Anda di halaman 1dari 14

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Kimia Dasar yang berjudul “Teknik


Pemisahan” disusun oleh:
nama : FIRNANDA
NIM : 200105501003
kelas/ kelompok : Pendidikan Kimia A1/IV(empat)
telah diperiksa dan dikonsultasikan dengan Asisten dan Koordinator Asisten maka
laporan ini dinyatakan diterima.

Makassar, November 2020


Koordinator Asisten Asisten

Nur Akasyah Purnamasari Nur Akasyah Purnamasari


NIM:1613040002 NIM:1613040002

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab

Munawwarah,S.Pd.M.Pd
NIP:19930531 201903 2019
A. Judul Percobaan
Teknik pemisahan
B. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa mempelajari teknik pemisahan dan pemurnian dua komponen
cairan berdasarkan perbedaan titik didihnya
2. Mahasiswa memepelajari teknik pemisahan dan pengidentifikasian suatu
campuran berdasarkan kecepatan merambat zat.
C. Landasan Teori

Pemisahan menjadi komponen-komponennya pada campuran heterogen


yang sederhana dapat dilakukan secara mudah, karena biasanya perbedaan
fasanya dapat terlihat dengan jelas. (Baskoro,2009:4)

Jika suatu zat cair ditempatkan dalam suatu bejana yang tertutup maka
cairan tersebut menguap, penguapan ini akan terhenti pada suhu tertentu dan
disebut sebagai uap jenuh. Dalam keadaan ini terjadi kesetimbangan antara uap
dan cairan. Tekanan yang ditimbulkan oleh uap zat cair dalam keadaan jenuh
disebut "tekanan uap". Besarnya tekanan uap tidak bergantung pada banyaknya
zat cair dan besarnya ruangan yang berada diatas zat cair tersebut, tetapi
bergantung pada suhu sistem. (Baskoro,2009:8)

Pada proses mendidih, mula-mula akan terjadi gelembung uap yang yang
kecil, gelembung kecil ini merupakan "benih" untuk menjadi gelembung uap yang
lebih besar. Kemudian akan naik ke permukaan cairan dan lepas keluar dari cairan
sehingga terbentuk uap. Jika proses pembentukan gelembung-gelembung kecil ini
teratur (berjalan dengan lancar), maka akan terjadi pendidihan yang teratur dan
merata diselurh bagian zat cair. Tetapi jika pembentukan "benih" gelembung ini
terhambat, biasanya disebabkan permukaan bejana yang sangat bersih, licin dan
halus atau cairannya sangat pekat. Maka ketika zat cair dipanaskan suhu akan
meningkat dengan cepat melampaui titik didihnya dan benih gelembung belum
terjadi, suatu saat jika terbentuk gelembung uap maka gelembng ini akan
mempunyai tekanan yang sangat besar (lebih besar dari tekanan udara luar), maka
dengan cepat gelembung tadi membesar, naik ke permukaan dan pecah dengan
kuat. Peristiwa ini menyebabkan terjadinya pendidihan yang tidak teratur dimana
cairan ikut memercik dengan kuat karena pecahnya gelembung tersebut. Keadaan
ini disebut "bumping"( Baskoro,2009:9)

Distilasi uap merupakan metode untuk isolasi suatu senyawa atau


memurnikan suatu senyawa. Pada cara ini digunakan suatu cairan yang tidak
saling melarutkan (bercampur) atau sedikit bercampur dengan zat yang akan
diisolasi (dipisahkan).Tekanan parsial uap jenuh dari campuran yang tidak saling
melarutkan akan mengikuti hukum Dalton. Menurut Dalton, tekanan yang
dihasilkan oleh campuran gas (uap) yang tidak bereaksi sama dengan jumlah
tekanan masing-masing uap, jika uap itu berada sendirian dalam
bejananya(Baskoro,2009:19)

Kromatografi adalah proses pemisahan campuran berdasarkan pada


perbedaan distribusi dari penyusun campuran antara dua fasa. Satu fasa yang tetap
tinggal dalam sistem disebut fasa diam, sedangkan yang lain disebut fasa gerak
karena selalu bergerak mengalir dalam sistem melalui celah-celah pada fasa diam.
Aliran (gerakan) fasa gerak ini menyebabkan perbedaan migrasi penyusun
campuran, sehingga campuran dapat terpisahkan(Baskoro,2009:43)

Berdasarkan mekanisme pemisahannya kromatografi dapat dibedakan sebagai


berikut :

1. Kromatografi adsorbsi, meliputi GSC, LSC dan kromatografi lapis tipis (TLC).

2. Kromatografi partisi, meliputi LLC, GSC dan kromatografi kertas.

3. Pertukaran ion, meliputi resin penukar ion (ion-exchange).

4. Penyaringan/penapis molekul (size exclusion), meliputi molekuler sieve, GPC


(Gel Permeation Chromatografi).

5. Perbedaan muatan listrik, meliputi elektro Phoresis, kromatografi


Plasma.(Baskoro,2009:44)
Kegunaan kromatografi dapat diuraikan sebagai berikut: Dalam bidang
sains: Analisis–menguji suatu campuran, komponen-komponennya dan hubungan
antar komponen, Identifikasi–menentukan jatidiri campuran atau komponen
komponennya menggunakan senyawa standar, Pemurnian–memisahkan pengotor
atau senyawa tertentu yang dikehendaki untuk studi, Kuantifikasi–menentukan
jumlah/konsentrasi campuran atau komponen2-nya(Rubiyanto,2013:2)

Faktor-faktor yang dapat diambil sebagai pertimbangan untuk menentukan


jenis kromatografi antara lain:

1. Mudah tidaknya teknik ini dilakukan, terutama untuk teknik kromatografi


yang konvensional seperti kromatografi kertas, kolom ataupun lapis tipis
mengingat ketiga jenis kromatografi ini dapat kita lakukan sendiri tanpa
bantuan instrumentasi yang rumit.
2. Maksud dari pemisahan yang kita lakukan. Apakah untuk keperluan
preparasi, analisis kualitatif atau kuantititatif ? Bila dirasa sulit dilakukan
dengan teknik yang konvensional, maka pemilihan jenis kromatografi
yang instrumental perlu menjadi pertimbangan.
3. Bentuk senyawa yang akan dipisahkan. Setiap langkah penelitian tentunya
harus diawali dengan penentuan target senyawa yang dikehendaki. Sangat
tidak mungkin kita meneliti sesuatu yang kita tidak tahu sama sekali
tentang senyawa tersebut.(Rubiyanto,2013:11)

Destilasi uap memiliki proses yang sama dan biasanya digunakan untuk
mengekstraksi minyak esensial (campuran berbagai senyawa menguap). Selama
pemanasan, uap terkondensasi dan destilat (terpisah sebagai 2 bagian yang tidak
saling bercampur) ditampung dalam wadah yang terhubung dengan kondensor.
Kerugian dari kedua metode ini adalah senyawa yang bersifat termolabil dapat
terdegradasi . (Mukriani,2014:363)

Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan kromatograsi kolom pada prinsipnya sama.
Apabila suatu cuplikan yang merupakan campuran dari beberapa komponen yang
diserap lemah oleh adsorben akan keluar lebih cepat bersama eluen, sedangkan
komponen yang diserap kuat akan keluar lebih lama (Mukriani,2014:363)

D. Alat Dan Bahan


1. Alat
a. Labu destilasi 1 buah
b. Pendingin Liebig 1 buah
c. Thermometer -100 – 1000 1 buah
d. Sumbat gabus berlubang 1 buah
e. Kaki tiga dan kasa asbes 1 pasang
f. Alat pembakar 1 buah
g. Statif dan klem 2 buah
h. Labu Erlenmeyer 1 buah
i. Slang karet 2 buah
j. Gelas kimia 1 buah
2. Bahan
a. Tinta (warna merah,biru dan campur)
b. Kertas kromatografi
c. Lidi
d. Air
e. Es batu
E. Prosedur Kerja
1. Destilasi
a. Pasang alat destilasi
b. Isi labu destilasi dengan air kotor dan masukkan beberapa butir batu
didih.
c. Jalankan air melalui alat pendingin(kondensor Liebig)
d. Panaskan labu destilasi sampai air mendidih ,amati kenaikan
temperature pada thermometer.
e. Bacalah titik didih destilat
2. Kromatografi
a. Buatlah garis dengan pencil 1 cm dari ujung bawah kertas
kromatografi.
b. Buatlah titik dengan tinta campur di tengah garis tersebut.buatlah
titik dengan laindi sebelah kanan dan di sebelah kiri titik campur
pada jarak 2 cm.
c. Gulung kertas sehinnga membentuk silinder.
d. Tempatkan kertas dalam gelas kimia yang berisi air setinngi 1
cm,sehinnga ujung kertas tercelup dalam air(jaga sehingga titik
tidak tercelup kedalam air).
e. Air akan merambat ke atas kertas,zat warna dalam tinta akan ikut
juga merambat ke atas. Jika air sudah merambat mendekati ujung
kertas ,keluarkan kertas dari dalam gelas kimia.
f. Kertas di biarkan kering.
g. Ukur jarak batas air dan jarak tiap noda zat warna ,dari garis
pencil pada ujung bawah kertas
h. Hitung harga perbandingan jarak (Rf)=jarak noda/jarak air
i. Buat kromatografi dari titik tinta yang tidak dikenal,misalnya
campuran dua macam tinta.
F. Hasil Pengamatan
1. Destilasi
No Hasil pengamatan Hasil

1. Air kotor dimasukkan Campuran berwarna merah


kedalam labu destilasi
2. Batu didih ditambahkan 2 Campuran berwarna merah secara
butir kedalam labu destilasi homogen

3. Labu destilasi dipanaskan Suhu air kotor meningkat

4. Titik didih destilat Tetesan pertama hasil destilat


menetes pada suhu 1000Cdan destilat
berwarna bening

2. Teknik pemisahan
warna tinta warna noda Jarak noda/jarak air

Biru Biru laut 0,5 cm


Biru muda 0,25 cm
Merah muda 0,0625 cm
Kuning 0,075 cm
Campuran Abu-abu 0,125 cm
Biru muda 0,375 cm
Putih tulang 0,25 cm
Merah muda 0,188 cm
Kuning 0,625 cm
Merah Ungu 0,125 cm
Putih tulang 0,125 cm
Merah muda 0,25 cm
Merah 0,25 cm
Kuning 0,075cm

G. Analisis Data
Diketahui jarak air 8 cm
1. Tinta biru
a. Rf biru laut = jarak noda/ jarak air
= 4 cm/8cm
= 0,5 cm
b. Rf biru muda = jarak noda/jarak air
= 2cm/8cm
= 0,25 cm
c. Rf merah muda = jarak noda/jarak air
= 0,5 cm/8cm
= 0,625 cm
d. Rf kuning = jarak noda/jarak air
= 0,6cm/8cm
=0,075 cm
2. Campuran
a. Rf abu-abu = jarak noda/jarak air
= 1cm/8cm
=0,125 cm
b. Rf biru muda = jarak noda/jarak air
= 3cm/8cm
=0,375 cm
c. Rf putih tulang = jarak noda/jarak air
= 2cm/8cm
=0,25 cm
d. Rf merah jambu = jarak noda/jarak air
= 1,5cm/8cm
=0,188cm
e. Rf kuning = jarak noda/jarak air
= 5cm/8cm
=0,625cm
3. Tinta Merah
a. Rf ungu = jarak noda/jarak air
= 1cm/8cm
=0,125 cm
b. Rf putih tulang = jarak noda/jarak air
= 1cm/8cm
=0,125 cm
c. Rf merah muda = jarak noda/jarak air
= 2cm/8cm
=0,25 cm
d. Rf merah = jarak noda/jarak air
= 2cm/8cm
=0,25 cm
e. Rf kuning = jarak noda/jarak air
= 0,6cm/8cm
=0,075 cm
H. Pembahasan
1. Destlasi
Destilasi,dasar pemisahan adalah perbedaan titik didih dua cairan
atau lebih. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya
lebih rendah akan menguap lebih dahulu .contohnya memisahkan
campuran air dan alcohol. Titik didih air dan alcohol masing-masing 1000
c dan 780c. jika campuran dipanaskan (dalam labu destilasi)dan suhu
diatur sekitar 78oC ,maka alcohol akan menguap sedikit demi sedikit. Uap
itu akan mengembun dalam pendinginan dan akhirnya didapat cairan
alcohol murni.
Destilasi dapat digunakan untuk memperoleh pelarut murni dari
larutan yang mengandung zat terlarut . untuk memisahkan dan
memurnikan zat cairan dapat digunakan beberarapa macam cara destilasi
yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan yang dipisahkan. Jika
suatu zat cair ditempatkan dalam suatu bejana yang tertutup maka cairan
tersebut menguap. Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama
dengan tekanan luar sehingga di dalam sebuah zat cair terjadi
kecenderungan untuk berubah dari fasa cairke fasa uap
2. Kromatografi
Dasar kromatografi adalah perbedaan daya serap satu zat dengan
zat lainnya jika komponen campuran kromatografi kertas adalah salah satu
cara kromatografi paling sederhana,mudah dan murah.pelaksanaan
pemisahan dengan metode kromatografikertasmelalui tiga tahap yaitu
penotolan/cuplikan,pengembangan,Dan identifikasi atau penampakan
noda. Salah satu kegunaan kromatografi adalah memisahkan zar warna
dalam tinta warna biru menghasilkan warna noda biru,merah muda dan
kuning. Campuran menghasilkan warna noda abu-abu,biru,merahmuda
dan kuning serta merah yang menghasilkan warna merah muda,tidak
berwarna,merah,dan kuning.
Air yang merambat ke atas akan disertai dengan tinta yang juga
merambat keatas.kita bisa mencari nilainya dengan rumus:
Rf = jarak noda/jarak air
I. Kesimpulan Dan Saran
1. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan


bahwa

a. Pada proses destilasi prinsip utama adalah titikdidih,dimana air tetasan


pertama hasil destilat menetes pada suhu 105 oC . Destilasi dapat
digunakan untuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang mengandung
zat terlarut . untuk memisahkan dan memurnikan zat cairan dapat
digunakan beberarapa macam cara destilasi yang didasarkan atas
perbedaan titik didih cairan yang dipisahkan.
b. Pada proses kromatografi dimana ada jenis 3 tinta yang masing-masing
menghasilkan 3,4 dan 4 noda warna dimana warna biru menghasilkan
warna noda biru,merah muda dan kuning. Campuran menghasilkan warna
noda abu-abu,biru,merahmuda dan kuning serta merah yang menghasilkan
warna merah muda,tidak berwarna,merah,dan kuning. Dimana jaraknya
dapat di hitung dengan rumus.
Rf = jarak noda/jarak air
2. Saran
1. Praktikan
Dalam melakukan percobaan, harus lebih teliti dan berhati-hati agar
tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Kemudian, setiap
melakukan percobaan selalu perhatikan peraturan yang berlaku. Dan
yang paling utama adalah keselamatan kerja.
2. Asisten
Sebaiknya dipraktikum selanjutnya agar kakak asisten ketika
menyampaikan sesuatu suaranya lebih keras. Agar praktikan lebih
memahami apa yang disampaikan.
3. Laboratorium
Sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
dipastikan kelengkapannya sehingga praktikum berjalan dengan
lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Baskoro, Bimmo Dwi. 2009. Metode Dasar Pemisahan Kimia. Power Book
(Ihdina)
Mukhriani. 2014. Ekstraksi, Pemisahan Senyawa dan Identifikasi Senyawa Aktif.
Jurnal Kesehatan, 7 (2).
Rubyanto, Dwiarso. 2013. Teknik dasar Kromatografi. Yogyakarta : DeePublish.
Jawaban pertanyaan
1. Aliran air di dalam kondensor dibuat berlawanan arah dengan aliran destilat
agar kondonser diisi penuh oleh air. Apabila air diisi searah dengan aliran
destilat, ruangan di selang kondensor tidak akan terisi penuh karena air yang
masuk bisa saja langsung keluar sebelum selang terisi penuh.
2. Tujuan adanya batu didih dalam percobaan karena batu didih dapat meratakan
panas dan mencegah ledakan karena batu didih memiliki pori-pori. Pada saat
larutan dalam labu destilat mendidih, gelembung-gelembung yang besar akan
masuk ke dalam pori-pori tersebut dan akan keluar dari pori-pori di sisi yang
lain dan membentuk gelembung-gelembung yang lebih kecil serta menyebar ke
seluruh arah.
3. Ada, karena pada tinta biru diperoleh warna biru, merah muda dan kuning
begitupun pada tinta campuran juga diperoleh tinta warna biru, merah muda
dan kuning. Tapi harga Rf dari masing-masing setiap tinta berbeda-beda karena
batas rambat air, sifat zat tinta dan kertas kromatografi. Sedangkan harga Rf
untuk warna noda yang berbeda disebabkan oleh kepolaran suatu larutan.
Semakin besar kepolaran maka semakin cepat rambat zat.
Iya, karena dari hasil pengamatan diperoleh zat warna yang sama dengan tinta
campuran, yaitu warna campuran merupakan warna yang berasal dari zat
warna biru dan warna merah.

Anda mungkin juga menyukai