Anda di halaman 1dari 60

PETA KONSEP

KEGIATAN
PSISWA
engertian
I Sistem
Ko l o i d

Dasar:
alisis peran koloid Kompetensi
dalam kehidupan
Dasar: berdasarkan sifat-sifatnya
3.15 Menganalisis
peran
koloid dalam
kehidupan
berdasarkan
sifat-sifatnya
kan ide/gagasan untuk
memodifikasi
pembuatan
koloid
berdasarkan
pengalaman
membuat bebera

Modul Sistem Koloid untuk Kelas XI Semester 2

ENGAGEMENT

Banyak zat dialam kita temui dalam bentuk campuran. Campuran dapat

Indikator:
Indikator:
digolongkan
menjadi 3campuran
jenis yaitu ke
larutan,
suspensi
dan koloid.
Perhatikan
tiga suspensi.
Mengelompokkan
beberapa
dalam
golongan
larutan,
koloid dan
Mengelompokkanlarutan,
beberapa
campuran ke dalam golongan larutan, koloid dan suspensi.
Mengklasifikasikan
koloid
campuran pada gambar
1.a dan suspensi berdasarkan data hasil pengamatan.
Mengklasifikasikan
larutan,
koloid
suspensi
berdasarkan
hasil pengamatan.
Mengelompokkan koloid berdasarkandan
fase
pendispersi
dan fase data
terdispersinya.
Mengelompokkan koloid berdasarkan fase pendispersi dan fase terdispersinya.

Gambar 1.a campuran


air dan kopi

Gambar 1.b campuran


air dan sirup

Gambar 1.c campuran


air dan susu

Perhatikan gambar 1.a yang merupakan campuran air dengan kopi.

Apakah kalian dapat melihat perbedaan antara fasa air dan kopi secara jelas?
Dapatkah kalian memisahkan keduanya dengan menggunakan saringan biasa?
Pada gambar 1.b merupakan campuran antara air dengan sirup. Apakah
kalian dapat melihat perbedaan antara fasa air dan sirup secara jelas? campuran
tersebut terlihat jernih atau keruh? Dapatkah kalian memisahkan keduanya dengan
menggunakan saringan biasa?
Pada gambar 1.c adalah campuran air dengan susu. Apakah kamu dapat
melihat perbedaan antara fasa air dan susu secara jelas? campuran tersebut terlihat
jernih atau keruh? Dapatkah kalian memisahkan keduanya dengan menggunakan
saringan biasa?
Hal tersebut akan kita pelajari lebih lanjut dalam fase exploration.
Sebelumnya, jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini.
Berdasarkan pengantar yang telah dipaparkan diatas, Jawablah beberapa
pertanyaan berikut!
1. Sebutkan 3 contoh dari campuran!

2. Sebutkan 3 contoh larutan murni!

3. Apakah perbedaan antara campuran dengan larutan murni?

4. Sebutkan 3 contoh campuran homogen!

5. Sebutkan 3 contoh campuran heterogen

Exploration
Apabila suatu zat dicampurkan dengan zat lain, maka dapat terjadi
penyebaran secara merata dari suatu zat kedalam zat lain yang disebut sistem
dispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang
digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi. Ada 3 jenis sistem
dispersi yaitu larutan, koloid dan suspensi. Jika kita mencampurkan air dengan
gula, maka hasilnya akan berbeda dengan jika kita mencampurkan air dengan
detergen dan air dengan pasir. Apa saja yang membuat campuran-campuran
tersebut berbeda? Untuk mengkaji perbedaan campuran tersebut, dilakukan
percobaan sebagai berikut.
Koloid itu apa ya? Lalu apa bedanya
dengan larutan dan suspensi?

PERCOBAAN
LARUTAN, KOLOID DAN SUSPENSI

Permasalahan
suspensi?

Tujuan
: membedakan larutan,
koloid dan suspensi
: apakah karakteristik larutan, koloid dan

Alat dan
bahan:
Alat
dan bahan
Alat:
Gelas kimia 100 ml, batang pengaduk, corong kaca, kertas saring
Bahan:
Garam dapur, santan instan, sirup, tanah, dan akuades
LANGKAH KERJA
A. Bagian 1
- Siapkan 4 buah gelas kimia yang bersih dan kering.

- Masukan masing-masing 1 sendok garam dapur pada gelas kimia (1), santan
instan pada gelas kimia (2), sirup pada gelas kimia (3) dan tanah pada gelas
kimia (4).
- Tambahkan air sebanyak 100 ml pada masing-masing gelas kimia.
- Diaduk selama 5 menit.
- Diamati
- Didiamkan selama 5 menit
- Diamati kembali
- Tuliskan hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan (1).
- Simpan keempat campuran untuk pengamatan selanjutnya.
-

B. Bagian II
Ambil ketiga campuran hasil percobaan bagian 1.
Saringlah campuran pada ketiga gelas kimia tersebut.
Diamati.
Tuliskan hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan (2)
HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.
Gelas kimia 1

Gelas kimia 2

Gelas kimia 3

Gelas kimia 4

Tabel 2.
Pembeda
Penampakan fisik
campuran
(keruh/jernih)
Jenis campuran
(homogen atau
heterogen)

Gelas kimia 1

Gelas kimia 2

Gelas kimia 3

Gelas kimia 4

Ada tidaknya
endapan (sebelum
disaring)
Ada tidaknya
endapan pada
kertas saring
(setelah disaring)
Filtrate
transparan/keruh

DISKUSI

1. Dari ketiga campuran diatas, manakah yang termasuk larutan?

2. Mengapa campuran pada nomor (1) termasuk larutan?

3. Dari ketiga campuran diatas, manakah yang termasuk suspensi?

4. Mengapa campuran pada nomor (3) termasuk suspensi?

5. Dari ketiga campuran diatas, manakah yang termasuk koloid?

6. Mengapa campuran pada nomor (5) termasuk koloid

7. Apakah yang dimaksud dengan larutan, koloid dan suspensi?

8. Apakah yang membedakan anatara larutan, koloid dan suspensi?

9. Sebutkan masing-masing 3 contoh larutan, koloid dan suspensi!

10. Apa yang dapat kalian simpulkan dari percobaan ini!

Explanation
Coba amati kerangka rumah kalian. Hampir semua rumah memiliki atap,
yang salah satu fungsinya agar kita dapat berlindung di dalam rumah dari cahaya
matahari langsung. Namun, pada siang hari kenapa keadaan di dalam rumah
terang walaupun tidak terkena cahaya matahari secara langsung?
Pada siang hari, sinar matahari menyinari bumi dan oleh bumi dipantulkan
kembali sesuai aturan nelius (cahaya yang datang akan dipantulkan dengan sudut
pantul sama dengan sudut datang). Akibat adanya partikel-partikel debu di udara
sekitar rumah, sinar matahari akan dipantulkan oleh partikel debu ke segala arah.
Selain itu, partikel debu bergerak secara acak (gerak Brown partikel-partikel
koloid), memungkinkan sinar matahari yang dipantulkan semakin acak. Di dalam
rumah yang tidak langsung terkena cahaya matahari akan terang sebagai dampak
dari pantulan cahaya matahari oleh partikel debu di udara.
Nah setelah kita mengetahui peristiwa di atas, maka perlu ditekankan
betapa pentingnya peranan koloid dalam kehidupan dan lingkungan kita seharihari. Pada materi sebelumnya, kita telah belajar bahwa larutan dapat didefinisikan
sebagai sebuah campuran homogen dari dua atau lebih substansi pada suatu fase.
Kali ini kita harus menekankan bahwa dalam larutan sejati, zat terlarut tidak dapat
diamati, karena partikel zat terlarut berada dalam bentuk ion seperti, larutan NaCl
dalam air atau dalam bentuk molekul yang relatif kecil seperti larutan gula dalam
air. Jika terdapat pasir dalam gelas beaker kemudian ditambah air dan diaduk
beberapa saat, partikel pasir tetap terlihat dan berada pada dasar gelas beaker
membentuk suspensi.
Nah, setelah mengetahui tentang larutan sejati dan suspensi, selanjutnya
Apakah sistem koloid itu? Koloid adalah salah satu jenis campuran homogen yang
memiliki sifat-sifat berbeda dengan larutan yang selama ini kalian ketahui.
Perbedaan sifat ini disebabkan oleh ukuran partikel zat terlarut yang lebih besar
dibandingkan dengan larutan. Koloid memiliki aplikasi luas mencakup banyak
material yang ada di alam maupun yang dikembangkan di industri, seperti

kosmetik, obat-obatan, pengolahan air minum, sampai material bangunan. Apa


sajakah sifat-sifat koloid itu? dan bagaimanakah pemanfaatannya? kalian akan
mengetahuinya setelah membaca materi ini.
1. Jenis Campuran
Masih ingatkah kalian apa itu campuran? Campuran merupakan dua
senyawa atau lebih yang tetap mempertahankan sifat kimianya dan dapat
dipisahkan secara fisik. Campuran terdiri dari zat atau partikel yang terdispersi
(tersebar) di dalam zat lain sehingga disebut juga sistem dispersi. Dalam sistem
dispersi, zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan zat dimana
partikel terdispersi disebut medium pendispersi. Partikel-partikel zat yang
terdispersi dalam campuran memiliki ukuran yang berbeda-beda. Berdasarkan
perbedaan ukuran partikelnya, maka campuran dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu
larutan, suspensi, dan koloid.
A. Larutan
Kalian tentu pernah melarutkan gula atu garam kedalam air, bukan? Jika
kalian pernah sakit gigi dan berobat ke dokter gigi, dokter akan menyuruh kalian
untuk berkumur dengan air garam. Air garam juga dapat digunakan sebagai obat
sakit diare. Bagaimanakah wujud dari campuran yang terbentuk antara gula atau
garam dengan air tersebut? Gula atau garam dan air akan membentuk campuran
yang homogeny dan stabil dimana gula atau garam tersebar secara merata dalam
air. Campuran yang homogeny inilah yang kalian sebut sebagai larutan (atau
sering juga disebut larutan sejati).
Dalam larutan, fase terdispersi dan medium pendispersinya biasa dikenal
sebagai solute dan solven. Jadi, gula dan garam merupakan solute, sedangkan air
adalah solvennya. Partikel-partikel dalam larutan baik solute maupun solven
berupa atom, ion-ion atau molekul dengan ukuran yang sangat kecil, lebih kecil
dari 1nm (1nm= 10-9 m). dari ketiga jenis campuran, ukuran dari partikel larutan
yang paling kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang bahkan
menggunakan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi (mikroskop
ultra). Oleh karena sifatnya yang homogen dan stabil, larutan tidak akan
megendap walaupun didiamkan untuk waktu yang lama sehingga tidak bias
dipisahkan.

B. Suspensi
Anak kecil biasanya senang bermain-main dengan tanah atau pasir.
Bahkan ada yang kreatif membuat kue maina dari campuran tanah dan air.
Pernahkan kalian melihat orang membuat batu bata dari tanah? Mereka
mencampurkan tanah dan air dengan perbandinga tertentu. Campuran tanah atau
pasir dengan air termasuk salah satu contoh suspensi. Fase terdispersinya adalah
tanah dan pasir, medium pendispersinya adalah air. Jadi, suspensi (atau disebut
juga dispersi kasar) merupakan jenis campuran dengan partikel terdispersi yang
berukuran relatif besar tersebar dalam medium pendispersinya.
Ukuran dari partikel suspensi paling besar dibandingkan dengan jenis
campuran yang lain, yaitu lebih besar dari 100nm. Oleh karena itu, partikel
suspensi dapat dilihat dengan mata telanjang. Suspensi merupakan campuran yang
heterogen dan tidak stabil. Jika suspensi didiamkan selama beberapa waktu,
partikel-partikel suspensi akan mengendap karena pengaruh gaya gravitasi
sehingga dapat dipisahkan dengan mudah. Kecepatan pengendapan bergantung
dari ukuran partikel suspensi. Semakin besar ukuran partikel, pengendapan
berlangsung lebih cepat.
Campuran senyawa kimia yang hasil reaksinya berupa endapan juga
termasuk contoh suspensi. Pemisahan endapan yang tersuspensi di laboratorium
dapat dilakukan dengan proses penyaringan (filtrasi) menggunakan kertas saring.
Endapan hasil reaksi akan tertinggal di kertas saring.
C. Koloid
Jika kalian mencampurkan pati dengan air, butir-butir pati akan tersebar
secara merata dalam air dan diperoleh suatu campuran keruh yang heterogen.
Begitu pula jika kalian membuat susu bubuk. Secara fisik, campuran ini tidak
seperti larutan atau suspensi. Jadi, kedua macam campuran ini termasuk dalam
jenis campuran yang lain, yang disebut koloid.
Istilah koloid pertama kali dikenalkan oleh Thomas Graham pada tahun
1861. Pada waktu itu, Graham mengamati zat pati atau gelatin yang berupa Kristal
tapi tidak berdifusi melalui membrane, tidak seperti kristaloid pada
umumnya.oleh karena itulah, zat seperti pati dan gelatin ini kemudian dikenal
sebagai koloid.

Koloid terdiri dari banyak kumpulan atom, ion, atau molekul


( makromolekul). Partikel koloid memiliki ukuran lebih besar dari larutan tetapi
lebih kecil dari suspensi, yaitu antara 1 nm sampai 100 nm. Jadi, sistem koloid
merupakan campuran yang ukuran partikel terdispersinya berada di antara larutan
dan suspensi. Meskipun ukuran partikel koloid lebih besar daripada larutan, tapi
partikel ini tidak bias dilihat dengan mata telanjang dan hanya bias dilihat
menggunakan mikroskop ultra.
Kebanyakan za-zat yang ada di sekitar kalian berada dalam keadaan
koloid. Kabut, awan, debu, asap, santan, selai, agar-agar, jelly, cat, tinta
merupakan beberapa contoh koloid yang biasa kalian temui sehari-hari. Kalian
tentu dapat menyebutkan contoh-contoh yang lain. Beberapa koloid ada yang
tampak seperti larutan, misalnya agar-agar yang masih cair atau larutan pati yang
encer. Tetapi hamper semuanya tampak berbeda dari larutan maupun suspensi.
Koloid merupakan campuran yang relatif stabil sehingga cenderung tidak akan
mengendap.
Tabel 1.1 Larutan, koloid, dan suspensi
No
1

Larutan
Ukuran partikel < 1 nm

Koloid
Ukuran partikel 1 -100 nm

Suspensi
Ukuran partikel > 100

2
3

Jernih
Sangat stabil (tidak

Sedikit keruh
Relatif stabil (tidak

nm
Keruh
Tidak stabil

mengendap)
Tidak dapat disaring

mengendap)
Tidak dapat disaring

(mengendap)
Dapat disaring dengan

dengan kertas saring

dengan kertas saring,

kertas saring

maupun membrane

tetapi dapat disaring

semipermeable

dengan kertas saring ultra

Koloid dikategorikan berdasarkan keadaan (padat, cair, atau gas) fase


terdispersi dan medium pendispersi. Misalnya, pada debu di udara, Cobalah amati
dan analisis dengan seksama komponen-komponen debu. Apakah medium
pendispersinya? Gas, cair, atau padat? Mengapa demikian? Apakah fase
terdispersinya? Gas, cair, atau padat? Mengapa demikian?
Nah, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita perlu
mengasumsikan bahwa pada pembahasan koloid ini, komponen peyususun koloid

hanya terdiri dari medium pendispersi dan fase terdispersi. Koloid terdiri dari dua
komponen yaitu fase terdispersi dan medium pendispersi. Fase terdispersi
merupakan segala substansi (gas, cairan atau padatan) yang terdistribusi sangat
baik dalam bentuk partikel koloid halus. Medium pendispersi adalah gas, cairan
atau padatan yang fase terdispersinya terdistribusi seragam dalam volumenya.
Dalam koloid debu, substansi dengan jumlah yang sedikit disebut fase terdispersi,
berupa padatan, sedangkan substansi dengan jumlah yang banyak disebut medium
pendispersi, berupa gas.
Nama koloid didasarkan pada medium pendispersi dan zat pendispersinya.
Pada debu, medim pendispersinya berupa gas dan fase terdispersiya berupa padat,
maka koloid jenis ini disebut sebagai aerosol padat. Tabel 1.2 menunjukkan
beberapa jenis koloid dan contohnya.
Table 1.2 Jenis-jenis koloid
Fase

Fase

Jenis (nama

Contoh

Terdispersi
Padat

Pendispersi
Padat

koloid)
Sol padat

Mutiara, kaca berwarna, campuran

Emulsi padat
Buih padat

logam, permata rubi, intan hitam


Keju, mentega
Batu apung, kerupuk, sterofom, spon,

Sol

marshmallow
Cat, jeli, kanji dalam air, tinta, lumpur,

Emulsi

detergen, pasta gigi


Susu, santan, mayonaise, krim,

Buih
Aerosol

minyak dalam air


Krim kocok, busa sabun
Debu, asap

padat
Aerosol cair

Awan, kabut, polusi, cairan di udara,

Cair
Gas
Padat

Cair

Cair
Gas
Padat
Cair

Gas

parfum
Berikut ini adalah beberapa contoh sistem koloid dalam kehidupan seharihari.

Gambar 1.d kabut

Gambar 1.h santan

Gambar 1.e Jeli

Gambar 1.i awan

Gambar 1.f asap

Gambar 1.g buih

Gambar 1.j tinta

Gambar 1.k
mayonaise

Dapat diketahui bahwa:


1. Kabut

13. Santan

2. Fase terdispersinya

14. Fase terdispersinya

berwujud..
3. Fase pendispersinya

berwujud..
15. Fase pendispersinya

berwujud..

berwujud..

4. Jeli

16. Awan

5. Fase terdispersinya

17. Fase terdispersinya

berwujud..
6. Fase pendispersinya

berwujud..
18. Fase pendispersinya

berwujud..

berwujud..

7. Asap

19. Tinta

8. Fase terdispersinya

20. Fase terdispersinya

berwujud..
9. Fase pendispersinya

berwujud..
21. Fase pendispersinya

berwujud..

berwujud..

10. Buih

22. Mayonaise

11. Fase terdispersinya

23. Fase terdispersinya

berwujud..
12. Fase pendispersinya

berwujud..
24. Fase pendispersinya

berwujud..

berwujud..

25.
26.

Elaboration

27.
28.
29.

30. Hair spray merupakan produk kecantikan yang


digunakan untuk merapikan dan menata rambut
menjadi berbagai bentuk yang diinginkan. Hair
spray merupakan contoh koloid. Apa medium
pendispersi dari hair spray?
31.
32. Bahan-bahan kosmetik seperti foundation,
pelembab badan, deodorant dan sampo umumnya
berbentuk koloid. Apakah fase terdispersi dari
kosmetik-kosmetik tersebut?
33.
34. salah satu koloid dalam kehidupan sehari-hari
adalah cat tembok. Cat tembok digunakan untuk
memperindah rumah. Apakah fase terdispersi
dan medium pendispersi dari cat tembok?
35.
36.
37.
38.
39.
40.

41. Evaluation
42.
43. Kerjakanlah soal-soal dibawah ini untuk mengukur pemahaman
kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Kerjakan dengan
jujur dan teliti!
44. 1. Hal-hal berikut merupakan ciri sistem koloid, kecuali. . . .
45. (A) tidak dapat disaring
46. (B) stabil (tidak memisah)
47. (C) terdiri atas dua fase
48. (D) homogen
49. (E) menghamburkan cahaya
50. 2. Yang bukan merupakan sistem koloid adalah. . . .
51. (A) lateks
52. (B) alkohol 70%
53. (C) tinta gambar
54. (D) margarin
55. (E) batu apung
56. 3. Salah satu perbedaan antara koloid dengan suspensi adalah. . . .
57. (A) koloid bersifat homogen, sedangkan suspensi heterogen
58. (B) koloid menghamburkan cahaya, sedangkan suspensi meneruskan
cahaya
59. (C) koloid stabil, sedangkan suspensi tidak stabil
60. (D) koloid satu fase, sedangkan suspensi dua fase
61. (E) koloid transparan, sedangkan suspensi keruh
62. 4. Dispersi zat cair atau zat padat dalam gas disebut. . . .
63. (A) sol salah satu
64. (B) emulsi
65. (C) buih
66. (D) aerosol
67. (E) suspensi
68.

69.

5. Keju, susu, kabut, dan agar-agar berturut-turut merupakan contoh dari

sistem koloid. . .
70. (A) emulsi padat, emulsi, aerosol, dan gel
71. (B) emulsi, emulsi padat, aerosol, dan gel
72. (C) gel, emulsi, emulsi padat, dan aerosol
73. (D) sol, emulsi, aerosol, dan gel
74. (E) emulsi, sol, aerosol, dan gel
75. 6. Sistem berikut tergolong emulsi, kecuali. . . .
76. (A) santan
77. (B) minyak ikan
78. (C) air susu
79. (D) mayonaise
80. (E) alkohol 70%
81. 7. Darah merupakan sistem koloid dari. . . .
82. (A) zat padat dalam zat cair
83. (B) zat cair dalam zat cair
84. (C) zat cair dalam zat padat
85. (D) gas dalam zat cair
86. (E) gas dan padat dalam zat cair
87.

8.Sabun merupakan emulgator yang baik untuk campuran minyak dan air,

sebab sabun. . .
88. (A) merupakan koloid liofob
89. (B) merupakan koloid liofil
90. (C) mempunyai ujung liofob dan liofil
91. (D) bercampur homogen dengan minyak dan air
92. (E) merupakan senyawa polar yan bisa menarik minyak
93.

9. Sistem koloid yang partikel-partikelnya tidak menarik molekul

pelarutnya disebut. . . .
94. (A)liofil
95. (B) dialisis
96. (C) hidrofil
97. (D) elektrofil

98. (E) liofob


99. 10. Suatu emulsi akan stabil jika ke dalamnya ditambahkan larutan . . . .
100. (A) asam
101. (B) basa
102. (C) indikator
103. (D) emulgator
104. (E) elektrolit

105.

FEEDBACK

106.
107.
108.

Pada fase Evaluation, kalian telah melakukan uji pemahaman

kalian terkait materi yang sudah kalian pelajari. Untuk menilai seberapa besar
pemahaman kalian, maka lakukanlah penilaian dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Berikanlah nilai pada hasil pekerjaan kalian dengan kriteria penilaian
109.

Jawaban benar : 2

110.

Jawaban salah : 0

2. Jumlahkan seluruh nilai jawaban kalian


3. Jumlah nilai total yang kalian dapatkan dibagi dengan nilai maksimal
kemudian dikalikan 100.
skor =

111.

nilai total yang diraih


20

x 100

4. Ceklah capaian skor yang kalian dapatkan berdasarkan tabel dibawah ini!
112.
113.
115.

Capaian
81-100

(Sangat Baik)
117.

61-80
(Baik)

119.

41-60
(Cukup)

121.

21-40
(Kurang)

123.

0-20
(Sangat
Kurang)

116.

114.
Deskripsi
Selamat, pemahaman kamu pada materi

ini sangat baik. Tingkatkan lagi ya!!


118.
Selamat, pemahaman kamu pada materi
ini sudah baik. Belajar lebih giat lagi agar nilai
kamu sempurna.
120.
Belajar lagi ya! Dengan belajar lebih
giat pasti nilai kamu bisa naik menjadi sangat
baik. Semangat belajar.
122.
Sayang sekali, pemahaman kamu pada
materi ini masih kurang baik. Ayo-ayo belajar
lagi. Semangat.
124.
Sayang sekali, pemahaman kamu pada
materi ini masih sangat kurang baik. Ayo-ayo
belajar lagi. Harus lebih giat membaca dan
bertanya jika belum paham materi. Semangat.

125.
126.
127.

INFO KIMIA

128. Apakah kalian sering menggunakan


parfum atau pengharum ruangan berbentuk
spray? Spray merupaan salah satu contoh
penggunaan koloid berupa aerosol dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk mendorong atau
mendinginkan spray digunakan gas CFC (cloro
fluoro carbon). Gas CFC ini ternyata
merupakan ancaman besar bagi lapisan atmosfer. Bila dileps, zat
yang mengandung klorin ini akan pecah oleh sinar matahari yang
menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan
molekul-molekul ozon. Setiap satu molekul CFC mampu
menghancurkan 100.000 molekul ozon.
129.

130.

RANGKUMAN

Koloid adalah campuran dengan ukuran partikel berkisar antara 1 nm


100 nm. Jadi, koloid tergolong campuran heterogen dan merupakan sistem dua
fasa, yaitu fasa pendispersi (pelarut) dan fasa terdispersi (terlarut). Koloid
terdiri dari banyak kumpulan atom, ion, atau molekul ( makromolekul).
Partikel koloid memiliki ukuran lebih besar dari larutan tetapi lebih kecil dari
suspensi, yaitu antara 1 nm sampai 100 nm. Jadi, sistem koloid merupakan
campuran yang ukuran partikel terdispersinya berada di antara larutan dan
suspensi. Meskipun ukuran partikel koloid lebih besar daripada larutan, tapi
partikel ini tidak bias dilihat dengan mata telanjang dan hanya bias dilihat
menggunakan mikroskop ultra.
Koloid terdiri dari dua komponen yaitu fase terdispersi dan medium
pendispersi. Fase terdispersi merupakan segala substansi (gas, cairan atau
padatan) yang terdistribusi sangat baik dalam bentuk partikel koloid halus.
Medium pendispersi adalah gas, cairan atau padatan yang fase terdispersinya
terdistribusi seragam dalam volumenya. Dalam koloid debu, substansi dengan
jumlah yang sedikit disebut fase terdispersi, berupa padatan, sedangkan
substansi dengan jumlah yang banyak disebut medium pendispersi, berupa gas.
Nama koloid didasarkan pada medium pendispersi dan zat
pendispersinya. Pada debu, medim pendispersinya berupa gas dan fase
terdispersiya berupa padat, maka koloid jenis ini disebut sebagai aerosol
padat.

131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.

KEGIATAN
P e mII
buatan
SISWA
Ko l o i d

139.
140.
141.
142.
143.
144.

sar:
sis peran koloid Kompetensi
dalam145.
kehidupan
Dasar: berdasarkan sifat-sifatnya
3.15 Menganalisis
peran
koloid dalam
kehidupan
berdasarkan
sifat-sifatnya
an ide/gagasan untuk
memodifikasi
pembuatan
koloid
berdasarkan
pengalaman
membuat beberapa

Modul Sistem Koloid untuk Kelas XI Semester 2

23

146.

147. ENGAGEMENT
148.

Pernahkan kalian melihat orang yang membuat lem kertas dan

kanji? Lem kanji sering digunakan sebagai perekat kertas. Bahan yang sering
pembuatanIndikator:
koloid dengan cara dispersi, kondensasi dan metode campuran.
digunakan
untuk
membuat
tersebut
adalah
tepung kanji/maizena
yang
Mengelompokkan
campuran
ke dalam
golongan
larutan,
koloid
dan suspensi.
oh-contoh pembuatan
koloidbeberapa
dengan
caralem
dispersi,
kondensasi
dan
metode
campuran
dalam kehidu
Mengklasifikasikan larutan, koloid dan
suspensi
berdasarkan
data
hasil
pengamatan.
dipanaskan dengan penambahan sedikit air disertai
Mengelompokkan koloid berdasarkan fase pendispersi dan fase terdispersinya.

pengadukan. Hasil akhirnya berupa gumpalan


bening yang lengket. Gumpalan yang sering

digunakan dalam perekat kertas disebut sebagai


koloid.
Gambar 2.a Lem kanji

149. Pembuatan koloid seperti gel kanji


dan jeli dapat dibuat dengan cara sederhana.

Akan tetapi untuk pembuatan koloid tertentu seperti cat diperlukan peralatan
khusus seperti dalam industry. Cara-cara pembuatan koloid itulah yang akan kita
pelajari lebih lanjut pada fase-fase berikutnya. Sebelumnya jawablah pertanyaanpertanyaan berikut ini
1. Apa perbedaan koloid, suspense dan larutan sejati?

150.
2. Apa pengertian fase terdispersi dan fase pendispersi?
151.
3. Sebutkan jenis-jenis koloid diliat dari fase terdispersi?

152.

153. Exploration
154.
155.

Pernahkah kalian membuat agar-agar? Atau pernahkah kalian

membuat santan? Koloid dapat dibuat dengan berbagia cara. Diantaranya dengan
metode disperse dan metode kondensasi. Pembuatan agar-agar adalah salah satu
contoh pembuatan koloid dengan metode disperse. Sedangkan salah satu contoh
pembuatan koloid dengan metode kondensasi adalah pembuatan sol Fe(OH)3.
156.
157.
Gimana ya caranya
158.
bikin koloid ?
159.
160.
161.
162.
163.
A. METODE DISPERSI
164.
PERCOBAAN
PEMBUATAN AGAR-AGAR

165.
166.
167.
168.

Tujuan

: untuk mengetahui pembuatan koloid dengan metode disperse

Alat dan bahan :


Alat:
B. METODEKONDENSASI
- Heater
- Panci
PERCOBAAN
- Sendok
PEMBUATAN SOL Fe(OH) 3
Bahan :
- Airmengetahui pembuatan koloid dengan metode
Tujuan
: untuk
- Gula pasir
kondensasi
Alat dan bahan : - Bubuk agar-agar kemasan
Prosedur :
Alat :
- Untuk membuat agar-agar, ikuti prosedur yang tertera pada bungkus bubuk
- Pembakar Bunsen
- Penyangga kakiagar-agar
tiga dan kasa
- Gelas kimia 100 ml
- Korek api
- Pengaduk
Bahan :
- Aquades
- Larutan FeCl3
Prosedur :
- Masukkan 75 mL air mendidih ke dalam gelas kimia yang bersih
- Tambahkan 1 mL larutan FeCl3
- Aduk campuaran
- Tunggu beberapa saat hingga campuran dingin. Hasilnya yaitu terbentuk
sol Fe(OH)3

169.
DISKUSI
170.
1. Apa yang dimaksud dengan metode disperse?

171.
2. Apa yang dimaksud dengan metode kondensasi?

172.
3. Tuliskan persamaan reaksi pembuatan sol Fe(OH)3!

4. Apa perbedaan antara pembuatan koloid metode disperse dengan metode


kondensasi?
173.
174.

175. Explanation
176.
177.

Banyak koloid yang dibuat secara alami melalui reaksi kimia atau

proses geologi seperti erosi. Dalam laboratorium, koloid dibuat dengan metode
dispersi, kondensasi dan campuran.
1. Metode Dispersi
178.

Ada tiga metode pembuatan koloid secara dispersi yaitu : metode

mekanik, peptisasi dan Busur Bredig.


179.
180.

1.a. Metode Mekanik


Dalam metode mekanik, partikel besar dipecah dengan

penggerusan hingga menjadi partikel berukuran koloid. Dalam laboratorium kimia


pemecahan partikel ini dilakukan dengan menggunakan lumpang dan alu kecil,
sedangkan dalam industri digunakan mesin penggiling koloid. Zat yang sudah
halus dimasukkan ke dalam cairan sampai terbentuk koloid.
181.

Contoh : Pembuatan sol belerang. Mula-mula belerang dihaluskan

kemudian didispersikan ke dalam air sehingga terbentuk suatu koloid. Pewarna


cat dibuat dengan cara dispersi partikel berukuran besar dengan penggerusan
khusus.
182.
183.

1.b. Metode Peptisasi


Pada cara peptisasi partikel kasar dipecah-pecah menjadi partikel

koloid dengan penambahan suatu pereaksi tertentu (zat pemeptisasi). Zat


pemeptisasi dapat berupa elektrolit maupun non elektrolit. Endapan aluminium
hidroksida Al(OH)3, akan berubah menjadi sol jika ditambahkan aluminium
klorida. Sebagian kecil zat padat seperti gelatin dan lem ketika berinteraksi
dengan air, secara spontan akan membentuk sistem koloid. Partikel gelatin dan
lem berada dalam ukuran koloid. Air dengan mudah mendispersi gelatin dan lem.
Partikel gelatin dan lem dalam air dikatakan mengalami proses peptisasi.
184.

Metode peptisasi juga dapat dilakukan dengan penambahan ion

sejenis pada suatu endapan sehingga endapan terpecah menjadi partikel-partikel

koloid. Contohnya endapan Agl dapat dipeptisasi dengan menambahkan larutan


elektrolit dari ion sejenis, misalnya kalium iodida (Kl) atau perak nitrat (AgNO3).
185.

186.

1.c. Busur Bredig


Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol logam. Logam

yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan dalam
medium pendispersi, kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujungnya.
Mula-mula atom-atom logam akan terlempar ke
dalam air, lalu atom-atom tersebut
mengalami kondensasi, sehingga membentuk
partikel koloid. Jadi, cara Bredig ini merupakan
gabungan cara dispersi dan cara
kondensasi. Contoh : koloid emas dalam
air.

Logam emas digunakan sebagai elektrode dan


dicelupkan dalam air. Atom-atom logam

akan lepas dari elektrode ketika ada perbedaan tegangan kedua elektrode. Atom
emas mengalami dispersi dan kondensasi menghasilkan partikel koloid dalam air.
2. Metode Kondensasi
187.

Pada metode kondensasi partikel-partikel kecil yang berupa atom,

ion, atau molekul diubah menjadi partikel yang lebih besar berukuran partikel
koloid. Biasanya metode kondensasi dilakukan melalui reaksi kimia, misalnya
reaksi redoks, hidrolisis, dan substitusi.
188.

2.a. Kondensasi melibatkan reaksi redoks

189.

Contoh 1: Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen

sulfida (H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan


gas H2S ke dalam larutan SO2.
2H2O(l) + 3S(koloid)

190.

2H2S(g) + SO2(aq)

191.

Contoh 2: Pembuatan sol emas dari reaksi antara larutan HAuCl4

dengan larutan K2CO3 dan HCHO (formaldehida).


192.

2HAuCl4(aq) + 6K2CO3(aq) + 3HCHO(aq) 2Au(koloid) +

5CO2(g) + 8KCl(aq) + KHCO3(aq) + 2H2O(l)

193.
194.
195.

2.b. Kondensasi Melibatkan Reaksi Dekomposisi Rangkap


Banyak pembuatan koloid melibatkan reaksi dekomposisi rangkap.
Contoh 1: Sol AgCl dapat dibuat dengan mencampurkan larutan

perak nitrat encer dengan larutan HCl encer.


196.

AgNO3(aq) + HCl(aq) AgCl(koloid) + HNO3(aq)

197.

Contoh 2 : Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan H3AsO3

dengan larutan H2S.


198.

2H3AsO3(aq) + 3H2S(aq) As2S3(koloid) + 6H2O(l)

199.
200.
201.

2.c. Kondensasi Melibatkan Reaksi Hidrolisis


Contoh : Koloid merah dari besi (III) hidroksida dapat dibuat

dengan mencampur larutan besi (III) klorida terkonsentrasi dengan air panas.
202.

FeCl3(aq) + 3H2O(l) Fe(OH)3(koloid) + 3HCL(aq)

3. Metode Campuran (mencampur atau mengocok dua larutan yang tidak


saling bercampur)
203.

Mencampur atau mengocok dua larutan yang tidak bercampur akan

memecah salah satu larutan menjadi seukuran koloid yang kemudian mendispersi
larutan lainnya. Contoh air dan minyak, pencampuran keduanya membentuk
emulsi. Emulsi dapat distabilkan dengan penambahan pengemulsi. Pengemulsi
adalah koloid pelindung yang digunakan untuk menstabikan emulsi. Gelatin
digunakan sebagai pengemulsi dalam es krim untuk mencegah terbentuknya
partikel gula atau es yang besar.
204.
205.

206. Elaboration
207.
208.

Siapa tidak kenal keju, makanan ini sering

kita jumpai. Rasanya yang asin dan enak sudah


semakin akrab di lidah kita. Keju baik dikonsumsi
secara langsung, dicampur pada kue atau ditambah
pada masakan. Pembuatan keju tidak lepas dari
sitem koloid. Jelaskan bagaimana proses pembuatan keju? Termasuk
dalam metode kondensasi atau dispersikah proses dari pembuatan keju?
209.

210.

Jelly saat ini popular dan tak sulit dicari.

Mulai dari warung yang menjajakan jelly dalam


kemasan, supermarket, sampai kedai khusus
penjualan jelly. Tak hanya rasa teksturnya yang
kenyal lembut dengan aneka rasa yang membuatnya disukai. Bentuk dan
ragam warna yang barwarna-warni membuat jelly juga makin tampil
menarik dan menggiurkan. Pembuatan jelly tidak lepas dari sistem koloid.
Termasuk dalam metode kondensasi atau dispersikah proses tersebut?
211.
212.
213.
214.
215.

216. Evaluation
217.
218.

Kerjakanlah soal-soal dibawah ini untuk mengukur

pemahaman kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari.


Kerjakan dengan jujur dan teliti!
219.

1. Cara pembuatan koloid dengan jalan mengubah partikel-partikel kasar

menjadi partikel-partikel koloid disebut cara . . . .


220. (A) dispersi
221. (B) koagulasi
222. (C) kondensasi
223. (D) hidrolisis
224. (E) elektrolisis
225.

2. Pembuatan koloid di bawah ini yang termasuk cara disperse

adalah. . . .
226. (A) peptisasi
227. (B) dekomposisi rangkap
228. (C) hidrolisis
229. (D) reaksi reduksi
230. (E) reaksi oksidasi
231.

3. Cara mengubah partikel larutan sejati menjadi partikel-partikel koloid

disebut. . . .
232. (A) dispersi
233. (B) kondensasi
234. (C) ionisasi
235. (D) koagulasi
236. (E) emulsi
237.

4. Sistem dispersi cair dalam medium cair disebut . . . .

238. (A) emulsi


239. (B) aerosol
240. (C) kabut
241. (D) suspensi

242. (E) emulgator


243.

5. Pembuatan koloid di bawah ini yang tidak termasuk cara

kondensasi
244. adalah. . . .
245. (A) peptisasi
246. (B) dekomposisi rangkap
247. (C) hidrolisis
248. (D) reaksi reduksi
249. (E) reaksi oksidasi
250.

6. Koloid di bawah ini yang dibuat dengan cara dispersi ialah . . . .

251. (A) sol AgCl


252. (B) sol Fe(OH)3
253. (C) sol belerang
254. (D) sol As2S3
255. (E) sol NiS
256.

7. Suatu emulsi akan stabil jika ke dalamnya ditambahkan

larutan . . . .
257. (A) asam
258. (B) basa
259. (C) indikator
260. (D) emulgator
261. (E) elektrolit
262.

8. Pembuatan sol AgCl dapat dilakukan dengan cara reaksi . . . .

263. (A) hidrolisis


264. (B) substitusi
265. (C) oksidasi
266. (D) reduksi
267. (E) dekomposisi rangkap
268.

9. Pembuatan koloid berikut ini yang tidak tergolong cara

kondensasi adalah .
269. (A) pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan
SO2

270. (B) pembuatan sol emas dengan mereduksi suatu larutan garam emas
271. (C) pembuatan sol kanji dengan memanaskan suspensi amilum
272. (D) pembuatan sol Fe(OH)3 dengan hidrolisis larutan besi(III) klorida
273. (E.)pembuatan sol As2S3 dengan mereaksikan larutan As2O3 dengan larutan
H2S
274.

10. Peristiwa koagulasi dapat ditemukan pada peristiwa .

275. (A) pembuatan agar-agar


276. (B) terjadinya berkas sinar
277. (C) pembuatan cat
278. (D) pembuatan air susu
279. (E) terjadinya delta di muara sungai

FEEDBACK

280.
281.
282.
283.

Pada fase Evaluation, kalian telah melakukan uji pemahaman

kalian terkait materi yang sudah kalian pelajari. Untuk menilai seberapa besar
pemahaman kalian, maka lakukanlah penilaian dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Berikanlah nilai pada hasil pekerjaan kalian dengan kriteria penilaian
284.

Jawaban benar : 2

285.

Jawaban salah : 0

2. Jumlahkan seluruh nilai jawaban kalian


3. Jumlah nilai total yang kalian dapatkan dibagi dengan nilai maksimal
kemudian dikalikan 100.
skor =

286.

nilai total yang diraih


20

x 100

4. Ceklah capaian skor yang kalian dapatkan berdasarkan tabel dibawah ini!
287.
288.
290.

Capaian
81-100

(Sangat Baik)
292.

61-80
(Baik)

294.

41-60
(Cukup)

296.

21-40
(Kurang)

298.

0-20
(Sangat
Kurang)

291.

289.
Deskripsi
Selamat, pemahaman kamu pada materi

ini sangat baik. Tingkatkan lagi ya!!


293.
Selamat, pemahaman kamu pada materi
ini sudah baik. Belajar lebih giat lagi agar nilai
kamu sempurna.
295.
Belajar lagi ya! Dengan belajar lebih
giat pasti nilai kamu bisa naik menjadi sangat
baik. Semangat belajar.
297.
Sayang sekali, pemahaman kamu pada
materi ini masih kurang baik. Ayo-ayo belajar
lagi. Semangat.
299.
Sayang sekali, pemahaman kamu pada
materi ini masih sangat kurang baik. Ayo-ayo
belajar lagi. Harus lebih giat membaca dan
bertanya jika belum paham materi. Semangat.

300.

RANGKUMAN
Sistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokan (agregasi) partikel
larutan sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar, kemudian diaduk
dengan medium pendispersi. Cara yang pertama disebut cara kondensasi,
sedangkan yang kedua disebut cara dispersi.
Dengan cara kondensasi, partikel larutan sejati (molekul atau ion)
bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan dengan reaksireaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau
dengan pergantian pelarut. Dengan cara dispersi, partikel kasar dipecah
menjadi partikel koloid. Cara ispersi dapat dilakukan secara mekanik,
peptisasi, atau dengan loncatan bunga istrik (cara busur Bredig).
Cara lain untuk membuat koloid adalah dengan metode campuran.
Mencampur atau mengocok dua larutan yang tidak bercampur akan memecah
salah satu larutan menjadi seukuran koloid yang kemudian mendispersi larutan
lainnya. Contoh air dan minyak, pencampuran keduanya membentuk emulsi.
Emulsi dapat distabilkan dengan penambahan pengemulsi. Pengemulsi adalah
koloid pelindung yang digunakan untuk menstabikan emulsi. Gelatin
digunakan sebagai pengemulsi dalam es krim untuk mencegah terbentuknya
partikel gula atau es yang besar.

301.
302.
303.
304.
305.
306.

KEGIATAN SISWA
Sifat-Sifat
III
Ko l o i d

307.
308.
309.
310.
311.
312.
313.

sar:
isis peran koloid Kompetensi
dalam314.
kehidupan
Dasar: berdasarkan sifat-sifatnya
3.15 Menganalisis
peran
koloid dalam
kehidupan
berdasarkan
sifat-sifatnya
an ide/gagasan untuk
memodifikasi
pembuatan
koloid
berdasarkan
pengalaman
membuat beberap

sifat koloid Indikator:


seperti, efek Tyndall, fenomena adsorpsi, gerak Brown, koagulasi dan elektroforesis bese
Mengelompokkan
koloid liofobik
dan liofilik. beberapa campuran ke dalam golongan larutan, koloid dan suspensi.
Mengklasifikasikan
larutan, koloid dan suspensi berdasarkan data hasil pengamatan.
koloid hidrofobik dan koloid hidrofilik.
Mengelompokkan
koloid berdasarkan fase pendispersi dan fase terdispersinya.
cara kerja sabun
dan detergen.

Modul Sistem Koloid untuk Kelas XI Semester 2

36

315.

316. ENGAGEMENT
317.
318.

Pernah kalian mengamati cahaya lampu mobil di malam hari yang

berkabut tebal? Sorot lampu mobil terlihat membentuk jalur cahaya yang
menembus kabut, dan terlihat lebih terang daripada sekitarnya. Hal itu akan
berbeda jika lampu mobil menyorot di tempat yang tidak berkabut. Apa yang
enyebabkan hal tersebut?
319.

Apabila sinar matahari menerobos celah-celah atap , akan terlihat

suatu jalur cahaya masuk ke dalam rumah. Partikel-partikel debu terlihat jelas
melayang-layang di wilayah jalur cahaya tersebut. apa yang terjadi? Mengapa
demikian?
320.

Hal-hal tersebut di atas terjadi karena kabut, asap dan partikel-

partikel debu adalah koloid, dan koloid memiliki sifat-sifat yang khas. Beberapa
sifat khas dari koloid akan kita pelajari lebih lanjut pada fase-fase berikutnya. Kita
juga mengamati beberapa diantaranya secara langsung pada fase exploration. Aan
tetapi sebelum memasuki fase exploration , jawablah terlebih dahulu pertanyaanpertanyaan berikut ini.
1. Apakah yang dimaksud dengan fase terdispersi dan fase pendispersi?

2. Sebutkan 3 jenis koloid dilihat dari fase terdispersi dan fase pendispersinya!

3. Sebutkan 3 contoh koloid dilihat dari jenis-jenisnya!

321.

322. Exploration
323.
324.

Salah satu cara yang snagat sederhana untuk mengenali sistem

koloid adalah dengan menjatuhkan berkas cahaya pada obyek. Larutan sejati
meneruskan cahaya (transparan) sedangkan koloid menghamburkannya. Oleh
karena itu, berkas cahaya yang melalui koloid dapat diamati dari arah samping
walaupun partikelnya sendiri tidak tampak. Jka partikel terdispersinya juga
keliatan maka sistem itu bukan koloid melainkan suspense.

325.

Sifat penghamburan cahaya oleh koloid ditemukan oleh John

Tyndall, oleh karena itu sifat ini dinamakan efek Tyndall. Efek dari Tyndall
digunakan untuk membedakan sistem koloid dari larutan sejati. Untuk lebih
memahami tentang sifat koloid, marilah kita melakukan praktikum dengan
prosedur sebagai berikut.
326.
327.
328.
329.

Gimana ya caranya bedain koloid


dengan campuran lainnya?

330.
331.
332.
333.PERCOBAAN
334.EFEK TYNDALL
335.
336.
Tujuan :
337.
Setelah mengikuti percobaan ini, siswa diharapkan :
1. Mampu menjelaskan pengertian efek Tyndall
2. Mampu menyebutkan beberapa contoh efek Tyndall dalam kehidupan sehari
hari
338.
Alat dan bahan
339.
a. Alat yang digunakan:
b. Bahan yang digunakan :
340.
1. Enam gelas kimia
1. Larutan garam
341.
2. Batang pengaduk
2. Larutan gula
342.
3. Lampu senter
3. Larutan sabun
343.
4. Susu
344.
5. Santan
345.
6. Larutan cuka

346.

7. Akuades

347.
Prosedur
348. 1.
Siapkanlah 6 tabung reaksi besar yang bersih, kemudian isilah
dengan larutan larutan berikut masing masing setinggi kira kira 5 cm
seperti berikut :
Tabung 1 dengan larutan gula
Tabung 2 dengan larutan sabun (air sabun)
Tabung 3 dengan susu
Tabung 4 dengan larutan garam
Tabung 5 dengan santan
Tabung 6 dengan larutan cuka
349.
Catatlah warna dan keadaan larutan larutan itu (bening atau
keruh)!
350. 2.
Arahkan berkas cahaya lampu senter pada masing masing tabung
satu per satu. Amati berkas cahaya dari samping dengan arah yang tegak lurus.
Catat pengamatan Anda!
351.
Catat hasil percobaan anda pada tabel berikut ini!
352.
353. 354. Sifat Campuran
355. L 356. L 357. 358. L 359.
No
arutan
arutan
Susu arutan
Santan
gula
sabun
garam
361. 362. Warna
363.
364.
365. 366.
367.
1
larutan/campuran
369. 370. Bening/keruh
371.
372.
373. 374.
375.
2
377. 378. Menghamburkan/me 379.
380.
381. 382.
383.
3
neruskan cahaya
Jawablah pertanyaan dibawah ini !
385.
1. Dari hasil percobaan, apa yang dapat Anda simpulkan mengenai sifat koloid
terhadap cahaya?
386.
Jawab :

387.
2. Berdasarkan data pengamatan di atas, bagaimanakah membedakan larutan
sejati dari sistem koloid?
388.
Jawab :
389.

360. L
arutan
cuka
368.
376.
384.

3. Apakah yang dimaksud dengan efek Tyndall?


390.
Jawab :
391.
4. Berdasarkan data pengamatan di atas, tabung mana saja yang memperlihatkan
berkas cahaya (efek Tyndall)?
392.
Jawab :

393.
5. Sebutkan beberapa contoh efek Tyndall dalam kehidupan sehari hari!
394.
Jawab :

395.
6. Berdasarkan data pengamatan di atas, bila sistem koloid dikenai seberkas
cahaya, maka cahaya tersebut akan dihamburkan oleh partikel partikel
koloid dalam sistem. Apakah penyebabnya? Jelaskan jawabanmu!
396.
Jawab :

7. Proses koagulasi koloid dapat terjadi secara fisis dan secara kimia, berikan
masing-masing 2 contoh!
397.
Jawab :

398.
399.

400. Explanation
401.
402.

Koloid mempunyai sifat-sifat yang khas, misalnya menunjukkan

efek Tyndall, gerak Brown, mempunyai muatan listrik, dan daya tarik menarik
antara fase terdispersi dengan medium pendispersinya.
1. EFEK TYNDALL
403.

Gejala penghamburan cahaya ke segala arah oleh partikel koloid

disebut efek Tyndall. Gejala ini pertama kali ditemukan oleh Micahel Faraday
kemudian diselidiki lebih lanjut oleh John Tyndall (1820 - 1893), seorang ahli
Fisika bangsa Inggris. Efek Tyndall dapat digunakan untuk membedakan larutan
sejati dari koloid.
404.

Sumber : Brady, General


Chemistry

405.
406.

Gambar 3.1 Efek Tyndall (a) larutan sejati meneruskan cahaya,

berkas cahaya tidak kelihatan ; (b) sistem koloid menghamburkan cahaya,


berkasa cahaya kelihatan
407.

Dalam kehidupan sehari-hari, efek Tyndall dapat diamati pada saat

matahari terbenam. Pada saat itu kita dapat melihat warna langit yang kemerahan.
Pada siang hari langit berwarna biru. Kamu juga sering melihat efek Tyndall dari
suatu koloid misalnya terlihatnya berkas cahaya lampu mobil pada malam yang
berkabut dan berkas sinar dari proyektor film di bioskop.
2. GERAK BROWN

408.

Kalau suatu koloid diamati melalui mikroskop maka akan didapat

gerakan-gerakan partikel koloid atau Gerak Brown seperti ilustrasi di samping.


409.

Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel

pada

koloid yang arahnya lurus tidak menentu yang


disebabkan oleh tumbukan antara molekul-molekul
medium pendispersi dengan fase terdispersi atau
tumbukan antara partikel-partikel terdispesi. Akibat
gerak Brown yang terus-menerus akan
menyebabkan berkurangnya efek gaya gravitasi bumi
terhadap partikel fase terdispersi sehingga partikelpartikel terdispersi tidak dapat mengendap. Gerak

Sumber : Systemkoloid.tripod.com

Gambar 3.2 Gerakan partikel koloid

Brown ini pertama kali ditemukan oleh seorang


sarjana Biologi bernama Robert Brown (1773 1859).
410.

Setelah mengetahui sifat koloid tersebut, coba kalian pikirkan

mengapa pada siang hari di dalam rumah cukup terang padahal cahaya matahari
tidak masuk ke dalam rumah?
411.

Pada siang hari, sinar matahari menyinari bumi dan oleh bumi

dipantulkan kembali sesuai aturan nelius (cahaya yang datang akan dipantulkan
dengan sudut pantul sama dengan sudut datang). Akibat adanya partikel-partikel
debu di udara sekitar rumah, sinar matahari akan dipantulkan oleh partikel debu
ke segala arah. Selain itu, partikel debu bergerak secara acak (gerak Brown
partikel-partikel koloid), memungkinkan sinar matahari yang dipantulkan semakin
acak. Di dalam rumah yang tidak langsung terkena cahaya matahari akan terang
sebagai dampak dari pantulan cahaya matahari oleh partikel debu di udara.
3. MUATAN LISTRIK PADA PARTIKEL KOLOID
412.

Umumnya partikel koloid bermuatan, ada yang positif dan negatif.

Koloid akan bermuatan akibat menyerap ion-ion yang ada di permukaan partikel.
Akibat muatan pada koloid dapat terjadi peristiwa adsorpsi, elektroforesis, dan
koagulasi. Untuk mempelajarinya perhatikan uraian berikut.
3.1 Adsorpsi

413.

Adsorpsi pada koloid adalah peristiwa penyerapan ion-ion oleh

permukaan partikel koloid. Adsopsi berbeda bengan absorbsi (peristiwa


penyerapan sampai ke dalam partikel). Daya adsorpsi partikel koloid lebih besar
dibanding daya adsorpsi partikel larutan sejati. Hal ini disebabkan permukaan
partikel koloid lebih luas dibanding partikel larutan sejati. Apabila partikel koloid
menyerap ion, partikel itu bermuatan listrik, misalnya: koloid besi(III)hidroksida
dalam air menyerap ion positif dan koloid arsen(III)sulfida menyerap ion negatif.
414.

(a)

(b)

Sumber : free.vlsm.org

Gambar 3.3 (a) Koloid Fe(OH)3, bermuatan positif karena menyerap ion H+ ;
(b) Koloid As2S3 bermuatan negative karena menyerap ion S2-

415.
416.
417.
418.

419.

Atas dasar sifat adsorpsi ini, partikel koloid sangat penting dalam

penggunaannya di kehidupan sehari-hari. Misalnya :


420.

a. Proses penjernihan air dapat dilakukan dengan menambahkan tawas

(Al2(SO4)3) pada air. Di dalam air, Al2(SO4)3 akan terhidrolisis menjadi Al(OH)3
yang merupakan koloid. Koloid ini dapat mengadsorpsi zat pencemar dalam air
serta dapat menggumpalkan lumpur.
421.

b. Pada proses pemurnian gula pasir. Gula yang masih kotor dilarutkan

dalam air panas kemudian dialirkan melewati sistem koloid yaitu tanah diatom.
Akibatnya, kotoran yang terdapat pada gula akan teradsorpsi sehingga
didapatkan gula yang putih bersih.

422.

c. Pada deodoran dan anti perspiran (zat anti keringat). Anti perspiran

mengandung senyawa aluminium seperti aluminium klorohidrat


(Al2(OH)5Cl.2H2O) yang dapat memperkecil pori keringat. Sedangkan,
deodorant mengandung seng peroksida, parfum, dan zat anti septik yang dapat
menghentikan aktivitas bakteri sehingga dapat menghilangkan bau tidak sedap.
3.2 Elektroforesis
423.

Akibat partikel koloid bermuatan, maka

kestabilan koloid dapat terpengaruh jika dialiri arus


listrik. Peristiwa ini dapat dijelaskan melalui peristiwa
elektroforesis. Peristiwa elektroforesis adalah peristiwa
bergeraknya partikel-partikel koloid menuju elektrode. Peristiwa
bergeraknya partikel koloid ke dalam satu elektrode menunjukkan
bahwa partikel-partikel koloid bermuatan listrik.Hal ini dapat
dibuktikan dengan menggunakan alat seperti terlihat pada gambar di
samping. Mula-mula tabung U diisi dengan air dan dispersi
koloid dimasukkan lewat tabung tengah. Jika arus listrik searah dialirkan ke dalam
system dispersi melalui kedua elektrode (negatif dan positif),
dispersi koloid akan bergerak. Partikel koloid yang

Gambar 3.4
Elektroforesis

bermuatan positif akan bergerak menuju elektrode negatif dinetralkan sehingga


partikel koloid ini akan mengalami koagulasi. Muatan suatu dispersi koloid dapat
ditentukan dengan menggunakan cara elektroforesis.
424.

Elektroforesis banyak digunakan dalam industri, misalnya

pelapisan antikarat (cat) pada badan mobil. Partikel-partikel cat yang bermuatan
listrik dioleskan pada badan mobil yang dialiri muatan listrik berlawanan dengan
muatan cat. Pelapisan logam dengan cat secara elektroforesis lebih kuat
dibandingkan cara konvensional seperti pakai kuas.
3.3 Koagulasi
425.

Koagulasi adalah penggumpalan koloid yang disebabkan oleh

penambahan larutan elektrolit yang mengandung ion positif (+) dan ion negatif
(). Ion yang efektif untuk menggumpalkan koloid ialah ion yang muatannya
berlawanan dengan muatan koloid.

426.

Contoh:

427.

1) Koloid Fe(OH)3 dicampur dengan koloid As2S3.

428.

2) Sol emas yang bermuatan negatif dapat dikoagulasikan dengan

NaCl, CaCl2, atau AlCl3.


429.

Koagulasi koloid yang terjadi di alam adalah terbentuknya delta di

muara sungai. Air sungai yang mengandung tanah liat atau lempung merupakan
koloid yang bermuatan negatif. Pada saat sampai di muara, air sungai bertemu air
laut yang merupakan larutan elektrolit, maka tanah liat akan menggumpal atau
terjadi koagulasi. Akibat koagulasi ini lama-lama akan terbentuk delta.
430.

Koagulasi koloid sering dimanfaatkan, dalam kehidupan sehari-

hari maupun di industri misalnya sebagai berikut.


431.

1) Penggumpalan karet dalam lateks dengan penambahan asam

cuka.
432.

2) Asap atau debu dari pabrik dan industri dapat digumpalkan

dengan alat koagulasi listrik dari Cottrel. Asap dari pabrik sebelum
meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui ujung-ujung logam yang
tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000 sampai 75.000 volt).
Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam
udara.
433.

Ion-ion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap dan menjadi

bermuatan.

Selanjutnya, partikel bermuatan itu akan tertarik dan

diikat

pada elektrode yang lainnya. Pengendap

Cottrel

ini banyak digunakan dalam industri untuk dua

tujuan,

yaitu mencegah polusi udara oleh buangan

beracun

dan memperoleh kembali debu yang berharga


(misalnya debu logam).
434.

435.
436.

Gambar 3.5 Pesawat Cotrell

437.

4. KOLOID LIOFILIK DAN LIOFOBIK

438.

Koloid diklasifikasikan sebagai liofobik dan liofilik. Liofobik

diartikan benci pelarut dan liofilik diartikan suka pelarut. Koloid liofilik adalah
sebuah koloid dimana interaksi antara fase terdispersi dan medium pendispersinya
kuat. Koloid liofobik adalah sebuah koloid dimana interaksi antara fase terdispersi
dan medium pendispersinya lemah.
439.

Koloid dengan medium pendispersi air dapat diklasifikasikan

menjadi hidrofilik (suka air) dan hidrofobik (tidak suka air). Koloid hidrofilik
adalah sebuah koloid yang fase terdispersinya berinteraksi kuat dengan medium
pendispersinya (air) . Contoh : gelatin dalam air. Koloid hidrofobik adalah sebuah
koloid yang fase terdispersinya sedikit berinteraksi dengan medium
pendispersinya (air). Substansi yang sangat tidak larut seperti AgCl dan sulfur
membentuk koloid hidrofobik dalam air. Koloid hidrofobik umumnya tidak stabil
(mudah dipisah antara fasa terdispersi dan medium pendispersinya).
440.

Contoh pemanfaatan sifat hidrofilik dan hidrofobik yaitu pada

penggunaan sabun atau detergen dalam proses pencucian pakaian.


441.
442.

Cara kerja sabun atau detergen:


Dalam membersihkan kotoran yang melekat pada pakaian, kulit

atau benda-benda lainnya yang berasal dari debu, keringat, lemak, atau noda
minyak dan sebagainya prinsipnya sebagai berikut :
443.
444.

Molekul sabun atau detergen terdiri dari dua bagian, yaitu:


- Bagian ekor adalah rantai hidrokarbon (seperti minyak bumi).

Sebagai bagian molekul yang tidak suka dengan air disebut hidrofobik
mempunyai sifat mudah bercampur dengan lemak atau minyak.
445.

- Bagian kepala bersifat hidrofilik (mudah bercampur dengan

air). Mula-mula bagian ekor masuk dalam kotoran atau lemak,


sedangkan bagian kepala ditarik oleh molekul air, maka kotoran pakaian
dikelilingi molekul sabun/detergen dan lepas dari pakaian kemudian
masuk ke dalam air.

446.

Air
Molekul
sabun
Partikel minyak
dan kotoran
dilindungi oleh
molekul-molekul
sabun

Sumber : Brady, General Chemistry

447.

Gambar 3.6 Minyak dan kotoran


tergulung dari permukaan padat

448. Elaboration
449.
450.

Sabun detergen dan sampo

merupakan bahan-bahan yang


sering digunakan sebagi zat
pembersih. Bahan-bahan tersebut
sifatnya dapat menghilangkan
kotoran yang tidak dapat
dibersihkan dengan air. Sabun,
detergen, dan sampo pada prinsipnya bekerja sebagai pembersih dengan
cara yang sama karena ketiganya mempunyai persamaan dalam struktur
molekul. Jelaskan bagaimana sabun dapat menghilangkan minyak yang
melekat pada kain?
451.

452. Es krim merupakan makanan beku yang


terbuat dari produk produk olahan susu, es krim
banyak digemari oleh anak-anak, disamping
rasanya yang manis, es krim juga mempunyai
nilai protein, vitamin, dan mineral yang tinggi.
Pada pembuatan es krim selalu ditambahkan
gelatin. Jelaskan apa fungsi dari penambahan
gelatin tersebut? termasuk dalam sifat koloid
apakah penambahan gelatin tersebut?
453.
454.
455.
456.

457. Evaluation
458.
459.

Kerjakanlah soal-soal dibawah ini untuk mengukur

pemahaman kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari.


Kerjakan dengan jujur dan teliti!
460.

1. Menghamburnya berkas sinar di dalam koloid disebut . . . .

461.

(A) gerak Brown

462.

(B) efek Dopler

463.

(C) efek Tyndall

464.

(D) elektroforesis

465.

(E) koagulasi

466.

2. Peristiwa pergerakan butir-butir di medan listrik ke kutub

elektrode disebut. . . .
467.

(A) koagulasi

468.

(B) elektrolisis

469.

(C) elektroforesis

470.

(D) gerak Brown

471.

(E) efek Tyndall

472.

3. Sistem koloid yang partikel-partikelnya dapat menarik molekul

pelarutnya disebut . . . .
473.

(A) liofob

474.

(B) liofil

475.

(C) koagulasi

476.

(D) kondensasi

477.

(E) hidrofil

478.

4. Peristiwa pengendapan suatu koloid disebut . . . .

479.

(A) kondensasi

480.

(B) koagulasi

481.

(C) elektrofilik

482.

(D) liofilik

483.

(E) liofob

484.

5. Suatu emulsi akan stabil jika ke dalamnya ditambahkan

larutan . . . .
485.

(A) asam

486.

(B) basa

487.

(C) indikator

488.

(D) emulgator

489.

(E) elektrolit

490.

6. Gerak Brown disebabkan oleh . . . .

491.

(A) ringannya partikel koloid

492.

(B) halusnya partikel koloid

493.

(C) adanya gaya gravitasi

494.

(D) tumbukan antara partikel koloid

495.

(E) muatan partikel koloid

496.

7. Suatu contoh air sungai setelah disaring diperoleh filtrat yang

tampak jernih. Filtrat tersebut ternyata menunjukkan efek Tyndall. Dari


data tersebut dapat disimpulkan bahwa air sungai .
497.

(A) tergolong aerosol

498.

(B) tergolong suspensi

499.

(C) tergolong sol

500.

(D) tergolong koloid

501.

(E) mengandung partikel kasar dan partikel koloid

502.

8. Gerak Brown terjadi karena .

503.

(A) gaya gravitasi

504.

(B) tolak-menolak antara partikel koloid yang bermuatan sama

505.

(C) tarik-menarik antara partikel koloid yang berbeda muatan

506.

(D) tumbukan antara partikel koloid

507.

(E) tumbukan molekul medium dengan partikel koloid

508.

9. Partikel koloid bermuatan listrik karena .

509.

(A) adsorpsi ion-ion oleh partikel koloid

510.

(B) absorpsi ion-ion oleh partikel koloid

511.

(C) partikel koloid mengalami ionisasi

512.

(D) pelepasan elektron oleh partikel koloid

513.

(E) partikel koloid mengalami ionisasi

514.

10. Peristiwa koagulasi dapat ditemukan pada peristiwa .

515.

(A) pembuatan agar-agar

516.

(B) terjadinya berkas sinar

517.

(C) pembuatan cat

518.

(D) pembuatan air susu

519.

(E) terjadinya delta di muara sungai

520.
521.

FEEDBACK

522.
523.

524.

Pada fase Evaluation, kalian telah melakukan uji pemahaman

kalian terkait materi yang sudah kalian pelajari. Untuk menilai seberapa besar
pemahaman kalian, maka lakukanlah penilaian dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Berikanlah nilai pada hasil pekerjaan kalian dengan kriteria penilaian
525.

Jawaban benar : 2

526.

Jawaban salah : 0

2. Jumlahkan seluruh nilai jawaban kalian


3. Jumlah nilai total yang kalian dapatkan dibagi dengan nilai maksimal
kemudian dikalikan 100.
skor =

527.

nilai total yang diraih


20

x 100

4. Ceklah capaian skor yang kalian dapatkan berdasarkan tabel dibawah ini!
528.
529.
531.

Capaian
81-100

(Sangat Baik)
533.

61-80
(Baik)

535.

41-60
(Cukup)

537.

21-40
(Kurang)

539.

0-20
(Sangat
Kurang)

532.

530.
Deskripsi
Selamat, pemahaman kamu pada materi

ini sangat baik. Tingkatkan lagi ya!!


534.
Selamat, pemahaman kamu pada materi
ini sudah baik. Belajar lebih giat lagi agar nilai
kamu sempurna.
536.
Belajar lagi ya! Dengan belajar lebih
giat pasti nilai kamu bisa naik menjadi sangat
baik. Semangat belajar.
538.
Sayang sekali, pemahaman kamu pada
materi ini masih kurang baik. Ayo-ayo belajar
lagi. Semangat.
540.
Sayang sekali, pemahaman kamu pada
materi ini masih sangat kurang baik. Ayo-ayo
belajar lagi. Harus lebih giat membaca dan
bertanya jika belum paham materi. Semangat.

541.
542.

INFO KIMIA

543.
544.

Pernahkan kalian

mendengar tentang proses


pencucian darah? Proses
pencucian contoh proses yang
mengaplikasikan salah satu sifat
dari koloid yaitu dialysis.
Pencucian darah dilakukan untuk
pasien gagal gnjal. Gagal ginjal adalah penyakit dimana ginjal
tidak berfungsi dengan baik. Dalam tubuh, ginjal berfungsi
sebagai alat dialysis darah. Didalam ginjal dilakukan penyaringan
dan pemisahan darah dari zat-zat pengganggu dan bahan
buangan lainnya. Jika ginjal tidak berfungsi dengan baik, maka
diperlukan alat buatan yang dapat mendialisa darah secara
buatan dengan alat yang disebut mesin pencuci darah atau
mesin Dialisator.

545.

RANGKUMAN
Koloid mempunyai sifat-sifat yang khas, misalnya menunjukkan efek
Tyndall, gerak Brown, mempunyai muatan listrik, dan daya tarik menarik
antara fase terdispersi dengan medium pendispersinya.
Gejala penghamburan cahaya ke segala arah oleh partikel koloid
disebut efek Tyndall. Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel pada
koloid yang arahnya lurus tidak menentu yang disebabkan oleh tumbukan
antara molekul-molekul medium pendispersi dengan fase terdispersi atau
tumbukan antara partikel-partikel terdispesi. Umumnya partikel koloid
bermuatan, ada yang positif dan negatif. Koloid akan bermuatan akibat
menyerap ion-ion yang ada di permukaan partikel. Akibat muatan pada koloid
dapat terjadi peristiwa adsorpsi, elektroforesis, dan koagulasi. Adsorpsi pada
koloid adalah peristiwa penyerapan ion-ion oleh permukaan partikel koloid.
Peristiwa elektroforesis adalah peristiwa bergeraknya partikel-partikel
koloid menuju elektrode. Peristiwa bergeraknya partikel koloid ke dalam satu
elektrode menunjukkan bahwa partikel-partikel koloid bermuatan listrik.
Koagulasi adalah penggumpalan koloid yang disebabkan oleh
penambahan larutan elektrolit yang mengandung ion positif (+) dan ion negatif
(). Ion yang efektif untuk menggumpalkan koloid ialah ion yang muatannya
berlawanan dengan muatan koloid.

546.

UJI KOMPETENSI

547.
548.
549.

550.

Kerjakanlah soal-soal dibawah ini untuk mengukur

pemahaman kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari.


Kerjakan dengan jujur dan teliti!
551.
552.

1. Hal-hal berikut merupakan ciri-ciri sistem koloid, kecuali ... .

553. A. tidak dapat disaring


554. B. stabil (tidak memisah)
555. C. terdiri atas dua fasa
556. D. homogeny
557. E. menghamburkan cahaya
558.

2. Yang bukan merupakan sistem koloid adalah .

559. A. lateks

D. agar-agar

560. B. air sadah

E. buih sabun

561. C. asap
562.

3. Salah satu perbedaan antara koloid dengan suspensi adalah .

563. A. koloid bersifat homogen, sedangkan suspensi heterogen


564. B. koloid menghamburkan cahaya, sedangkan suspensi meneruskan
cahaya
565. C. koloid stabil, sedangkan suspensi tidak stabil
566. D. koloid satu fasa, sedangkan suspensi dua fasa
567. E. koloid transparan, sedangkan suspensi keruh
568.

4. Suatu contoh air sungai setelah disaring diperoleh filtrat yang tampak

jernih. Filtrat tersebut ternyata menunjukkan efek Tyndall. Dari data tersebut
dapat disimpulkan bahwa air sungai .
569. A. tergolong aerosol
570. B. tergolong suspensi
571. C. tergolong sol
572. D. tergolong koloid
573. E. mengandung partikel kasar dan partikel koloid

574.

5. Dispersi zat cair atau zat padat dalam gas disebut .

575. A. sol

D. aerosol

576. B. emulsi

E. suspensi

577. C. buih
578.

6. Buih dalam sistem dispersi terjadi pada keadaan .

579. A. zat padat terdispersi dalam zat cair


580. B. zat cair terdispersi dalam gas
581. C. gas terdispersi dalam zat padat
582. D. gas terdispersi dalam zat cair
583. E. zat cair terdispersi dalam zat cair
584.

7. Mutiara adalah sistem koloid .

585. A. padat dalam cair

D. gas dalam cair

586. B. cair dalam gas

E. gas dalam padat

587. C. cair dalam padat


588.

8. Yang termasuk koloid padat dalam gas adalah .

589. A. emulsi

D. buih

590. B. kabut

E. batu apung

591. C. asap
592.

9. Dibandingkan dengan sol liofil, maka sol liofob .

593. A. lebih stabil


594. B. lebih kental
595. C. memberi efek Tyndall yang kurang jelas
596. D. lebih mudah dikoagulasikan
597. E. bersifat reversibel
598.

10. Sistem berikut tergolong emulsi, kecuali .

599. A. santan

D. mayones

600. B. minyak ikan

E. alcohol 70%

601. C. air susu


602.

11. Penghamburan berkas sinar di dalam sistem koloid disebut .

603. A. gerak Brown

D. elektroforesis

604. B. efek Tyndall

E. osmose

605. C. koagulasi

606.

12. Gerak Brown terjadi karena .

607. A. gaya gravitasi


608. B. tolak-menolak antara partikel koloid yang bermuatan sama
609. C. tarik-menarik antara partikel koloid yang berbeda muatan
610. D. tumbukan antara partikel koloid
611. E. tumbukan molekul medium dengan partikel koloid
612.

13. Partikel koloid bermuatan listrik karena .

613. A. adsorpsi ion-ion oleh partikel koloid


614. B. absorpsi ion-ion oleh partikel koloid
615. C. partikel koloid mengalami ionisasi
616. D. pelepasan elektron oleh partikel koloid
617. E. partikel koloid mengalami ionisasi
618.

14. Di antara beberapa percobaan pembuatan koloid:

619. 1) larutan kalium asetat + alkohol


620. 2) belerang + gula + air
621. 3) susu + air
622. 4) minyak + air
623. 5) agar-agar yang dimasak
624. yang menunjukkan proses pembuatan gel ialah .
625. A. 1 dan 5

D. 3 dan 4

626. B. 1 dan 3

E. 2 dan 4

627. C. 2 dan 5
628.

15. Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid biasanya dihilangkan

dengan cara ... .


629. A. elektrolisis

D. dekantasi

630. B. elektroforesis

E. presipitasi

631. C. dialisis
632.

16. Peristiwa koagulasi dapat ditemukan pada peristiwa .

633. A. pembuatan agar-agar


634. B. terjadinya berkas sinar
635. C. pembuatan cat
636. D. pembuatan air susu

637. E. terjadinya delta di muara sungai


638.

17. Sistem koloid yang partikel-partikelnya tidak menarik molekul

pelarutnya disebut .
639. A. liofil

D. elektrofil

640. B. dialysis

E. liofob

641. C. hidrofil
642.

18. Larutan di bawah ini dalam air panas memperlihatkan efek

Tyndall adalah ... .


643. A. NaCl 0,1 M

D. FeCl3 0,1 M

644. B. CaSO4 0,1 M

E. KMnO4 0,1 M

645.
646.

C. AgNO3 0,1 M
19. Yang termasuk koloid hidrofob adalah .

647. A. amilum dalam air

D. lemak dalam air

648. B. protein dalam air

E. agar-agar dalam air

649. C. karbon dalam air


650.

20. Gejala atau proses yang paling tidak ada kaitan dengan sistem

koloid adalah ...


651. A. efek Tyndall

D. emulsi

652. B. dialysis

E. elektrolisis

653. C. koagulasi

654.

KUNCI JAWABAN

655.
656.

657.
658.

Bagian I

659.

1. D

6. E

660.

2. B

7. B

661.

3. C

8. C

662.

4. D

9. E

663.

5. D

10. D

664.
665.

Bagian II

666.

1. A

6. E

667.

2. A

7. D

668.

3. B

8. E

669.

4. A

9. C

670.

5. A

10. E

673.

1. C

6. D

674.

2. C

7. B

675.

3. B

8. D

676.

4. B

9. A

677.

5. D

10. E

671.
672.

Bagian III

678.
679.

Uji Kompetensi

680.

1. A

6. D

11. B 16. E

681.

2. B

7. C

12. D 17. E

682.

3. D

8. C

13. A 18. A

683.

4. E

9. D

14. C 19. A

684.

5. D

10. E

15. C 20. D

685.

DAFTAR PUSTAKA

686.
687.

Effendy. 2008. A-Level Chemistry 2B. Malang : Bayumedia Publishing.

688.

Partana, C. F., dkk. 2009. Mari Belajar Kimia untuk SMA/MA Kelas XI
IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

689.

Suwardi, dkk. 2007. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas.

690.

Utami, Budi., dkk. 2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu
Alam. Jakarta: CV. HaKa MJ.

691.

______. 2014. Dialysis koloid., (Online), (http://kamuslife.com//), diakses


tanggal 12 Desember 2014

692.

Anda mungkin juga menyukai