Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RESMI

PRAKARYA KIMIA

PENGAWETAN SIRUP

DISUSUN OLEH:
Andre Reza Islamic K3308024
Ai Sriwenda Rahman K3308067
Fian Totiana K3308080
Ihda Mar’atus K3308086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA

I. JUDUL : PEMBUATAN SIRUP SINTETIS


II. TUJUAN : Dapat membuat sirup yang berkualitas tinggi dengan terampil

III. DASAR TEORI


Sirup (dari Bahasa Arab ‫راب‬%%‫ ش‬sharab, minuman) adalah cairan yang kental dan
memiliki kadar gula terlarut yang tinggi, namun hampir tidak memiliki kecenderungan untuk
mengendapkan kristal. Viskositas (kekentalan) sirup disebabkan oleh banyaknya ikatan
hidrogen antara gugus hidroksil (OH) pada molekul gula terlarut dengan molekul air yang
melarutkannya. Secara teknik maupun dalam dunia ilmiah, istilah sirup juga sering
digunakan untuk menyebut cairan kental, umumnya residu, yang mengandung zat terlarut
selain gula. Untuk meningkatkan kadar gula terlarut, biasanya sirup dipanaskan. Larutan
sirup menjadi super-jenuh. Sirup juga sering digunakan pada dunia obat-obatan, kuliner serta
minuman.(Wikipedia.com)
Sirup sintetis merupakan produk yang berasal dari essence buah yang kemudian
ditambah gula, air, asam, dan bahan pengawet. Sirup disuplementasikan dengan flavor, zat
warna, asam, serta distabilkan dengan pengawet. Penggunaan pewarna sintetik selalu dalam
kekhawatiran bahwa setiap saat bahan ini bisa dinyatakan tidak layak untuk dipakai sebagai
bahan tambahan makanan. (Dahlan, M.A. dan Wartono,1984)
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat sirup sintetis :
1. Gula. Gula dipergunakan sebagai pemanis, memiliki peran yang besar pada
penampakan dan cita rasa sirup yang dihasilkan. Disamping itu, gula juga bertindak
sebagai pengikat komponen flavor. Pemanis yang paling umum digunakan dalam
pembuatan sirup yang dalam kehidupan sehari dikenal sebagai gula pasir.
2. Asam Sitrat. Asam sitrat termasuk dalam golongan flavor enhancer atau bahan
pemicu rasa. Bahan pemicu rasa merupakan bahan tambahan yang diberikan pada
suatu produk pangan untuk memberikan nilai lebih pada rasa, sesuai dengan
karateristik produk pangan yang dihasilkan. Biasanya, bahan pemicu rasa hanya
ditambahkan dalam jumlah kecil. Asam sitrat sebagai bahan pemicu rasa, banyak
digunakan dalam industri, terutama industri makanan karena memiliki tingkat
kelarutan yang tinggi, memberikan rasa asam yang enak dan tidak bersifat racun.
Di dalam pembuatan sirup , asam sitrat digunakan untuk mengatur pH,
terutama yang menggunakan buah-buahan dengan tingkat keasaman yang rendah
sehingga tidak cukup untuk menghasilkan pH seperti yang diinginkan. Penggunaan
asam sitrat juga berfungsi untuk memberikan rasa dan aroma yang khas pada sirup,
meningkat flavor ( mengimbangi rasa manis), serta memperpanjang umur simpan
( mengawetkan ) sirup tersebut. Umumnya penambahan asam sitrat dilakukan hingga
pH sari buah yang dihasilkan mencapai ± 4,5 yaitu pH yang diinginkan untuk sari
buah . Namum, sari buah yang telah cukup asam, tidak perlu ditambah asam sitrat.
3. Pewarna. Pewarna ditambahkan ke dalam minuman atau sirup buah karena beberapa
alasan, diantranya adalah untuk memperbaiki warna aslinya, untuk memperoleh
warna standar, dan untuk menarik konsumen. Pada umumnya, pewarna yang
ditambahkan ke dalam sirup adalah berupa pewarna sintetik. Adapun pewarna yang
digunakan antara lain adalah sunset yellow FCF, tartrazine dan karamel .
4. Bahan Pengawet. Fungsi utama dari penggunaan bahan pengawet adalah untuk
mencegah pertumbuhan mokroorganisme dalam bahan pangan sehingga masa simpan
makanan atau minuman dapat diperpanjang. Penggunaan bahan pengawet kimia
mempunyai beberap keuntungan, antara lain yaitu makanan atau minuman dapat tetap
awet meskipun disimpan pada suhu kamar. Namun apabila sirup buah yang dibuat
hanya sedikit dan lansung dikonsumsi, tidak perlu ditambah dengan bahan pengawet.
Bahan pengawet yang paling umum digunakan untuk sari buah adalah natrium
benzoat. Natrium benzoat memiliki bentuk kristal putih, rasa manis dan kadang-
kadang sepet. Garam natium benzoat ini lebih mudah larut dalam air dari pada asam
benzoat. Dalam pembuatan sirup buah, natrium benzoat dingunakan dengan dosis
antara 0,05 % – 0,1 %. Penggunaan natrium benzoat pada kadar tersebut relatif tidak
mempengaruhi rasa dan aroma sirup buah.
5. Bahan Penstabil, merupakan suatu zat dapat berfungsi menstabilkan, mengentalkan
atau merekatkan suatu makanan yang campur dengan air, sehingga dapat menbentuk
cairan dengan kekentalan yang stabil dan homogen pada waktu yang relatif lama.
Adapaun pencegah tersebut dapat dilakukan dengan pemanbahan bahan penstabil
yaitu : Gum arab 5 – 10 g /liter, Gelatin 5 – 10 g /liter, Karagenan 5 g /liter, Agar-agar
5 – 10 g /liter.( Raharjo,1979)
Pengemasan
Bahan sebagai pengemas harus tidak menyebabkan kontaminasi dengan sirup. Bahan
yang biasa dipakai sebagai pengemas sirup adalah botol. Sebelum digunakan, botol harus
dibersihkan dahulu, kemudian sirup dimasukkan ke dalam botol satu persatu. Terakhir, botol
ditutup rapat kemudian siap dilakukan pasturisasi
Pasturisasi
Pasturisasi dilakukan dengan cara dipanaskan pada suhu 60 – 70 ºC selama 30 menit.
Tujuan dari pasturisasi ini adalah untuk mematikan mikrobia-mikrobia bersifat patogen.
Pelabelan
Setelah dingin, sirup diberi label. Label yang baik seharusnya menginformasikan
tentang nama dagang, volume, bahan yang digunakan, bahan tambahan, tanggal kedaluwarsa,
ijin depkes, label halal dll.

IV. ALAT dan BAHAN


 Alat

NO Nama Alat Gambar Jumlah


1 Botol bertutup rapat 1

2 Panci berlapis email 1

3 Kompor listrik 1

4 sterilisator 1

5 Sendok 1

6 Wadah 1
7 Pengaduk kayu 1

Saringan 1

 Bahan

No. Nama Bahan Gambar Jumlah


1 Asam Siklamat seckupnya

2 Gula secukupnya

3 Asam sitrat secukupnya

4 Natrium Benzoat secukupnya

5 CMC secukupnya

6 Air secukupnya
V. CARA KERJA

Pembuatan sirup

1. Menyiapkan alat dan bahan


2. Melarutakan gula dengan air didalam panci berlapis
email diatas kompor listrik
3. Setelah mendidih, menambahkan Asam siklamat
dan natrium benzoat secukupnya
4. Pada saat hangat kuku, memasukkan Asam sitrat
dan CMC (bahan cmc terlebih dahulu di larutkan
dalam air)
5. Setelah dingin kemudian menambahkan essence
frambozen secukupnya.
6. Menyaring larutan sirup dan memasukkan pada
botol yang sudah sterilisasi.
7. Setelah sirup dimasukkan dalam botol, sirup
disterilisasi kembali

Pensterilan Botol

1. Mencuci botol sampai bersih


2. Meletakkan botol dalam dandang subruk
secara telungkup dan diuapkan sampai 15
menit.
3. Botol siap digunakan

VI. DATA PENGAMATAN

N Perlakuan Hasil
O
1 Melarutkan gula dengan air dalam panci Gula melarut
berlapis email yang dipanaskan
2 Menambahkan Natrium benzoat Natrium benzoat larut
3 Menambahkan Asam siklamat Asam siklamat larut
4 Setelah hangat kuku menambahkan Asam Asam sitrat larut
Sitrat
5 Menambahkan cmc yg sudah dilarutkan Larutan mengental
dengan air
6 Setelah dingin menambahkan essesnce Warna larutan agak pink, dengan
framboz aroma frambozen

7 Menyaring larutan sirup Larutan bersih dari pengotor,


bening
8 Mengemas sirup dalam botol steril dan Sirup siap disajikan
mensterilisasi

VII. ANALISIS DATA


Percobaan ini bertujuan untuk membuat sirup sintetis. Sirup sintetis terbuat dari
larutan air, gula, natrium benzoat, asam siklamat, asam sitrat, CMC, dan essence. Sirup dapat
digunakan sebagai minuman berenergi karena mengandung kalori dan karbohidrat yang
diperoleh dari gula. Sirup yang baik tidak mengandung banyak zat sintetis. Pada pembuatan
sirup sintesis langkah-langkah yang dilakukan menjadi dua tahap :
1. Pensterilan Botol
Botol disterilkan yaitu dengan cara memasukkan botol pada dandang sabruk bersuhu
0
80 C kurang lebih 15 menit. Suhu tidak boleh lebih tinggi 80C karena akan merusak aroma
dan rasa sari buah. Cara sterilisasi adalah menguapkan botol yang telah disusun dalam panci.
Waktu dihitung dari saat air mulai mendidih pada suhu tertentu.
2. Pembuatan sirup sintetis
a. Pemanasan
Gula dengan air diatas kompor sampai gula melarut semua sampai mendidih. Gula
dipergunakan sebagai pemanis, memiliki peran yang besar pada penampakan dan cita rasa
sirup yang dihasilkan. Disamping itu, gula juga bertindak sebagai pengikat komponen flavor.
Kemudian menambahkan natrium benzoat yang akan berfungsi sebagai pengawet
yang akan mempertahankan sirup dari bakteri, mikroba, ragi dan jamur. Adapun rumus kimia
dari Na-Benzoat :

Sedangkan pembuatan Natrium siklamat dapat berfungsi sebagai pemberi rasa manis
dengan tingkat kemanisan 50x lebih besar dari pemanis gula pasir. Pelarutan dilakukan diatas
panci berlapis email dengan alasan agar tidak terjadi reaksi antara bahan yang digunakan dan
tidak lengket dengan panci.
Adapun rumus kimia dari Na-Siklamat :

Setelah hangat kuku kemudian asam sitrat ditambahkan untuk meningkatkan rasa dan
aroma dari sirup. Asam sitrat ini banyak digunakan dalam industri karena memiliki tingkat
kelarutan yang tinggi, memberi rasa asam yang segar dan tidak beracun. Fungsi asam sitrat
ini antara lain:
1. Untuk mengatur PH terutama yang menggunakan buah dengan tingkat keasaman
yang rendah
2. Memberi rasa dan aroma yang khas
3. Mengimbangi rasa manis
4. Sebagai bahan pengawet
Baru kemudian menambahkan CMC (yang terlebih dahulu dicairkan dengan air)
sehingga didapat larutan sirup yang kental. CMC berfungsi suatu zat dapat berfungsi
menstabilkan, mengentalkan atau merekatkan suatu makanan yang campur dengan air,
sehingga dapat menbentuk cairan dengan kekentalan yang stabil dan homogen pada waktu
yang relatif lama. Biasanya CMC terbuat dari tepung kanji. Namun dalam percobaan CMC
yang ditambahkan sedikit, sehingga larutan sirup masih agak encer.
Setelah semua bahan larut dan dingin kemudian menambahkan essence rasa
framboze, sebagai pemberi aroma dan rasa untuk menambah daya tarik konsumen. Essence
ditambahkan saat larutan dingin agar essence tidak mudah menguap karena essence sangat
tidak stabil. Essence nmudah mengalami perubahan aroma dan rasa dengan sedikit
pengolahan maupun suhu yang tinggi.
b. Penyaringan dan Pengemasan
Selanjutnya menyaring larutan sirup untuk menghilangkan kotoran yang ada agar
diperoleh sirup yang bersih bebas kotoran. Sehingga dihasilkan sirup framboz berwarna agak
pink, yang kemudian dimasukkan dalam botol yang sudah tersterilisasi.Sterilisasi kedua juga
dilakukan selama 15 menit. Sterilisasi kedua ini dimaksudkan untuk memberikan panas
tertentu dalam Periode tertentu pada bahan yang telah ditutup dan terisi.
c. Pelabelan
Setelah dingin, sirup diberi label. Label yang baik seharusnya menginformasikan
tentang nama dagang, volume, bahan yang digunakan, bahan tambahan, tanggal kedaluwarsa,
ijin depkes, label halal dll
Setelah didiamkan 3 hari, warna sirup tetap agak pink, kurang kental dan beraroma
framboze.

VIII. KESIMPULAN
1. Sirup sintetis terbuat dari larutan air, gula, natrium benzoat, asam siklamat, asam
sitrat, CMC, dan essence
2. Pada pembuatan sirup sintesis langkah-langkah yang dilakukan menjadi dua tahap
yaitu : Pensterilan Botol dan Pengolahan Sirup
3. Pengolahan sirup meliputi :
a. Pemanasan : pelarutan air, gula pasir, Na benzoat, asam siklamat, Asam sitrat,
CMC.
b. Penambahan Essence
c. Penyaringan
d. Pengemasan dalam botol steril dan
e. Pelabelan
4. Fungsi bahan-bahan yang digunakan :
1. Air : sebagai pelarut
2. Gula pasir : sebagai pemanis
3. Na-benzoat : sebagai pengawet
4. Asam siklamat : sebagai pemberi rasa manis dengan tingkat kemanisan 50x
lebih besar dari pemanis gula pasir
5. Asam sitrat : sebagai bahan pengawet, serta mengatur keasaman
6. CMC : sebagai pengental
7. Essence : memberi rasa dan aroma khas buah-buahan
5. Sirup yang terbentuk berwarna agak pink, tidak begitu kental dengan aroma dan
rasa frambozen.

IX. DAFTAR PUSTAKA


Dahlan, M.A. dan Wartono.1984. Pembuatan sirup pala. Bogor : Balai Besar Litbang
Industri Hasil Pertanian, Departemen Perindustrian.
Rahardjo. Bahan-bahan tambahan pada pembuatan sirop dan minuman ringan.
Majalah Kimia, VI (16), 1979: 1-11.
Tim Dosen. 2011. Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari. Surakarta : UNS Press
____.1989.Pembuatan sirup buah. Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hortikultura, Badan Litbang Pertanian.
____.____. http// wikipedia.com/wiki/sirup diakses 24 Maret 2011

X. JAWABAN PERTANYAAN

1. Kelemahan mengkonsumsi sirup sintetis


a. Dapat menimbulkan risiko penyakit kanker atau bersifat karsinogenik karena
mengandung zat aditif apabila terlalu banyak.
b. Manis yang terasa dari pemanis buatan kadang agak asam bahkan pahit
c. Tidak sesegar dengan sirup buah asli
d. Mengandung vitamin lebih sedikit dibanding sirup yang terbuat dari sari buah asli.

2. Fungsi Natrium Benzoat dan Natrium siklamat


Na-Benzoat : berfungsi sebagai pengawet yang akan mempertahankan sirup dari
bakteri, mikroba, ragi dan jamur
Na-siklamat : berfungsi sebagai pemberi rasa manis dengan tingkat kemanisan 50x
lebih besar dari pemanis gula pasir
3. Analisis Kelayakan Usaha
No Nama Bahan Rincian Harga per satuan Harga Total
1 Air 1 liter Rp 1.500/liter Rp 1.500
2 Gula 1 kg Rp 10.000/kg Rp 10.000
3 Asam Sitrat 1 bungkus Rp 500/bungkus Rp 500
4 Na-Benzoat 1 bungkus Rp 500/bungkus Rp 500
5 Na Siklamat 1 bungkus Rp 500/bungkus Rp 500
6 CMC 1 bungkus Rp 500/bungkus Rp 500
5 Essence 1 botol Rp 1500/botol Rp 1.500
6 Kompor I buah Rp 2000/pakai Rp 2.000
7 Kemasan botol kaca 1 buah Rp 500/botol Rp 500
TOTAL Rp 17.500

Sirup yang dihasilkan = 1 buah @600 ml


Harga sari buah per botol = Rp 20.000
Harga Sari Buah per pack = 1x Rp 20.000 = Rp 20.000
Laba penjualan tiap botol = Rp 20.000-Rp 17.500 = Rp. 2.500
2.500
Keuntungan = x 100 %=14,28 %
17.500

4. LEAFLET USAHA

Anda mungkin juga menyukai