Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

KROMATOGRAFI

Mata kuliah : Kimia Dasar I

Dosen pengampu : Kartimi, M.Pd

Disusun oleh :

Nama : Reiza Fitri Yulia

Kelas : Biologi B

Semester :1

Asisten Praktikum : 1. Dewi Fortuna R

2. Lulindayati

PUSAT LABORATORIUM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) SYEKH NURJATI


CIREBON 2012/2013
A. TUJUAN
1. Memisahkan zat warna dalam serbuk Fanta grape dari zat-zat
penyusunnya
2. Mengamati perubahan pada larutan Fanta grape yang di campur
dengan norit
3. Mengetahui perubahan warna larutan Fanta grape sesudah
dicampur norit yang disaring dengan kertas saring

B. DASAR TEORI

Kromatografi berasal dari bahasa Yunani ‘Kromatos’ yang berarti


warna dan ‘Graphos’ yang berarti menulis. Kromatografi merupakan
metode pemisahan yang sederhana. Kromatografi mencakup berbagai
proses yang berdasarkan pada perbedaan distribusi dari penyusunan
cuplikan antara dua fasa, salah satu diantaranya bergerak secara
berkesinambungan dalam arah tertentu dan di dalamnya zat-zat itu
menunjukkan perbedaan mobilitas disebabkan adanya perbedaan dalam
absorpsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul atau kerapatan
muatan ion dinamakan kromatografi sehingga masing-masing zat dapat
diidentifikasi atau ditetapkan dengan metode analitik (Anonim, 1995).

Pada dasarnya, teknik kromatografi ini membutuhkan zat terlarut


terdistribusi di antara dua fase, satu diantaranya diam (fase diam), yang
lainnya bergerak (fase gerak). Fase gerak membawa zat terlarut melalui
media, hingga terpisah dari zat terlarut lainnya yang tereluasi lebih awal
atau lebih akhir. Umumnya zat terlarut dibawa melewati media pemisah
oleh cairan atau gas yang disebut eluen. Fase diam dapat bertindak
sebagai zat penyerap atau dapat betindak melarutkan zat terlarut
sehingga terjadi partisi antara fase diam dan fase gerak (Anonim, 1995).
Prosedur kromatografi masih dapat digunakan, jika metode klasik
tidak dapat dilakukan karena jumlah cuplikan rendah, kompleksitas
campuran yang hendak dipisahkan atau sifat berkerabat zat yang dipisah.
Kromatografi ada bermacam-macam diantaranya kromatografi kertas,
kromatografi lapis tipis, penukar ion, penyaringan gel dan elektroforesis.
Macam-macam kromatografi
a. Kromatografi Lapis Tipis
Yaitu kromatografi yang menggunakan lempeng gelas atau
alumunium yang dilapisi dengan lapisan tipis alumina, silika gel, atau
bahan serbuk lainnya. Kromatografi lapis tipis pada umumnya dijadikan
metode pilihan pertama pada pemisahan dengan kromatografi.
b. Kromatografi Penukar Ion
Merupakan bidang khusus kromatografi cairan-cairan. Seperti
namanya, system ini khusus digunakan untuk spesies ion. Penemuan resin
sintetik dengan sifat penukar ion sebelum perang Dunia II telah dapat
mengatasi pemisahan rumit dari logam tanah jarang dan asam amino.
c. Kromatografi Penyaringan Gel
Merupakan proses pemisahan dengan gel yang terdiri dari
modifikasi dekstran-molekul polisakarida linier yang mempunyai ikatan
silang. Bahan ini dapat menyerap air dan membentuk susunan seperti
saringan yang dapat memisahkan molekul-molekul berdasarkan
ukurannya. Molekul dengan berat antara 100 sampai beberapa juta dapat
dipekatkan dan dipisahkan. Kromatografi permeasi gel merupakan teknik
serupa yang menggunakan polistirena yang berguna untuk pemisahan
polimer.
d. Elektroforesis
Merupakan kromatografi yang diberi medan listrik disisinya dan
tegak lurus aliran fasa gerak. Senyawa bermuatan positif akan menuju ke
katode dan anion menuju ke anoda. Sedangkan kecepatan gerak
tergantung pada besarnya muatan.
e. Kromatografi Kertas
Merupakan kromatografi cairan-cairan dimana sebagai fasa diam
adalah lapisan tipis air yang diserap dari lembab udara oleh kertas jenis
fasa cair lainnya dapat digunakan. Teknik ini sangat sederhana.
Prinsip dasar kromatografi kertas adalah partisi multiplikatif suatu
senyawa antara dua cairan yang saling tidak bercampur. Jadi partisi suatu
senyawa terjadi antara kompleks selulosa-air dan fasa mobil yang
melewatinya berupa pelarut organik yang sudah dijenuhkan dengan air
atau campuran pelarut.
Proses pemisahan dan pemurnian satu zat dari zat lain yang tidak
diinginkan, merupakan proses yang sangat penting pada pembuatan
suatu senyawa. Ada berbagai cara pemisahan dan pemurnian suatu zat
dari campurannya secara fisik antara lain :
 Pemisahan cair-cair, dapat dilakukan dengan cara destilasi,
ekstraksi dan koagulasi
 Pemisahan padat cair, dapat dilakukan dengan cara dekantasi,
filtrasi, adsorpsi dan destilasi.
Kromatografi adalah metoda yang digunakan untuk
memisahkan campuran molecular berdasarkan distribusi molekul-
molekul dalam campuran tersebut dalam fasa diam (adsorben)
dan fasa gerak (eluen). Distribusi melokul dapat berupa distribusi
fasa adsorpsi atau distribusi fasa partisi. Kromatografi dapat
digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu sampel dan
komponen-komponen yang terdapat dalam suatu sampel melalui
harga Rf dari masing-masing komponen. Rf adalah jarak tepuh
suatu zat pada saat elusi dan dihitung dengan cara berikut :

Rf= Jarak titik awal ke titik noda

Jarak titik awal ke titik akhir pergerakan eluen

Harga Rf merupakan parameter karakteristik kromatografi


kertas dan kromatografi lapis tipis. Harga ini merupakan ukuran
kecepatan migrasi suatu senyawa pada kromatogram dan pada
kondisi konstan merupakan besaran karakteristik dan
reprodusibel. Harga Rf didefinisikan sebagai perbandingan antara
jarak senyawa dari titik awal dan jarak tepi muka pelarut dari titik
awal. Rf = Jarak titik tengah noda dari titik awal. Jarak tepi muka
pelarut dari titik awal.
Ada beberapa faktor yang menentukan harga Rf yaitu:
1. Pelarut, disebabkan pentingnya koefisien partisi, maka
perubahan-perubahan yang sangat kecil dalam komposisi pelarut
dapat menyebabkan perubahan-perubahan harga Rf.
2. Suhu, perubahan dalam suhu merubah koefisien partisi dan juga
kecepatan aliran.
3. Ukuran dari bejana, volume dari bejana mempengaruhi
homogenitas dari atmosfer jadi mempengaruhi kecepatan
penguapan dari komponen-komponen pelarut dari kertas. Jika
bejana besar digunakan, ada tendensi perambatan lebih lama,
seperti perubahan komposisi pelarut sepanjang kertas, maka
koefisien partisi akan berubah juga. Dua faktor yaitu penguapan
dan kompisisi mempengaruhi harga Rf.
4. Kertas, pengaruh utama kertas pada harga Rf timbul dari
perubahan ion dan serapan, yang berbeda untuk macam-macam
kertas. Kertas mempengaruhi kecepatan aliran juga
mempengaruhi kesetimbangan partisi.
5. Sifat dari campuran, berbagai senyawa mengalami partisi
diantara volume-volume yang sama dari fasa tetap dan bergerak.
Mereka hampir selalu mempengaruhi karakteristik dari kelarutan
satu terhadap lainnya hingga terhadap harga Rf mereka.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Gelas kimia 2 buah
b. Kertas saring/ tissue 1 buah
c. Spatula 1 buah
d. Kaca arloji
e. Penggaris
f. Pensil

2. Bahan
a. Minuman Fanta grape 2 buah
b. Air mineral 5 ml
c. Spidol hitam
D. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan kertas saring/tissue ukuran 10 cm x 5 cm
2. Kemudian buat garis dengan pensil setinggi 1 cm dari ujung kertas
saring
3. Totolkan Fanta grape kental dan spidol hitam pada tengah-tengah
garis tersebut
4. Kemudian celupkan ujung kertas saring/tissue yang sudah diberi garis
1 cm yang di beri totolan Fanta kental dan spidol hitam ke dalam kaca
arloji
5. Catat dan lihat hasil perubahannya

Kegiatan 1
1. Finto strawberry
a. Siapkan 1 tissue kemudian berikan garis 1 cm lalu beri
totolan finto ditengah garis
b. Gantungkan tissue kemudian celupkan kedalam kaca
arloji
c. Tunggu beberapa menit sampai air meresap dan
merambat sekitar 4 cm
d. Catat hasil pengamatannya
Kegiatan 2
2. Pakai spidol hitam
a. Siapkan 1 tissue kemudian berikan garis 1 cm
b. Kemudian beri titik spidol ditengah garisnya
c. Gantungkan tissue kemudian celupkan kedalam kaca
arloji
d. Tunggu beberapa menit sampai air meresap dan
merambat sekitar 4 cm
e. Catat hasil pengamatannya
E. HASIL PENGAMATAN
1. Perhitungan
Rf warna ungu (spidol hitam) = 7/4 = 0,5
Rf warna merah (finti soda) 5/8 = 0,625
Rf warna hijau (spidol hitam) = 7/14 = 0,5
Rf warna pinkn( finto kental) = 3/8 = 0,37

2. Tabel hasil pengamatan

No. Komponen Warna Warna yang timbul


1. Finto strawberry cair Berubah menjadi warna merah muda
2. Finto kental Berubah dari warna merah tua menjadi
merah muda
3. Spidol Hitam Berubah warna hitam menjadi ungu,
kemudian hijau, biru dan hitam lagi

F. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum kali ini mengidentifikasi bahwa
hasil pengamatan kromatografi pada finto strawberry yang dilakukan pada
percobaan pertama yang di totolkan finto strawberry merah ditengah-
tengah garis tersebut akan membentuk garisan yang berwarna dari
merah pekat akan berubah menjadi merah muda (pudar) sehingga
mengalami perubahan warna serta konsentrasi air.
hasil pengamatan kromatografi pada spidol hitam yang dilakuan
pada percobaan kedua yang diberi titik spidol hitam pada tengah-tengah
garis tersebut akan membentuk garisan yang berwarna ungu kemudian
akan berubah menjadi hijau keunguan .
warna ungu = 7 cm
warna hijau = 7 cm

Kromatografi adalah metoda yang digunakan untuk memisahkan


campuran molecular berdasarkan distribusi molekul-molekul dalam
campuran tersebut dalam fasa diam (adsorben) dan fasa gerak (eluen).
Distribusi melokul dapat berupa distribusi fasa adsorpsi atau distribusi
fasa partisi. Kromatografi dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi
suatu sampel dan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu
sampel melalui harga Rf dari masing-masing komponen. Rf adalah jarak
tepuh suatu zat pada saat elusi dan dihitung dengan cara berikut :

Harga Rf merupakan parameter karakteristik kromatografi kertas


dan kromatografi lapis tipis. Harga ini merupakan ukuran kecepatan
migrasi suatu senyawa pada kromatogram dan pada kondisi konstan
merupakan besaran karakteristik dan reprodusibel. Harga Rf didefinisikan
sebagai perbandingan antara jarak senyawa dari titik awal dan jarak tepi
muka pelarut dari titik awal. Rf = Jarak titik tengah noda dari titik awal.
Jarak tepi muka pelarut dari titik awal.

Perhitungan

Rf warna ungu (spidol hitam) 7/14 = 0,5 cm


Rf warna hijau (spidol hitam) 7/14 = 0,5 cm
Rf warna merah (finto soda) 5/8 = 0.625 cm
Rf warna pink (finto kental) 3/8 = 0,37 cm
Kromatografi berasal dari bahasa Yunani ‘Kromatos’ yang berarti
warna dan ‘Graphos’ yang berarti menulis. Kromatografi merupakan
metode pemisahan yang sederhana. Kromatografi mencakup berbagai
proses yang berdasarkan pada perbedaan distribusi dari penyusunan
cuplikan antara dua fasa, salah satu diantaranya bergerak secara
berkesinambungan dalam arah tertentu dan di dalamnya zat-zat itu
menunjukkan perbedaan mobilitas disebabkan adanya perbedaan dalam
absorpsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul atau kerapatan
muatan ion dinamakan kromatografi sehingga masing-masing zat dapat
diidentifikasi atau ditetapkan dengan metode analitik.

Kromatografi adalah suatu metode untuk pemisahan tertentu.


Cara ini telah ditemukan oleh TSWETT pada tahun 1903, ia
menggunakannya untuk pemisahan senyawa-senyawa berwarna dan
nama kromatografi diambil dari senyawa berwarna tersebut. Sekarang
kromatografi tidak hanya untuk pemisahan senyawa berwarna saja tetapi
untuk senyawa yang tidak berwarna, termasuk gas.
Pada dasarnya semua cara kromatografi menggunakan dua fasa,
yaitu fasa tetap (stationary) dan fasa bergerak (mobile). Pemisahan
tergantung dari gerakan kedua fasa ini. Jika fasa tetap berupa zat padat
dan fasa bergerak berupa zat cair maka cara tersebut dikenal dengan
kromatografi serapan (absorption chromatography). Jika fasa tetap
berupa zat cair dan fasa bergerak berupa zat cair maka cara tersebut
dikenal dengan kromatografi partisi (partition chromatography).

Macam-macam kromatografi
a. Kromatografi Lapis Tipis
Yaitu kromatografi yang menggunakan lempeng gelas atau alumunium
yang dilapisi dengan lapisan tipis alumina, silika gel, atau bahan serbuk
lainnya. Kromatografi lapis tipis pada umumnya dijadikan metode pilihan
pertama pada pemisahan dengan kromatografi.
b. Kromatografi Penukar Ion
Merupakan bidang khusus kromatografi cairan-cairan. Seperti namanya,
system ini khusus digunakan untuk spesies ion. Penemuan resin sintetik
dengan sifat penukar ion sebelum perang Dunia II telah dapat mengatasi
pemisahan rumit dari logam tanah jarang dan asam amino.
c. Kromatografi Penyaringan Gel
Merupakan proses pemisahan dengan gel yang terdiri dari modifikasi
dekstran-molekul polisakarida linier yang mempunyai ikatan silang. Bahan
ini dapat menyerap air dan membentuk susunan seperti saringan yang
dapat memisahkan molekul-molekul berdasarkan ukurannya. Molekul
dengan berat antara 100 sampai beberapa juta dapat dipekatkan dan
dipisahkan. Kromatografi permeasi gel merupakan teknik serupa yang
menggunakan polistirena yang berguna untuk pemisahan polimer.

d. Elektroforesis
Merupakan kromatografi yang diberi medan listrik disisinya dan tegak
lurus aliran fasa gerak. Senyawa bermuatan positif akan menuju ke katode
dan anion menuju ke anoda. Sedangkan kecepatan gerak tergantung pada
besarnya muatan.
e. Kromatografi Kertas
Merupakan kromatografi cairan-cairan dimana sebagai fasa diam adalah
lapisan tipis air yang diserap dari lembab udara oleh kertas jenis fasa cair
lainnya dapat digunakan. Teknik ini sangat sederhana.
Prinsip dasar kromatografi kertas adalah partisi multiplikatif suatu
senyawa antara dua cairan yang saling tidak bercampur. Jadi partisi suatu
senyawa terjadi antara kompleks selulosa-air dan fasa mobil yang
melewatinya berupa pelarut organik yang sudah dijenuhkan dengan air
atau campuran pelarut.

Dekantasi adalah pemisahan antara zat padat dan zat cair dengan ukuran
zat padat cukup besar misalnya pasir dengan cara mengendapkan zat
padat sampai diperoleh dta lapisan yaitu air pada bagian atas dan
endapan pada bagian bawah kemudian bagian atasnya yaitu air
dituangkan secara perlahan lahan.
Destilasi adalah proses pemisahan campuran antara zat cair dengan zat
cair dengan proses pengupapan dan diikuti dengan proses pengembunan
proses ini dilakukan berdasarkan perbedaan titik didih zat cair.

Adsorpsi adalah proses penyerapan campuran antara zat cair dengan zat
cair dengan di ikuti proses penyerapan berdasarkan konsentrasi zat.

G. KESIMPULAN
1. Kromatografi berasal dari bahasa Yunani ‘Kromatos’ yang berarti
warna dan ‘Graphos’ yang berarti menulis.
2. Kromatografi adalah metoda yang digunakan untuk memisahkan
campuran molecular berdasarkan distribusi molekul-molekul dalam
campuran tersebut dalam fasa diam (adsorben) dan fasa gerak
(eluen).
3. Dekantasi adalah pemisahan antara zat padat dan zat cair dengan
ukuran zat padat cukup besar misalnya pasir dengan cara
mengendapkan zat padat sampai diperoleh dta lapisan yaitu air pada
bagian atas dan endapan pada bagian bawah kemudian bagian
atasnya yaitu air dituangkan secara perlahan lahan.
4. Destilasi adalah proses pemisahan campuran antara zat cair dengan
zat cair dengan proses pengupapan dan diikuti dengan proses
pengembunan proses ini dilakukan berdasarkan perbedaan titik didih
zat cair.
5. Macam-macam komatografi
a. Kromatografi Lapis Tipis
b. Kromatografi Penukar Ion
c. Kromatografi Penyaringan Gel
d. Elektroforesis
e. Kromatografi Kertas
DAFTAR PUSTAKA

Kartimi, M.Pd. 2012. Panduan Praktikum Kimia Dasar I. Cirebon :


IAIN Press.

Khopkar, S.M. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta :


Universitas Indonesia Press.

Soebagio, Drs. 2000. Kimia Analitik II. Malang : IMSTEP-JICA.

Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.

Anonim. 2008. Diakses dari http://one.indoskripsi.com/judul-


skripsi-tugas-makalah/tugas-kuliah-
lainnya/kromatografi./20/oktober/14:30

Anonim.2010. diakses dari


http://landasanteori.blogspot.com/2010/05/kromatografi-
kertaas.html/20/oktober/14:30
LAMPIRAN

Keterangan : prose kromatografi fento grape keterangan : pencelupan


tissue ke gelas kaca arloji
Keterangan : pengukuran hasil keterangan : perubahan pada

Kromatografi kromatografi

Anda mungkin juga menyukai