Anda di halaman 1dari 6

Filtrasi dan Kristalisasi

Praktikan : Aurellia Lucyana Tambajong


Nomor Absen : 3
Kelas : X-1
Tanggal : 25 Agustus 2023
Filtrasi dan Kristalisasi

I. Tujuan Praktikum :

Melakukan pemisahan campuran dengan cara penyaringan (filtrasi) dan kristalisasi

II. Dasar Teori :

Campuran merupakan dua zat atau lebih yang bercampur tanpa disertai terjadinya reaksi kimia. Seperti
teh manis yang merupakan campuran dari air, teh , dan gula pasir atau air garam yang merupakan
campuran antara air dan garam. Salah satu ciri dari campuran adalah dapat dipisahkan menjadi
komponen-komponen penyusunnya. Ada beberapa Teknik pemisahan campuran , contohnya yaitu
filtrasi dan kristalisasi

Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya
dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran
partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran
partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut. Proses filtrasi yang dilakukan adalah
bahan harus dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan
disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu (ampas).

Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan
preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen(pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat
injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di laboratorium dapat
menggunakan kertas saring.

Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu
larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik didih.
Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.Contoh proses
kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dari air laut dan pembuatan
gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan
dengan penguap hampa udara sehingga air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh, dan terjadi
pengkristalan gula. Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir
III. Alat dan Bahan

a) Alat yang digunakan :

Nama Alat Jumlah


Gelas Kimia 100 mL 1 buah
Labu Erlenmeyer 250 mL 1 buah
Cawan penguapan / porselen 1 buah
Corong 1 buah
Kaki tiga 1 buah
Pembakar spiritus 1 buah
Kawat kasa 1 buah
Batang pengaduk 1 buah
Kertas saring 1 lembar

b) Bahan yang digunakan :

Nama Bahan Jumlah


Garam dapur ( NaCl ) 4 gram
Serbuk pasir 2 gram
Aquades 50 mL

IV. Cara Kerja :


1. Campurkan 4 gram garam dapur (NaCl) dengan 2 gram serbuk pasir ke dalam gelas kimia 100
mL, lalu tambahkan aquades sebanyak 50 mL
2. Aduk campuran hingga semua garam dapur larut sempurna!
3. Saringlah campuran garam dapur dan pasir tadi dengan menggunakan kertas saring. Tampung
filtratnya dengan labu erlenmeyer. Amati filtrat yang diperoleh dan residu / ampas yang
terdapat pada kertas saring
4. Tuangkan 10 mL filtrat ke dalam cawan penguapan / porselen
5. Panaskan filtrat sampai semua air menguap. Matikan apinya dan amati hasilnya!
V. Tabel Data Pengamatan

No. Data yang Diamati Hasil Pengamatan


1 Warna garam dapur (NaCl) mula-mula putih
2 Warna campuran coklat keruh
3 Warna filtrat Bening transparan
4 Wujud zat residu / ampas padat
5 Nama zat residu / ampas pasir
6 Warna zat residu / ampas Coklat
7 Warna zat yang terbentuk setelah penguapan putih
8 Wujud zat yang terbentuk setelah penguapan Padat
9 Nama zat yang terbentuk setelah penguapan Garam halus

VI. Pembahasan

Terdapat banyak metode pemisahan campuran. Pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan
sifat pada campuran. Metode pemisahan campuran yang diterapkan pada percobaan ini adalah filtrasi
dan kristalisasi .

Filtrasi adalah pemisahan komponen-komponen campuran dengan cara menggunakan alat penyaring.
Penerapannya dalam percobaan tersebut adalah pemisshan pasir dengan larutan air dan garam
menggunakan kertas saring. Proses filtrasi yang dilakukan adalah dengan mencampur bahan bahan
yang ingin dipisahkan ke dalam bentuk cair kemudian disaring. Teknik pemisahan filtrasi ini didasarkan
pada perbedaan ukuran partikel zat sehingga zat yang memiliki partikel lebih kecil akan lolos dan
menjadi hasil penyaringan / filtrat , sedangkan yang terhalang menjadi residu / ampas . Dalam
percobaan ini , filtratnya adalah larutan air garam dan residunya adalah pasir.

Metode kristalisasi juga diterapkan dalam percobaan ini. Yaitu ketika kita memanaskan larutan garam
sampai airnya semua menguap dan hanya meninggalkan sisa garam . Kristalisasi merupakan metode
pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan . Komponen yang memiliki
titik didih lebih rendah (dalam percobaan ini adalah air) akan menguap lebih dahulu dan terpisah
dengan komponen yang memiliki titik didih lebih tinggi ( garam ).
VII. Jawaban pertanyaan

1. Apa yang menjadi dasar pemisahan komponen campuran melalui proses filtrasi ?

Jawab : Perbedaan ukuran partikel zat

2. Apa yang menjadi dasar pemisahan komponen campuran melalui proses penguapan ( kristalisasi ) ?

Jawab : Perbedaan titik didih zat

3. Mengapa garam dapur ( NaCl ) tidak dapat dipisahkan dari air ( pelarut ) dengan cara filtrasi ?

Jawab : Karena ukuran partikel larutan garam dapur lebih kecil dari pori pori kertas saring yang
digunakan untuk filtrasi

VIII. Kesimpulan

a) Filtrasi

Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya
dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan komponen campuran melalui proses
filtrasi adalah menggunakan perbedaan ukuran partikel zat . Dalam percobaan yang kita lakukan ,
teknik filtrasi ini diterapkan ketika memisahkan campuran garam dapur dan pasir dengan
menggunakan kertas saring . Kertas saring akan menahan zat padat (pasir) yang mempunyai ukuran
partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut ( air garam ) . Kertas saring berhasil
menyaring pasir yang terdapat di campuran tersebut sehingga terdapat ampas (residu) pasir di kertas
saring. Karena pasir berhasil tersaring , dapat disimpulkan bahwa pasir memiliki ukuran partikel zat
yang lebih besar dari pori pori kertas saring . Namun , garam tidak dapat disaring dengan
menggunakan teknik filtrasi karena ukuran partikel larutan garam dapur lebih kecil dari pori pori kertas
saring yang digunakan untuk filtrasi .

b) Kristalisasi

Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu
larutan. Dasar pemisahan komponen campuran melalui proses penguapan ( kristalisasi ) adalah
perbedaan titik didih zat . Dalam percobaan tersebut , Teknik kristalisasi diterapkan ketika filtrat (larutan
garam) dipanaskan dengan menggunakan pembakar spiritus sampai semua airnya menguap . Setelah
semua airnya menguap , masih terdapat garam halus di cawan penguapan / poselen . Garam halus ini
merupakan hasil dari pemisahan campuran dengan teknik kristalisasi yang telah kita lakukan . Karena
garam masih tersisa saat air sudah menguap , dapat disimpulkan bahwa air memiliki titik didih lebih
rendah daripada garam

Jakarta, 25 Agustus 2023

Praktikan

Anda mungkin juga menyukai