Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGANTAR TEKNIK KIMIA I

TEKNIK DASAR PEMISAHAN

Diajukan oleh:

Kelompok 2

Nama : Ikhwanul Hakim

NIM : 22050009

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS AL-KHAIRIYAH

2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum Pengantar Teknik Kimia dengan judul “Teknik Dasar


Penimbangan Pemisahan” yang disusun oleh :

Nama : Ikhwanul Hakim

NIM : 220050009

Prodi : Teknik Kimia

Telah diperiksa oleh koordinator praktikum dan dinyatakan diterima pada tanggal.

Cilegon, November 2023


Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab

SITI HAJIR, MT
0431058502
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


1. Dapat mengetahui jenis-jenis campuran dari sampel yang ada
2. Dapat mengetahui prinsip dari pemisahan dan pemurnian
3. Dapat melakukan teknik pemisahan dasar (Filtrasi, Sedimentasi, Dekantasi,
Kristalisasi, dan Sublimasi) dalam sampel padat-padat, padat-cair dancair-cair.
1.2 Teori Dasar
A.Pengertian Campuran dan Klasifikasi
Campuran terbentuk dari dua zat atau lebih zat berlainan yang masihmempunyai
sifat zat aslinya.Dalm kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai campuran.Misalnya
air sungai, tanah, udara, makanan, minuman, dan lain-lain. Campuran dibagi menjadi
dua yaitu:
a. Campuran Homogen
Campuran homogen adalah penggabungan 2 zat tunggal atau lebih yang semua
partikelnya menyebar merata sehingga membentuk 1 fasa. Yang disebut 1 fasa adalah
zat yang sifat komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian yang lain
didekatnya. Contohnya gula dan air, rasa manis air gula disemua bagian bejana sama,
baik diatas, dibawah, maupun dipinggirnya. Karena begitu kecil dan meratanya
partikel gula sehingga tidak dapat dilihat walaupun dengan mikroskop. (Syukri: 5,
1999)
b. Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata antara 2 zat tunggal
atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya tidak
sama diberbagai bagian bejana. Contohnya campuran air dengan minyak tanah.Pada
mulanya kedua zat tidak bercampur, tetapi setelah dikocok dengan kuat minyak
meyebar dalam air berupa gelembung-gelembung kecil. Pada gelembung hanya
terdapat minyak, sedangkan yang lain adalah air. Jadi minyak tidak menyebar merata
seperti gula dan air.
Pada percobaan ini menggunakan beberapa bahan sampel padat (kopi, es batu, pasir,
kamfer, kapur tulis), dan dua bahan sampel ciar (air laut dan minyak goreng) untuk
diamati pemisahan ketika sedang berlangsung. Hal ini dikarenakan pemisahannya
menggunakan metode padat-cair, cair-cair, dan padat-padat.
Campuran yang digunakan untuk pemisahan dan pemurnian dapat digolongkan
menjadi tiga yaitu:
1. Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih yang terdispersi sebagai
molekul ataupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan itu tampak
homogeny (kontinue, tanpa bidang batas) dan mempunyai komposisi yang sama pada
setiap bagiannya.

2. Koloid
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara campuran
kasar dan larutan.secara makrokopis koloid tampak homogen, tetapi sacara
mikrokopis koloid bersifat heterogen. Oleh karena itu, koloid digolongkan kedalam
campuran heterogen.Campuran koloid pada umumnya bersifat stabil dan tidak
disaring. Ukuran partikel koloid terletak antara 1-100nm, berada diantara larutan dan
larutan kasar atau suspense, sehingga masih cukup kecil untuk menembus kertas
saring biasa, cukup besar untuk menembus membrane atau filter ultra. (Estien Yazid,
2005)

3. Suspensi
Suspensi adalah campuran kasar dan bersifat heterogen.Antar komponennya masih
terdapat bidang batas dan sering kali dapat dibedakan tanpa menggunakan
mikroskop.Setelah suspense biasanya dimasukan untuk campuran heterogen dari
suatu zat padat dalam zat cair. Suspensi tampak keruh dan tidak stabil zat suspensi
lamat laun akan terpisah karena gravitasi (mengalami sedimentasi). Suspensi dapat
dipisahkan melalui penyaringan.Diameter partikel suspensi adalah lebih dari
100nm.Contoh campuran suspensi adalah campuran terigu atau kapur dengan air.
(Chang Raymond. 2005)
A. Prinsip Pemisahan dan pemurnian
Pemisahan dan pemurnian bertujuan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang
telah tercampur atau tercemar. Berikut adalah beberapa prinsip yang digunakan dalam
proses pemisahan dan pemurnian campuran.
1. Perbedaan ukuran partikel
2. Perbedaan titik didih
3. Perbedaan massa jenis
4. Adsorbsi
5. Absorbsi
6. Perbedaan kelarutan
7. Difusi

B. Jenis-Jenis Metode Pemisahan


1. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat
padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar
pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat
terlarutnya. Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam
bentuk larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut
filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu. (ampas).

Gambar 1. Proses Filtrasi


2. Sedimentasi
Sedimentasi adalah salah satu operasi pemisahan campuran padatan dan cairan
(slurry) menjadi cairan bening dan sludge (slurry yang lebih pekat
konsentrasinya)

3. Dekantasi
Dekantasi adalah sebuah teknik pemisahan antara larutan dan padatan yang paling
sederhana, yakni dengan menuangkan cairan secara perlahan-lahan sehingga
endapan tinggal di bagian dasar bejana. Teknik seperti ini bisa dilakukan apabila
endapan memiliki ukuran partikel yang besar dan masa jenis yang besar pula,
sehingga bisa terpisah dengan baik terhadap cairannya.

4. Kristalisasi
Kristalisasi juga merupakan suatu teknik pemisahan kimia pada bahan padat-cair,
di mana terjadi perpindahan massa (mass transfer) dari suat zat terlarut (solute)
dari cairan larutan ke fase kristal padat yang bertujuan untuk pemurnian unsur-
unsur tidak murni yang terjadi secara alami dan untuk mengekstrak partikel padat
yang dilarutkan dalam suatu larutan.

5. Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat
padat tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak
menyublim akan tertinggal. bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah
bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod.
Gambar 2. Proses Dekantasi

BAB II
METODE ANALISA

2.1 Alat-alat Yang Digunakan


- Corong
- Kertas saring
- Spatula
- Kaca arloji
- Gelas Piala
- Lampu spiritus
- Penangas air
- Corong Pemisah
- Ayakan

2.2 Bahan yang digunakan:


- Bubuk Kopi
- Air laut
- Kampfer
- Minyak goreng
- Kapur Tulis
- Pasir
- Es batu

2.3 Prosedur Kerja


a. Filtrasi
Ditimbang 5 gr bubuk kopi dalam gelas piala kemudian dilarutkan dengan 150 ml
aquadest, kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring, timbang endapan
yang didapat sampai bobot konstan.
b. Sedimentasi
Geruslah tiga batang kapur tulis sampai halus kemudian masukkan kedalam gelas
piala lalu tambahkan 150 ml aquadest amati proses yang terjadi.

c. Dekantasi
Ditimbang minyak goreng sebanyak 25 ml kemudian ditambahkan 50 ml aquadest
lakukan pencampuran didalam corong pisah sambil dikocok dan didiamkan
beberapa saat sampai terbentuk dua lapisan. Pisahkan minyak dan air dari corong
dengan hati- hati timbang kembali minyak yang didapat.
d. Kristalisasi
Sebanyak 250 ml air laut di saring dengan menggunakan kertas saring untuk
menghilangkan kotoran yang ikut bersama air laut, kemudian dipanaskan sampai
mendidih, kira- kira volume sudah hampir 10 % yang tertinggal lakukan
pemanasan dengan api kecil sambil diaduk kemudian dipindahkan ke kaca arloji,
timbang kristal yang didapat
e. Sublimasi
Sebanyak 20 gr kamfer dihaluskan kemudian dicampur dengan pasir yang sudah
diayak dengan ayakan. Campuran tersebut dimasukkan kedalam gelas piala sambil
dipanaskan seperti pada gambar 2.
2.4 Skema Kerja

a) Filtrasi

Kopi penimbangan

150 mL aquadest
Dilsrutkan

Filtrat
Saring

Endapan

Di timbang sampai konstan


b) Sedimentasi

3 batang kapur
Dihaluskan

Dihaluskan 150 ml aquades

Larutan kapur

c) Dekantasi

150 mL aquadest

25 ml minyak Corong dan


gorenng Pemisah

Dikocok ± 10 kali

Amati larutan
d) Kristalisasi

100 ml air laut


Dipanaskan ± 30
menit

Kristal

Di timbang

e) Sublimasi
Pasir

20 g kamfer Dihaluskan

Dipanaskan

Terbentuk kristal
BAB III
HASIL & PEMBAHASAN

3.1 Data Pengamatan


No Jenis pemisahan Pengamatan
.
1. Filtrasi Berat kertas saring : 0,83 gram
Berat kertas saring + kopi : 17,09 gram
Berat kopi hari pertama : 4,86 gram
Berat kopi hari kedua : 4,76 gram
2. Sedimentasi Menit pertama : 10:13 menit
Menit kedua : 09:21 menit
Volume air : 78 ml
3. Dekantasi Volume air : 46 ml
Volume minyak goreng : 20 ml
4. Kristalisasi Berat KAK : 23,42 gram
Berat KAK + kristal : 25,95 gram
5. Sublimasi Selama 10 menit sudah mengkristal
Berat KAK : 23,42 gram
Berat KAK + kamfer : 24,00 gram

3.2 Pembahasan
a) Filtrasi
Pada praktikum pemisahan melalui metode filtrasi kita melakukan jenis
pemisahan padat-cair dengan menggunakan bahan berupa sampel 5 gram
bubuk kopi dan 150 ml aquades. Kemudian kita uji melalui proses
penyaringan menggunakan kertas saring dan akan menghasilkan endapan yang
ada di kertas saring tesebut.
b) Sedimentasi
Pada pemisahan menggunakan teknik sedimentasi kita melakukan pemisahan
padat-cair dengan menggunakan bahan berupa 3 batang kapur yang telah
dihaluskan menggunakan mortal dan alu dan 150 ml aquades, dari kedua
bahan tesebut kita campurkan dan memasuki proses pengendapan untuk
memisahkan aquades dan kapur, pada pengendapan pertama memakan waktu
sekitar 10:13 menit dan pengendapan kedua memakan waktu sekitar 09:21
menit dan menghasilan volume air sebesar 78 ml.
c) Dekantasi
Pada teknik pemisahan melalui metode jenis pemisahan cair-cair yang dimana
menggunakan dua bahan sampel yaitu 25 ml minyak goreng dan 50 ml
aquades. dari kedua bahan tesebut kita campur dan kocok kemudian diamkan
beberapa saat hingga membentuk dua lapisan antara minyak dan aquades,
karena minyak memilki densitas yang lebih tinggi karena beberapa faktor.
Pertama massa jenis adalah pembagian antara massa dan total volume massa
secara keseluruhan. Selain itu, pergerakan partikel pada minyak lebih banyak
dibandingkan air, sehingga ruang bebas antara partikel juga meningkat,
sehingga massa jenis minyak akan berkurang. Terakhir minyak memiliki sifat
kimia yang berbeda-beda teganung pada jenisnya, sehingga memiliki densitas
yang berbeda-beda.
Sehingga minyak goreng yang di awal 25ml menjadi 20 ml, di karenan
sebagian (5 ml minyak goreng) larut kedalam air.
d) Kristalisasi
Pada pemisahan melalui metode jenis pemisahan padat-cair menggunakan dua
bahan 250 ml air laut dan es batu. Dalam kasus air laut, kristalisasi dapat
digunakan untuk memisahkan garam dari air laut. Kristalisasi penguapan yang
kita uji ini dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan tehadap panas dan
titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut. Kristalisasi inilah yang
digunakan untuk memisahkan garam dari air laut. Sedangkan dalam proses es
batu, proses kristalisasi terjadi ketika air membeku dan dan membentuk kristal
es. Proses ini dapat diamati dengan cara memperhatikan perubahan wujud air
dari cair ke padat ketika suhu turun dibawah titik beku air.
e) Sublimasi
Pada teknik pemisahan melalui metode jenis pemisahan padat-padat
menggunakan dau bahan yaitu 20 gram kamfer dan pasir yang sudah di ayak.
Proses yang saya amati ini sublimasi dapat memisahkan campuran zat yang
memiliki titik didih yang berbeda.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1. Filtrasi merupakan pemisahan zat padat-cair dalam suspensi dengan
menggunakan medium seperti kertas saring.
2. Sedimentasi adalah pemisahan partikel padat dari cairan yang mengandung
partikel tersebut melalui pengendapan.
3. Kristaliasi adalah pembentukan kristal padatan dari larutan berupa air laut
yang dipanaskan selama ± 30 menit.
4. Sublimasi adalah pemisahan zat padat melalui titik didih yang berbeda.
5. Dekantasi merupakan teknik pemisahan cair-cair yang menggunakan corong
pisah.
4.2 Saran
Mahasiswa/i alangkah baiknya sebelum melakukan teknik pemisahan terlebih dahulu
menguasai materi apa yang akan dilakukan di laboratorium supaya meminimalisir
kecelakaan saat berlangsungnya praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Fedor Macasek., James D. Navratil. 1992. Separation Chemistry. Departement of


Chemistry. University of Warwick.
https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/17/140200323/proses-kristalisasi-
metode-pemisahan-campuran-garam-dari-air-laut

Lampiran foto

Anda mungkin juga menyukai