Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN PEMBUATAN NATA DE COCO

NO. BAGIAN PENJELASAN


1. Tujuan Untuk mengetahui cara pembuatan Nata de Coco dengan
Axetobacter Xyinum

2. Dasar Teori  Pengertian


Nata adalah produk fermentasi oleh bakteri
Acetobacter xylinum pada substrat yang
mengandung gula. Bakteri tersebut menyukai
kondisi asam dan memerlukan nitrogen untuk
stimulasi aktifitasnya. Glukosa substrat
sebagian akan digunakan bakteri untuk
aktifitas metabolisme dan sebagian lagi
diuraikan menjadi suatu polisakarida yang
dikenal dengan “extracelluler selulose”
berbentuk gel. Polisakarida inilah yang
dinamakan nata.
 Faktor-Faktor yang mempengaruhi
- Nutrisi,
- Sumber karbon (gula),
- Sumber nitrogen (ZA, urea),
- Tingkat keasaman media (pH 4,3)
- Temperature (28-31)°C
- Udara (oksigen).

3. Alat dan - 1000 ml air kelapa


Bahan - 70 gr gula pasir
- 2.5 gr KH2PO4 50 ml ekstrak tauge (50 gr
- 1.25 gr (NH4)2SO4 tauge direbus dalam 100 ml air
- Biakan Acetobacter Xylinum (dalam bentuk
starter)
- Asam asetat glasial
- Gelas piala 1000 ml dan 100 ml
- Kain saring
- pH meter
4. Cara Kerja Disaring air kelapa → Ditambahkan gula 25 gr pada air
kelapa → Ditambahkan ZA (Zwavelzure Amoniak) 5 gr
pada air kelapa → Dipanaskan/direbus hingga mendidih
sekitar 10 menit → Ditambahkan Asam Asetat (pH 3-4) →
Didiamkan sebentar → Dituang campuran bahan dalam
wadah steril → Ditutup wadah dengan koran → Ditunggu
beberapa menit → Ditambahkan starter Acetobacter
Xylinum kurang lebih 10% dari media (campuran bahan
air kelapa, ZA, dan asam asetat) → Diinkubasi pada suhu
ruang sekitar 10 hari → Dipanen Nata de Coco dengan
mengangkat lapisan putih cairan →Dianalisa hasil yang
didapat

5 Data  Tabel Data Percobaan


Percobaan No. Pengujian Hasil
1. Kekenyalan Kenyal
2. Warna Putih Gading
3. Aroma Asam
4. Ketebalan 0.8 cm
5. Berat 670 gr
 Rendemen
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑁𝑎𝑡𝑎
Rendemen Nata : 𝑥100%
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛(𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎)
670 𝑔𝑟
= 𝑥 100%
10 𝐿

= 6700%

6. Pembahasan  Fungsi Perlakuan


Penelitian diawali dengan menyaring air
kelapa sebanyak 1L untuk menghilangkan
kotoran-kotoran nya. Lalu, dipanaskan air
kelapa hingga mendidih dengan bertujuan
untuk membunuh mikroba-mikroba yang
mungkin terdapat pada larutan.
Penambahan gula sebanyak 25 gr
berfungsi memenuhi kandungan gizi
pada nata de coco, penambahan ZA
(Zwavelzure Amoniak) sebanyak 5 gr
sebagai faktor tumbuh Acetobacter
xylinum. Campurkan bahan (gula, ZA)
tersebut saat memanaskan air kelapa.
Setelah bahan tersebut dicampur, dilakukan
pemanasan sekitar 10 menit untuk
meyakinkan kontaminan mikroba telah
mati serta melarutkan gula dan ZA. Lalu,
ditambahkan Asam Asetat dengan pH 3-4
untuk menurunkan pH air kelapa karena
bakteri Acetobacter xylinum tumbuh
optimum pada pH 3-4. Tuang dalam wadah
steril lalu tutup dengan koran untuk
mendinginkan campuran air kelapa.
Setelah dingin, tambahkan starter
Acetobacter xylinum kurang lebih sepuluh
persen dari media. Inkubasi pada suhu ruang
sekitar 10 hari.
 Proses pertumbuhan Acetobacter xylinum
Pertumbuhan Acetobacter xylinum
dengan memecah sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa yang berasal dari
gula. Senyawa – senyawa glukosa dan
fruktosa tersebut baru dikonsumsi sebagai
bahan bagi metabolisme sel. Bakteri
Acetobacter xylinum merombak gula untuk
memperoleh energi yang diperlukan bagi
metabolisme sel. Selain itu, bakteri ini juga
mengeluarkan enzim yang mampu
menyusun (mempolimerisasi) senyawa
glukosa menjadi polisakarida yang dikenal
dengan selulosa ekstraseluler (nata de
coco). Fruktosa, selain digunakan sebagai
sumber energi, bahan dasar nata setelah
dihidrolisis menjadi glukosa, juga berperan
sebagai induser (penginduksi) bagi sintesis
enzim ekstraseluler polimerase. Hal ini
merupakan salah satu alasan, bahwa
sukrosa mempunyai kelebihan dibanding
gula sederhana lain dalam fungsinya
sebagai substrat pembuat nata.
 Hasil Pengamatan
Berdasarkan pada pengamatan
morfologi, pembentukan nata oleh bakteri
Acetobacter xylinum diawali dengan
pembentukan lembaran benang – benang
selulosa. Pembentukan benang tersebut,
pada mulanya tampak seperti flagel (cambuk
pada bakteri umumnya). Selanjutnya, bakteri
Acetobacter xylinum membentuk
mikrofibril selulosa disekitar permukaan
tubuhnya hingga membentuk serabut
selulosa yang sangat banyak dan dapat
mencapai ketebalan tertentu. Pada akhirnya,
susunan selulosa tersebut akan tampak
seperti lembaran putih transparan
dengan permukaan licin dan halus, yang
disebut nata.
Berdasarkan penilitian didapat Nata de
Coco dengan kekenyalan yang cukup,
berwarna putih gading, aroma yang asam,
ketebalan 0,8 cm dan berat 670 gram. Hal
tersebut, sesuai dengan literatur yang
menyatakan bahwa Nata de coco berwarna
putih agak bening tekstur kenyal serta
terdapat aroma asam karena asam asetat.

Anda mungkin juga menyukai