Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

PEMISAHAN CAMPURAN
Dosen :

Rizka Fitriyani S S.Pd., M.Si

Disusun oleh

Lutvi Abdul Aziz (1227070041)

Muhammad Ilham Hidayat (1227070043)

Muhammad Imam Hafiz (1227070049)

Nashrul Fikri Ananta (1227070055)

Kelas : Teknik Elektro 1 B

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2022
Modul 4 Pemisahan Campuran

Tanggal percobaan : 12 Oktober 2022

I. TUJUAN
1. Memisahkan campuran dengan metode filtrasi, rekritalisasi, kromatografi,
destilasi dan sublimasi.
2. Mengetahui reaksi perubahan yang terjadi pada saat pemisahan campuran.

II. PRINSIP DASAR


Berdasarkan lima metode pemisahan campuran yaitu penyaringan yang
berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel zat – zat yang bercampur untuk
memisahkan padatan dan cairan (Filtrasi). Pemisahan yang berdasarkan
perbedaan titik didih dari zat cair yang bercampur (Destilasi). Pemisahan
caampuran yang berdasarkan kemampuan zat yang dapat menyublim dan tidak
dapat menyublim (Sublimasi). Memurnikan zat kimia (Rekristalisasi), dan
pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak
dan fase diam untuk memisahkan komponen yang berada pada larutan
(Kromatografi). (Septian. 2022).
III. ALAT DAN BAHAN

1. Tabel Alat

No Nama Alat Ukuran Gambar Jumlah

1 Gelas kimia 100ml 2 buah


2 Gelas kimia 50 ml 2 buah

3 Kaca arloji - 1 buah

4 Spatula - 1 buah

5 Batang pengaduk - 1 buah

6 Corong pendek - 1 buah

7 Statif dan klem - 1 buah


8 Alat destilasi - 1 set

9 penggaris 30 cm 1 buah

2. Tabel bahan

No Nama bahan Konsentrasi Gambar jumlah

1 Garam dapur kotor - 5,0035 g

2 Aquades - Secukupnya

3 Kertas saring - 2buah


4 Alkohol(ethanol) 95% secukupnya

5 Kapur barus - 5,0024 g

6 Es - Secukupnya

7 spidol - 3 buah

8 Lidi - secukupnya

IV. Cara kerja


1. Filtrasi dan rekritalisasi
Di siapkan alat dan bahan terlebih dahulu, dilarutkan 5 gram garam
dapur kotor kedalam 10 ml aquades. Diaduk hingga homogen kemudian
larutan garam dapur kotor disaring dan tempatkan filtratnya dalam cawan
penguapan. Diamati residu yang tertinggal pada kertas saring. Dipanaskan
filtratnya hingga semua airnya menguap hingga diperoleh kristal garam
dapur. Dibandingkan garam dapur awal dengan garam dapur setelah
penguapan.
2. Kromatografi

Disiapkan alat dan bahan terlebih dahulu, kertas saring diukur sesuai
ukuran tabung kromatografi. Pada jarak 1cm salah satu ujung kertas ditarik
garis lurus dengan pensil. Tinta spidol dideposit pada tengah-tengah garis
tersebut. Kertas digantung pada sumbat dengan cara meletakkan lipatannya
pada kawat yang terdapat pada sumbat. Kertas dan sumbatnya dimasukkan
kedalam tabung kromatografi yang sudah diisi aquades. Tabung dipasang
pada statif memakai penjepit dan usahakan tegak lurus. Dibiarkan sampai
alkoholnya naik mendekati mulut tabung. Ditunggu selama 30 menit dan
diangkat kertas saring dan batas alkohol pada kertas saring diberi tanda
dengan pensil dan kertas di keringkan.

3. Sublimasi

Disiapkan alat dan bahan terlebih dahulu, digerus 5 gram kapur


kemudian ditempatkandalam gelas kimia 50 ml. Tempatkan gelas kimia
dalam penangas air, ditutup dengan kaca arloji dan ditutup aatasnya dengan
kaca arloji dan disimpan bongkahan es. Dipanaskan air dalam penangas dan
diamati fenomena yang terjadi.

4. Destilasi
Disusun alat destilasi, dilakukan destilasi pada sampel minuman air
teh. Diperhatikan perbedaan awal dan hasil destilasi.

V. Hasil dan Pembahasan


Praktikum kali ini yaitu tentang pemisahan campuran. Pada dasarnya
pemisahan campuran bertujuan untuk mendapatkan zat murni dari suatu
campuran. Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan beberapa cara
diantaranya filtrasi dan rekristalisai, kromatografi, sublimasi dan destilasi.
1. Filtrasi dan rekristalisasi
Pada percobaan ini praktikan melakukan filtari dan rekristalisasi pada
larutan garam. Garam yang digunakan adalah garam yang kotor, agar mudah
diamati dan dibandingkan pada akhir pengamatan. Tidak semua garam larut
dalam air ketika garam kotor tersebut dilarutkan, karena larutan tersebut sudah
terlampau jenuh sehingga garam tidak larut dengan sempurna.
Pada saat disaring terdapat residu garam. Garam tersebut adalah garam
kotor yang tidak larut dalam air dan molekulnya lebih besar dari pori-pori
sehingga molekul tersebut tersaring. Selain itu juga dihasilkan filtrat yang lolos
dari saringan. ketika filtrate tersebut dipanaskan pada suhu 2500C airnya
menguap dan ion-ion Na+ dan Cl- tidak lagi terhidrasi dan akhirnya terbentuk
ikatan ionic antara Na+ dan Cl- membentuk Kristal-kristal NaCl murni yang
berbentuk kubus. Ketika dibandingkan dapat dilihat perbedaan antara garam
residu dan garam murni hasil rekristalisasi yaitu garam hasil rekristalisasi
bentuknya kubus dan warnanya lebih putih dan jernih, sedangkan garam residu
bentuknya serbuk dan warnanya putih kecoklatan.
2. Kromatografi

Pada percobaan kromatografi kami menggunakan dua larutan yaitu larutan


aquades dan larutan alkohol.

2.1 Pada Larutan Aquades

Terdapat beberapa perubahan pada saat pencelupan pada larutan


aquades yang dimana didapatkan hasil pada Kertas Laksa Hitam menjadi
warna Ungu dengan ketinggian 3,6 cm, menjadi warna Ungu Muda dengan
ketinggian 5,5 cm dan menjadi Oren pada ketinggian 6,2 cm. Terdapat juga
data dimana Kertas Laksa Merah berubah warnanya menjadi Pink dengan
ketinggian 4,5 cm dan berubah juga menjadi Kuning dengan ketinggian 6,3
cm. Lalu, pada data terakhir Kertas Laksa Biru berubah menjadi warna
Ungu dengan ketinggian 5,4 cm, dan menjadi warna Biru pada ketinggian
6,8 cm.

2.2 Pada Larutan Ethanol

Terdapat beberapa perubahan pada saat pencelupan pada larutan


ethanol yang dimana didapatkan hasil pada Kertas Laksa Hitam menjadi
warna Oren pada ketinggian 3,5 cm, menjadi warna Kuning dengan
ketinggian 4,4 cm dan menjadi warna Biru pada ketinggian 5,9 cm.
Terdapat juga data dimana Kertas Laksa Merah berubah menjadi warna
Oren pada ketinggian 3,2 cm, dan berubah juga menjadi warna kuning
dengan ketinggian 5,3 cm. Lalu, pada data terakhir di kertas laksa Biru
berubah menjadi warna Biru Muda dengan ketinggian 4 cm, dan berubah
menjadk warna Biru Tua pada ketinggian 5,9 cm.

Jarak Retention
No Warna total Pelarut Jarak Noda
Guen(cm) factor
Pink 4,5 7 0,64
aquades
Kuning 6,3 7 0,90
1 Merah
Oren 3,2 7 0,46
alkohol
Pink 5,3 7 0,76
Ungu 5,4 7 0,77
aquades
Biru 6,8 7 0,97
2 Biru
Biru muda 4 7 0,57
alkohol
Biru tua 5,9 7 0,84
Ungu 3,6 7 0,51
aquades Ungu muda 5,5 7 0,78
Oren 6,2 7 0,88
3 Hitam
Oren 3,5 7 0,50
alkohol Kuning 4,4 7 0,63
Biru 5,9 7 0,84
Tabel 5.2.2 hasil pengamatan kromatografi

3. Sublimasi
Pemisahan campuran dengan metode sublimasi pada dasarnya
menggunakan reaksi penyubliman dan deposisi. Praktikan menggunakan
kapur barus (C10H16O) yang digerus. Jadi proses sublimasi pada percobaan
ini bertujuan untuk mendapatkan kapur barus murni. Pemanasan kapur
barus dalam gelas kimia menyebabkan kapur barus menyumblim, hal
tersebut dikarenakan senyawa kapur barus memiliki titik leleh yang rendah
sehingga mudah untuk menyublim. Pada saat pemanasan gelas kimia
ditutup dengan menggunakan kaca arlogi yang telah diberi es diatasnya,
penutupan dilakukan agar uap kapur barus tidak kemana-mana dan es
diletakan diatas kaca arloji guna mendinginkan uap kapur barus sehingga
kapur barus yang menyublim dapat mengalami deposisi yaitu berubah
menjadi fasa padat sehingga terbentuklah Kristal putih pada kaca arloji.
4. Destilasi
Pada percobaan destilasi dilakukan percobaan yang dilakukan oleh
asistem labarolatorium. Percobaan destilasi bertujuan untuk mengekstraksi
suatu zat cair/padat yang terdapat dalam dua atau lebih campuran zat,
berdasarkan tinggi rendahnya titik uap. Adapun hasil pengamatan mengenai
alat destilasi sebagai berikut.

Gambar 4.4.1 alat destilasi

Adapun bagian-bagian alat destilasi dan fungsinya yaitu:

a. Labu destilasi  : Berfungsi sebagai wadah atau tempat suatu campuran zat
cair yang akan didestilasi.

b. Steel Head : Berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke
alat pendingin (kondensor).

c. Kondensor : Berfungsi  untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air
keran.

d. Labu didih : Berfungsi untuk sebagai wadah sampel. Contohnya untuk


memisahkan alkohol dan air.

e. Pipa dalam : pipa destilasi.

f. Adaptor : Berfungsi untuk menyalurkan hasil destilasi yang sudah terkondisi


untuk disalurkan ke penampung yang telah tersedia.

g. Mantel : Berfungsi untuk memanaskan bahan di dalamnya.


h. Termometer  : Berfungsi untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi
selama proses destilasi berlangsung.

VI. Kesimpulan
1. Memisahkan campuran dapat dilakukan dengan metode filtrasi dan
rekristalisasi, kromatografi, sublimasi dan destilasi. Filtrasi menggunakan
prinsip ukuran partikel dengan melewatkannya pada medium penyaringan.
Rekristalisasi menggunakan prinsip penguapan. Kromatogtafi menggunakan
kepolaran suatu zat. Sublimasi menggunakan proses perubahan wujud yaitu
penyubliman dan deposisi. Destilasi menggunakan prinsip pemisahan larutan
berdasarkan perbedaan titik didih.
2. Dari reaksi-reaksi praktikum pemisahan campuran dapat diketahui perubahan-
perubahan wujud zat diantaranya perubahan wujud zat dari padat menjadi
gas(penguapan) pada rekristalisasi dan destilasi, perubahan zat gas menjadi
cair(pengembunan) pada destilasi, serta perubahan zat padat menjadi
gas( penyubliman) pada sublimasi.

VII. Daftar Pustaka

aloesia, m. (2017). ekstrasi dan rill kromatografi.


fatimura, m. (2013). jurnal 1. palembang: universitas PGRI palembang.
maryani. (2012). modul menerapkan dasar-dasar kerja di labolatorium resep dan
kimia. jakarta: erlangga.
muchtaridi justiwara, s. (2009). kimia 3. jakarta timur: yudhistira.
raymonnd c. (2004). kimia dasar konsep-konsep inti. jakarta: erlangga.
rizkani. (2022, oktober 12). laporan praktikum kimia dasar I. Retrieved from stazzh:
http://stazzh.blogspot.co.id
septiany, m. (2015). laporan praktikum titrasi asam dan basa . bengkulu: universitas
bengkulu.
syarif. (2011). syarat-syarat titrasi. bandung.
yuga, a. d. (2006). ipa terpadu(Biologi,Kimia,Fisika). jakarta: pt.grafindo media
pratama.
yuliantivini. (2015). laporan praktikum kimia dasar pemisahan campuran. 17 halaman.
LAMPIRAN
1. Dokumentasi
2. Perhitungan retention factor
1. Merah
a. Aquades
- Rf pink 4,5:7 = 0,64
- Rf kuning 6,3:7 = 0,9
b. Alkohol
- Rf oren 3,2 :7 =0,46
- Rf pink 5,3 : 7 =0,76
2. Biru
a. Aquades
- Ungu 5,4:7 = 0,77
- Biru 6,8:7 = 0,97
b. Alkohol
- Biru muda 4:7=0,57
- Biru tua 5,9 :7 = 0,84
3. Hitam
a. Aquades
- Ungu 3,6 :7 = 0,51
- Ungu muda 5,5:7= 0,78
- Oren 6,2:7 =0,88
b. Alkohol
- Oren 3,5:7 =0,5
- Kuning4,4 :7 = 0,63
- Biru 5,9 :7 = 0,84

Anda mungkin juga menyukai