Anda di halaman 1dari 65

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TETAP

MORFOLOGI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN

Judul : ............................
Penyusun / NIM :

Disetujui Oleh :

1. Khairil Pahmi, M.Sc (Dosen Pengampu I) ................................


NIDN. 0817068802

2. Asmaria Nursuci Yatni, M.Pd Dosen Pengampu II) ................................


NIDN.

1
KATA PENGANTAR

2
DAFTAR ISI

3
ACARA I

Nama Manfaat Bagian


Nama Nasional/ Nama untuk tumbuhan Masyarakat Yang Memanfaatkan
No. Daerah Nama Latin mengatasi yang di
dagang penyakit gunakan DESA KEC KAB/kota
1. sesengit - - Mengobati Daun reriu Suralaga LOTIM
luka
2. Semet Kumis Orthosiphon Mengobati Daun muhajirin Gunung sari LOBAR
miong kucing aristatus diabetes
3. Pace mengkudu Morinda Obat Buah sririt Singa raja BALI
citrifolia jantung
koroner
4. Nyambuk Jambu biji Psidium gua Diare Daun getap Cakra Mataram
batu jara negara
5. Gedeng alvokat Persea Menurun Daun reriu suralaga LOTIM
vokat Americana kan darah
miller tinggi
6. lekok Daun sirih Piper betle Mencegah Daun Sambi gangga KLU
mimisan bangkol
7. Gedeng - - Mengurangi Daun reriu suralaga LOTIM
kesambik pembengkk
an
/inflamasi
8. Jae jahe Zingiber Menghangat Buah Kebon Gunung sari LOBAR
officinale kan badan talo jaya
dan
mengobati
kaki trkilir
9. Ketujur Daun turi Sesbania Melancarka Daun bantek suralaga LOTIM
grandiflora n asi
10. Temulawak temulawak Curcuma Magh, Buah Pawang kayangan KLU
xanthoriza diare, timpar
roxb pegalpegal
11. Binaong binahong Bassela Kolestrol, Daun Karang Benteq KLU
rubralinn stroke katis
12. kunyik kunyit Curcuma Menghilang Buah getap Cakra Mataram
domesticae kan bekas negara
rhizoma luka
13. Belimbing Belimbing Averrnoa Sakit gigi, Buah todo Benteq KLU
bilok wuluh bilimbi sariawan
14. Limo Jeruk nipis Citrus Meredakan Buah Perigi gerung LOBAR
aulanti folia batuk

4
15. Lembain bayam Amaranthus Obat radang Daun sundi perampuan LOBAR
spinosus saluran
pernafasan
16. Popokan Ciplukan Physalis Sakit Daun Sambi gangga KLU
angulata tenggorokan bangkol
17. Bokah - - Menurunka Buah muda reriu suralaga LOTIM
n demam
18. Puntik ijo Pisang Heliconia ambeiyen Buah cengok suralaga LOTIM
hijau indica
19. Gedeng Jarak pagar Ricinus Mengobati Daun, getah Banjar Singa raja BALI
jarak comunis luka
20. Kesune Bawang Allium Mengontrol Buah/ siung Puri Kr.asem BALI
putih sativum gejala kauhan
diabetes
21. Kayuk puteq Kayu putih melaleuca influenza Daun pemepek gerung LOBAR

5
ACARA II
N Nama dagang (khasiat) Morfologi Nama latin
0 (Author)
1 Sirih,daunnya dapat Piper betle
menyembuhkanbatuk,didesa Apit
aik pringga baya(lotim)

2 Mengkudu,dapat menurunkan morindacitrifolia


hipertensi,didesa reria (lotim)

6
3 Jahe,dapat menghangatkan Languatis
tubuh,di desa singaraja,(bali) rhizoma

4 Jaraka pagar,untuk merendam Jatropha curcas


kaki yg di amputasi,didesa kebon l.euphorbiaceae
talo,(lobar)

5 Jeruk nipis,untuk meredakan Citrus


batuk,didesa (banteq) aurantifolia

6 Alpukat,daunnya dapat Persea


menurunkan hipertensi,di desa americana
kebontalo(lobar)

7
7 Daun katuk,sebagai obat Saoropus
bisul,didesa luq gangga,(klu) adrogynas

8 Asam,untuk mengurangi Tamarindus


peradangan,memperbaiki system indica
pencernaan,didesa ampenan
(mataram)

9 Kelapa,meningkatkan system Cocos nucifera


imun,tulang yg lebih kuat,didesa
pejeruk ampenan(mataram)

10 Daun tekelan/pki,dapat sentallo


menyembuhkan luka,didesa
pemenang,(klu)

8
11 Mahkota dewa,untuk Phaleria
hipertensi,kanker,asam urat,di macrocarpa
desa cengok suralaga(lotim)

12 Tomat,dapat melancarkan dan Solanum


menyehatkan system igcopersico
pencernaan,ampenan(mataram)

13 Bawang putih,untuk mengobati Alium sativum


sakit kepala,di desa gerung,(lobar)

14 Strawberry,mencegah Fragaria
kanker,jantung xananaswduches
koroner,sembalun(klu) ne

9
15 Belimbing wuluh,dapat Averrhoa bilimbi
menyembuhkan sariawan,didesa
perigi,gerung(lobar)

16 Binahong,untuk perawatan Andredera


rambut,kecantikan cordifolio
wajah,didesa,tembau denpasar
(bali)

17 Manggis,kulitnya dapat menutrisi Garcinia


kulit,didesa getap(mataram) mangostana

18 Jambu biji,menambah Psidium guajava


trombosit,melancarkan sel darah
putih,ampenan(mataram)

19 Papaya,melancarkan buang air caricapapaya


besar,didesa perempuan,(lobar)

10
20 Daun papaya,mengobati demam Carica papaya
berdarah,mengobati nyeri,didesa
kekait(lobar)

21 Daun sirsak,menyembuhkan Annona muricata


kanker,didesa
karangbongkot(lobar)

22 Pare,menghambat pertumbuhan momordica


kanker,di labuapi(lobar)

23 Alpukat,mengontrol gula Persea


darah,kesehatan mata,didesa americana
praya(loteng)

11
24 Rumput mutiara,menyembuhkan Hedyotis
hepatitis,gondongan,didesa coryinbosa L
gunung pengsong(lobar)

25 Daun bidara,mengobati Ziziphus


jerawat,desa pemepek,mantang mauritiana
(loteng)

26 Jambu monyet,mengobati tekanan Anacardium


darah occidentale
tinggi,sembelit,malaria,gerung(lo
bar)

27 Daun kayu manis,mengobati Cinamomum


panas dalam,melancarkan zaynalicum
BAB,desa reriu suralaga,(lotim)

12
28 Belimbing manis,menurunkan Averrhoa
kolesterol tinggi,karangasem carambola
(bali)

29 Bengkuang,mencerahkan warna Pachyrhizus


kulit,telaga waru(lobar) erosos

30 Daun pegagan,melancarkan Centella asiatica


peredaran darah,membantu
meningkatkan saraf
memurni,didesa gerung,(lobar)

31 Kunyit,menghilangkan bekas Curcumda


luka,di desa sambik bangkol(klu0 domescitae
rhizoma

13
32 Lidah buaya,dapat menyuburkan aloevera
rambut,di desa kayangan,(klu)

33 Daun turi,dapat melancarkan Sesbanina


asi,didesa dasan ketujur,(lobar) grandif lova

34 Wortel,baik untuk kesehatan Daucus carota L


mata,di desa bayan (klu)

35 Mentimun,dapat menurunkan Cucumis sativum


darah tinggi,didesa luk,(klu)

14
36 Daun mimba,dapat
menyembuhkan penyakit kencing
manis,desa gerung,(lobar)

37 Daun pandan,mengatasi lemah Pandanus


syaraf,menangani amaryllifolius
rematik,pegal,didesa perigi(lobar)

38 Tebu,menyembuhkan
demam,menyembuhkan pegal
linu,

39 Labu siam,menurunkan kadar


kolesterol,didesa dasan
tapen(lobar)

15
40 Pir,mengontrol tekanan Ficus benyamina
darah,menetralkan
pencernaan,didesa utan
(Sumbawa)

41 Buah naga,mencegah Hylocereus


kanker,didesa utan (Sumbawa) adatus

42 Apel,untuk memutihkan Malus domestica


gigi,menurunkan kebutuhan tubuh
untuk melepaskan
hormone,meninting(lobar)

43 Bawang merah,memulihkan Allium cepa


daerah lutut,siku/bagian kulit
daerah gelap,didesa teluk gedang,
(lobar)

16
44 Buah persik,mencegah penyakit
diabetesjantung,di desa
peraya(loteng)

ACARA III

PRAKTIKUM III KLASIFIKASI TUMBUHAN

Tujuan : untuk melakukan pengelompokan terhadap tumbuhan


obat pada tingkat : Kingdom, Divisio, Kelas, Ordo, Famili, Genus,
Spesies

17
Kelompok : 5
Kelas : Farmasi A
Nama Kelompok :
1. Bq. Riska Rasita
2. I.D.A Maskartika Dewi
3. Iin Putriani
4. Septya Laeli Utami
5. Yani ulvia
1. Taksonomi buah papaya : Genus : Rosa
Kingdom : Plantae Spesies : Rosa
Divisi : Spermatophyta damascene mill
Kelas : Dicotiledoneae 5. Taksonomi bunga matahari :
Ordo : Violales Kingdom : Plantae
Famili : Caricaceae Divisi : Magnoliophyta
Genus : Carica Kelas : Magnoliopsida
Spesies : Carica Ordo : Asterales
papaya L Famili : Asteraceae
2. Taksonomi buah jeruk nipis : Genus : Helianthus
Kingdom : Plantae Spesies : Helianthus
Divisi : Spermatophyta annuus L
Kelas : Dicotiledoneae 6. Taksonomi bunga sepatu :
Ordo : Sapindales Kingdom : Plantae
Famili : Rutaceae Divisi : Magnoliophyta
Genus : Citrus Kelas : Magnoliopsida
Spesies : Citrus Ordo : Malvales
aurantifolia Famili : Malvaceae
3. Taksonomi belimbing wuluh : Genus : Hibicus
Kingdom : Plantae Spesies : Hibicus rosa
Divisi : Magnoliophyta sinensi L
Kelas : Magnoliopsida 7. Taksonomi bunga melati :
Ordo : Oxalidales Kingdom : Plantae
Famili : Oxalidaceae Divisi : Magnoliophyta
Genus : Averhon Kelas : Magnoliopsida
Spesies : A. Ordo : Lamiales
carambola Famili : Oleaceae
4. Taksonomi bunga mawar : Genus : Jasminum
Kingdom : Plantae Spesies : Jasminum
Divisi : Spermatophyta sambac
Kelas : Dicotiledoneae 8. Taksonomi bunga kembang kertas :
Ordo : Rosanales Kingdom : Plantae
Famili : Rosaceae Divisi : Magnoliophyta

18
Kelas : Magnoliopsida Kingdom : Plantae
Ordo : Asterales Divisi : Spermatophyta
Famili : Asteraceae Kelas : Magnoliopsida
Genus : Zinnia Ordo : Urticales
Spesies : Zinnia Famili : Moraceae
eleqans jacq Genus : Arto
9. Taksonomi kembang merak : Spesies : Artocarpus
Kingdom : Plantae interga (Thumb.) merr
Divisi : Magnoliophyta 14. Taksonomi tumbuhan sirsak :
Kelas : Magnoliopsida Kingdom : Plantae
Ordo : Fabales Divisi : Spermatophyta
Famili : Caesalpiniaceae Kelas :
Genus : Caesalpinia Ordo : Polycarpiceae
Spesies : Caesalpinia Famili : Annonaceae
pulcherrima L Genus : Annona
10. Taksonomi jahe : Spesies : Annona
Kingdom : Plantae muricata Lin
Divisi : Spermatophyta 15. Taksonomi buah jambu biji :
Kelas : Monocotiledonaeae Kingdom : Plantae
Ordo : Zingiberales Divisi : Spermatophyta
Famili : Zingiberaceae Kelas : Magnoliopsida
Genus : Zingiber Ordo : Myrtales
Spesies : Zingiber Famili : Myrtaceae
officinale rocs Genus : Psidium
11. Taksonomi buah mangga : Spesies : Psidium
Kingdom : Plantae guajava L
Divisi : Spermatophyta 16. Taksonomi lidah buaya :
Kelas : Magnoliopsida Kingdom : Plantae
Ordo : Sapindales Divisi : Spermatophyta
Famili : Anacardiaceae Kelas : Monocotiledonaeae
Genus : Mangifera Ordo : Asparagales
Spesies : Mangifera Famili : Aspodelaceae
indica L Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera
17. Taksonomi mangga :
12. Taksonomi buah alpukat :
Kingdom : Plantae
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Ordo : Laurales
Famili : Anacardiaceae
Famili : Lauraceae
Genus : Mangifera
Genus : Persea
Spesies : Mangifera
Spesies : Persea indica L
Americana miv 18. Taksonomi tanaman tomat :
13. Taksonomi buah nangka :
19
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta 23. Taksonomi mentimun :
Kelas : Dicotiledoneae Kingdom : Plantae
Ordo : Solanales Divisi : Spermatophyta
Famili : Solanaceae Kelas : Dicotiledoneae
Genus : Solanum Ordo : Violales
Spesies : Solanum Famili : Cucurbituceae
lycopericum L Genus : Cucumis
19. Taksonomi strowberi : Spesies : Cucumus
Kingdom : Plantae satimus L
Divisi : Spermatophyta 24. Taksonomi seledri
Kelas : Magnoliopsida Kingdom : Plantae
Ordo : Rosales Divisi : Spermatophyta
Famili : Rosaceae Kelas : Dicotiledoneae
Genus : Fragaria L Ordo : Apiales
Spesies : Fragaria Famili : Apiaceae
vesca L Genus : Apium
20. Taksonomi cabe merah : Spesies : Apium
Kingdom : Plantae graveoles L
Divisi : Magnoliophyta 25. Taksonomi bayam :
Kelas : Magnoliopsida Kingdom : Plantae
Ordo : Solanales Divisi : Spermatophyta
Famili : Solanaceae Kelas : Dicotiledoneae
Genus : Capsicum L Ordo : Caryophyllales
Spesies : Capsicum Famili : Amaranthaceae
annuum L Genus : Amaranthus
21. Taksonomi genjer : Spesies : Amaranthus
Kingdom : Plantae hybridus L
Divisi : Magnoliophyta 26. Taksonomi terong :
Kelas : Magnoliopsida Kingdom : Plantae
Ordo : Alismatales Divisi : Spermatophyta
Famili : Limnocharitaceae Kelas : Dicotiledoneae
Genus : Limnocharis humb Ordo : Solanales
Spesies : Famili : Solanaceae
Limnochharis flava(L) Buchenan Genus : Solanum
22. Taksonomi wortel : Spesies : Solanum
Kingdom : Plantae melongena L
Divisi : Spermatophyta 27. Taksonomi kangkung :
Kelas : Dicotiledoneae Kingdom : Plantae
Ordo : Apiaceae Divisi : Spermatophyta
Famili : Apiales Kelas : Dicotiledoneae
Genus : Dancus Ordo : Solanales
Spesies : Dancus Famili : Convolvulaceae
carota L Genus : Ipomoea

20
Spesies : Ipomoea Spesies : Curcuma
reptana poir longa L
28. Taksonomi bayam : 33. Taksonomi buah sirsak :
Kingdom : Plantae Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida Kelas : Dicotiledoneae
Ordo : Caryophyllates Ordo : Magnoliales
Famili : Amaranthaceae Famili : Annonaceae
Genus : Spinacia Genus : Annona
Spesies : Spinacia Spesies : Annona
olerecea muricata L
29. Taksonomi tumbuhan paku pedang :
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridopphyta
34. Taksonomi tanaman gingseng :
Kelas : Pteridopsida
Kingdom : Plantae
Ordo : Polypoiales
Divisi : Magnoliophyta
Famili : Lomariopsidaceae
Kelas : Magnoliopsida
Genus :_
Ordo : Apiales
Spesies : Nephrolepls
30. Taksonomi semanggi : Famili : Araliaces
Kingdom : Plantae Genus : Panax
Divisi : Spermatophyta Spesies : Panax
notogingseng
Kelas : Pteridopsida
35. Taksonomi tanaman pengangan :
Ordo : Salviniales
Kingdom : Plantae
Famili : Marsileaceae
Divisi : Spermatophyta
Genus : Marsiela
Kelas : Dicotiledoneae
Spesies : Marsiela
Ordo : Umbillales
crenata
31. Taksonomi tanaman padi : Famili : Umbilliferaceae
Kingdom : Plantae Genus : Centella
Divisi : Spermatophyta Spesies : Centella
asiatica L
Kelas : Monocotiledonaeae
36. Taksonomi tomat :
Ordo : Poales
Kingdom : Plantae
Famili : Poaceae
Divisi : Spermatophyta
Genus : Oryza
Kelas : Dicotiledoneae
Spesies : Oryza sativa
Ordo : Solanales
L
32. Taksonomi kunyit : Famili : Solanaceae
Kingdom : Plantae Genus : Solanum
Divisi : Magnoliophyta Spesies : Solanum
lycopersium L
Kelas : Magnoliopsida
37. Taksonomi tanaman pinang :
Ordo : Zingiberales
Kingdom : Plantae
Famili : Zingiberaceae
Divisi : Magnoliophyta
Genus : Curcuma
Kelas : Magnoliopsida

21
Ordo : Arecales Kelas : Monocotilae
Famili : Arecaceae Ordo : Poales
Genus : Areca Famili : Poaceae
Spesies : Areca Genus : Sacharu
catechu L
38. Taksoomi tumbuhan jahe : m
Kingdom : Plantae Spesies : Sacharum
Divisi : Magnoliophyta officinarum
Kelas : Liliopsida 43. Taksonomi bambu tali :
Ordo : Zingiberales Kingdom : Plantae
Famili : Zingiberaceae Divisi : Spermatophyta
Genus : Zingiber Kelas : Monocotilae
Spesies : Zngiber Ordo : Poales
officinale Rosc Famili : Poaceae
39. Taksonomi tumbuhan bayam : Genus : Gigantochloa
Kingdom : Plantae Spesies :
Divisi : Spermatophyta Gigantochloa apus
Kelas : Dicotiledoneae 44. Taksonomi bawang merah ;
Ordo : Caryophytophyta Kingdom : Plantae
Famili : Amaranthaceae Divisi : Spermatophyta
Genus : Amaranthus Kelas : Monocotilae
Spesies : Amaranthus Ordo : Liliceae
hybridus L Famili :-
40. Taksonomi jambu air : Genus : Allium
Kingdom : Plantae Spesies : Allium
Divisi : Magnoliophyta sepha
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales 45. Taksonomi tanaman kunyit :
Famili : Myrtaceae Kingdom : Plantae
Genus : Syzygium Divisi : Spermatophyta
Spesies : Syzgium Kelas : Monocotilae
aromaticum Ordo : Zingibevales
41. Taksonomi tanaman gandum : Famili : Zingiberaceae
Kingdom : Plantae Genus : Curcuma
Divisi : Spermatophyta Spesies : Curcuma
Kelas : Monocotilae domestica
Ordo : Poales 46. Taksonomi sawit :
Famili : Poaceae Kingdom : Plantae
Genus : Triticum Divisi : Spermatophyta
Spesies : Tricum Kelas : Monocotilae
sativum Ordo : Aracales
42. Taksonomi tumbuhan tebu : Famili : Palmae
Kingdom : Plantae Genus : Elacis
Divisi : Spermatophyta

22
Spesies : Elacis Genus : Annona
guinensis Spesies : Annona
47. Taksonomi sagu : muricata L
Kingdom : Plantae 52. Taksonomi buah jagung :
Divisi : Spermatophyta Kingdom : Plantae
Kelas : Monocotilae Divisi : Spermatophyta
Ordo : Aracales Kelas : Liliopsida
Famili : Palmae Ordo : Poales
Genus : Metroxilon Famili : Poaceae
Spesies : Metroxilon Genus : Zea
sago Spesies : Zea mays L
48. Taksonomi aren : 53. Taksonomi bunga putri malu :
Kingdom : Plantae Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta Divisi : Tracheobionata
Kelas : Monocotilae Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Aracales Ordo : Fabales
Famili : Palmae Famili : Fabaceae
Genus : Arenga Genus : Mimosa
Spesies : Arenga Spesies : Mimosa
pinnata pudica Duchass
49. Taksonomi pandan wangi : 54. Taksonomi tanaman padi :
Kingdom : Plantae Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Monocotilae Kelas : Liliopsida
Ordo : Pandanales Ordo : Poales
Famili : Pandanaceae Famili : Poaceae
Genus : Pandanus Genus : Oryza
Spesies : Pandanus Spesies : Oryza sativa
amaryllifolius L
50. Taksonomi ubi kayu : 55. Taksonomi tanaman serai :
Kingdom : Plantae Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotilae Kelas : Monocotilae
Ordo : Euphorbiales Ordo : Poales
Famili : Euphorbiaceae Famili : Poaceae
Genus : Manihot Genus : Adropogon
Spesies : Manihot Spesies : Adropogon
utilissiima nardus
51. Taksonomi buah sirsak :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta 56. Taksonomi tanman alang-alang :
Kelas : Dicotilladonae Kingdom : Plantae
Ordo : Magnoliales Divisi : Spermatophyta
Famili : Annonaceae Kelas : Monocotilae
Ordo : Poales
23
Famili : Poaceae Ordo : Aracales
Genus : Imperata Famili : Palmae
Spesies : Imperata Genus : Phoenix
ciindrica Spesies : Phoenix
57. Taksonomi lengkuas : dactynfera
Kingdom : Plantae 62. Taksonomi genjer :
Divisi : Spermatophyta Kingdom : Plantae
Kelas : Monocotilae Divisi : Spermatophyta
Ordo : Zingi berales Kelas : Monocotilae
Famili : Zingi beraceae Ordo : Helobiatae
Genus : Alpinia Famili : Alismateceae
Spesies : Alpinia Genus : Limnocharis
galangai Spesies : Limnocharis
58. Taksonomi bawang putih : flava
Kingdom : Plantae 63. Taksonomi karet :
Divisi : Spermatophyta Kingdom : Plantae
Kelas : Monocotilae Divisi : Spermatophyta
Ordo : Liliales Kelas : Dicotilae
Famili : Liliaceae Ordo : Urticales
Genus : Allium Famili : Moraceae
Spesies : Allium Genus : Ficus
sativum Spesies : Ficus elastic
59. Taksonomi pohon kelapa : 64. Taksonomi jarak :
Kingdom : Plantae Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotilae Kelas : Dicotilae
Ordo : Aracales Ordo : Euphorbia
Famili : Palmae Famili : Euphorbiaceae
Genus : Cocos Genus : Ricinus
Spesies : Cocos Spesies : Ricinus
nicifera comunis
60. Taksonomi buah salak : 65. Taksonomi kangkung :
Kingdom : Plantae Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotilae Kelas : Dicotilae
Ordo : Aracales Ordo : Tubiflorae
Famili : Palmae Famili : Convolvulaceae
Genus : Zalacca Genus : Ipomoea
Spesies : Zalacca Spesies : Ipomoea
edulis reptans
61. Taksonomi buah kurma : 66. Taksonomi tembakau :
Kingdom : Plantae Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotilae Kelas : Dicotilae

24
Ordo : Tubiflorae Kingdom : Plantae
Famili : Solanaceae Divisi : Spermatophyta
Genus : Nicotina Kelas : Dicotyledonae
Spesies : Nicotiana Ordo : Rutales
tobacum Famili : Anacardiaceae
Genus : Spondias
Spesies : Spondias
dulcis
67. Taksonomi ubi jalar :
72. Taksonomi jeruk bali :
Kingdom : Plantae
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Tubiflorae
Ordo : Rutales
Famili : Conuoluulaceae
Famili : Rutaceae
Genus : Ipomoea
Genus : Citrus
Spesies : Ipomoea
Spesies : Citrus
batatas
maxima
68. Taksonomi buah durian :
73. Taksonomi anggrek tanah :
Kingdom : Plantae
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Kelas : Monocotilae
Ordo : Malvales
Ordo : Orchidales
Famili : Bom bacaeae
Famili : Orchidaceae
Genus : Durio
Genus : Spatoglottis
Spesies : Durio
Spesies : Spatoglottis
zibethinus
plicata blume
69. Taksonomi kapuk :
74. Taksonomi pisang :
Kingdom : Plantae
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Kelas : Monocotilae
Ordo : Columniferae
Ordo : Zingibirales
Famili : Bom bacaeae
Famili : Musaceae
Genus : Ceibe
Genus : Musa
Spesies : Ceibe
Spesies : Musa
petandra
paradisiaca
70. Taksonomi jambu monyet :
75. Taksonomi lengkeng ;
Kingdom : Plantae
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rutales
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Famili : Sapindaceae
Genus : Anacardium
Genus :-
Spesies : Anacardium
Spesies : Nephelim
ocidentale
longan Camb
71. Taksonomi kendondong :

25
76. Taksonomi jambu biji ; Kingdom : Plantae
Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta
Divisi : Spermatophyta Kelas : Magnoliopsida
Kelas : Magnoliopsida Ordo : Rhamnales
Ordo : Myratales Famili : Vitaceae
Famili : Myrataceae Genus :-
Genus :- Spesies : Vitis vinifera
Spesies : Psidum 79. Taksonomi belimbing :
guajava L Kingdom : Plantae
77. Taksonomi rambutan : Divisi : Spermatophyta
Kingdom : Plantae Kelas : Magnoliopsida
Divisi : Spermatophyta Ordo : Geraniales
Kelas : Magnoliopsida Famili : Oxolidaceae
Ordo : Sapindales Genus : Averrhoc
Famili : Sapindaceae Spesies : Averrhoa
Genus :- carambola L
Spesies : Nephelium
lappaceum L
78. Taksonomi anggur :

26
ACARA IV

BAB I
DASAR TEORI
Internet :

a. Akar

Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tanaman dan biasanya berkembang di bwah
permukaan tanah, meskipun ada pula akar yang tumbuh di luar tanah.Akar pertama pada
tumbuhan berbiji berkembang dari meristem apeks di ujung akar embrio dalam biji yang
berkecambah.Akar embrio juga dinamakan radikula. Pada Gymnospermae dan dikotil, akar
tersebut berkembang dan membesar menjadi akar primer dengan cabang yang berukuran
lebih kecil. Sistem akar seperti itu disebut akar tunggang. Pada monokotil, akar primer tidak
lama bertahan dalam kehidupan tanaman dan segera mengering. Dari dekat pangkalnya
atau di dekatnya akan muncul akar baru yang disebut akar tambahan atau akar adventif.
Keseluruhan akar adventif seperti itu dinamakan susunan akar serabut.

Banyak tumbuhan dikotil memiliki system akar tunggang (taproot) yang terdiri dari satu akar
vertical yang besar (akar tunggangnya) yang menghasilkan banyak akar lateral yang lebih
kecil. Akar tunggang merupakan suatu penambat yang kuat dan mnembus jauh ke dalam
tanah, seperti yang kita ketahui jika kita pernah mencabut Dandelion.Akar tunggang dari
beberapa tumbuhan yang beradaptasi terhadap lingkungan kering dapat mengambil
sumber-sumber air yang berada jauh di bawah tanah. Banyak akar tunggang, seperti wortel,
lobak, dan bit gula, adalah akar yang termodifikasi untuk menyimpan cadangan makanan
dalam jumlah yang banyak.
b. Batang

Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Di ujung sumbu titik
tumbuhnya, batang dikelilingi daun muda dan menjadi tunas terminal. Di bagian batang
yang lebih tua, yang daunnya saling berjauhan, buku (nodus) tempat daun melekat pada
batang dapat dibedakan dari ruas (internodus), yakni bagian batang diantara dua buku yang
berurutan. Di ketiak daun biasanya terdapat tunas ketiak. Bergantung pada pertumbuhan
ruas dapat dibedakan beberapa macam bentuk tumbuhan.
Batang berfungsi terutamanya untuk mendukung daun sehingga daun selalu terekspos ke
sinar matahari. Bunga dan buah juga tumbuh pada batang dan cabang cabangnya. Batang
bertugas membawa air dan larutan mineral ke atas dan mengantarkan hasil fotosintesis pada
daun ke arah bawah. Banyak batang termodifikasi sebagai tempat penyimpanan makanan,
ada juga yang berfungsi sebagai organ berfotosintesis, lainnya merupakan alat perbanyakan
vegetative (reproduksi aseksual).

Mengingat banyaknya fungsi dan struktur batang, amatlah menakjubkan bahwa hanya ada
satu struktur dasar bagi semua tumbuhan berpembuluh. Jaringan pada batang dapat
dibedakan menjadi jaringan dermal, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh. Perbedaan
struktur primer batang pada spesies yang berlainan didasari oleh perbedaan jumlah jaringan
dasar dan jaringan pembuluh. Pada Coniferae dan dikotil, jaringan pembuluh pada ruas
batang umumnya tampak seperti silinder berongga yang dibatasi di sebelah luar oleh korteks
dan di sebelah dalam oleh empulur. Sistem jaringan pembuluh pada batang primer berupa
sejumlah berkas yang jelas terpisah satu dari yang lain dan dinamakan ikatan pembuluh.
Ikatan pembuluh juga dinamakan fasikel dan terletak dalam lingkaran.Parenkim di antara
dua ikatan pembuluh yang berdampingan disebut parenkim interfasikel atau jari-jari
empulur.

Pada Gymnospermae dan dikotil, letak ikatan pembuluh berada dalam lingkaran, sedangkan
pada monokotil letaknya tersebar atau dalam dua lingkaran.
Keterangan struktur anatomi batang, yaitu:

Epidermis : epidermis batang mempunyai sel sel silika dan sel sel gabus,
misalnya pada batang tebu (Saccharum officinarum), dan kadang kadang di lapisi
oleh sel kutikula.
Periderm : selaput luar epidermis yang terdapat di sekeliling mulut membentuk
tonjolan berbentuk piala.
Kortek : lapisan luar suatu organ, pada tumbuhan di bawah epidermis sebelah luar
silinder pusat, terdiri dari sel sel parenkim.
Floem primer : dibentuk oleh prokambium ujung batang dan akar.
Floem sekunder : terdiri dari unsur trakeal, serabut xylem dan parenkim kayu.
Kambium : lapisan sel hidup terletak di kulit dan kayu, yang membuat jaringan kayu
baru ke sebelah dalam dan membuat jaringan kulit baru ke sebelah luar. Fungsinya
untuk memperbesar batang.
Xylem sekunder : terdiri dari unsur trakeal, serabut xylem dan parenkim kayu.
Xylem primer : dibentuk oleh prokambium ujung batang dan akar.
c. Daun

Baik dari segi morfologi maupun anatomi, daun merupakan organ yang amat
beragam.Struktur jaringan pembuluh dalam tangkai daun dan tulang daun utama biasanya
mirip dengan batang bagian dalam.Ciri penting pada daun adalah bahwa pertumbuhan
apeksnya segera terhenti.Pada beberapa tumbuhan paku, meristem tersebut tetap aktif dalam
jangka waktu yang cukup lama.
Daun Angiospermae amat beragam struktur anatomi dan morfologinya.Pada sebagian besar
Angiospermae dapat dibedakan dasar daun, tangkai daun, dan helai daun.Bentuk, struktur,
dan ukuran ketiga bagian tersebut berguna dalam menentukan klasifikasi daun.Di dasar daun
dikotil sering terdapat tonjolan yang disebut daun penumpu atau stipula. Pasokan jaringan
pembuluh bagi stipula diperoleh dari jalan daun. Kadang-kadang, stipula berwarna hijau dan
berfungsi sebagai pelindung. Pada kebanyakan monokotil dan beberapa dikotil, stipula
tumbuh mengelilingi batang menjadi pelepah yang mengelilingi batang. Biasanya ada
hubungan antara anatomi buku dan stipula pada dikotil atau pelepah pada
monokotil.Kebanyakan tumbuhan yang memiliki buku (nodus) trilakuna juga memiliki
stipula, sedangkan yang bukunya bersifat multilakuna memiliki dasar daun berupa pelepah.
Seperti pada akar dan batang, daun terdiri dari system jaringan dermal, yakni epidermis,
jaringan pembuluh, dan jaringan dasar yang disebut mesofil.Karena daun biasanya tidak
mengalami penebalan sekunder, epidermis bertahan sebagai system dermal. Namun, pada
sisik tunas yang bertahan lama, ada kemungkinan dibentuk periderm.

Keterangan gambar anatomi daun, yaitu:

Epidermis terbagi atas epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis berfungsi
melindungi jaringan di bawahnya.
Jaringan palisade atau jaringan tiang adalah jaringan yang berfungsi sebagai tempat
terjadinya fotosintesis
Jaringan spons atau jaringan bunga karang yang berongga. Jaringan ini berfungsi sebagai
tempat menyimpan cadangan makanan.
Berkas pembuluh angkut yang terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau
pembuluh tapis. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garaman yang diserap
akar dari dalam tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis).Sedangkan floem
berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.
Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 dari
udara untuk dijadikan bahan fotosintesis. Kemudian stoma akan mengeluarkan O2 sebagai
hasil fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita dimana stoma mengambil CO2 dari udara dan
mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2.Stoma terletak
di epidermis bawah. Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel
yang terletak pada batang.

Internet:

a. Akar
Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tanaman dan biasanya berkembang di bwah
permukaan tanah, meskipun ada pula akar yang tumbuh di luar tanah. Akar pertama pada
tumbuhan berbiji berkembang dari meristem apeks di ujung akar embrio dalam biji yang
berkecambah.Akar embrio juga dinamakanradikula. Pada Gymnospermae dan dikotil, akar
tersebut berkembang dan membesar menjadi akar primer dengan cabang yang berukuran
lebih kecil.Sistem akar seperti itu disebut akar tunggang. Pada monokotil, akar primer tidak
lama bertahan dalam kehidupan tanaman dan segera mengering.

Dari dekat pangkalnya atau di dekatnya akan muncul akar baru yang disebut akar tambahan
atau akar adventif. Keseluruhan akar adventif seperti itu dinamakan susunan akar serabut.
Banyak tumbuhan dikotil memiliki system akar tunggang (taproot) yang terdiri dari satu akar
vertical yang besar (akar tunggangnya) yang menghasilkan banyak akar lateral yang lebih
kecil. Akar tunggang merupakan suatu penambat yang kuat dan mnembus jauh ke dalam
tanah, seperti yang kita ketahui jika kita pernah mencabut Dandelion.Akar tunggang dari
beberapa tumbuhan yang beradaptasi terhadap lingkungan kering dapat mengambil sumber-
sumber air yang berada jauh di bawah tanah. Banyak akar tunggang, seperti wortel, lobak,
dan bit gula, adalah akar yang termodifikasi untuk menyimpan cadangan makanan dalam
jumlah yang banyak. Tumbuhan mengkonsumsi cadangan makanan ini ketika berbunga dan
menghasilkan buah.Untuk alasan ini, tanaman berumbi dipanen seblum tanaman itu
berbunga.

Monokotil, yang meliputi rumput-rumputan, umumnya memiliki system akar


serabut (fibrous root) yang terdiri dari suatu anyaman akar yang mirip benang, yang
menyebar di bawah permukaan tanah. (Monokotil besar yang meliputi palem dan bamboo,
memiliki akar yang jauh lebih tebal, seperti tali bukan seperti benang.) Sistem akar serabut
menyebabkan tumbuhan tersebut mendapatkan banyak air dan mineral tanah dan
menambatkan tumbuhan secara kuat ke dalam tanah. Karena system akarnya terkonsentrasi
beberapa setimeter di bagian atas tanah, rumput-rumputan akan menahan lapisan atas tanah
tetap berada di tempatnya dan membuat penutup tanah yang sangat bagus untuk mencegah
erosi.
Meristem apikal akar sangat mirip dengan meristem apical pucuk, memiliki 3 daerah
meristem, protoderm (berkembang menjadi epidermis), prokambium (berkembang menjadi
stele) dan meristem dasar (yang membentuk korteks); juga, meristem apikal akar membentuk
sel sel di depan posisinya yang membuat tudung akar dan bertugas untuk melindungi
meristem apikal akra pada saat akar menembus tanah. Sistem perakaran tidak memiliki
kutikula.

Sel sel protoderma memanjang dan memiliki vakuola dan, sedikit jauh dari ujung akar,
banyak yang tumbuh menonjol membentuk rambut akar. Rambut akar ini berkembang
dengan cepat dan menembus partikel tanah.Dinding selnya yang tipis menyerap air (dan ion
ion mineral) secara bebas. Zona rambut akar disebut juga lapisan piliferous akar,
meningkatkan permukaan penyerapan akar secara luar biasa. Diperkirakan tanaman rye yang
tumbuh cepat akan membentuk 5 km akar baru dan 100 km rambut akar per hari. Masa hidup
rambut akar sangat pendek.Pada akar yang lebih tua, penyerapan erakhir dan permukaan
membentuk kitin (cutinized).
Akar lateral berasal dari sekelompok sel sel (perisikel) di dalam akar dan berlawanan
dengan ujung protoxylem. Massa sel sel kecil berbentuk kerucut terbentuk dan tumbuh di
sebelah kanan axis akar utama, setelah beberapa waktu, menembus epidermis. Anatomi dan
organisasinya sama persis dengan akar utama.

b. Batang
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Di ujung sumbu titik
tumbuhnya, batang dikelilingi daun muda dan menjadi tunas terminal. Di bagian batang yang
lebih tua, yang daunnya saling berjauhan, buku (nodus) tempat daun melekat pada batang
dapat dibedakan dari ruas (internodus), yakni bagian batang diantara dua buku yang
berurutan. Di ketiak daun biasanya terdapat tunas ketiak. Bergantung pada pertumbuhan ruas
dapat dibedakan beberapa macam bentuk tumbuhan.
Batang berfungsi terutamanya untuk mendukung daun sehingga daun selalu terekspos ke
sinar matahari. Bunga dan buah juga tumbuh pada batang dan cabang cabangnya.Batang
bertugas membawa air dan larutan mineral ke atas dan mengantarkan hasil fotosintesis pada
daun ke arah bawah. Banyak batang termodifikasi sebagai tempat penyimpanan makanan,
ada juga yang berfungsi sebagai organ berfotosintesis, lainnya merupakan alat perbanyakan
vegetative (reproduksi aseksual).

Mengingat banyaknya fungsi dan struktur batang, amatlah menakjubkan bahwa hanya ada
satu struktur dasar bagi semua tumbuhan berpembuluh.Jaringan pada batang dapat dibedakan
menjadi jaringan dermal, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh.Perbedaan struktur primer
batang pada spesies yang berlainan didasari oleh perbedaan jumlah jaringan dasar dan
jaringan pembuluh.Pada Coniferae dan dikotil, jaringan pembuluh pada ruas batang
umumnya tampak seperti silinder berongga yang dibatasi di sebelah luar oleh korteks dan di
sebelah dalam oleh empulur. Sistem jaringan pembuluh pada batang primer berupa sejumlah
berkas yang jelas terpisah satu dari yang lain dan dinamakan ikatan pembuluh. Ikatan
pembuluh juga dinamakan fasikel dan terletak dalam lingkaran.Parenkim di antara dua ikatan
pembuluh yang berdampingan disebut parenkim interfasikel atau jari-jari empulur.
Pada Gymnospermae dan dikotil, letak ikatan pembuluh berada dalam lingkaran, sedangkan
pada monokotil letaknya tersebar atau dalam dua lingkaran.

c. Daun

Baik dari segi morfologi maupun anatomi, daun merupakan organ yang amat beragam.
Struktur jaringan pembuluh dalam tangkai daun dan tulang daun utama biasanya mirip
dengan batang bagian dalam. Ciri penting pada daun adalah bahwa pertumbuhan apeksnya
segera terhenti. Pada beberapa tumbuhan paku, meristem tersebut tetap aktif dalam jangka
waktu yang cukup lama.
Daun Angiospermae amat beragam struktur anatomi dan morfologinya. Pada sebagian besar
Angiospermae dapat dibedakan dasar daun, tangkai daun, dan helai daun. Bentuk, struktur,
dan ukuran ketiga bagian tersebut berguna dalam menentukan klasifikasi daun. Di dasar daun
dikotil sering terdapat tonjolan yang disebut daun penumpu atau stipula. Pasokan jaringan
pembuluh bagi stipuladiperoleh dari jalan daun. Kadang-kadang, stipula berwarna hijau dan
berfungsi sebagai pelindung. Pada kebanyakan monokotil dan beberapa dikotil, stipula
tumbuh mengelilingi batang menjadi pelepah yang mengelilingi batang. Biasanya ada
hubungan antara anatomi buku dan stipula pada dikotil atau pelepah pada monokotil.
Kebanyakan tumbuhan yang memiliki buku (nodus) trilakuna juga memiliki stipula,
sedangkan yang bukunya bersifat multilakuna memiliki dasar daun berupa pelepah.
Seperti pada akar dan batang, daun terdiri dari system jaringan dermal, yakni epidermis,
jaringan pembuluh, dan jaringan dasar yang disebut mesofil.Karena daun biasanya tidak
mengalami penebalan sekunder, epidermis bertahan sebagai system dermal. Namun, pada
sisik tunas yang bertahan lama, ada kemungkinan dibentuk periderm.

Buku : Mulyono, Arif A. 2011. Morfologi Tanaman Jagung ( Zea mays).

Parenkim/MesofilParenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar)dan
spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast.Jaringan pagar sel-selnya
rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnyaagak renggang, sehingga masih terdapat ruang-
ruang antar sel. Kegiatanfotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya
lebihbanyak daripada jaringan bunga karang.3.

Jaringan Pembuluh Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang,
terdapatdi dalam tulang daun dan urat-urat daun. Daun mempunyai fungsi yaitu sebagai
tempat terjadinya fotosintesis. Padatumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan
parenkim palisade.Sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi di jaringan
spons. Selain itu, daun berfungsi sebagai organ pernafasan, karena di daun terdapatstomata
yang berfungsi sebagai organ respirasi. Stomata mengambil CO2Dariudara untuk dijadikan
bahan fotosintesis dan mengeluarkan O2sebagai hasilfotosintesis. Stomata terletak di
epidermis bawah. Selain stomata, tumbuhantingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel yang
terletak pada batang (Syamsuri,2007).

Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang amat penting, danmengingat serta kedudukan
batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakandengan sumbu tubuh tumbuhan. Sifat
Umum batang yaitu berbentuk panjangbulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai
bentuk lain, akan tetapi selalubersifat aktinomorf. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing
dibatasi olehbuku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun. Biasanya tumbuh ke
atasmenuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop). Selalu bertambahpanjang
di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyaipertumbuhan yang
tidak terbatas. Mengadakan percabangan dan selama hidupnyatumbuhan, tidak digugurkan,
kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yangkecil. Umumnya tidak berwarna hijau,
kecuali tumbuhan yang umurnya pendek,misalnya rumput dan waktu batang masih muda
(Karmana, 2006).

Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antarakorteks dan stele
umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatanpembuluh yang menyebar dan
bertipe kolateral tertutup yang artinya di antaraxilem dan floem tidak ditemukan kambium.
Tidak adanya kambium padaMonokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh
membesar,dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.
Meskipundemikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebalsekunder,
misalnya pada pohon Hanjuang(Cordylinesp.)
dan pohon Nenasseberang (Agave sp)
(Syamsuri, 2007).
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal
sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanyapada saat air dan zat hara tersedia
cukup, sedang pada musim kering tidak terjadipertumbuhan sehingga pertumbuhan
menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas
pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun
(Syamsuri, 2007).

Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :

a) Epidermis

Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antarsel. Fungsi
epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Padabatang yang mengalami
pertumbuhan sekunder, lapisan epidermisdigantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari
kambium gabus.b.

b) Korteks

Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel,yang dekat dengan
lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim,makin ke dalam tersusun atas jaringan
parenkim.

c) Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel,merupakan lapisan
pemisah antara korteks dengan stele. Endodermistumbuhan Anguiospermae mengandung zat
tepung, tetapi tidak terdapatpada endodermis tumbuhan Gymnospermae.

d) Stele

Merupakan lapisan terdalam dari batang.Lapis terluar dari stele disebutperisikel atau
perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipekolateral yang artinya xilem dan floem.
Letak saling bersisian, xilem disebelah dalam dan floem sebelah luar.Antara xilem dan floem
terdapat kambium intravasikuler, padaperkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang
terdapat di antara berkaspembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut
kambiumintervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder
yangmengakibatkan bertambah besarnya diameter batang. Batang mempunyai fungsi yaitu
sebagai organ perlintasan air dan makanan. Xylem sebagai jaringan yang mengangkut air dan
garam mineral, sedangkan Floem sebagai jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis
(makanan).

Buku :

Rahmat, adi. 2009. PETUNJUK PRAKTIKUM MORFOLOGI TUMBUHAN


Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik mengenal
akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya.Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas 3 (tiga)
organ pokok, yaitu akar (radiks), batang (caulis), dan daun (folium).

Batang merupakan bagian tubuh tanaman yang sangat penting. Tumbuhan biji
belah (Dicotyledonae) pada umumnya mempunyai batang yang dibagian bawahnya
lebih besar dan ke ujung semakin mengecil. Tumbuhan biji tunggal
(Monocotyledonae) sebaliknya mempunyai batang yang dari pangkal sampai ke ujung
dapat dikatakan tidak ada perbedaan besarnya. Batang memiliki bentuk persegi, bulat
dan pipih, sedangkan sifat-sifat batang ada yang berkayu, basah, rumput dan juga
mendong. Berdasarkan panjang umur pada batang dapat digolongkan menjadi
tanaman muda, tanaman dua tahun dan tanaman tahunan.
Pada tumbuhan selain batang juga terdapat akar. Akar merupakan bagian
pokok yang nomor tiga bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Pada
umumnya akar menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan. Berdasarkan
sistem perakarannya, akar terbagi menjadi dua yaitu akar tunggang dan akar serabut.
Leher akar, ujung akar, batang akar, cabang-cabang akar, serabut akar, rambut-rambut
akar dan tudung akar merupakan bagian-bagian yang terdapat pada akar.
Daun merupakan bagian tumbuhan yang berbentuk lembaran pipih, berwarna
hijau. Berdasaran susunanya daun dapat dibedakan menjadi daun tunggal dan daun
majemuk. Daun tunggal adalah bila dalam suatu tangkai daun hanya terdapat satu
helaian daun sedangkan daun majemuk terdapat lebih dari satu helaian daun.
Sekalipun bentuk dan ukuran daun bervariasi, pada dasarnya daun terdiri dari tiga
bagian, yaitu bagian basal yang berkembang menjadi pelepah ( Vagina), tangkai (
Pteiolus ) dan helaian ( Lamina ). Daun yang memiliki ketiga bagian tersebut disebut
daun lengkap.

Buku :
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
1. Pengertian Jaringan
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama serta
mengadakan hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainya yang mendukun pertumbuhan
pada tumbuhan. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang berhubungan erat satu sama lain dan
mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Tumbuhan berpembuluh matang dapat dibedakan
menjadi beberapa tipe yang semua dikelompokkan menjadi jaringan. Jaringan adalah
kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan, dan cara perkembangan.
2. MacamMacam Jaringan Tumbuhan
Jaringan menurut fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu jaringan muda atau meristem dan
jaringan dewasa .Jaringan terdiri dari jaringan muda atau meristem, jaringan dasar atau
parenkim, sklerenkim, xilem, dan floem.
Jaringan meristem dibagi menjadi tiga yaitu meristem apikal yang terletak di ujung batang
dan akar, meristem lateral yang terletak di kambium gabus dan meristem interkalar yang
terletak diantara satu dan lainnya. Jaringan meristem adalah jaringan muda yang terdiri atas
sel-sel yang mempunyai sifat membelah diri. Fungsinya untuk mitosis, dimana sel-selnya
kecil, berdinding tipis tanpa vakuola tengah di dalamnya).Jaringan muda yang sel-selnya
selalu membelah atau bersifat meristematik. Fungsi sel meristematik adalah mitosis. Bentuk
dan ukuran sama relatif, kaya protoplasma, umumnya rongga sel yang kecil.
Jaringan permanen dibagi menjadi dua yaitu jaringan epidermis dan jaringan
parenkim . Jaringan permanen merupakan jaringan yang telah mengalami
deferensiasi.Umumnya jaringan dewasa tidak membelah diri, bentuknya pun relatif permanen
serta rongga selnya besar. Sel perenkim terdapat di berbagai sebagian tumbuhan, bentuknya
besar-besar dan berdinding. Fungsi utama sel parenkim sebagai tempat cadangan makanan
serta sebagai jaringan penyokong.
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berfungsi untuk menyokong agar tanaman
dapat berdiri dengan kokoh dan kuat.Jaringan penyokong dibagi menjadi dua yaitu jaringan
kolenkim dan sklerenkim.Jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong yang masih muda,
jaringan yang berdinding tebal terutama pada sudut-sudutnya.Jaringan sklerenkim adalah
jaringan yang terdiri dari sel-sel yang sudah mati, dinding sel yang tidak elastis tetapi kuat.
Dinding-dinding sel ini sangat tebal dan dibagun dalam lapis yang sama di sekitar batas sel.
Jaringan sklerenkim merupakan sel penunjang yang lebih umum, dinding sel sangat tebal.
Sklerenkim merupakan komponen yang sangat penting pada penutup luar biji dan buah keras.
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil asimilasi dari
daun ke seuruh bagian tumbuhan dan pengangkutan air serta garam-garam mineral.Jaringan
pengangkut dibagi menjadi dua yaitu xilem dan floem, xilem merupakan jaringan kompleks
yang terdiri dari sel mati maupun hidup. Floem merupakan jaringan kompleks yang tediri dari
berbagai unsur dengan tipe berbeda yaitu pembuluh lapisan, parenkim serabut, dan
kloroid.Sel-sel terpenting di dalam floem adalah tabung tapis.
Xilem merupakan jaringan campuran yang terdiri atas beberapa sel yang mempunyai tipe
tertentu yang paling khas. Xilem mempunyai dinding sel yang tebal. Dindingnya menebal
dalam pola-pola berkas Xilem dan floem merupakan alat transportasi zat-zat pada tumbuhan
berpembuluh.Floem berfungsi sebagai alat transportasi bagi zat-zat hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Jaringan floem dibangun oleh beberapa jenis sel yaitu
pembuluh tapis, parenkim, dan serabut floem.Selnya berbentuk tabung dan bagian ujung
berlubang.
Tumbuhan dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji
keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan berbiji
keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae.
TUJUAN PERCOBAAN
Agar dapat mengetahui bagian akar, batang dan daun

ALAT DAN BAHAN


1. Daun nangka
2. Daun mangga
3. Daun papaya
4. Pohon kacang
5.
6. Padi
7. Kumis kucing
8. Jagung
9. Kacang panjang
10. Anggur
11. Wortel
12. Daun bawang
BAB II
HASIL

1. Daun nangka (Artocarpus heterophyllus)

Daun : tunggal, alternate, bag. bwh. hijau

Tulang daun
Tangkai daun

Helai daun

2. Daun mangga (Mangifera indica l.)

Daun : tunggal, alternate


Tulang daun

Tangkai daun

Helai daun

3. daun papaya (Carica papaya) Tulang daun


daun tunggal dan berjari alternate
Tangkai daun

Helai daun

4. pohon kacang (Arachis hypogaea L.)

tumbuhan dikotil , akar tunggang

Helai daun

batang

Akar

5.
Helai Daun

batang

akar

6. PADI (Oryza sativa L.)


Daun sejajar Tumbuhan monokotil Akar serabut

Helai daun

batang

akar

7. kumis kucing (Orthosiphon aristatus)


Bunga

Helai daun

batang

8. jagung(Zea mays ssp. mays)


Tumbuhan dikotil , daun sejajar , akar serabut
.

Helai daun

Tulang daun

9.kacang panjang (Phaseolus vulgaris)


Tumbuhan dikotil , akar tunggang

Helai daun

batang

Akar
Rambut akar
10. AnggurVitis vinifera L.
Tumbuhan dikotil, akar tunggang , daun berjari
.

helai daun

Batang daun

Buah anggur

11. wortel (Daucus Carota L)

Daerah pematangan batang akar

Tudung akar
12. wortel (Daucus Carota L)
.

Daerah pematangan batang akar

Tudung akar

13. tumbuhan bawang (Allium cepa L. var Aggregatum)


tumbuhan monokotil daun sejajar

Helai daun

Akar daun
14.Kedelai (Glycine max)

Tumbuhan dikotil , akar tunggang


.

Helai daun

Batang

Akar
BAB III
PEMBAHASAN

A. Perbedaan Akar Monokotil dan Dikotil


1. Akar Dikotil
Bentuk morfologi akar dikotil berupa akar tunggang dengan susunan
anatominya biasanya terdapat kambium. Selain itu, pada ujung akar tidak terdapat
tudung akar (kaliptra) serta tidak ditemukan pelindung koleorhiza maupun koleoptil.
2. Akar Monokotil
Bentuk morfologi akar monokotil berupa akar serabut dengan susunan
anatominya biasanya tidak terdapat kambium. Selain itu, pada ujung akar terdapat
tudung akar (kaliptra) serta ditemukan pelindung koleorhiza maupun koleoptil.

B. Perbedaan Batang Monokotil dan Dikotil

Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
1. Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a. Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi
epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya.Pada batang yang mengalami
pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari
kambium gabus.
b. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan
lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan
parenkim.
c. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan
pemisah antara korteks dengan stele.Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat
tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
d. Stele/SilinderPusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau
perikambium.lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem.
Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan
selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga
berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat
mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya
diameter batang.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan
menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat
hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga
pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis
menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut
dinamakan Lingkaran Tahun.

2. Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara
korteks dan stele umumnya tidak jelas.Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh
yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yangartinya di antara xilem dan floem
tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan
batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi
pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat
mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon
Hanjuang(Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang(Agave sp)

C. Perbedaan Daun Monokotil dan Dikotil

1. Daun Monokotil
Jaringan parenkim pada monokotil biasanya berupa jaringan bunga karang
atau jaringan spons. Selain itu, tersusun atas epidermis dengan variasi sel epidermis
berbentuk sel kipas. Epidermis pada monokotil dimodifikasi menjadi trikoma dan
biasanya tidak terdapat lapisan lilin pada permukaan daun. Stomatanya memiliki tipe
kriptofor. Adapun ikatan pembuluh pada daun monokotil tidak tersusun rata/tersebar.
2. Daun Dikotil
Daun monokotil terdiri atas epidermis yang memiliki variasi epidermis berupa
litosit yang berisi sistolit, dan pada permukaan daunnya terdapat stomata yang
biasanya memiliki tipe panerofor dan di bagian permukaan daunnya biasanya dilapisi
oleh lapisan lilin atau kutikula. Pada jaringan pembuluhnya, tersusun dengan teratur
dengan bentuk-bentuk tertentu, misalnya bertipe kolateral dan sebgainya.

D. Perbedaan Batang dan Akar Monokotil


Pada batang monokotil, sel epidermis biasanya mengalami modifikasi menjadi
trikoma, sedangkan pada akar modifikasinya berupa rambut akar yang halus.

E. Perbedaan Batang dan Akar Dikotil


Pada batang dikotil, permukaan batangnya biasanya dilapisi oleh zat lilin atau
kutikula sehingga permukaannya biasanya licin dan pertumbuhan epidermis diikuti
oleh pertumbuhan sekunder dengan pembentukan periderm, sedangkan pada akar
modifikasinya berupa rambut akar yang halus.

F. Perbedaan Batang Primer dan Sekunder


Pertumbuhan batang tanaman terbagi menjadi 2 bagian yaitu pertumbuhan
primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer pada batang berupa
pertumbuhan memanjang yang disebabkan oleh meristem apikal yang terdapat
dibagian pucuk utama dan pucuk lateral.

Pada batang primer tersusun dari tiga sistem jaringan :


1. Jaringan dermal
2. Jaringan dasar/ penyokong
3. Jaringan pembuluh
Perbedaan struktur primer batang antar berbagai tumbuhan ditentukan oleh
jumlah relatif jaringan dasar dan jaringan pembuluh serta penempatan masing-masing
jaringan.
Pertumbuhan sekunder pada batang adalah pertumbuhan yang mengakibatkan
batang bertambah besar yang merupakan aktivitas dari kambium serta pembentukan
periderm.
G. Perbedaan Akar Primer dan Sekunder
Pertumbuhan primer pada akar diakibatkan oleh aktifiktas meristem apikal.
Perkembangan dari meristem apikal sehingga terbentuk jaringan-jaringan pada akar,
yaitu:
1. Jaringan dermal
2. Jaringan dasar
3. Jaringan pembuluh
Adapun pertumbuhan sekunder pada akar yaitu pembentuan periderm
(kambium gabus) serta kambium pembuluh.

BAB IV
KESIMPULAN

Dari hasil praktikum anatomi batang dan daun ini dapat diperoleh kesimpulan
antara lain:
1. Perbedaan Anatomi Batang Monokotil dan Dikotil Sebagai Berikut:

Batang monokotil :
Ciri-ciri anatomi batang monokotil adalah tidak bercabang-cabang, pembuluh
angkutnya (xilem-floem) tersebar, tidak punya jari-jari empulur, tidak ada kambium
vaskular sehingga tidak dapat membesar, empulur tidak dapat dibedakan di daerah
korteks.
Batang dikotil :
Ciri-ciri anatomi batang dikotil adalah bercabang-cabang, pembuluh
angkutnya teratur, punya jari-jari empulur, mempunyai kambium vaskular sehingga
dapat membesar, dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur, ada kambium di
antara xilem dan floem.
2. Perbedaan Anatomi Daun Monokotil dan Dikotil Sebagai Berikut:
Daun monokotil:
Daun pada banyak dikotil (dan sebagian monokotil) bersifat dorsiventral, yaitu
memiliki permukaan atas (adaxial) dan bawah (abaxial) yang berbeda secara
morphologis.
Daun Dikotil:
Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan.Pada
tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar
dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili
Graminae.Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada
tulang daun.
Daftar pustaka

https://industrialfarmcorp.wordpress.com/2015/06/17/laporan-praktikum-botani-anatomi-
akar-batang-dan-daun/

http://orangmud.blogspot.co.id/2014/11/contoh-laporan-tentang-anatomi-akar.html

Mulyono, Arif A. 2011. Morfologi Tanaman Jagung ( Zea mays).

Rahmat, adi. 2009. PETUNJUK PRAKTIKUM MORFOLOGI TUMBUHAN

Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada


University Press.
ACARA V

BAB I
ACARA 1

A. Pelaksanaan praktikum

1. Tujuan Praktikum
Agar dapat mengetahui bagian bagian dari buah.

2. Waktu Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari senin, 21 oktober 2015 pukul 12.30 wit

3. Tempat praktikum
Praktikum dilakukan di kampus fakultas ilmu kesehatan universitas
nahdltul wathan mataram.
B. Landasan Teori

Internet :

BUAH
Defenisi Buah
Buah (fruktus) adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan
lanjutan dari bakal buah (ovarium).Buah terbentuk setelah terjadi setelah terjadi peristiwa
penyerbukan. Jika penyerbukan berhasil, dimana serbuk sari berhasil mencapai bakal buah.
Maka akan terbentuk buah dan biji. Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka
rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai
pemencar biji tumbuhan.
Klasifikasi Buah
Secara umum, buah dibedakan atas buah sejati dan buah semu. Buah sejati adalah buah yang
semata-mata berasal dari bakal buah sedangkan buah semu adalah buah yang berasal dari
bakal buah dan bagian-bagian bunga yang lain yang justru menjadi bagian utama pada buah.
1. Buah Sejati
Buah sejati menurut asal pembentukannya dibedakan menjadi tiga bagian, yakni:
a. buah sejati tunggal,
Buah sejati tunggal buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi
satu biji atau lebih. Buah dapat berisi satu biji atau lebih. Contoh Mangga (Mangifera indica),
Carica papaya dan Durio zibethinus. Buah sejati tunggal dibedakan lagi menjadi buah sejati
tunggal yang kering (siccus) dan buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus).
b. buah sejati ganda,
Buah sejati ganda adalah buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah.
Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya
menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah.
c. buah majemuk,
Buah sejati majemuk adalah buah sejati yang terbentuk dari bunga majemuk. Dengan
demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya
seakan-akan menjadi satu buah saja.
2. Buah Semu
Buah semu atau sering juga disebut buah tertutup yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal
buah beserta bagian bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah
ini (lebih besar, menrik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat
atau dapat dimakan), sedangkan buah yang sebenarnya kadang kadang tersembunyi.

TIPE TIPE BUAH


Buah pada umumnya dibedakan dalam dua golongan, yaitu :
1. Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta
bagian-bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar,
lebih menarik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat, dan dapat
dimakan), sedangkan buah yang sesungguhnya tersembunyi.
2. Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah. Dan jika ada
bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian yang berarti.
BAKAL BUAH
Bakal Buah adalah bagian putik yang membesar, dan biasanya terdapat ditengah-tengah dasar
bunga. Dalam bakal buah terdapat calon biji atau bakal biji (Ovulum), yang bakal biji itu
teratur pada tempat-tempat tertentu dalam bakal buah tadi. Bagian yang merupakan
pendukung bakal biji, disebut tembuni (plecenta).

BIJI

Pengertian Biji
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta)
atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau
tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang
sesuai untuk pertumbuhan
Struktur Biji
Biji tersusun atas tiga komponen utama, yakni:
a. Kulit Biji
Kulit biji adalah bagian biji yang berasal dari selaput bakal biji (integumnetum). Pada
tumbuhan biji tertutup (Angiospermae), kulit biji tersusun atas dua lapisan, yakni :
1. lapisan kulit luar (testa) merupakan lapisan yang tipis, kaku dan merupakan pelindung
utama bagian dalam biji.
2. Lapisan kulit dalam (tegmen) biasanya tipis seperti selaput dan seringkali disebut sebagai
kulit ari.
Pada Gymnospermae, kulit biji terdiri atas tiga lapisan, yakni :
1. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging
2. Kulit tengah (sclerotesta) merupakan lapisan yang kuat dan keras dan berkayu
3. Kulit dalam (endotesta) biasanya tipis seperti selaput dan melekat pada biji.

Bagian-bagian tambahan pada biji meliputi :


1. Sayap (ala), yakni alat tambahan pada biji yang digunakan dalam pemnecaran oleh angin.
Contoh biji Moringa oleifera
2. Bulu (coma), yakni penonjolan sel-sel kulit biji yang berupa rambut-rambut. Contoh
Gossypium sp.
3. Salut biji (arillus). Contoh pada Durio zibethinus
4. Salut biji semu (arillodium),
5. Pusar biji (hilus), ykni bagian kulit luar biji yang merupakan berkas pelekatan dengan tali
pusar. Contoh pada Vigna sinensis
6. Liang biji (micropyle), yakni liang kecil bekas masuknya serbuk sari. Contoh pada biji
Ricinus communis
7. Berkas-berkas pembuluh angkut (chalaza), yakni tempat pertemuan integument dengan
nuselus. Contoh Vitis vinifera
8. Tulang-tulang biji (raphe), yakni terusan tali pusar pada biji. Contoh pada biji Ricinus
communis
b. Tali Pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menhubungkan biji dengan tembuni. Jika biji masak,
biasanya biji terlepas dari tali pusarnya.
c. Inti Biji (Nucleus seminis)
Inti biji adalah semua bagian biji yang terletak di dalam kulitnya. Inti biji terdiri atas :
Lembaga (embryo) yang merupaka calon individu baru
Putih lembaga (albumen) adalah jaringan yang berisi cadangan makanan untuk masa
permulaan kehidupan tumbuhan.

BUKU :

1.Pengertian Buah

Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu
atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur.
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan
baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme
tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga
terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan
pomologi.

Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu
atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu
dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya
serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik,
serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.
Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan
antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji,
membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan
baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni
persatuan inti sel keduanya.Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi
embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut
perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan
pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux).
2. Karakteristik Buah

Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut
tumbuh dan merupakan suatu bagian buah. Bagian-bagian bunga yang terkadang tidak
gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah
bentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian buah yang
penting, misalnya :
1. Daun-daun pelindung. Pada jagung daun-daun bunga tidak gugur, dan kita kenal
kemudian sebagai pembungkus tongkol jagung (klobot).
2. Daun-daun kelopak. Pada terong dan pada jambu , masih dapat kita lihat kelopak yang
ikut merupakan bagian buah.
3. Tangkai kepala putik. Bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya pada jagung, yang
kita kenal sebagai rambut jagung, juga pada semua macam jambu, masih dapat kita lihat
tangkai kepala putik di bagian ujung buah.
4. Kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis, yang
sekaligus pula dapat menunjukan jumlah daun buah dan jumlah ruangan dalam buah manggis
tadi.
Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak padanya terdapat sisa-
sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya merupakan buah yang tidak
terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang (fructus nudus). Buah ini juga dinamakan
buah sejati atau buah sungguh. Bagian bunga ikut mengambil bagian dalam pembentukan
buah. Bahkan seringkali merupakan bagian buah yang paling menarik perhatian. Buah yang
demikian dinamakan buah palsu atau buah semu (fructus spurius). Pada buah semu, buah
dinamakan Partenokarpi (parthenocarphy). Buah yang terjadinya

dengan cara ini biasanya tidak mengandung biji, atau tidak ada bijinya, biji itu tidak
mengandug lembaga, jadi bijinya tidak dapat dijadikan alat perkembangbiakan. Pembentukan
buah dengan cara ini lazimnya kita dapati pada pohon pisang

3.Penggolongan Buah
Buah pada umumnya dibedakan dalam dua golongan, yaitu :
1. Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta
bagian-bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar,
lebih menarik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat, dan dapat
dimakan), sedangkan buah yang sesungguhnya tersembunyi.
2. Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah. Dan jika ada
bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian yang berarti.
Penggolongan Buah Semu
Buah semu dapat dibadakan dalam :
a. Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal
buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah.
Misalnya: tangkai bunga pada buah jambu monyet (Anacardium ocidentale) dan kelopak
bunga pada buah ciplukan (Physalis minima).
b. Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih daripada satu bakal buah
yang bebas satu sama lain. Dan kemudian , masing-masing dapat tumbuh menjadi buah.
Tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh, dan merupakan
bagian buah yang mencolok (dan seringkali yang berguna), misalnya buah arbe ( fragraria
vesca).
c. Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi selurunya
dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka (Artocarpus integra Merr),
yang terjadi di ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga
yang pada ujungnya berlekatan satu sam lain, hingga merupakan kulit buah semu ini. Buah
beringin (Ficus benyamina) adalah buah semu majemuk yang terjadi dari dasar bunga
bersama yang terbentuk sperti priuk atau bulat dengan buah-buah yang sesungguhnya di
sebelah dalamnya

Penggolongan Buah Sungguh (Buah Sejati)


a. Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah
saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun
buah dengan satu atau banyak ruangan, misalnya buah mangga (Mangifera indica) yang
mempunyai satu ruang dengan satu biji.[6] Buah tunggal juga dapat dibedakan dalam :
1) Buah sejati tunggal berdaging (carnosus), jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging.
Buah Sejati Tunggal Berdaging, umumnya tidak pecah saat masak. Contohnya : buah
Mentimun (Pepo), susunannya dengan buah ini, kulit luar lebih tebal dan kuat, di tengah buah
sering terdapat ruang kosong.
2) Buah sejati tunggal kering (siccus), yaitu yang bagian luarnya keras dan mengayu atau
seperti kulit yang mengering.
BIJI

Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta)
atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau
tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang
sesuai untuk pertumbuhan.
1. Perkembangan embrio dan biji
Setelah pembuahan ganda, jaringan-jaringan baru yakni embrio dan endosperm
berkembang disertai dengan perkembangan atau pertumbuhan jaringan lain disekelilingnya
seperti jaringan dinding bakal buah yang berkembang menjadi jaringan buah.
Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji. Bagian ini terdapat di dalam
kulit biji. Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga (radikula), daun lembaga
(kotiledon), dan batang lembaga. Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam
(endosperma) dan putih lembaga luar (perisperma).

2. Bagian Biji Sebelah Dalam


a. Selaput biji (arillus)
Selaput biji merupakan pertumbuhan dari tali pusar. Pada biji ada kalanya tali
pusar ikut tumbuh dan berubah sifatnya menjadi selaput biji (arillus). Salut biji ada
yang berdaging, misalnya pada biji durian dan ada yang berair misalnya pada biji
rambutan. Serta ada juga yang menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji,
misalnya pada biji pala.
b. Kulit biji
Kulit biji merupakan bagian terluar biji dan berasal dari selaput bakal biji. Pada
umumnya, kulit biji dari tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua
lapisan sebagai berikut.
Lapisan kulit luar (testa).
Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti
kulit, dan ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi
bagian biji yang ada di dalam. Lapisan luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan
gambaran yang berbeda-beda misalnya merah, biru, pirang, kehijau-hijauan, ada yang licin
rata, dan ada pula yang mempunyai bentuk keriput.
Lapisan kulit dalam (tegmen).
Biasanya tipis seperti selaput, disebut juga dengan kulit ari. Pada tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae), kulit biji terdiri dari tiga lapisan sebagai berikut.
1. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging. Pada waktu masih muda berwarna hijau,
kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
2. Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat, keras, dan berkayu.
3. Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput dan seringkali melekat erat pada inti.

c. Sayap (ala) dan Rambut (coma)


Berbagai jenis tumbuhan mempunyai alat tambahan yang berupa sayap pada
kulit luar biji, dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencar oleh angin.
Misalnya pada biji kelor. Selain sayap ada juga beberapa tumbuhan yang memiliki
rambut atau bulu halus yang berasal dari penonjolan sel-sel kulit luar biji. Bulu halus
ini memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan angin. Misalnya pada biji kapas
3. Bagian biji sebelah dalam
Pada bagian bij sebelah dalam terdapat embrio dan bagian-bagian embrio yaitu
akar embrio (radicula), batang embrio (cauliculus) dan keping biji (cotyledo).
Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji. Bagian ini terdapat di dalam
kulit biji. Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga (radikula), daun lembaga
(kotiledon), dan batang lembaga. Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam
(endosperma) dan putih lembaga luar (perisperma).
Bagian putih lembaga, seperti endosperma merupakan cadangan makanan
pada biji. Berdasarkan pembentukannya, endosperma berasal dari sel induk
endosperma yang telah dibuahi oleh sel sperma. Perisperma merupakan putih lembaga
luar. Bagian ini berasal dari nuselus atau selaput bakal biji.

PERKECAMBAHAN
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi
tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai.
Perkecambahan biji bergantung pada imbibisi. Imbibisi merupakan penyerapan air
oleh biji. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang, memecahkan kulit
biji, dan memicu perubahan metabolic pada embrio yang menyebabkan biji tersebut
melanjutkan pertumbuhannya. Munculnya plantula (tumbuhan kecil) dari dalam biji
merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Fase perkecambahan diikuti pertumbuhan 3 jaringan meristem primer, yaitu :
a. Protodrem : lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis
b. Meristem dasar akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks
pada akar diantara stele dan epidermis
c.Prokambium : lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan
xylem.

Berdasarkan letak kotiledonnya perkecambahan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :


1. Perkecambahan Epigeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat keatas
tanah. Ruas batang di bawah daun lembaga (hipokotil) akan tumbuh lurus
mengangkat kotiledon dan epikotil. Dengan demikian epikotil dan kotiledon terangkat
ke atas permukaan tanah. Epikotil memunculkan helai daun pertamanya. Sedang
kotiledon akan layu dan rontok karena cadangan makanannya telah habis oleh embrio
yang berkecambah. Contohnya pada perkecambahan kacang hijau dan kacang tanah.
2. Perkecambahan Hypogeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di
bawah. Tumbuhnya epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji
dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal di dalam tanah.
Contohnya pada perkecambahan kacang kapri dan jagung.
C. Alat dan Bahan

Alat
- kamera (handphone)
- Buku
- Bolpoint
- Laptop
- Silet
Bahan
- Buah Sawo
- Buah jeruk
- Buah Salak

D. Prosedur Kerja
1. siapkan alat dan bahan.
2. belah buah menjadi dua bagian.
3. amati bagian bagian dari buah yang sudah di belah.
4. berikan tanda tanda pada bagian bagian buah yang di amati.
BAB II
HASIL PENGAMATAN

BUAH SAWO :
BIJI SAWO

KARPEL

EPIKARPIUM

DAGING BUAH

BUAH JERUK

DAGING BUAH

KARPEL

BIJI BUAH

EPIKARPIUM

BUAH SALAK
KARPEL

EPIKARPIUM

DAGING BUAH

BIJI BUAH
BAB III
PEMBAHASAN

Buah di bedakan dalam dua golongan , yaitu buah sejati dan buah semu. Buah sejati atau
buah telanjang adalah buah yang terjadi dari bakal buah , dan jika ada bagian bunga lainnya
yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti. Sedangkan buah
semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian bagian
lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebihbesar, lebih menarik
perhatian dan sering kali merupakan bagian buah yang bermanfaat,dapat di makan ),
sedangkan buah yang sesungguhnya kadang kadang tersembunyi.
Buah buah yang termasuk buah sejati adalah kakao,pisang, kelapa sawit, alpukat, karet,
kelapa, jambu biji, tomat ,kiwi, apel, jagung, pepaya, melon, nanas, mangga, semangka,
durian, salak, langsat, anggur merah, kopi,kedondong. Sedangkan buah yang termasuk buah
semu adalah jambu monyet strowbery, ciplukan, nangka.
Buah sejati di golongkan lagi menjadi buah sejati tunggal, buah jati ganda dan buah sejati
majemuk. Buah sejati tunggal ,ialah buah sejati yang terjadi dari satu buah dengan satu bakal
buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak
daun buah dengan satu atau banyak ruangan. Buah sejati ganda , yang terjadi dari satu bunga
dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing masing bakal buah
menjadi satu buah. Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk ,
yang masing masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap
berkumpul, sehingga seluruhnya tanpak seperti satu buah saja.
Buah yang termasuk buah sejati tunggal adalah kakao, alpukat ,karet,kelapa, jambu biji tomat
kiwi, apel jagung, mangga, semangka , durian, kedondong. Buah yang termasuk buah sejati
ganda adalah salak. Buah yang termasuk buah sejati majemuk adalah pisang, kelapa sawit,
salak, langsat, anggur merah,kopi, nanas.
Buah jeruk (Citrus sp) adalah variasi dari buah buni dengan tiga lapisan dinding buah.
Lapisan luar yang liat dan berisi kelenjar minyak, lapisan tengah yang serupa jaringan bunga
karang dan umumnya keputih putihan, serta lapisan dalam yang bersekat sekat, dengan
gelembung gelembung berisi cairan di dalamnya. Biji biji tersebar di antara gelembung
gelembung tersebut, bentuk biji oval berwarna hijau muda dengan kulit biji yang berwarna
hijau muda, tali pusar putih kehijauan dan inti biji yang berwarna putih.
Buah salak (salacca zalacca) adalah buah bertipe buah batu berbentuk segitiga agak bulat atau
bulat telur terbalik, runcing di pangkalnya dan membulat di ujungnya, panjangnya 2,5 sampai
10cm, terbungkus oleh sisik sisik berwarna kuning coklat sampai coklat merah mengkilat
yang tersusun seperti genting rumah dengan banyak duri kecil yang mudah putus di ujung
masing masing sisik. Dinding buah tengah (sarkotesta) tebal berdaging, kuning krem sampai
keputihan, berasa manis masam atau sepat.biji satu sampai 3 butir, berwarna coklat hingga
kehitaman, bertekstur keras , panjangnya skitar 2-3 cm.
Buah sawo (Manilkara zapota) adalah variasi dari buah buni, berbentuk bulat,kulit berwarna
coklat, berdiameter 5-15 cm, daging buahnya lunak, tebal, berwarna coklat, berisi 0-6 butir
biji, bijinya berbentuk pipih, panjang kira kira 2cm, berwarna hitam dan rasanya manis.
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahan dapat di simpulkan bahwa :


1. buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan
dari bakal buah (ovarium).
2. buah di golongkan menjadi buah sungguh (buah sejati) atau buah telanjang dan buah
semu atau buah tertutup.
3. buah sejati terjadi dari bakal buah, dan jika ada bunga lainnya tinggal bagian ini tidak
merupakan bagian yang berarti.
4. Buah semu yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian bagian lain
pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini( lebih besar, lebih
menarikn perhatian dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat, dapat di
makan). Sedangkan buah yng sesungguhnya kadang kadang tersembunyi
5. buah sejati di bedakan lagi menjadi buah sejati tunggal, buah sejati ganda, dan buah
sejati majemuk.
6. buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu buah dengan satu bakal
buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau
banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan.
7. buah sejati ganda, yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang
bebas satu sama lain, dan masing masing bakal buah menjadi satu buah.
8. buah sejati majemuk, yaitu buah yanfg berasal dari suatu bunga majemuk, yang
masing masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah
tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja.
9. buah semu di golongkan lagi menjadi buah sejati tunggal, buah sejati ganda dan buah
sejati majemuk.
10. buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal
buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk
buah.
DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada


University Press.
https://biologyprincess.wordpress.com/2011/03/26/makalah-buah-dan-biji
http://donloadmakalah.blogspot.com/2012/05/makalah-morfologi-tumbuhan-buah.html
(Palangkaraya, Selasa 23 September 2014 : 13.53 WIB).
ARHidajat,b.estiti. 1994. Morfologi Tumbuhan. Departemen Pendidikan Dan
KebudayaandirektoratJendralPendidikanTinggiProyekPendidikanTenagaGuru.
Bandung.
Aryuliana,Diah,dkk.2004.biologiI.Erlangga:jakarta

Anda mungkin juga menyukai