Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

INDIKATOR ASAM BASA

KELOMPOK 3

AWARU PATI ANJANI (12)

AZIZA FAUZIAH ADHANI (14)

DEVI NAYLA TRIANA (16)

MUH. REYHAN JULIANSYAH (24)

MUHAMMAD RIZQI (27)

XI. IPA 1

UPT SMA Negeri 1 Bulukumba

Jl. Bung Tomo No. 28, Terang-Terang, Kec. Ujung Bulu, Kab. Bulukumba,
Sulawesi Selatan

2022/2023
A. Judul
Indikator Asam-Basa

B. Tujuan
1. Menentukan sifat asam-basa beberapa sampel larutan
2. Menentukan derajat keasaman beberapa sampel larutan

C. Dasar Teori
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menggunakan bahan bahan yang
bersifat asam dan basa. Asam basa merupakan golongan zat kimia yang
sangat penting bagi kehidupan. Produk-produk kebutuhan rumah tangga
dibuat dengan bahan yang mengandung asam, basa, dan garam. Akan tetapi,
produk hasil teknologi yang kita nikmati saat ini tentang manfaat dari asam
dan basa tidak terlahir begitu saja, melainkan melalui tahapan penelitian para
ahli kimia dalam kurun waktu yang sangat panjang (Yusnita, 2020).
Senyawa asam dan basa memiliki peran penting dalam proses kimia di alam.
Istilah asam (acid) berasal dari kata “acidum” yang berarti asam. Contoh, air aki
mengandung asam sulfat (H2SO4). Adapun basa (alkali) berasal dari bahasa arab
al-qali yang berarti abu. Contoh, sabun yang terbuat dari natrium
hidroksida (NaOH) atau kalium permanganat (KMnO4) (Devita, 2020).
Sifat yang erat kaitannya dengan asam ialah rasanya asam, rasa seperti
ditusuk jarum apabila terkena kulit, kemampuannya melarutkan sebagian
besar logam, dan kemampuannya melarutkan batu kapur dan mineral karbonat
lainnya. Sedangkan basa bersifat memiliki rasa pahit dan licin, sifat dasar
basa banyak ditemukan pada sabun dan zat pembersih peralatan rumah tangga
lainnya. Sifat asam dan basa dari suatu larutan juga dapat ditunjukkan
dengan mengukur nilai pH nya. pH (power of Hydrogen) merupakan suatu
parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan.
Larutan asam memiliki nilai pH < 7. Larutan basa memiliki nilai pH > 7.
Sedangkan larutan netral memiliki nilai pH = 7. Mempelajari cara menentukan
pH dan sifat larutan sangat penting untuk mengetahui apakah larutan itu
bersifat asam atau basa.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui suatu larutan bersifat
asam ataupun basa yaitu dengan menggunakan indikator asam basa. Indikator
asam basa merupakan suatu zat yang dapat memberikan warna berbeda pada
larutan asam dan larutan basa. Perbedaan warna yang dihasilkan indikator asam
basa tersebut, dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu zat termasuk
asam atau basa (Basuki, 2021).
Suatu zat yang dilarutkan dalam air akan mengalami tiga kemungkinan.
Kemungkinan pertama yaitu zat tersebut akan larut secara sempurna,
kemungkinan kedua yaitu zat tersebut akan larut sebagian dan kemungkinan
ketiga ialah zat tersebut tidak larut dalam air. Banyaknya spesi yang terionisasi
di dalam air dapat diketahui dengan derajat disosiasi atau derajat ionisasi (α).
Sehingga derajat ionisasi dapat diartikan sebagai perbandingan jumLah mol atau
molekul zat yang terionisasi dengan banyaknya mol atau molekul zat mula-mula
(Muryanto, 2021).

D. Alat dan Bahan


1. Alat
a) Pelat tetes,
b) Pipet tetes, dan
c) Gelas
2. Bahan
a) Kertas lakmus merah,
b) Kertas lakmus biru,
c) Fenolftalein,
d) Metil merah,
e) Larutan Garam,
f) Larutan Gula,
g) Larutan Cuka,
h) Jeruk,
i) Air sabun,
j) Air kapur,
k) KOH,
l) NaOH, dan
m) HCl.

E. Prosedur Kerja
1. Teteskan sampel larutan pada pelat tetes.
2. Masukkan indikator pada sampel larutan.
3. Amati perubahan warna yang terjadi.
4. Catat Hasilnya.

F. Hasil Pengamatan
a. Data Hasil Pengamatan 1

No. Larutan LM LB
1. Air Kapur Berubah Biru Tetap
2. Cuka Tetap Berubah Merah
3. Sabun Berubah Biru Tetap
4. Jeruk Tetap Berubah Merah
5. Gula Tetap Tetap
6. KOH Berubah Biru Tetap
7. NaOH Berubah Biru Tetap
8. NaCl Tetap Tetap
9. HCl Tetap Berubah Merah
b. Data Hasil Pengamatan 2

Kol Buah Kembang Daun


No. Larutan Kunyit
Ungu Naga Sepatu Pandan
Merah
1. Air Kapur Kuning Kuning Jingga Hijau
Muda
Merah
2. Cuka Merah Merah Kuning Hijau
Muda
Merah
3. Sabun Kuning Kuning Jingga Hijau
Muda
Merah
4. Jeruk Merah Merah Kuning Hijau
Muda
Merah
5. Gula Ungu Merah Kuning Hijau
Muda
6. NaOH Hijau Merah Kuning Jingga Hijau
Muda
Merah
7. NaCl Ungu Merah Kuning Hijau
Muda
Merah
8. HCl Merah Merah Kuning Hijau
Muda
c. Data Hasil Pengamatan 3

MM PP
No. Larutan
Warna pH Warna pH
1. Air Kapur Biru 12 Merah 12
2. Cuka Kuning Tetap
Kuning
3. Jeruk 4 Tetap 4
Telur
4. Gula Biru Tua 6 Tetap 5
5. Alkohol Kuning 4 Tetap 4
6. NaOH Biru 12 Merah 11
Merah
7. NaCl Biru Muda 5 5
Muda

G. Reaksi Ionisasi
1. NaCl
NaCl → Na+ + Cl-
2. Air Kapur
Ca(OH)2 → Ca2+ + 2OH-
3. Cuka (Asam Asetat)
CH3COOH ↔ CH3COO- + H+

4. KOH
KOH → K+ + OH-

5. NaOH
NaOH → Na+ + OH-

6. HCl
HCl → H+ + Cl-

7. Jeruk (Asam Sitrat)


H3C6H5O7 → C6H5O73- + 3H+

8. Aki Mobil (Asam Sulfat)


H2SO4 → 2H+ + SO42-

H. Kesimpulan
1. Sifat asam-basa suatu larutan dapat diidentifikasi menggunakan indikator.
2. Berdasarkan hasil pengamatan. Diperoleh
a) Kapur bersifat basa.
b) Cuka bersifat asam.
c) Sabun bersifat basa.
d) Jeruk bersifat asam.
e) Gula bersifat netral.
f) KOH bersifat basa.
g) NaOH bersifat basa.
h) NaCl bersifat netral.
i) HCl bersifat asam.

Anda mungkin juga menyukai