Anda di halaman 1dari 8

Laporan Pembuatan Sabun Pencuci Piring

Dibuat untuk memenuhi tugas Prakarya

Disusun oleh:

1. Ayun Pranandari
2. Cahaya Atikah Salsabila
3. Luthfiah Anindya Putri
4. Nanda Aprili Haque
5. Tivani Yona S
6. Yuniar Maulia Fajrianti

Kelas : XI IPA 1

Tahun Ajaran 2017/2018

SMAIT RAUDHATUL JANNAH CILEGON


A. Tujuan

Tujuan kami membuat sabun pencuci piring adalah :

 Untuk mengetahui cara pembuatan sabun pencuci piring


 Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan sabun pencuci
piring
 Untuk mengurangi pengeluaran rumah tangga karena membeli sabun pencuci piring
terus-menerus

B. Teori

1. Apa itu sabun?


 Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci, baik pakaian,
perabotan, badan, dan lain-lain yang terbuat dari campuran alkali dan
trigliserida dari lemak. Sabun dibuat secara kimia melalui reaksi
saponifikasi atau disebut juga reaksi penyabunan. Dalam proses ini asam
lemak akan terhidrolisa oleh basa, membentuk gliserin dan sabun mentah.
Sabun tersebut kemudian akan di olah lagi untuk menyempurnakannya
hingga kemudian dapat digunakan.
2. Apa saja zat yang terkandung dalam sabun pencuci piring?
 Surfaktan
Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang
mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka
lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air
sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan
bahan.
 Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yaitu:
Anionik :
- Alkyl Benzene Sulfonate (ABS)
- Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)
- Alpha Olein Sulfonate (AOS)
Kationik : Garam Ammonium
Non ionik : Nonyl phenol polyethoxyle
Amphoterik : Acyl Ethylenediamines
 Builder
Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari
surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.
Fosfat : Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)
Asetat :
- Nitril Tri Acetate (NTA)
- Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)
Silikat : Zeolit
Sitrat : Asam Sitrat
 Filler
Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai
kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh
Sodium sulfat.
 Aditif
Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih
menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak
berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan
lebih untuk maksud komersialisasi produk. Contoh : Enzim, Boraks,
Sodium klorida, Carboxy Methyl Cellulose (CMC).
3. Apa itu Texapon?
 Secara umum Texapon adalah bahan kimia yang mempunyai fungsi salah
satunya mengangkat lemak dan kotoran atau zat yang memiliki sifat
surfaktan.
4. Apa itu Camperlan?
 Camperlan ini bentuknya cairan kental yang berfungsi sebagai pengental
dan penambah busa menjadi gelembung-gelembung kecil.
5. Apa itu EDTA?
 EDTA ini bentuknya serbuk berfungsi sebagai pengawet sabun cair.

C. Alat dan Bahan


 Texapon = 200 ml
 Sodium = 200 gram
 Sitrun = 10 sendok spatula
 EDTA = 10 sendok spatula
 Camperlan = 1/3 Texapon
 Pewarna bubuk warna hijau
 Jeruk nipis 6 buah
 Parfum lemon
 Baskom
 Adukan dari kayu
 Botol bekas
 Sarung tangan
 Air 300 ml
 Corong
 Tisu
D. Langkah kerja
a. Masukkan texapon, camperlan, sitrun, EDTA, dan sodium. Aduk rata.
b. Masukkan air sedikit demi sedikit, aduk rata.
c. Masukkan parfum, aduk rata.
d. Masukkan pewarna bubuk hijau, aduk rata.
e. Masukkan jeruk nipis, aduk rata.
f. Tuang sabun dalam botol
g. Diamkan selama satu malam
h. Pisahkan warna hijau dan kuning
i. Ambil yang warna hijau
j. Tambahkan air
k. Aduk hingga cair
l. Masukkan ke botol
m. Diamkan beberapa saat
n. Sabun siap digunakan.

E. Pembahasan
 Pertama-tama siapkan alat dan bahan yang digunakan. Kedua, masukkan texapon
sebanyak 200 ml ke dalam baskom. Setelah itu, masukkan camperlan sebanyak
1/3nya texapon ke dalam baskom yang berisi texapon. Lalu, masukkan sitrun dan
EDTA sebanyak 10 sendok spatula ke dalam baskom berisi texapon dan
camperlan. Kemudian, masukkan sodium sebanyak 200 gram ke dalam baskom
yang sudah berisi texapon, camperlan, sitrun, dan EDTA. Lalu, aduk rata hingga
semua bahan tersebut tercampur. Ketiga, masukkan air sebanyak 300 ml secara
sedikit demi sedikit ke dalam campuran tersebut, aduklah hingga rata tetapi jangan
sampai kental ataupun terlalu cair. Keempat, masukkan parfum lemon secukupnya
tetapi jangan terlalu banyak karena dapat menghilangkan busa pada sabun, setelah
itu aduk hingga rata. Kelima, masukkan pewarna bubuk berwarna hijau
secukupnya sambil diaduk hingga merata. Keenam, masukkan 6 jeruk nipis tetapi
bijinya jangan sampai ikut terbawa karna akan membuat sabun kurang menarik,
kemudian aduklah hingga merata. Ketujuh, masukkan campuran yang sudah
merata ke dalam botol bekas menggunakan corong, lalu diamkan selama 1 malam.
Setelah 1 malam, campuran sabun akan terbagi menjadi 2 lapisan, yaitu campuran
berwarna hijau yang dapat digunakan dan campuran berwarna kuning yang tidak
dapat digunakan. Kemudian, pisahkan campuran berwarna hijau dari campuran
berwarna kuning. Campuran yang berwarna hijau itu diberi air sedikit agar tidak
terlalu kental, setelah itu aduk hingga merata. Lalu, masukkan ke dalam botol
menggunakan corong, diamkan selama beberapa saat hingga sabun berubah
menjadi warna hijau jernih transparan. Sabun siap digunakan.
 Sabun pencuci piring yang kami buat sudah cukup bagus, busanya banyak, lembut
saat ditangan, dapat menghilangkan noda pada alat rumah tangga, dan wanginya
harum lemon karna memakai parfum lemon.
F. Kesimpulan
 Sabun yang kami buat benar dan sesuai dengan prosedur yang dituliskan.
Sabun yang kami buat juga sesuai dengan literatur diatas. Jadi, tidak ada
kesalahan dalam pembuatan sabun pencuci piring yang kami buat.

G. Daftar Pustaka
 http://www.caramembuatmu.com/2013/08/kegunaan-texapon-texafon-
sulfafon-untuk.html
 https://iwanmalik.wordpress.com/2008/05/12/sabun-cair/
 http://kacamatatmtkb.blogspot.co.id/2016/03/zat-kimia-yang-terkandung-
dalam-sabun.html
H. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai