KIMIA
JUDUL PRAKTIKUM :
Sublimasi dan Kromatografi Kertas
II. Tujuan Praktikum : Melakukan pemisahan campuran dengan cara sublimasi dan kromatografi
kertas
III. Dasar Teori : Sublimasi adalah salah satu pemisahan zat-zat yang mudah menyublim,
merupakan perubahan wujud zat padat ke gas maupun sebaliknya. Bila partikel penyusun
suatu zat diberikan kenaikan suhu maka partikel tersebut akan menyublim menjadi gas,
sebaliknya jika suhu gas tersebut diturunkan maka gas akan segera berubah wujudnya
menjadi panas. Gas yang dihasilkan ditampung lalu didinginkan kembali. Syarat
pemisahan campuran pada sublimasi adalah partikel yang bercampur harus memiliki
perbedaan titik didih yang besar sehingga kita dapat menghasilkan uap dengan tingkat
kemurnian yang tinggi. Begitupun syarat sampel untuk sublimasi adalah dengan sifat kimia
mudah menguap agar mudah proses sublimasinya.
Sedangkan kromatografi kertas adalah teknik pemisahan komponen pigmen zat warna
menggunakan air. Air berperan sebagai pelarut komponen warna, sehingga air dapat
memisahkan komponen penyusun warna dan memunculkan komponen-komponen penyusun
warna utama.
b) Kromatografi kertas
1. Siapkan 4 lembar kertas saring dengan ukuran 10 cm x 20 cm!
2. Buatlah garis dengan pensil padakertas saring yang sudah disiapkan kira-kira 2 cm dari
salah satu ujungnya!
3. Tototlkan spidol berwarna yang berbeda untuk tiap kertas saring pada garis yang telah
dibuat
4. Gantungkan kertas saring tersebut dengan menggunakan batang pengaduk pada gelas
kimia 500 mL yang telah diisi aquades secukupnya. Aturlah ketinggian kertas saring agar
tidak menyentuh dasar gelas kimia dan noda spidol tidak terendam dalam aquades.
5. Amati perubahan yang terjadi! Catat jumlah dan warna noda / warna yang terbentuk, yang
terdapat pada masing-masing kertas saring!
VI. Pembahasan
Dalam penelitian ini, kita melakukan praktikum sublimasi dan pemisahan komponen-
komponen penyusun warna (kromatografi kertas). Pada dasarnya, kita harus mengetahui makna
dari sublimasi dan kromatografi kertas. Sublimasi adalah salah satu pemisahan zat-zat yang
mudah Menyublim, merupakan perubahan wujud zat padat ke gas maupun sebaliknya. Sedangkan
kromatografi kertas adalah teknik pemisahan komponen pigmen zat warna menggunakan air.
Alat dan bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah gelas kimia 100 mL – 1
buah, Gelas kimia 500 mL – 3 buah, Cawan penguapan / cawan poerselen – 1 buah, mortar dan
pestle – 1 buah, kaca arloji – 1 buah, kaki tiga – 1 buah, pembakar spiritus – 1 buah, kawat kasa –
1 buah, batang pengaduk – 3 buah, spidol berwarna (merah,hitam,biru,hijau) – 1 buah, Penggaris /
mistar – 1 buah, pensil / ballpoint – 1 buah, kertas saring 20 cm – 4 buah, naftalen / kamfer 2
gram, serbuk pasir 4 gram, dan aquades secukupnya.
Pada percobaan sublimasi, campuran naftalen / kamper dengan pasir diaduk lalu
dipanaskan diatas pembakar spiritus dengan cawan poerselen. Dapat dilihat bahwa campuran
naftalen / kamfer dengan pasir menguap ke atas mengenai kaca arloji. Sehingga kaca tersebut
mengembun dan membentuk Kristal-kristal berwarna putih. Hal itu dapat terjadi karena campuran
naftalen / kamfer dengan pasir tersebut menguap dan uap tersebut mengkristal di kaca arloji
membentuk butiran-butiran Kristal berwarna putih.
Pada percobaan kromatografi kertas, kita mencelupkan kertas saring yang sudah ditandai
spidol sesuai perkiraan yang sudah di bicarakan. Pada beberapa detik, air mulai naik perlahan
keatas kertas. Lama kelamaan, air tersebut mengenai tinta spidol dan secara perlahan, pigmen
warna pada kertas tersebut memunculkan warna-warna baru yang disebut komponen-komponen
penyusun warna. Tetapi ada juga tinta spidol yang tidak memunculkan komponen penyusun
warnanya seperti warna biru.
Jawaban :
1. Kamper mengkristal pada saat dipanaskan sehingga tertinggal di kaca arloji. Nama zat itu
adalah kamper.
2. Karena air berperan sebagai pelarut komponen warna. Sehingga air memisahkan
komponen penyusun warna dan memunculkan komponen-komponen penyusun warna
utama.
IX. Kesimpulan :
a) Sublimasi
Proses sublimasi ini membuat zat padat berubah menjadi uap. Lalu uap tersebut
mengkristal atau memadat di area tertentu. Bila partikel penyusun suatu zat diberikan
kenaikan suhu maka partikel tersebut akan menyublim menjadi gas, sebaliknya jika suhu
gas tersebut diturunkan maka gas akan segera berubah wujudnya menjadi panas.
Gas yang dihasilkan ditampung lalu didinginkan kembali. Syarat pemisahan campuran
pada sublimasi adalah partikel yang bercampur harus memiliki perbedaan titik didih yang
besar sehingga kita dapat menghasilkan uap dengan tingkat kemurnian yang tinggi.