PEMISAHAN CAMPURAN
Dosen :
Disusun oleh
I. TUJUAN
1. Memisahkan campuran dengan metode filtrasi, rekritalisasi, kromatografi,
destilasi dan sublimasi.
2. Mengetahui reaksi perubahan yang terjadi pada saat pemisahan campuran.
1. Tabel Alat
4 Spatula - 1 buah
9 penggaris 30 cm 1 buah
2. Tabel bahan
2 Aquades - Secukupnya
6 Es - Secukupnya
7 spidol - 3 buah
8 Lidi - secukupnya
Disiapkan alat dan bahan terlebih dahulu, kertas saring diukur sesuai
ukuran tabung kromatografi. Pada jarak 1cm salah satu ujung kertas ditarik
garis lurus dengan pensil. Tinta spidol dideposit pada tengah-tengah garis
tersebut. Kertas digantung pada sumbat dengan cara meletakkan lipatannya
pada kawat yang terdapat pada sumbat. Kertas dan sumbatnya dimasukkan
kedalam tabung kromatografi yang sudah diisi aquades. Tabung dipasang
pada statif memakai penjepit dan usahakan tegak lurus. Dibiarkan sampai
alkoholnya naik mendekati mulut tabung. Ditunggu selama 30 menit dan
diangkat kertas saring dan batas alkohol pada kertas saring diberi tanda
dengan pensil dan kertas di keringkan.
3. Sublimasi
4. Destilasi
Disusun alat destilasi, dilakukan destilasi pada sampel minuman air
teh. Diperhatikan perbedaan awal dan hasil destilasi.
Jarak Retention
No Warna total Pelarut Jarak Noda
Guen(cm) factor
Pink 4,5 7 0,64
aquades
Kuning 6,3 7 0,90
1 Merah
Oren 3,2 7 0,46
alkohol
Pink 5,3 7 0,76
Ungu 5,4 7 0,77
aquades
Biru 6,8 7 0,97
2 Biru
Biru muda 4 7 0,57
alkohol
Biru tua 5,9 7 0,84
Ungu 3,6 7 0,51
aquades Ungu muda 5,5 7 0,78
Oren 6,2 7 0,88
3 Hitam
Oren 3,5 7 0,50
alkohol Kuning 4,4 7 0,63
Biru 5,9 7 0,84
Tabel 5.2.2 hasil pengamatan kromatografi
3. Sublimasi
Pemisahan campuran dengan metode sublimasi pada dasarnya
menggunakan reaksi penyubliman dan deposisi. Praktikan menggunakan
kapur barus (C10H16O) yang digerus. Jadi proses sublimasi pada percobaan
ini bertujuan untuk mendapatkan kapur barus murni. Pemanasan kapur
barus dalam gelas kimia menyebabkan kapur barus menyumblim, hal
tersebut dikarenakan senyawa kapur barus memiliki titik leleh yang rendah
sehingga mudah untuk menyublim. Pada saat pemanasan gelas kimia
ditutup dengan menggunakan kaca arlogi yang telah diberi es diatasnya,
penutupan dilakukan agar uap kapur barus tidak kemana-mana dan es
diletakan diatas kaca arloji guna mendinginkan uap kapur barus sehingga
kapur barus yang menyublim dapat mengalami deposisi yaitu berubah
menjadi fasa padat sehingga terbentuklah Kristal putih pada kaca arloji.
4. Destilasi
Pada percobaan destilasi dilakukan percobaan yang dilakukan oleh
asistem labarolatorium. Percobaan destilasi bertujuan untuk mengekstraksi
suatu zat cair/padat yang terdapat dalam dua atau lebih campuran zat,
berdasarkan tinggi rendahnya titik uap. Adapun hasil pengamatan mengenai
alat destilasi sebagai berikut.
a. Labu destilasi : Berfungsi sebagai wadah atau tempat suatu campuran zat
cair yang akan didestilasi.
b. Steel Head : Berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke
alat pendingin (kondensor).
c. Kondensor : Berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air
keran.
VI. Kesimpulan
1. Memisahkan campuran dapat dilakukan dengan metode filtrasi dan
rekristalisasi, kromatografi, sublimasi dan destilasi. Filtrasi menggunakan
prinsip ukuran partikel dengan melewatkannya pada medium penyaringan.
Rekristalisasi menggunakan prinsip penguapan. Kromatogtafi menggunakan
kepolaran suatu zat. Sublimasi menggunakan proses perubahan wujud yaitu
penyubliman dan deposisi. Destilasi menggunakan prinsip pemisahan larutan
berdasarkan perbedaan titik didih.
2. Dari reaksi-reaksi praktikum pemisahan campuran dapat diketahui perubahan-
perubahan wujud zat diantaranya perubahan wujud zat dari padat menjadi
gas(penguapan) pada rekristalisasi dan destilasi, perubahan zat gas menjadi
cair(pengembunan) pada destilasi, serta perubahan zat padat menjadi
gas( penyubliman) pada sublimasi.