Anda di halaman 1dari 28

SYRUP

PEMBAHASAN

• Definisi Sirup
• Macam-macam dan komponen sirup
• Keuntungan dan kerugian sediaan
sirup
• Cara-cara pembuatan sirup dan hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan zat aktif
• Contoh formula sediaan sirup
• Evaluasi sediaan sirup
DEFINISI SIRUP

• Sediaan cair berupa larutan mengandung


sakarosa. Bila tdk dinyatakan lain kadar
sakarosa, C12H22O11, tidak <64,0 % & tidak
>66,0% (FI EDISI III Hal 31,
syamsuni,2007)

• sediaan pekat dalam air dari gula atau


pengganti gula &/ tanpa penambahan
pewangi dan zat obat (Ansel 1989).
SIRUP

Bentuk sediaan sirup, telah dikenal sebagai bentuk


sediaan obat sejak masa Arab kuno yang dikenalkan
oleh Avicenna, ahli farmasi berkebangsaan Arab.

Nama sirup diduga berasal dari kata "Sirab" (bahasa


Arab) yang artinya adalah sari pati gula.

3/3/2023
JENIS SIRUP

1.Sirup simplex
mengandung 65% gula dalam larutan nipagin 0,25% b/v

2. Sirup obat
mengandung satu atau lebih jenis obat dengan atau tanpa
zat tambahan digunakan untuk pengobatan

3. Sirup Pewangi (sirup bukan obat)


tidak mengandung obat tetapi mengandung zat tambahan
yang lain. mengandung zat pewangi atau penyedap lain.
Penambahan sirup ini bertujuan untuk menutup rasa atau
bau obat yang tidak enak
KEUNTUNGAN DAN
KERUGIAN SIRUP

KEUNTUNGAN KERUGIAN
1.Sesuai untuk pasien yang susah 1. Sediaan sirup jarang yang isinya
menelan obat dengan sediaan zat tunggal
padat 2. Tidak bisa untuk sediaan yang
2.Dapat menarik keinginan pasien sukar larut dalam air
untuk minum obat 3. Tidak bisa untuk bahan obat
yang berbentuk minyak
3.Sesuai untuk bahan obat yang 4. Tidak sesuai untuk bahan obat
bersifat higroskopis. yang tidak stabil.
4.Merupakan campuran yang
homogen.
5.Obat lebih mudah diabsopsi dalam
tubuh
KOMPONEN-KOMPONEN
SIRUP

1. Zat aktif : zat aktif adalah zat utama / zat yang berkhasiat
dalam sediaan sirup.
2. Pelarut : Pelarut adalah cairan yang dapat melarutkan zat
aktif atau biasa disebut sebagai zat pembawa
3. Pemanis : pemanis merupakan zat tambahan dalam suatu
sirup, pemanis ditambahkan untuk memberikan rasa
manis pada sirup. Karena sirup identik dengan rasa manis.
4. Zat penstabil : zat penstabil dimaksudkan untuk menjaga
agar sirup dalam keadaan stabil
KOMPONEN-KOMPONEN
SIRUP

5. Pengawet : pengawet ditambahkan pada sediaan sirup


bertujuan agar sirup tahan lama dan bisa di pakai berulang-
ulang.
6. Pewarna : pewarna adalah zat tambahan untuk sediaan
sirup atau biasa disebut corigen coloris. Pewarna
ditambahkan jika diperlukan.
7. Pengental : penambahan pengental kedalam sediaan sirup
hanya jika diperlukan saja.
8. Pewangi /pembau : pewangi ditambahkan hanya jika
diperlukan saja, bertujuan agar obat berbau harum dan
menutupi bau zat aktif yang kurang sedap.
Stabilitas Sediaan Sirup

1. Stablitas Kimia : dilakukan untuk mempertahankan


keutuhan kimiawi & potensiasi yg tertera pd etiket.
a. Identifikasi;
b. Penetapan Kadar.
2. Stabilitas Fisika : dilakukan untuk keutuhan sifat2
fisik larutan, meliputi perubahan warna, perubahan rasa,
perubahan bau, perubahan tekstur atau pun
penampilan.
a. Organoleptik, seperti: bentuk, bau, warna & rasa;
b. pH; c. Berat jenis; d. Viskositas; e. Kejernihan;
g. Kemasan.
3/3/2023
Stabilitas Mikrobiologi

Stabilitas mikrobiologi pada sediaan sirup untuk menjaga atau


mempertahankan jumlah dan menekan pertumbuhan mikroorganisme
yang terdapat dalam sediaan sirup hingga jangka waktu tertentu yang
diinginkan.
Uji stabilitas mikrobiologi sediaan sirup :
1. Jumlah cemaran mikroba ( uji batas mikroba ), untuk sediaan oral
(sirup, tablet, granul, sirup kering, granul) dan rektal :
Total bakteri aerob : Tidak lebih dari 10.000 CFU / gram
atau ml.
Total jamur/fungi : Tidak lebih dari 100 CFU / gram atau ml
Escherichia coli, staphyloccocus : negative.
2. Uji efektivitas pengawet;
3. Untuk sediaan antibiotik dilakukan Penetapan Antibiotik
secara Mikrobiologi
3/3/2023
Stabilitas Farmakologi

Stabilitas farmakologi pada sediaan sirup dilakukan


untuk menjamin identitas, kekuatan, kemurnian,dan
parameter kualitas lainnya dalam kurun waktu ter-
tentu sehingga efek terapi tidak berubah selarna usia
guna sediaan sirup.

Uji stabilitas farmakologi sediaan sirup :


1. Pemerian : warna, bau, rasa
2. Identifikasi
3.
3/3/2023
Penetapan Kadar
Stabilitas Toksikologi

Stabilitas toksikologi sediaan sirup dilakukan untuk


menguji kemampuan suatu produk untuk bertahan
dalam batas yang ditetapkan sepanjang periode
penyimpanan dan penggunaan, sifat dan karakter
istiknya sarna dengan yang dimilikinya pada saat dibuat
sehigga tidak terjadi peningkatan bermakna dalam
toksisitas selama usia guna.

3/3/2023
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi
Stabilitas Sediaan Sirup

1. Faktor Internal :
a. Formulasi;
b. Kemasan atau wadah primer.

2. Faktor Eksternal :
a. Suhu;
b. pH;
c. Pelarut;
d. Kelembaban; dan
e. Intensitas Cahaya.

3/3/2023
Cara Menstabilkan
Sediaan Sirup

1.Sediaan sirup mengandung air dan gula sehingga


merupakan media yang sangat baik bagi pertumbuhan
mikroorganisme sehingga harus ditambahkan pengawet.
Pengawet yang dapat digunakan antara lain nipagin dan
nipasol dengan perbandingan 0,18 : 0,02 (nipagin bersifat
fungistatik dan nipasol bersifat bakterio-statik) kombinasi
ini efektif untuk pencegahan terjadinya pertumbuhan
bakteri dan jamur.
2. Zat aktif stabil pada pH tertentu oleh karena itu diperlukan
dapar untuk mempertahankan pH sediaan sirup. Dapar
yang biasa digunakan antara lain : dapar sitrat, dapar
fosfat, dapar asetat.
3/3/2023
Cara Menstabilkan
Sediaan Sirup

3. Dalam sediaan sirup ada senyawa yang peka terhadap


cahaya, maka digunakan botol berwarna coklat.
4. Rasa sirup yang kurang menyenangkan dapat diberi
pemanis dan perasa agar penggunaannya lebih nyaman.
5. Untuk zat aktif yang mudah teroksidasi dalam sediaan
sirup ditambahkan antioksidan. Contohnya : asam
askorbat, asam sitrat.
6. Untuk mencegah capslocking karena sirupus simplek
maka ditambahkan sorbitol/gliserin/propilenglikol 10%
(sebagai pengental).
7. Sediaan cair biasanya bersifat voluminous pada saat
disimpan sehingga perlu dikemas pada wadah yang
sesuai.
3/3/2023
PEMBUATAN
SIRUP

✓ Timbang semua bahan


✓ Melarutkan semua bahan, baik bahan aktif maupun bahan
tambahan menggunakan pelarut yang sesuai misal
paracetamol kelarutannya larut dalan 70 bagian air ,7
bagian etanol maka dilarutkan dalam salah satu bagian
tersebut
✓ Mencampurkan bahan aktif dan bahan tambahan hingga
homogen dan diperoleh larutan yang jernih
✓ Dilakukan uji evaluasi sediaan sirup secara fisika,kimia
dan mikrobiologi
DRY SIRUP

Dry sirup adalah preparate serbuk kering


dimaksudkan untuk disuspensikan dalam
cairan, yang pengocokan tertera cairan
pembawa (biasanya air murni)
menghasilkan bentuk suspensi yang
cocok untuk diberikan. (Ansel)
KARAKTERISTIK
DRY SIRUP

• Campuran Serbuk harus homogen


• Rekonstitusi mudah dan cepat terdispersi
dalam pembawa
• Redispersi dan penuangan mudah
• Aseptabel, bentuk, bau dan rasa
KOMPONEN
DRY SIRUP

•Zat Aktif
•Pengikat
•Penghancur
•Pengawet
•Pengisi
METODE
DRY SIRUP

•Powder Blend
•Granulated Product
•Combination
Evaluasi Sediaan
Evaluasi Sediaan
Granul

1. Organoleptis
2. Ukuran Partikel
3.Uji keseragaman bobot
4. Uji Waktu Alir
Evaluasi Sediaan
Sirup
1. Organoleptis
Dilakukan dengan cara melihat langsung pada sdiaan
seperti bau,warna dan rasa

2. Homogenitas
Dilakukan dengan cara langsung apakah bahan aktif dan
bahan tambahan sudah tercampur dengan sempurna

3.Uji kejernihan
Uji di lakukan secara visual oleh praktikan, dengan
mengamati sediaan. Hasil uji sediaan sirup seharusnya
jernih, dan tidak mengandung pengotor di dalamnya.
Evaluasi Sediaan

5.Uji Ph
Lakukan pengukuran pH menggunakan pH meter dengan
mencelupkannya dalam larutan sirup.
• 6.Uji volume terpindahkan
• Botol 60 mL yang sebelumnya telah dikalibrasi
• Sediaan sirup yang telah jadi kemudian dimasukan ke
dalam botol
• Tuang kembali sirup dalam gelas ukur untuk mengetahui
volume terpindahkannya serta ketepatan dalam melakukan
kalibrasi.
7. Bobot jenis
Gunakan piknometer yang bersih dan kering. Timbang piknometer kosong
(W1), lalu isi dengan air suling, bagian luar piknometer dilap sampai kering
dan ditimbang (W2). Buang air suling tersebut, keringkan piknometer lalu isi
dengan cairan yang akan diukur bobot jenisnya pada suhu yang sama pada
saat pengukuran air suling, dan timbang (W3). Hitung bobot jenis cairan.
BJ = w3-w1/w2-w1

7. Kekentalan
Viskometer Oswald / Brookfield
Evaluasi Sediaan

Uji kimiawi
1.Uji identifikasi zat aktif
2.Uji penetapan kadar

Uji mikrobiologi
1.Medium bakteri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai