Tujuan :
Dapat Membuat Dan Mengevaluasi Bentuk Sediaan Sirup Untuk Penggunaan Obat
Dalam Sesuai Dengan Formula.
Dasar Teori :
Vitamin B kompleks terdiri dari vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B5
(asam pentotenat), B6 (piridoksin), B8 (biotin), B9 (asam folat), B12
(sianokobalamin) (Tjay, 2007).
Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain yang berkadar tinggi (sirup
simpleks adalah sirop yang hampir jenuh dengan sukrosa). Kadar sukrosa dalam sirup adalah
64- 66%, kecuali dinyatakan lain (Depkes RI, 1979)
Berdasarkan fungsinya, sirup dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu medicated syrup
(sirup obat) dan flavoured syrup (sirup pembawa). Sirup obat didefinisikan sebagai sirup yang
mengandung satu atau lebih bahan obat. Sirup obat berupa obat tunggal atau dikombinasikan
dengan obat lain yang berupa preparat yang sudah distandarisasi. Sirup pembawa biasanya
mengandung berbagai bahan aromatis atau rasa enak yang digunakan sebagai larutan
pembawa atau pemberi rasa. Salah satu contohnya adalah sirupus simplex (Ansel, 1989).
Proses pembuatan sediaan sirup dibagi menjadi dua yatu, cara pemanasan dan cara agitasi.
Apabila mnggunakan cara pemanasan,cepat merupakan salah satu kelebihan dari pembuatan
sirup dengan cara pemanasan. Cara agitasi dimaksudkan untuk memberikan ruang kepada
bahan-bahan pada proses agitasi (pengocokan), kelebihan cara ini adalah tercapainya
stabilitas maksimum dan digunakan untuk bahan yang tidak stabil pemanasanya (Arief, 1996).
Menurut pharmaceuticestis, the Science of dosage from diesign, Aulton
(254 – 255) menyebutkan bahwa keuntungan sediaan sirup adalah
1. Lebih mudah ditelan dibandingkan bentuk sediaan padat sehingga dapat
diberikan untuk anak-anak, bayi dan lansia.
2. Segera diabsorsi oleh tubuh karena sudah berbentuk larutan (tidak
mengalami proses disintegrasi dan pelarutan).
3. Obat tercampur dengan homogen terdistribusi keseluruh sediaan.
4. Mengurangi resiko iritasi pada lambung oleh zat-zat iritan (aspirin, HCl)
karena larutan akan segera diencerkan oleh isi lambung.
Sedangkan kerugian sirup adalah
Alat : Bahan :
Cawan porselen R/ Vitamin B1 5 mg
Mortir dan stamper Vitamin B2 2 mg
Gelas ukur Vitamin B3 20 mg
Waterbath Vitamin B5 3 mg
Batang pengaduk Vitamin B6 2,5 mg
Stopwatch Vitamin B12 3 mg
Alat Evaluasi sediaan Sirupus Simpleks 30%
Nipagin 0,1%
Essence q.s
Aquadest ad 100 ml
Pembahasan Alat
> NIPAGIN
> AQUADES
Pemerian cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa. Penyimpanan dalam wadah
tertutup baik. (Depkes RI, 1979)
Cara kerja
Melarutkan vitamin B1, Vitamin B5, dan vitamin B6 dilarutkan dalam air dalam beker glass
Melarutkan vitamin B2 dan Vitamin B3 dalam air panas 18 ml di beker glass, memanaskan
larutan diatas waterbath sampai tidak ada endapan dan larutan menjadi jernih
• Evaluasi Sediaan
1. Organoleptis meliputi : Bentuk, Bau, Warna dan Rasa
2. Uji pH
3. Uji Kejernihan
4. Uji Bobot Jenis : menyiapkan 3 piknometer kosong, ditimbang dan dicatat
hasilnya. Piknometer diisi dengan air, kemudian dimasukkan kedalam bak yang
berisiair es. Diukur hingga suhunya mencapai 20°C. Diisi kekurangan air pada
piknometer. Piknometer ditutup, kemudian ditimbang dan dicatat hasilnya
5. Uji Viskositas : Dimasukkan 10 ml air pada lubang yang besar pada
viscometer Ostwald, Disedot dari lubang yang kecil, hingga air naik sampai
batas tanda atas, Penyedot dilepaskan bersamaan dengan menyalakan
stopwatch. Dicatat waktu air turun dari batas atas hingga batas bawah
Daftar Pustaka