Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM IPA TERAPAN

KOLOID, SUSPENSI, DAN LARUTAN

Disusun oleh :

RAJIT ANGGORO A. ( X TATA BOGA 4 / 01)

TIARA KHUSNA ANGGRAINI ( X TATA BOGA 4 / 26)

UTBA NUZULA ULYA ( X TATA BOGA 4 / 28)

WULAN RAHMAWANTI ( X TATA BOGA 4 / 34)

ZAHRA KHOIROTUN NISA ( X TATA BOGA 4 / 35)

SMK NEGERI 3 KOTA KEDIRI

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM KOLOID

Laporan Praktikum Koloid ini disusun sebagai penilaian keterampilan kinerja/ eksperimen.

Kediri, 22 Februari 2022

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Ketua Kelompok

Agustin Yudhawati, S.T. Wulan Rahmawanti


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok yang berjudul “Laporan
Praktikum Koloid, Suspensi, dan Larutan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
pelajaran IPA Terapan.

Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Agustin Yudhawati, S.T. selaku
Guru Mata Pelajaran IPA Terapan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kami pada mata pelajaran ini.

Kemudian, kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan
laporan ini.

Kediri, 22 Februari 2022

Penyusun
PENDAHULUAN

Latar belakang
Koloid merupakan suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih,
partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/ yang dipecah) tersebar secara
merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah).
 Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm.
 Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari
suatu partikel.

Pembahasan masalah
Praktek melakukan percobaan jenis campuran.

Tujuan percobaan
Untuk memahami konsep koloid dan membedakan koloid, suspensi, dan
larutan.
DASAR TEORI

Koloid merupakan suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih,
partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/ yang dipecah) tersebar secara
merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Di antara campuran homogen dan
heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid, atau bisa juga disebut bentuk (fase)
peralihan homogen menjadi heterogen. Campuran homogen adalah campuran yang memiliki
sifat sama pada setiap bagian campuran tersebut, contohnya larutan gula dan larutan air
garam. Sedangkan campuran heterogen sendiri adalah campuran yang memiliki sifat tidak
sama pada setiap bagain campuran, contohnya air dan minyak, kemudian pasir dan gula.
Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa
diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh dari sistem koloid dalam
bidang tata boga atau dalam makan seperti mayones, agar-agar atau jelly, susu, dan keju.
Ciri-ciri koloid adalah sebagai berikut.
1. Sistem koloid memiliki ukuran partikel 10-7 – 10-5 cm.
2. Partikelnya dapat dilihat dengan mikroskop ultra.
3. Partikel koloid tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa, tetapi dapat disaring
dengan menggunakan kertas perkamen.
4. Koloid tahan lama.
5. Koloid akan terkoagulasi apabila ditambah larutan.
6. Koloid memiliki sifat elektrolit.

1. Macam-Macam Koloid
a. Koloid Hidrofil, koloid yang suka menyerap (adsorbsi) terhadap pelarut air.
b. Koloid Hidrofob, koloid yang tidak suka terhadap pelarut air.

2. Sifat Khas Koloid


a. Efek Tyndall, penghamburan partikel apabila diberi seberkas sinar.
b. Gerak Brown / Gerak Zig Zag, gerak acak atau gerak tidak beraturan dari partikel
koloid.
c. Adsorpsi, beberapa partikel koloid memiliki sifat adsorpsi (penyerapan) terhadap
partikel, ion, atau senyawa yang lain. Penyerapan pada permukaan ini disebut
adsorpsi (harus dibedakan dari absorpsi yang artinya penyerapan sampai ke bawah
permukaan).
d. Koagulasi, penggumpalan partikel koloid sehingga membentuk endapan.
e. Elektroforesis, peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu
elektrode.
f. Dialisis, proses pemurnianpartikel koloid dari muatan-muatan yang menempel pada
permukaannya.
LAPORAN HASIL EKSPERIMEN

No Sifat Campuran Penilaian


1 2 3 4 5
1 Garam, air Larut Stabil Bening Tidak ada Larutan
residu
2 Tapioka, air Larut Mengendap Bening Tidak ada Koloid
residu
3 Susu Bubuk, air Larut Mengendap Keruh Kidak ada Koloid
residu
4 Deterjen, air Larut Tidak stabil Keruh Ada residu Koloid
5

1. Termasuk dalam campuran, larutan, ataukah koloid contoh tersebut?


Jawab :
 Garam + air merupakan campuran homogen. Karena campuran homogen
memiliki sifat sama pada setiap bagain campuran tersebut.

 Tapioka + air merupakan koloid. Hal ini karena ketika larutan tercampur akan
terlihat homogen tetapi jika di diamkan maka akan menjadi heterogen,
merupakan salah satu ciri koloid yaitu terlihat homogen tetapi bersifat
heterogen jika dilihat dengan mikroskop ultra. Ketika didiamkan terbentuk 2
fase, yaitu antara air dengan endapan tepung dibagian dasar.

 Susu bubuk + air merupakan campuran heterogen. Ketika air di campurkan


dengan susu bubuk walau terlihat tercampur dengan sempurna tetapi jika di
diamkan beberapa saat, maka akan mengendap di bawah dan terbentuk 2
lapisan. Hal ini menunjukkan bahwa susu tidak tercampur dengan sempurna.

 Deterjen + air merupakan koloid. Ketika air di campurkan dengan deterjen


walau terlihat tercampur dengan sempurna tetapi jika di diamkan beberapa
saat, maka akan mengendap di bawah dan terbentuk 2 lapisan. Hal ini
menunjukkan bahwa deterjen tidak tercampur dengan sempurna.
KESIMPULAN

1. Larutan adalah campuran homogen dari zat terlarut dalam pelarut.


2. Homogen adalah campuran yang memiliki sifat sama pada setiap bagian campuran
tersebut.
3. Heterogen adalah campuran yang memiliki sifat tidak sama pada setiap bagain
campuran.
4. Koloid adalah campuran di mana zat penyusunnya tetap tersebar dan tidak
mengendap, tetapi tidak dapat dikatakan sebagai larutan sejati karena terlihat keruh
(tidak jernih).
PENUTUP

Kami benar-benar mendapat banyak manfaat setelah melakukan percobaan ini, tidak
hanya mengerti teori tetapi juga membuktikannya dengan melakukan percobaan. Seperti kata
pepatah “Tak Ada Gading Yang Tak Retak” begitu pula dengan hasil laporan ini yang
tentunya ada kekurangan. Oleh karena itu kami meminta maaf dan menerima kritik serta
saran yang membangun agar kami dapat membuat laporan lain yang lebih baik.

Sekian dan terima kasih.

Kediri, 22 Februari 2022

Penyusun

Anda mungkin juga menyukai