Oleh: Sulfidar
NIM: 18.84206.027
1. Gelas kimia
2. Batang pengaduk
3. Kertas saring
4. Corong
5. Gula
6. Garam
7. Susu
8. Terigu
9. Santan
10. Pasir
11. Teh
12. Minyak goreng
13. Larutan
14. Air
E. Prosedur kerja
F. Hasil Pengamatan
Campuran air dengan
Sifat
Gara Sus
Campuran Gula Terigu Santan Pasir Teh Kopi
m u
Larut/tidak larut larut larut larut Larut tidak larut Tidak
benin benin keru keruh Keruh keruh benin Keruh
Bening/keruh
g g h g
Mengendap/tid tidak tidak tidak mengend mengend mengend tidak mengend
ak ap ap ap ap
Filtrat bening/ benin benin keru keruh Keruh keruh benin Keruh
tidak g g h g
stabil stabil stabi tidak Tidak tidak stabil Tidak
Stabil/ tidak
l
G. Pembahasan
Setelah melakukan percobaan dapat dilihat, ketika mencampurkan air, garam, teh ke
dalam air, ketiganya larut dalam air. Setelah didiamkan campuran itu tidak memisah. Saat
disaring, tidak dapat tersaring karena tidak mempunyai endapan. Campuran ini bersifat
homogen. Jika mencampurkan air dengan susu bubuk instan, ternyata susu larut tetapi larutan
itu tidak bening melainkan keruh. Jika didiamkan campuran itu tidak akan memisah dan juga
tidak dapat dipisahkan dengan penyaring.
Hasil penyaringan tetap keruh. Secara makroskopis campuran ini tampak homogen.
Akan tetapi, secara mikroskopis partikel-partikel susu yang tersebar di dalam air masih dapat
dibedakan. Campuran seperti inilah yang dinamakan koloid. Pada campuran susu dengan air,
fase terdispersinya adalah lemak, sedangkan medium pendispersinya adalah air. Sebenarnya
campuran air dengan santan merupakan koloid. Namun dalam percobaan kami, terjadi sedikit
kesalahan. Karena dalam percobaan kami, setelah dicampur dengan air dan didiamkan, terjadi
pengendapan. Seharusnya koloid tidak mengendap. Kami tidak dapat memastikan penyebab
kesalahan tersebut. Mungkin dari air atau santan yang kami gunakan.
Saat mencampurkan air dengan pasir, pasir tidak larut dalam air. Walaupun campuran
ini diaduk, lambat laun pasir akan memisah dan mengendap di dasar gelas. Campuran ini
bersifat heterogen dan merupakan sistem dua fase. Campuran ini dapat dipisahkan dengan
penyaringan.
H. Pertanyaan
1. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah cahaya yang berhamburan oleh partikel koloid, di mana partikel
larutan berukuran lebih kecil daripada partikel koloid. Oleh karena itu, berkas cahaya dapat
dihamburkan.
2. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak acak dari partikel koloid yang bisa dilihat hanya lewat
mikroskop ultra. Pergerakan acak tersebut disebabkan adanya tumbukan.
3. Absorpsi
Absorpsi adalah proses penyerapan, atau tepatnya penyerapan ion oleh partikel koloid
karena ukuran luas partikel koloid yang cukup besar. Dengan begitu ion dapat menempel
di permukaannya, baik ion positif maupun negatif. Lebih jauh lagi, koloid pun dapat
bermuatan sesuai muatan ion yang telah diserap.
4. Koagulasi koloid
Dialisis adalah pemurnian koloid agar bebas dari ion-ion pengganggu. Contoh
pengaplikasiannya adalah proses cuci darah alias hemodialisis.
6. Elektroforesis
Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid di dalam medan listrik karena adanya
muatan yang terkandung di dalam partikel koloid tersebut. Kutub negatifnya disebut
katoda, sementara kutub positifnya disebut anoda.
Sifat ini dapat ditemukan dalam sol, yang terbagi jadi dua jenis: liofil dan liofob. Sol liofil
merupakan partikel dengan zat terdispersi yang bisa menarik mediumnya, sehingga ada
gaya tarik-menarik antara keduanya. Sedangkan sol liofob merupakan partikel dengan zat
terdispersi yang tidak bisa menarik mediumnya dan cenderung encer.
8. Koloid pelindung
Sol liofil pun dapat digunakan sebagai koloid pelindung dari sol liofob. Dengan begitu,
partikel sol liofil akan menjadi pelindung sol liofob dari koagulasi.
I. Kesimpulan
Meskipun ketiganya berupa campuran dua zat atau lebih, ternyata dari ketiga campuran
dalam percobaan memiliki perbadaan dari segi bentuk, sifat, ukuran, serta fasenya yang
dikelompokan ke dalam tiga macam jenis dispersi, yaitu dispersi halus (larutan), dispersi
koloid, dan dispersi kasar (suspensi).
Campuran air dengan gula, garam, dan teh merupakan larutan, karena memiliki sifat
larut, bening, mengalami satu fase (homogen), stabil, tidak dapat disaring.
Campuran air dengan pasir, kopi, dan tepung merupakan suspensi, karena larutan tersebut
memiliki sifat tidak larut meskipun diaduk dan didiamkan, keruh, mengalami dua fase, tidak
stabil, larutannya heterogen, dan dapat dipisahkan dengan penyaring.
Campuran air dengan susu atau santan merupakan koloid, karena memiliki sifat larut
dalam air, keruh, mengalami dua fase, tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan, hasil
penyaringan tetap keruh. Secara pengelihatan makroskopis, campuran ini tampak homogen,
tetapi sebenarnya bersifat heterogen.
Daftar Pustaka
http://mursyidkhalifah.blogspot.com/2013/05/laporan-praktikum-mengamati-
perbedaan_7060.html
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5510891/koloid-definisi-jenis-dan-sifatnya