Anda di halaman 1dari 16

TEKNIK PEMISAHAN SECARA SENTRIFUGASI

,DEKANTASI,FILTRASI,REKRISTALISASI,DAN DESILASI DALAM SAMPEL PADAT-


CAIR DAN CAIR-CAIR

TUJUAN : Dapat melakukan pemisahan dasar secara sentrifugasi,dekantasi,filtrasi,rekristalisasi


dan destilasi pada dua sampel yang tercampur

PRINSIP : Teknik pemisahan dasar (sentrifugasi,dekantasi,penyaringan/filtrasi,rekristalisasi,dan


destilasi) dalam sampel berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel,titik didih,gaya
sentrifugasi, dan berat jenis

BAHAN :

 Kapur(CaCO3)
 Aquades
 Garam daur (NaCl) teknis
 NaCl (p.a)
 HNO3
 Larutan AgNO3

PERALATAN:

 Sentrifuse
 Tabung sentrifuse
 Corong
 Kertas saring
 Spatula
 Kaca arloji
 Piala gelas
 Alat destilasi
CARA KERJA:

Sentrifugasi

masukan +air 50 ml
Timbang 0.5g
3 tabung pemusing
garam Aduk dalam piala berbeda
kapur(CaCO3) gelas
+air 50 ml masukan

Di sentrifuge dalam
AMATI waktu yang
berbeda yaitu
1,2dan 3 menit

Dekantasi

Pisahkan
1-2 Sendok kapur
Aduk biarkan sentrat(bagian
tulis dalam 50 ml
campuran terpisah bening dari
air
endapan)

Amati Larutan disaring

Filtrasi dan Rekristalisasi

5 g garam dapur Larutkan dalam 10 Saring dengan


teknis ml air kertas saring
Filtrat ditampung Panaskan pinggan
dalam pinggan penguap diatas
Amati dan catat
penguap pengangas air
hingga kering

DESTILASI

NaCl 2% 200 ml +batu didih Destilasi sampai


masuk dalam labu
Destilat di rangkai sisa 1/3 bagian
destilasi

Destilat berupa air


Hasil ditampung
Amati dan catat murni uji dgn HNO3
dalanm erlenmeyer
dan AgNO3
DASAR TEORI :

A.Pengertian Campuran dan Klasifikasi

Campuran terbentuk dari dua zat atau lebih zat berlainan yang
masihmempunyai sifat zat aslinya.Dalm kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai
campuran.Misalnya air sungai, tanah, udara, makanan, minuman, dan lain-lain.
Campuran dibagi menjadi dua yaitu :

a. Campuran homogen

Campuran homogen adalah penggabungan 2 zat tunggal atau lebih yang semua
partikelnya menyebar merata sehingga membentuk 1 fasa. Yang disebut 1 fasa adalah
zat yang sifat komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian yang lain
didekatnya. Contohnya gula dan air, rasa manis air gula disemua bagian bejana sama,
baik diatas , dibawah, maupun dipinggirnya. Karena begitu kecil dan meratanya partikel
gula sehingga tidak dapat dilihat walaupun dengan mikroskop. (Syukri: 5, 1999)

b. Campuran Heterogen

Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata antara 2 zat


tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya
tidak sama diberbagai bagian bejana. Contohnya campuran air dengan minyak
tanah.Pada mulanya kedua zat tidak bercampur, tetapi setelah dikocok dengan kuat
minyak meyebar dalam air berupa gelembung-gelembung kecil. Pada gelembung hanya
terdapat minyak, sedangkan yang lain adalah air. Jadi minyak tidak menyebar merata
seperti gula dan air. Dengan kata lain, dalam campuran heterogen masih ada bidang
batas antara kedua komponen atau mengandung lebih dari 1 fasa. (Syukri S, 1999)

Untuk memisahkan campuran homogen maupun heterogen dapat dilakukan


melalui proses pemisahan dan pemurnian. Pemisahan dilakukan untuk memisahkan dua
zat atau lebih yang saling bercampur. Sedangkan pemurnian adalah suatu cara untuk
mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar atau tercampur oleh zat lain.

Campuran yang digunakan untuk pemisahan dan pemurnian dapat digolongkan


menjadi 3, yaitu:
1. Larutan

Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih yang terdispersi
sebagai molekul ataupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan itu tampak
homogeny (kontinue, tanpa bidang batas) dan mempunyai komposisi yang sama pada
setiap bagiannya. Komponen-komponen yang terdapat dalam larutan tidak dapat
dipisahkan melalui penyaringan.Sebagai contoh air dan gula.

Larutan terdiri atas pelarut(solvent) dan zat terlarut(solute). Pada umumnya,


komponen yang jumlahnya terbanyaklah yang dianggap sebagai pelarut.Misalnya sirup
yaitu, campuran yang mengandung lebih banyak gula daripada air. Di samping itu, zat
padat atau cairan larut dalam cairan, maka dalam campuran terjadi gaya tarik menarik
antar molekul (intermolekul) zat terlarut dan pelarut. Selain itu terdapat gaya tarik di
dalam molekul atau ion masih tetap bersatu.

Larutan dapat berubah padatan,cairan,atau gas. Udara dan emas 22 karat juga
tergolong larutan.Diameter partikel larutan lebih kecil dari 1 nm.

2. Koloid

Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara campuran
kasar dan larutan.secara makrokopis koloid tampak homogeny, tetapi sacara mikrokopis
koloid bersifat heterogen. Oleh karena itu, koloid digolongkan kedalam campuran
heterogen.Campuran koloid pada umumnya bersifat stabil dan tidak disaring.Ukuran
partikel koloid terletak antara 1-100nm, berada diantara larutan dan larutan kasar atau
suspense, sehingga masih cukup kecil untuk menembus kertas saring biasa, cukup besar
untuk menembus membrane atau filter ultra. (Estien Yazid, 2005)

Koloid umumnya keruh tetapi stabil(tidak memisah). Koloid dapat dibedakan


dari larutan berdasarkan sifatnya tehadap cahaya.Larutan bersifat tranparan, sehingga
berkas cahaya yang melalui larutan tidak dapat diamati dari samping (dari arah yang
tegak lurus dengan arah berkas cahaya).Sedangkan koloid menhamburkan cahaya,
sehingga berkas cahaya yang melalui kooid dapat dilihat dari samping.Contoh koloid
yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah santan, air sabun, dan cat.

3. Suspensi
Suspensi adalah campuran kasar dan bersifat heterogen.Antar komponennya
masih terdapat bidang batas dan sering kali dapat dibedakan tanpa menggunakan
mikroskop.Setelah suspense biasanya dimasukan untuk campuran heterogen dari suatu
zat padat dalam zat cair. Suspensi tampak keruh dan tidak stabil zat suspensi lamat laun
akan terpisah karena gravitasi (mengalami sedimentasi). Suspensi dapat dipisahkan
melalui penyaringan.Diameter partikel suspensi adalah lebih dari 100nm.Contoh
campuran suspensi adalah campuran terigu atau kapur dengan air. (Chang Raymond.
2005)

B.Metode Pemisahan Campuran

Pengertian Metoda Pemisahan

Metoda pemisahan adalah suatu cara yang digunakan untuk memiahkan atau
memurnikan suatu senyawa atau kelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia
yang berkaitan dari suatu baha,baik dalam skala laboratorium maupun skala industri.
Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari
suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan
suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium).

Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan


menjadi dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan
kompleks.

1. Metode Pemisahan Sederhana

Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu tahap.
Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana.

2. Metode Pemisahan Kompleks

Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya


penambahan bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia yang
diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana.
Contohnya, pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan proses pemisahan kompleks.
Keadaan zat yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus diperhatikan
untuk menghindari kesalahan pemilihan metode pemisahan yang akan menimbulkan
kerusakan hasil atau melainkan tidak berhasil. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan
antara lain :

a) Keadaan zat yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di dalam sel
makhluk hidup, apakah bahan terikat secara kimia, dan sebagainya.
b) Kadar zat yang diinginkan terhadap campurannya, apakah kadarnya kecil atau
besar.
c) Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya, misalnya zat tidak tahan
panas, mudah menguap, kelarutan terhadap pelarut tertentu, titik didih, dan
sebagainya.
d) Standar kemurnian yang diinginkan. Kemurnian 100% memerlukan tahap yang
berbeda dengan 96%.
e) zat pencemar dan campurannya yang mengotori beserta sifatnya.
Nilai guna zat yang diinginkan, harga, dan biaya proses pemisahan.

C. Prinsip dari Pemurnian dan Pemisahan Campuran

Pemisahan dan pemurnian bertujuan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat
yang telah tercampur atau tercemar.Zat atau materi dapat dipisahan dari campurannya
karena campuran tersebut memiliki perbedaan sifat.Itulah yang mendasri pemisahan dan
pemurniaan campuran. Berikut adalah beberapa prinsip yang digunakan dalam proses
pemisahan dan pemurnian campuran.

1. Perbedaan ukuran partikel

Jika ukuran partikel suatu zat yang didinginkan berbeda.dengan zat yang tidak
diinginkan (zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode penyaringan (filtrasi).
Untuk keperluan ini harus menggunakan penyaring dengan ukuran yang sesuai. Partikel
zat hasil akan melewati penyaring dan disebut hasil penyaringan dan zat pencampurnya
akan terhalang yang disebut residu.

2. Perbedaan titik didih

Untuk memisahkan campuran zat yang memiliki titik didih dapat melekukan
metode sublimasi. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan lebih dulu menguap.
Jika yang diinginkan adalah zat yang memiliki ttik didih rendah, maka selanjutnya
mengembunkan uap dari zat tersebut dan mengalirkannya ke wadah tertentu.Jika yang
diinginkan adalh zat yang memiliki titik didih yang tinggi maka cukup memanaskan
campuran tersebut saja, sampai suhu mencapai titik didih zat yang kita cari.

3. Perbedaan massa jenis

Suhu pengendapan zat akan memiliki kecepatan mengendapkan yang berbeda


dalam larutan yang berbeda. Zat yang memilki massa jenis lebih besar dari pada
pelarutnya akan mudah mengendap. Bila dalam suatu campuran mengandung satu atau
beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda, maka daapt dilakukan
pemisahan campuran tersebut dengan metode sedimentasi.Tapi jika dalam campuran
tersebut terdapat lebih dari satu zat yang diinginkan, maka digunakan metode filtrasi.

4. Adsorbsi

Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh zat lain sehingga menempel pada
permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan pada pemurnian
air dan kotoran renik atau organism.

5. Absorbsi

Absorbsi merupakan suatu fenomena fisik atau kimiawi atau suatu proses
penyerapan yang terjadi pada seluruh bagian permukaan.

6. Perbedaan kelarutan

Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat
mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya. Secara
umum pelarut yang dibagi menjadi dua, yaitu pelarut polar dan pelerut non polar.Pelarut
polar mudah terlarut pada pelarut polar dan senyawa olar mudah terlarut pada pelarut non
polar.Dengan hal menggunakan perbedaan kelarutan didapatkan pemisahahn campuran
dengan pelarut tertentu.

7. Difusi

Dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi satu sama
lain. Aliran ini dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur sedemikian rupa
(baik beasr tegangan maupun kuat arusnya) akan menarik partikel zat hasil kearah
tertentu untuk memperoleh zat murni. Metode pemisahan campuran dengan
menggunakan bantuan listrik disebut elektrodialisis. Selain itu dikenal juga istilah
elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya nukleotida (satuan penyusun
DNA) dapat dilakukan dengan elektroforensis menggunakan suatu media agar yang
disebut gel agarosa.

D. Jenis-Jenis Metode Pemisahan

1. Filtrasi

Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat


padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan
metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya.
Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari
pori saringan dan meneruskan pelarut.

Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan
atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa
yang tertinggal dipenyaring disebut residu. (ampas).

Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada


pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen
(pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari
kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas
saring dan penyaring buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari
bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap.

2. Sublimasi

Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat


padat tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim
akan tertinggal. bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah
menyublim, seperti kamfer dan iod.

3. Kristalisasi
Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang
terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu
pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan
dan kristalisasi pendinginan.

Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan


garam dapur dari air laut. Mula-mula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian
dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap. Setelah proses penguapan,
dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih bercampur dengan pengotornya,
sehingga untuk mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses rekristalisasi
(pengkristalan kembali).

Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan
dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa udara
sehingga air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula.
Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir.

4. Destilasi

Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang


berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih
yang berbeda. Dasar pemisahan adalah titik didih yang berbeda. Bahan yang dipisahkan
dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan
perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah
bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan.
Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun
(kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini
disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.
Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu
putih, dan memurnikan air minum.

5. Ekstraksi
Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran
dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah kelarutan bahan dalam
pelarut tertentu.

6. Adsorbsi

Adsorbsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari


pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel
pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini dipakai untuk
memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme, memutihkan gula yang
berwarna coklat karena terdapat kotoran.

7. Kromatografi

Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan


perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini adalah
kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap, dan volatilitas
(daya penguapan). Contoh proses kromatografi sederhana adalah kromatografi kertas
untuk memisahkan tinta.

HASIL DAN PEMBAHASAN

No. Jenis pemisahan Perlakuan Pengamatan


1. Sentrifugasi Ditimbang 0.5 gram kapur ( Menit pertama : endapan
CaCO3) dan dimasukkan sedikit, larutan agak keruh.
kedalam gelas piala 250 ml Menit kedua : endapan
kemudian ditambahkan air lebih banyak dari tabung 1,
suling sampai 50 ml. Lalu larutan agak keruh.
larutan dimasukkan kedalam 3 Menit ketiga : endapan
tabung sentrifuge yang berbeda banyak (paling banyak
dan kemudian dilakukan diantara kedua tabung),
sentrifugsi dengan variasi waktu larutan lebih jernih.
1 menit, 2 menit, dan 3 menit
dengan kecepatan yang sama
(1000 rpm). Diamati yang
terjadi.
2. Dekantasi Dimasukkan 1/2 sendok kapur Dengan dekantasi,
tulis yang sudah dihaluskan dilanjutkan dengan
kedalam piala gelas 250 ml penyaringan sentrat yang
kemudan ditambahkan 50 ml air dihasilkan sangat jernih.
kran. Lalu diaduk dan dibiarkan
hingga terbentuk endapan /
campuran yang terpisah. Sentrat
( bagian yang bening )
dipisahkan dari endapan dengan
dekantasi. Diamati filtrat yang
dihasilkan.
3. Filtrasi dan Ditimbang 5 gram garam dapur ( Saat dilarutkan, larutannya
Rekristalisasi NaCl ) teknis. Dilarutkan dengan jenuh dan kotor, saat
10 ml air suling (sampai jenuh). disaring filtratnya jernih
Larutan disaring dan filtrate sedikit kekuningan, saat
garam dapur ditampung ke diuapkan terbentuk padatan
dalam pinggan penguap. Lalu kristal putih.
filtrat dipanaskan di penangas
hingga air menguap. Diamati
yang terjadi.
4. Destilasi
Tidak di lakukan Tidak dilakukan
KESIMPULAN

 Metode pemisahan secara sentrifugasi, semakin lama waktu larutan


disentifuge , endapan yang dihasilkan semakin banyak dan larutan semakin
jernih.
 Sedangkan metode pemisahan secara dekantasi lebih cocok untuk sampel
yang heterogen dan larutan yang dipisahkan lebih jernih setelah disaring.
 Filtrasi merupakan pemisahan larutan menggunakan penyaringan dengan
ukuran tertentu, sedangkan rekristalisasi merupakan pemurnian garam.

DAFTAR PUSTAKA

 Harvey David. 2000. Modern Analytical Chemistry. New York : Mc Graw-Hill


Comp
 Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Makro
Edisi V, diterjemahkan oleh : Setiono dan Pudjaatmaka. Jakarta : PT Kalman
Media Pustaka
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai