USM
DI SUSUN OLEH :
Universitas Semarang
I. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuat nata de coco dengan
berbagai tahapan flowchart yang berbeda.
II. Dasar teori
Nata de coco adalah selulosa bakteri yang merupakan hasil sintesis
dari gula oleh bakteri pembentuk nata, yaitu Acetobacter xylinum.
Beberapa galur Acetobacter menghasilkan membran bergelatin yang
dinamakan pellicle pada permukaan suatu kultur cair. Membran ini
sama dengan “Nata de Coco”, suatu jenis makanan hasil fermentasi
tradisional di Filipina yang yang sangat dikenal sebagai makanan
penutup di Jepang. Substansi gelatin ini secara kimiawi identik dengan
selulosa (Yoshinaga, 1997).
Baskom Koran
Sendok Karet atau
Nampan selotip
Baker glass Panci
250ml Kompor
Gelas takar 1 L Timbangan
Gelas ukur 5 digital
ml Termometer
Mangkuk alkohol
Saringan
- Bahan
Air kelapa (300 ml dan 500 ml)
Gula pasir 10% (30 gr dan 50 gr)
ZA 0,5% (1,5 gr dan 2,5 gr)
Asam cuka 0,5% (1,5 ml dan 2,5 ml)
Starter A, xylum 10% ( 30 ml dan 50 ml)
Pendinginan
Inokulasi
Fermentasi : suhu
31oC, RH 79%
Pengunduhan dan
Pengamatan
Nata de coco
V. Hasil pengamatan
- Dengan pemasakan
- Tanpa pemasakan
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini pembuatan nata de coco dengan
pemasakan dan tidak dengan pemasakan mendapat hasil yang
signifikan. Karena pada tahap pemasakan nata de coco mengalami
penurunan bakteri akibat proses pemanasan berbeda halnya dengan
yang tidak dimasak nata de coco cenderung beraroma menyengat dan
bakteri sangat mungkin tumbuh.
Terllihat jelas perbedaan keduanya antara melalui proses
pemasakan dan tidak melalui proses pemasakan keduanya dapat dilihat
pada table hasil pengamatan. Dan pada kelompok 1 sampai 4 juga
terlihat jelas perbedaan yang sangat beragam antara kenampakan,
aroma, warna, PH dan Ketebalan.
VII. Kesimpulan
Pada pratikum kali ini dapat disimpulkan pembuatan nata de coco
dengan pemasakan dan tidak dengan pemasakan mendapatkan hasil
yang sangat signifikan, pada kenampakan nata de coco yang dimasak
padat berselaput, sedangakan tanpa dimasak lebih ke cair dan terdapat
endapan dibawahnya , untuk aromanya pun nata de coco yang dimasak
tidak berbau dan tanpa pemasakan berbau sangat menyengat
Warnanya pun berbeda yang dimasak lebih ke putih berselaput dengan
PH 6 rata-rata ketebalan 1,8 sedangkan yang tidak dimasak kuning
pucat dengan PH 4 ketebalnya tidak dapat di ukur karna masih
berbentuk cair, disini dapat kita ketahui proses pemasakan membawa
perubahan pada mikroba.
Astawan M., 2004, Nata De Coco yang Kaya Serat, Kompas, 10 (klm
7‐8)
(online),
http://eprints.undip.ac.id/1477/1/Copy_of_makalah_nurfiningsih.p.
8/07/2011
Swadaya, Jakarta
Depok
Alat : Bahan:
Penimbangan kebutuhan ZA
Penimbangan kebutuhan ZA
untuk pembuatan nata de coco
untuk pembuatan nata de
tanpa pemanasan
coco dengan pemanasan
Sampel air kelapa 500 ml
Sampel air kelapa : 300 ml (kiri) 500 ml (kanan) dipanaskan sampai
mencapai suhu 80oC