Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kita nikmat dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Laporan Tetap Praktikum Kimia Dasar I ini sebagai manamestinya .Selawat
teriring salam senantiasa tercurahkan atas keharibaan Nabi Muhammad SAW
yang telah memberikan petunjuk dari alam kejahilan menuju alamkemahiran
seperti apa yang kita rasakan sekarang ini.
Alhamdulillah. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen Praktikum Acara Kimia Dasar I yang dengan sabar,
tulus dan tidak kenal lelah dalam membimbing dan mengajari kami demi
lancarnya praktikum yang kami laksanakan.
Kami menyadari akan ketidak sempurnanya laporan kami karena
keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Karena itu kami minta kerja
sama darisaudara/i untuk member masukan kepada kami demi kebaikan
kita bersama. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi diri saya
khususnya dan bagi kita semua pada umumnya. Amin yarobbal alamin.
Tujuan Percobaan
- Untuk mendapatkan zat murni dari zat yang telah tercemar atau
tercampur.
- Mempelajari jenis-jenis pemisahan dan pemurnian.
- Mengetahui cara-cara pemurnian suatu campuran.
DASAR TEORI
Campuran adalah bahan yang mengandung 2 zat atau lebih yang bercampur
dengan karib. Komponen yang ada dalamcampuran dapat dipisah kan
dengan proses fisika bukan kimia misalnya bila temperature udara
diturunkan uap air cenderung memisahkan diri dalam bentuk cairan atau zat
padat yakni embun atau es, dan jika udara cair didihkan dengan hati-hati
maka campuran itu dapat dipisahkan karena tiap komponen cenderung
mendidih dalam jangka temperature tertentu yang bergantung pada titik
didihnya.
Metodepemisahanzatdalamsuatucampurancairandengancaramendidihkandis
ebutdestilasi (Keenan, 1989 : 24).
Distilasi Sederhana
Merupakan proses penguapan yang diikuti pengembunan. Distilasi dilakukan
untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya apabila komponen lain
tidak ikut menguap (titik didih komponen lain jauh lebih tinggi). Misalnya
pengolahan air tawar dari air laut.
Distilasi Bertingkat
Merupakan proses distilasi berulang-ulang, yang terjadi pada kolom
fraksionasi. Kolom fraksionasi terdiri atas beberapa plat yang lebih tinggi
lebih banyak mengandung cairan yang mudah menguap, sedangkan cairan
yang tidak mudah menguap lebih banyak dalam kondensat. Contoh destilasi
bertingkat adalah pemisahan campuran alkohol-air, pemurnian minyakbumi;
yaitu memisahkan gas, bensin, minyak tanah dari minyak mentah.
Dekantasi
Merupakan proses pemisahan padatan dari cairan. Padatan dibiarkan turun
dari dasar labu, kemudian cairannya dituangkan dengan hati-hati agar
padatan tidak terganggu.
Filtrasi
Adalah proses pemisahan padatan dari cairan dngan menggunakan bahan
berpori yang hanya dapat dilalui oleh cairan. Penyaringan biasanya
menggunakan kertas saring yaitu kertas yang poriny arelatif kecils ehingga
dapat menahan partikel suspensi. Contohnya adalah menyaring suspense
kapur dalam air. Kapur akan tertahan pada kertas sarings edangkan air dapat
melewati kertas saring tersebut. Dalamhal ini kapur disebut residu dan air
disebut fitrat.
Sublimasi
Adalah proses pemurnian suatu zat dengan jalan memanaskan campuran,
sehingga dihasilkan sublimat (kumpulan materi padat empat tertentu yang
terbentuk dari pemanasan zat yang dapat berubah langsung dari fasa padat
ke fasa gas dan kembali lagi ke fasa padat. Contohnya pemisahan iodine dari
campuran nya dengan pasir. Ketika campuran dipanaskan iodine akan
menguap, sedangkan komponen yang lain tidak. Dengan demikin dapat
diperoleh iodine murni.
Ekstraksi
Adalah proses pengambilan salah satu komponen campuran dengan
menggunakan pelarut. Pemisahan ini didasarkan karena salah satu
komponen cairan dari campuran tersebut dapat larut kedalam pelarut
tersebut. Proses ini sering dilakukan dalam laboratorium kimia.
Kristalisasi
Cara ini berdasarkan perbedaan larutan dari komponen campuran dalam
pelarut tertentu. Kelarutan juga tergantung pada suhu, makin tinggi suhu
makin tinggi kelarutan. Diantara metode di atas ada salah satu metode yang
sangat baik untuk memurnikan zat cair yaitu dengan metode distilasi. Karena
pada metode ini memanfaatkan perbedaan titik didih masing-masing
komponen. Distilasi sederhana kurang efektif untuk memisahkan komponen-
komponen dalan campuran yang perbedaan titik didihnya tidak terlalu besar,
sedangkan distilasi bertingkat dapat digunakan untuk mengatasi masalah
tersebut. Karena pada proses ini terjadi pada kolom fraksionasi yang terdiri
dari atas beberapa plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan
yang mudah menguap.
BAB II
CARA PERCOBAAN
Alat :
1. Cawan porselin
2. Beker gelas
3. Gelas ukur
4. Kertas saring
5. Corong
6. Kertas Perkamen
7. Pengaduk
Bahan :
1. Garam
2. Air
3. Bubuk kapur
CARA KERJA :
a. Timbang sekitar 2 atau 3 sendok garam dapur yang kotor dan larutkan
dengan air sedikit mungkin (usahakansupayasemuagaramlarut).
Gunakan aqua destilasi atau reserve osmosis untuk melalarutkan
garam tersebut . Saring dengan menggunakan kertas saring dalam
corong penyaring dan tamping filtrate kedalam penguapan yang
bersih. Filtrat dalam cawan kemudian diuapkan. Amati kristal yang
terbentuk, timbang dan bandingkan dengan garam dapur awal.
b. Masukkan 2 atau 3 saendok bubur kapur kedalam gelas kimia yang
berisi 25 ml air, aduk dan biarkan sampai kapur campuran terpisah.
Pisahkan sentrat (bagian yang bening )dari endapan dengan dekantasi.
BAB III
Hasil pengamatan
filtrasi garam
No Perlakuan Pengamatan
.
1. Menimbang berat kertas O,314
perkamen awal
Hasil
filtrasi
garam
dan
kapur
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada praktikum acara 1 yaitu pemisahan dan pemurnian ini, dilakukan
beberapa percobaan untuk memisahkan suatu zat dari campurannya.
Beberapa cara pemisahanyang digunakan pada praktikum ini adalah filtrasi
(penyaringan), sentrifugasi, rekristalisasi, ekstraksi dan destilasi.
Pada percobaan pertama yaitu proses pelarutan garam dapur kotor dan
ditimbangkan kemudian dicampurkan dengan aquades dihasilkan garam
yang awalnya kotor berwarna keabuan berubah menjadi kristal garam yang
lebih bersih dan lebih halus dari sebelumnya. Hal ini disebabkan karena
adanya proses filtrasi sebelum garam diuapkan. Pada saat filtrasi butir-butir
pengotornya akan tertinggal pada kertas saring yang berpori sehingga
garam yang dihasilkan lebih bersih dan jernih serta butiran-butirannya kecil
dan halus.
Pada percobaan pertama yaitu proses filtrasi dan sentry fugasi pada
larutan kapur (CaCO3). Untuk memisahkan campuran ini digunakan dua cara
yaitu filtrasi dan sentry fugasi, yang kemudian hasil sentrat dan filtratnya
dibandingkan. Hasil yang diperoleh adalah filtrat air kapur yaitu cairan yang
jernih dan bening sedangkan sentrat air kapur cair yang sedikit keruh. Ini
menunjukkan tingkat kejernihan dengan menggunakan filtrasi dan
sentrifugasi adalah berbeda. Jika dibandingkan maka filtrat air kapur lebih
jernih dibandingkan dengan sentrat air kapur. Ini terjadi karena filtrasi
menggunakan keras saring sehingga endapan-endapan kapur dapat tertahan
pada kertas saring yang terbuat dari bahan berpori dan teksturnya kasar.
Sedangkan dengan proses sentrifugasi, sentrat yang dihasilkan dengan
pemutaran dan pemisahan partikel menurut massa molar yang paling besar
ke bawah, sehingga molekul yang lebih ringan berada lebih dekat ke
permukaan dan menghasilkan sentrat air kapur yang sedikit keruh.
Kesimpulan
Dari kristalisasi garam dapur, garam yang mula mula berbentuk kasar dan
berwarna putih kecoklatan setelah di campur dengan air, garam terlihat
berwarna lebih putih dan halus.
Dekantasi (pengendapan)
Dekantasi adalah pemisahan zat padat dan zat cair yang tidak saling larut
dengan cara pengendapan. Bubuk kapur yang mulanya berwarna putih
setelah dicampur dengan air berubah warna menjadi merah muda.
Daftarpustaka
file:///C:/Users/Sobat%20Game/Documents/%E2%80%9CPEMISAHAN
%20DAN%20PEMURNIAN%20ZAT%E2%80%9D%20_
%20elsaprideswita.html
file:///C:/Users/Sobat%20Game/Documents/Dasar%20teori%20_
%20Nandi%20Firdaus%20-%20Academia.edu.html
MAKALAH KIMIA DASAR
PENYARINGAN DAN PENGUAPAN