Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

KOLOID, SUSPANSI, DAN LARUTAN

DOSEN PENGAMPUH: St. Humaerah, M.Pd

DI SUSUN OLEH

SALSABILA WAHYUDI 19.84206.026

PROGRAM STUDI TADRIS IPA


TAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE
2021
A JUDUL PAKTIKUM
Koloid, Suspensi, dan Larutan

B TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk membedakan lautan, koloid, dan suspense
2. Mengetahui sifat-sifat koloid
C KAJIAN TEORI
A Larutan
Definisi larutan adalah sistem homogen yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut.
Pelarut yang sering digunakan dalam melarutkan zat adalah air. Dalam buku Kimia
Dasar (2018) karya Hardjono Sastrohamidjojo, larutan merupakan campuran homogen
dari dua jenis zat atau lebih. Larutan tak hanya berbentuk cair, tetapi juga berbentuk gas
dan padat. Larutan berbentuk cair misalnya larutan gula. Kemudian larutan berbentuk
gas adalah udara yang merupakan campuran dari berbagai gas. Sedangkan berbentuk
padat adalah emas.
Sifat fisik larutan pada umumnya terbagi menjadi 3 Yaitu:
1. Sifat koligatif. tergantung pada jumlah partikel dalam larutan
2. Sifat aditif. tergantung pada atom total dalam molekul atau pada jumlah sifat
konstituen dalam larutan,
3. Sifat konstitutif, tergantung pada atom penyusun molekuk (pada jenis atom dan
jumlah atom)

Sedangkan larutan nyata, tidak mengikuti hukum Roult,, atau terjadi


penyimpangan, Penyimpangannya dapat positif dan negatif,, Penyimpangan negatif jika
Penyimpangan cukup besar, kurva tekanan uap total memperlihatkan minimum,
mengikuti hukum Roult, kecenderunagn melepaskan diri, Sedangkan untuk
penyimpangan positif jikakurva tekanan uap total maksimum, tekanan parsial lebih
besar daripada hukum Roult, kecenderungan melepaskan diri akibat ketidaksamaan
kepolaran atau tekanan dalam dari konstituen
Larutan tidak terbatas pada sistem cairan, dapat juga berupa padatan atau gas.
Udara di atmosfer adalah contoh larutan sistem gas (pelarut dan terlarut berwujud gas).
Logam kuningan adalah contoh sistem larutan padat (campuran tembaga dan seng).
Dengan demikian terdapat bermacam-macam larutan.
Larutan dapat digolongkan berdasarkan wujud pelarut, daya hantar listrik,
tingkat kejenuhan, zat terlarut, dan fase zat terlarut dan pelarutnya. Ciri-ciri Larutan:
1. Tidak bisa disaring
2. Satu fase
3. Sifat anta zat stabil
4. Homogen
5. Diameter partikel berukuran kurang daei 10-7 cm

B Koloid
Koloid merupakan campuran dari dua zat atau lebih yang tersebar secara merata
dengan ukuran partikel terdispersi antara 1-1000 nm. Sedangkan, sistem koloid adalah
bentuk campuran yang keadaanya terletak di antara larutan dan suspensi (campuran
kasar) dan memiliki sifat-sifat yang khas. Koloid adalah campuran larutan dan suspensi.
Artinya, koloid bukan larutan, dan bukan pula suspensi,
Berdasarkan pengertian di atas, kamu tahu nggak apa saja contoh dari sistem
koloid ini? Ya, betul. berbagai bahan makanan yang merupakan campuran dua zat
(larutan dan suspensi) itu juga termasuk ke dalam sistem koloid. Seperti misalnya,
mayones, keju, nasi, dan roti. Contoh di luar bahan makanan? Cat, kosmetik, dan obat-
obatan juga termasuk. Bahkan, darah yang ada di dalam tubuh kita itu sistem koloid.
Koloid memiliki delapan sifat, yaitu:
1. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah cahaya yang berhamburan oleh partikel koloid, di mana partikel
larutan berukuran lebih kecil daripada partikel koloid. Oleh karena itu, berkas
cahaya dapat dihamburkan.
2. Geak Grown
Gerak Brown adalah gerak acak dari partikel koloid yang bisa dilihat hanya lewat
mikroskop ultra. Pergerakan acak tersebut disebabkan adanya tumbukan
3. Absopsi
Absorpsi adalah proses penyerapan, atau tepatnya penyerapan ion oleh partikel
koloid karena ukuran luas partikel koloid yang cukup besar. Dengan begitu ion dapat
menempel di permukaannya, baik ion positif maupun negatif. Lebih jauh lagi, koloid
pun dapat bermuatan sesuai muatan ion yang telah diserap.
4. Koagulasi Koloid
Koagulasi koloid merupakan penggumpalan partikel koloid karena koloid
mengandung muatan yang dinetralkan. Pada koloid bermuatan sejenis, koloid tidak
akan menggumpal karena ion saling tolak-menolak. Sedangkan koloid yang
muatannya telah dinetralkan tidak lagi tolak-menolak sehingga koloid bisa
berkelompok atau menyatu.
5. Dialisasi
Dialisis adalah pemurnian koloid agar bebas dari ion-ion pengganggu. Contoh
pengaplikasiannya adalah proses cuci darah alias hemodialisis.
6. Elektroforesis
Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid di dalam medan listrik karena
adanya muatan yang terkandung di dalam partikel koloid tersebut. Kutub negatifnya
disebut katoda, sementara kutub positifnya disebut anoda
7. Koloid Liofil dan Liofod
Sifat ini dapat ditemukan dalam sol, yang terbagi jadi dua jenis: liofil dan liofob. Sol
liofil merupakan partikel dengan zat terdispersi yang bisa menarik mediumnya,
sehingga ada gaya tarik-menarik antara keduanya. Sedangkan sol liofob merupakan
partikel dengan zat terdispersi yang tidak bisa menarik mediumnya dan cenderung
encer
8. Koloid Pelindung
Sol liofil pun dapat digunakan sebagai koloid pelindung dari sol liofob. Dengan
begitu, partikel sol liofil akan menjadi pelindung sol liofob dari koagulas Ciri-ciri
Koloid
1. Dapat disaring, tetapi dengan menggunakan membrane semipermeabek
2. Dua fase
3. Sifat antar zat stabil
4. Heterogen
5. Diameter patikel berukuran 10-7 s.d 10-5 cm

C Suspensi
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat dalam bentuk halus yang
tidak larut tetapi terdispersi dalam cairan. Zat yang terdispersi harus halus dan tidak
boleh cepat mengendap, jika dikocok perlahan-lahan endapan haris segera terdispersi
kembali.
Suspensi umumnya mengandung zat tambahan untuk menjamin stabilitasnya, sebagai
stabilisator dapat dipergunakan bahan-bahan disebut sebagai emulgator (joenoes, 1990).
Suspensi juga dapat didefenisikan sebagai preparat yang mengandung partikel
obat yang terbagi sevara halus (dikenal sebagai suspensoid) disebarkan secara merata
dalam pembawa dimana obat menunjukan kelarutan yang sangat minimum. Beberapa
suspensi resmi diperdagangkan tersedia dalam bentuk siap pakai, telah disebarkan
dalam cairan pembawa dengan atau tanpa penstabil dan bahan tambahan farmasetik
lainnya. Ciri-ciri Suspansi
1. Dapat disaring
2. Dua fase’sifat amtar zat tidak stabil, sehingga pasti akan memisah
3. Heteogen
4. Diameter partikel berukuran 10.5 cm
D ALAT DAN BAHAN
1. Sendok
2. Kopi
3. Susu
4. Garam
5. Pengaduk
6. Saringan
7. Senter
8. Gelas
9. tisu

E CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Buat larutan garam dan larutan kopi menggunakan air
3. Saring masing-masing larutan ( susu cair, larutan garam, larutan kopi )
4. Amati apakah terdapat partikel-partikel yang tidak ikut tersaring
5. Pada percobaan yang kedua, sinari masing-masing larutan (susu cair, larutan garam,
dan larutan kopi ) menggunakan senter.
6. Lalu amati, apakah cahaya dapat menebus larutan terseburt.

F HASIL PENGAMATAN
Campuran air dengan
Sifat Campuran
Garam Serbuk Susu Kopi
Larut/mengendap Larut Sedikit endapan Banyak endapan

Bening/keruh Bening Keruh Keruh


Menghamburkan
Efek tyndall Meneruskan sinar Menghambat sinar
sinar
Filtrat bening/tidak Bening Keruh Keruh
Fase Satu fase Dua fase Dua fase
Stabil/tidak Stabil Stabil Tidak
G PEMBAHASAN
Setelah kita melakukan praktikum dapat dilihat, jika mencampurkan air dengan
gula ternyata gula larut dalam air. Setelah didiamkan campuran itu tidak memisah.
Saat disaring tidak dapat tersarung karena tidak mempunyai endapan. Campuran ini
bersifat homogen.
Jika mencapurkan air dengan susu, ternyata susu larut dalam air tetapi larutan
itu tidak bening melainkan bening. Jika didiamkan campuran itu tidaj akan memiah
dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaring. Hasil penyarigan tetap keruh.
Secara makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, secara mikroskopis
partikel- partikel susu yang tersebar di dalam air masih dapat dibedakan. Campuran
seperti inilah yang dinamakan koloid. Pada campuran susu dengan air, fase
terdispersinya adalah lemak, sedangkan medium pendispersinya adalah air.
Jika mencampurkanair dengan kopi, kopi tidaklarut dalam air. Walaupun
campuran ini diaduk lambat laun kopi akan memisahkandan mengendap didasar
gelas. Campuran ini bersifat heterogen dan merupakan sistem dua fase. Campuran ini
dapat dipisahkan dnegan penyaringan. Campuran seperti ini dinamakan suspensi.

H KESIMPULAN
Meskipun ketiganya berupa campuran dua zat atau lebih, ternyata dari ketiga
campuran dalam percobaan memiliki perbadaan dari segi bentuk, sifat, ukuran, serta
fasenya yang dikelompokan ke dalam tiga macam jenis dispersi, yaitu dispersi halus
(larutan), dispersi koloid, dan dispersi kasar (suspensi).
Campuran air dengan gula merupakan larutan, karena memiliki sifat larut,
bening, mengalami satu fase (homogen), stabil, tidak dapat disaring.
Campuran air dengan susu merupakan koloid, karena memiliki sifat larut dalam
air, keruh, mengalami dua fase, tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan, hasil
penyaringan tetap keruh..
Campuran air dengan kopi merupakan suspensi, karena larutan tersebut
memiliki sifat tidak larut meskipun diaduk dan didiamkan, keruh, mengalami dua
fase, tidak stabil, larutannya heterogen, dan dapat dipisahkan dengan penyaring.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/larutan-dan-kelarutan/
https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-sistem-koloid
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5510891/koloid-definisi-jenis-dan-sifatnya
http://agc003.blogspot.com/2018/01/lassporan-praktikum-kimia-koloid-dan.html

Anda mungkin juga menyukai