutup dengan kaca arloji yang di atasnya
disimpan es untuk mendinginkan
Panaskan

Perhatikan fenomena yang terjadi


Hasil

Destilasi (dilakukan oleh asisten lab)


Alat Destilasi

Sampel spirtus/akohol dan


akuades

Hasil

4. Kondensor atau pendingin yang berguna untuk mendinginkan uap destilat yang
melewati kondensor sehingga menjadi cair. Kondensor atau pendingin yang
digunakan menggunakan pendingin air dimana air yang masuk berasal dari bawah dan
keluar di atas, karena jika airnya berasal (masuk) dari atas maka air dalam pendingin
atau kondensor tidak akan memenuhi isi pendingin sehingga tidak dapat digunakan
untuk mendinginkan uap yang mengalir lewat kondensor tersebut. Oleh karena itu
pendingin atau kondensor air masuknya harus dari bawah sehingga pendingin atau
kondensor akan terisi dengan air maka dapat digunakan untuk mendinginkan
komponen zat yang melewati kondensor tersebut dari berwujud uap menjadi berwujud
cair.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai