KEGIATAN
PSISWA
engertian
I Sistem
Ko l o i d
Dasar:
alisis peran koloid Kompetensi
dalam kehidupan
Dasar: berdasarkan sifat-sifatnya
3.15 Menganalisis
peran
koloid dalam
kehidupan
berdasarkan
sifat-sifatnya
kan ide/gagasan untuk
memodifikasi
pembuatan
koloid
berdasarkan
pengalaman
membuat bebera
ENGAGEMENT
Banyak zat dialam kita temui dalam bentuk campuran. Campuran dapat
Indikator:
Indikator:
digolongkan
menjadi 3campuran
jenis yaitu ke
larutan,
suspensi
dan koloid.
Perhatikan
tiga suspensi.
Mengelompokkan
beberapa
dalam
golongan
larutan,
koloid dan
Mengelompokkanlarutan,
beberapa
campuran ke dalam golongan larutan, koloid dan suspensi.
Mengklasifikasikan
koloid
campuran pada gambar
1.a dan suspensi berdasarkan data hasil pengamatan.
Mengklasifikasikan
larutan,
koloid
suspensi
berdasarkan
hasil pengamatan.
Mengelompokkan koloid berdasarkandan
fase
pendispersi
dan fase data
terdispersinya.
Mengelompokkan koloid berdasarkan fase pendispersi dan fase terdispersinya.
Apakah kalian dapat melihat perbedaan antara fasa air dan kopi secara jelas?
Dapatkah kalian memisahkan keduanya dengan menggunakan saringan biasa?
Pada gambar 1.b merupakan campuran antara air dengan sirup. Apakah
kalian dapat melihat perbedaan antara fasa air dan sirup secara jelas? campuran
tersebut terlihat jernih atau keruh? Dapatkah kalian memisahkan keduanya dengan
menggunakan saringan biasa?
Pada gambar 1.c adalah campuran air dengan susu. Apakah kamu dapat
melihat perbedaan antara fasa air dan susu secara jelas? campuran tersebut terlihat
jernih atau keruh? Dapatkah kalian memisahkan keduanya dengan menggunakan
saringan biasa?
Hal tersebut akan kita pelajari lebih lanjut dalam fase exploration.
Sebelumnya, jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini.
Berdasarkan pengantar yang telah dipaparkan diatas, Jawablah beberapa
pertanyaan berikut!
1. Sebutkan 3 contoh dari campuran!
Exploration
Apabila suatu zat dicampurkan dengan zat lain, maka dapat terjadi
penyebaran secara merata dari suatu zat kedalam zat lain yang disebut sistem
dispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang
digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi. Ada 3 jenis sistem
dispersi yaitu larutan, koloid dan suspensi. Jika kita mencampurkan air dengan
gula, maka hasilnya akan berbeda dengan jika kita mencampurkan air dengan
detergen dan air dengan pasir. Apa saja yang membuat campuran-campuran
tersebut berbeda? Untuk mengkaji perbedaan campuran tersebut, dilakukan
percobaan sebagai berikut.
Koloid itu apa ya? Lalu apa bedanya
dengan larutan dan suspensi?
PERCOBAAN
LARUTAN, KOLOID DAN SUSPENSI
Permasalahan
suspensi?
Tujuan
: membedakan larutan,
koloid dan suspensi
: apakah karakteristik larutan, koloid dan
Alat dan
bahan:
Alat
dan bahan
Alat:
Gelas kimia 100 ml, batang pengaduk, corong kaca, kertas saring
Bahan:
Garam dapur, santan instan, sirup, tanah, dan akuades
LANGKAH KERJA
A. Bagian 1
- Siapkan 4 buah gelas kimia yang bersih dan kering.
- Masukan masing-masing 1 sendok garam dapur pada gelas kimia (1), santan
instan pada gelas kimia (2), sirup pada gelas kimia (3) dan tanah pada gelas
kimia (4).
- Tambahkan air sebanyak 100 ml pada masing-masing gelas kimia.
- Diaduk selama 5 menit.
- Diamati
- Didiamkan selama 5 menit
- Diamati kembali
- Tuliskan hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan (1).
- Simpan keempat campuran untuk pengamatan selanjutnya.
-
B. Bagian II
Ambil ketiga campuran hasil percobaan bagian 1.
Saringlah campuran pada ketiga gelas kimia tersebut.
Diamati.
Tuliskan hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan (2)
HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.
Gelas kimia 1
Gelas kimia 2
Gelas kimia 3
Gelas kimia 4
Tabel 2.
Pembeda
Penampakan fisik
campuran
(keruh/jernih)
Jenis campuran
(homogen atau
heterogen)
Gelas kimia 1
Gelas kimia 2
Gelas kimia 3
Gelas kimia 4
Ada tidaknya
endapan (sebelum
disaring)
Ada tidaknya
endapan pada
kertas saring
(setelah disaring)
Filtrate
transparan/keruh
DISKUSI
Explanation
Coba amati kerangka rumah kalian. Hampir semua rumah memiliki atap,
yang salah satu fungsinya agar kita dapat berlindung di dalam rumah dari cahaya
matahari langsung. Namun, pada siang hari kenapa keadaan di dalam rumah
terang walaupun tidak terkena cahaya matahari secara langsung?
Pada siang hari, sinar matahari menyinari bumi dan oleh bumi dipantulkan
kembali sesuai aturan nelius (cahaya yang datang akan dipantulkan dengan sudut
pantul sama dengan sudut datang). Akibat adanya partikel-partikel debu di udara
sekitar rumah, sinar matahari akan dipantulkan oleh partikel debu ke segala arah.
Selain itu, partikel debu bergerak secara acak (gerak Brown partikel-partikel
koloid), memungkinkan sinar matahari yang dipantulkan semakin acak. Di dalam
rumah yang tidak langsung terkena cahaya matahari akan terang sebagai dampak
dari pantulan cahaya matahari oleh partikel debu di udara.
Nah setelah kita mengetahui peristiwa di atas, maka perlu ditekankan
betapa pentingnya peranan koloid dalam kehidupan dan lingkungan kita seharihari. Pada materi sebelumnya, kita telah belajar bahwa larutan dapat didefinisikan
sebagai sebuah campuran homogen dari dua atau lebih substansi pada suatu fase.
Kali ini kita harus menekankan bahwa dalam larutan sejati, zat terlarut tidak dapat
diamati, karena partikel zat terlarut berada dalam bentuk ion seperti, larutan NaCl
dalam air atau dalam bentuk molekul yang relatif kecil seperti larutan gula dalam
air. Jika terdapat pasir dalam gelas beaker kemudian ditambah air dan diaduk
beberapa saat, partikel pasir tetap terlihat dan berada pada dasar gelas beaker
membentuk suspensi.
Nah, setelah mengetahui tentang larutan sejati dan suspensi, selanjutnya
Apakah sistem koloid itu? Koloid adalah salah satu jenis campuran homogen yang
memiliki sifat-sifat berbeda dengan larutan yang selama ini kalian ketahui.
Perbedaan sifat ini disebabkan oleh ukuran partikel zat terlarut yang lebih besar
dibandingkan dengan larutan. Koloid memiliki aplikasi luas mencakup banyak
material yang ada di alam maupun yang dikembangkan di industri, seperti
B. Suspensi
Anak kecil biasanya senang bermain-main dengan tanah atau pasir.
Bahkan ada yang kreatif membuat kue maina dari campuran tanah dan air.
Pernahkan kalian melihat orang membuat batu bata dari tanah? Mereka
mencampurkan tanah dan air dengan perbandinga tertentu. Campuran tanah atau
pasir dengan air termasuk salah satu contoh suspensi. Fase terdispersinya adalah
tanah dan pasir, medium pendispersinya adalah air. Jadi, suspensi (atau disebut
juga dispersi kasar) merupakan jenis campuran dengan partikel terdispersi yang
berukuran relatif besar tersebar dalam medium pendispersinya.
Ukuran dari partikel suspensi paling besar dibandingkan dengan jenis
campuran yang lain, yaitu lebih besar dari 100nm. Oleh karena itu, partikel
suspensi dapat dilihat dengan mata telanjang. Suspensi merupakan campuran yang
heterogen dan tidak stabil. Jika suspensi didiamkan selama beberapa waktu,
partikel-partikel suspensi akan mengendap karena pengaruh gaya gravitasi
sehingga dapat dipisahkan dengan mudah. Kecepatan pengendapan bergantung
dari ukuran partikel suspensi. Semakin besar ukuran partikel, pengendapan
berlangsung lebih cepat.
Campuran senyawa kimia yang hasil reaksinya berupa endapan juga
termasuk contoh suspensi. Pemisahan endapan yang tersuspensi di laboratorium
dapat dilakukan dengan proses penyaringan (filtrasi) menggunakan kertas saring.
Endapan hasil reaksi akan tertinggal di kertas saring.
C. Koloid
Jika kalian mencampurkan pati dengan air, butir-butir pati akan tersebar
secara merata dalam air dan diperoleh suatu campuran keruh yang heterogen.
Begitu pula jika kalian membuat susu bubuk. Secara fisik, campuran ini tidak
seperti larutan atau suspensi. Jadi, kedua macam campuran ini termasuk dalam
jenis campuran yang lain, yang disebut koloid.
Istilah koloid pertama kali dikenalkan oleh Thomas Graham pada tahun
1861. Pada waktu itu, Graham mengamati zat pati atau gelatin yang berupa Kristal
tapi tidak berdifusi melalui membrane, tidak seperti kristaloid pada
umumnya.oleh karena itulah, zat seperti pati dan gelatin ini kemudian dikenal
sebagai koloid.
Larutan
Ukuran partikel < 1 nm
Koloid
Ukuran partikel 1 -100 nm
Suspensi
Ukuran partikel > 100
2
3
Jernih
Sangat stabil (tidak
Sedikit keruh
Relatif stabil (tidak
nm
Keruh
Tidak stabil
mengendap)
Tidak dapat disaring
mengendap)
Tidak dapat disaring
(mengendap)
Dapat disaring dengan
kertas saring
maupun membrane
semipermeable
hanya terdiri dari medium pendispersi dan fase terdispersi. Koloid terdiri dari dua
komponen yaitu fase terdispersi dan medium pendispersi. Fase terdispersi
merupakan segala substansi (gas, cairan atau padatan) yang terdistribusi sangat
baik dalam bentuk partikel koloid halus. Medium pendispersi adalah gas, cairan
atau padatan yang fase terdispersinya terdistribusi seragam dalam volumenya.
Dalam koloid debu, substansi dengan jumlah yang sedikit disebut fase terdispersi,
berupa padatan, sedangkan substansi dengan jumlah yang banyak disebut medium
pendispersi, berupa gas.
Nama koloid didasarkan pada medium pendispersi dan zat pendispersinya.
Pada debu, medim pendispersinya berupa gas dan fase terdispersiya berupa padat,
maka koloid jenis ini disebut sebagai aerosol padat. Tabel 1.2 menunjukkan
beberapa jenis koloid dan contohnya.
Table 1.2 Jenis-jenis koloid
Fase
Fase
Jenis (nama
Contoh
Terdispersi
Padat
Pendispersi
Padat
koloid)
Sol padat
Emulsi padat
Buih padat
Sol
marshmallow
Cat, jeli, kanji dalam air, tinta, lumpur,
Emulsi
Buih
Aerosol
padat
Aerosol cair
Cair
Gas
Padat
Cair
Cair
Gas
Padat
Cair
Gas
parfum
Berikut ini adalah beberapa contoh sistem koloid dalam kehidupan seharihari.
Gambar 1.k
mayonaise
13. Santan
2. Fase terdispersinya
berwujud..
3. Fase pendispersinya
berwujud..
15. Fase pendispersinya
berwujud..
berwujud..
4. Jeli
16. Awan
5. Fase terdispersinya
berwujud..
6. Fase pendispersinya
berwujud..
18. Fase pendispersinya
berwujud..
berwujud..
7. Asap
19. Tinta
8. Fase terdispersinya
berwujud..
9. Fase pendispersinya
berwujud..
21. Fase pendispersinya
berwujud..
berwujud..
10. Buih
22. Mayonaise
berwujud..
12. Fase pendispersinya
berwujud..
24. Fase pendispersinya
berwujud..
berwujud..
25.
26.
Elaboration
27.
28.
29.
41. Evaluation
42.
43. Kerjakanlah soal-soal dibawah ini untuk mengukur pemahaman
kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Kerjakan dengan
jujur dan teliti!
44. 1. Hal-hal berikut merupakan ciri sistem koloid, kecuali. . . .
45. (A) tidak dapat disaring
46. (B) stabil (tidak memisah)
47. (C) terdiri atas dua fase
48. (D) homogen
49. (E) menghamburkan cahaya
50. 2. Yang bukan merupakan sistem koloid adalah. . . .
51. (A) lateks
52. (B) alkohol 70%
53. (C) tinta gambar
54. (D) margarin
55. (E) batu apung
56. 3. Salah satu perbedaan antara koloid dengan suspensi adalah. . . .
57. (A) koloid bersifat homogen, sedangkan suspensi heterogen
58. (B) koloid menghamburkan cahaya, sedangkan suspensi meneruskan
cahaya
59. (C) koloid stabil, sedangkan suspensi tidak stabil
60. (D) koloid satu fase, sedangkan suspensi dua fase
61. (E) koloid transparan, sedangkan suspensi keruh
62. 4. Dispersi zat cair atau zat padat dalam gas disebut. . . .
63. (A) sol salah satu
64. (B) emulsi
65. (C) buih
66. (D) aerosol
67. (E) suspensi
68.
69.
sistem koloid. . .
70. (A) emulsi padat, emulsi, aerosol, dan gel
71. (B) emulsi, emulsi padat, aerosol, dan gel
72. (C) gel, emulsi, emulsi padat, dan aerosol
73. (D) sol, emulsi, aerosol, dan gel
74. (E) emulsi, sol, aerosol, dan gel
75. 6. Sistem berikut tergolong emulsi, kecuali. . . .
76. (A) santan
77. (B) minyak ikan
78. (C) air susu
79. (D) mayonaise
80. (E) alkohol 70%
81. 7. Darah merupakan sistem koloid dari. . . .
82. (A) zat padat dalam zat cair
83. (B) zat cair dalam zat cair
84. (C) zat cair dalam zat padat
85. (D) gas dalam zat cair
86. (E) gas dan padat dalam zat cair
87.
8.Sabun merupakan emulgator yang baik untuk campuran minyak dan air,
sebab sabun. . .
88. (A) merupakan koloid liofob
89. (B) merupakan koloid liofil
90. (C) mempunyai ujung liofob dan liofil
91. (D) bercampur homogen dengan minyak dan air
92. (E) merupakan senyawa polar yan bisa menarik minyak
93.
pelarutnya disebut. . . .
94. (A)liofil
95. (B) dialisis
96. (C) hidrofil
97. (D) elektrofil
105.
FEEDBACK
106.
107.
108.
kalian terkait materi yang sudah kalian pelajari. Untuk menilai seberapa besar
pemahaman kalian, maka lakukanlah penilaian dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Berikanlah nilai pada hasil pekerjaan kalian dengan kriteria penilaian
109.
Jawaban benar : 2
110.
Jawaban salah : 0
111.
x 100
4. Ceklah capaian skor yang kalian dapatkan berdasarkan tabel dibawah ini!
112.
113.
115.
Capaian
81-100
(Sangat Baik)
117.
61-80
(Baik)
119.
41-60
(Cukup)
121.
21-40
(Kurang)
123.
0-20
(Sangat
Kurang)
116.
114.
Deskripsi
Selamat, pemahaman kamu pada materi
125.
126.
127.
INFO KIMIA
130.
RANGKUMAN
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
KEGIATAN
P e mII
buatan
SISWA
Ko l o i d
139.
140.
141.
142.
143.
144.
sar:
sis peran koloid Kompetensi
dalam145.
kehidupan
Dasar: berdasarkan sifat-sifatnya
3.15 Menganalisis
peran
koloid dalam
kehidupan
berdasarkan
sifat-sifatnya
an ide/gagasan untuk
memodifikasi
pembuatan
koloid
berdasarkan
pengalaman
membuat beberapa
23
146.
147. ENGAGEMENT
148.
kanji? Lem kanji sering digunakan sebagai perekat kertas. Bahan yang sering
pembuatanIndikator:
koloid dengan cara dispersi, kondensasi dan metode campuran.
digunakan
untuk
membuat
tersebut
adalah
tepung kanji/maizena
yang
Mengelompokkan
campuran
ke dalam
golongan
larutan,
koloid
dan suspensi.
oh-contoh pembuatan
koloidbeberapa
dengan
caralem
dispersi,
kondensasi
dan
metode
campuran
dalam kehidu
Mengklasifikasikan larutan, koloid dan
suspensi
berdasarkan
data
hasil
pengamatan.
dipanaskan dengan penambahan sedikit air disertai
Mengelompokkan koloid berdasarkan fase pendispersi dan fase terdispersinya.
Akan tetapi untuk pembuatan koloid tertentu seperti cat diperlukan peralatan
khusus seperti dalam industry. Cara-cara pembuatan koloid itulah yang akan kita
pelajari lebih lanjut pada fase-fase berikutnya. Sebelumnya jawablah pertanyaanpertanyaan berikut ini
1. Apa perbedaan koloid, suspense dan larutan sejati?
150.
2. Apa pengertian fase terdispersi dan fase pendispersi?
151.
3. Sebutkan jenis-jenis koloid diliat dari fase terdispersi?
152.
153. Exploration
154.
155.
membuat santan? Koloid dapat dibuat dengan berbagia cara. Diantaranya dengan
metode disperse dan metode kondensasi. Pembuatan agar-agar adalah salah satu
contoh pembuatan koloid dengan metode disperse. Sedangkan salah satu contoh
pembuatan koloid dengan metode kondensasi adalah pembuatan sol Fe(OH)3.
156.
157.
Gimana ya caranya
158.
bikin koloid ?
159.
160.
161.
162.
163.
A. METODE DISPERSI
164.
PERCOBAAN
PEMBUATAN AGAR-AGAR
165.
166.
167.
168.
Tujuan
169.
DISKUSI
170.
1. Apa yang dimaksud dengan metode disperse?
171.
2. Apa yang dimaksud dengan metode kondensasi?
172.
3. Tuliskan persamaan reaksi pembuatan sol Fe(OH)3!
175. Explanation
176.
177.
Banyak koloid yang dibuat secara alami melalui reaksi kimia atau
proses geologi seperti erosi. Dalam laboratorium, koloid dibuat dengan metode
dispersi, kondensasi dan campuran.
1. Metode Dispersi
178.
186.
yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan dalam
medium pendispersi, kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujungnya.
Mula-mula atom-atom logam akan terlempar ke
dalam air, lalu atom-atom tersebut
mengalami kondensasi, sehingga membentuk
partikel koloid. Jadi, cara Bredig ini merupakan
gabungan cara dispersi dan cara
kondensasi. Contoh : koloid emas dalam
air.
akan lepas dari elektrode ketika ada perbedaan tegangan kedua elektrode. Atom
emas mengalami dispersi dan kondensasi menghasilkan partikel koloid dalam air.
2. Metode Kondensasi
187.
ion, atau molekul diubah menjadi partikel yang lebih besar berukuran partikel
koloid. Biasanya metode kondensasi dilakukan melalui reaksi kimia, misalnya
reaksi redoks, hidrolisis, dan substitusi.
188.
189.
190.
2H2S(g) + SO2(aq)
191.
193.
194.
195.
197.
Contoh 2 : Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan H3AsO3
199.
200.
201.
dengan mencampur larutan besi (III) klorida terkonsentrasi dengan air panas.
202.
memecah salah satu larutan menjadi seukuran koloid yang kemudian mendispersi
larutan lainnya. Contoh air dan minyak, pencampuran keduanya membentuk
emulsi. Emulsi dapat distabilkan dengan penambahan pengemulsi. Pengemulsi
adalah koloid pelindung yang digunakan untuk menstabikan emulsi. Gelatin
digunakan sebagai pengemulsi dalam es krim untuk mencegah terbentuknya
partikel gula atau es yang besar.
204.
205.
206. Elaboration
207.
208.
210.
216. Evaluation
217.
218.
adalah. . . .
226. (A) peptisasi
227. (B) dekomposisi rangkap
228. (C) hidrolisis
229. (D) reaksi reduksi
230. (E) reaksi oksidasi
231.
disebut. . . .
232. (A) dispersi
233. (B) kondensasi
234. (C) ionisasi
235. (D) koagulasi
236. (E) emulsi
237.
kondensasi
244. adalah. . . .
245. (A) peptisasi
246. (B) dekomposisi rangkap
247. (C) hidrolisis
248. (D) reaksi reduksi
249. (E) reaksi oksidasi
250.
larutan . . . .
257. (A) asam
258. (B) basa
259. (C) indikator
260. (D) emulgator
261. (E) elektrolit
262.
kondensasi adalah .
269. (A) pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan
SO2
270. (B) pembuatan sol emas dengan mereduksi suatu larutan garam emas
271. (C) pembuatan sol kanji dengan memanaskan suspensi amilum
272. (D) pembuatan sol Fe(OH)3 dengan hidrolisis larutan besi(III) klorida
273. (E.)pembuatan sol As2S3 dengan mereaksikan larutan As2O3 dengan larutan
H2S
274.
FEEDBACK
280.
281.
282.
283.
kalian terkait materi yang sudah kalian pelajari. Untuk menilai seberapa besar
pemahaman kalian, maka lakukanlah penilaian dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Berikanlah nilai pada hasil pekerjaan kalian dengan kriteria penilaian
284.
Jawaban benar : 2
285.
Jawaban salah : 0
286.
x 100
4. Ceklah capaian skor yang kalian dapatkan berdasarkan tabel dibawah ini!
287.
288.
290.
Capaian
81-100
(Sangat Baik)
292.
61-80
(Baik)
294.
41-60
(Cukup)
296.
21-40
(Kurang)
298.
0-20
(Sangat
Kurang)
291.
289.
Deskripsi
Selamat, pemahaman kamu pada materi
300.
RANGKUMAN
Sistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokan (agregasi) partikel
larutan sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar, kemudian diaduk
dengan medium pendispersi. Cara yang pertama disebut cara kondensasi,
sedangkan yang kedua disebut cara dispersi.
Dengan cara kondensasi, partikel larutan sejati (molekul atau ion)
bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan dengan reaksireaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau
dengan pergantian pelarut. Dengan cara dispersi, partikel kasar dipecah
menjadi partikel koloid. Cara ispersi dapat dilakukan secara mekanik,
peptisasi, atau dengan loncatan bunga istrik (cara busur Bredig).
Cara lain untuk membuat koloid adalah dengan metode campuran.
Mencampur atau mengocok dua larutan yang tidak bercampur akan memecah
salah satu larutan menjadi seukuran koloid yang kemudian mendispersi larutan
lainnya. Contoh air dan minyak, pencampuran keduanya membentuk emulsi.
Emulsi dapat distabilkan dengan penambahan pengemulsi. Pengemulsi adalah
koloid pelindung yang digunakan untuk menstabikan emulsi. Gelatin
digunakan sebagai pengemulsi dalam es krim untuk mencegah terbentuknya
partikel gula atau es yang besar.
301.
302.
303.
304.
305.
306.
KEGIATAN SISWA
Sifat-Sifat
III
Ko l o i d
307.
308.
309.
310.
311.
312.
313.
sar:
isis peran koloid Kompetensi
dalam314.
kehidupan
Dasar: berdasarkan sifat-sifatnya
3.15 Menganalisis
peran
koloid dalam
kehidupan
berdasarkan
sifat-sifatnya
an ide/gagasan untuk
memodifikasi
pembuatan
koloid
berdasarkan
pengalaman
membuat beberap
36
315.
316. ENGAGEMENT
317.
318.
berkabut tebal? Sorot lampu mobil terlihat membentuk jalur cahaya yang
menembus kabut, dan terlihat lebih terang daripada sekitarnya. Hal itu akan
berbeda jika lampu mobil menyorot di tempat yang tidak berkabut. Apa yang
enyebabkan hal tersebut?
319.
suatu jalur cahaya masuk ke dalam rumah. Partikel-partikel debu terlihat jelas
melayang-layang di wilayah jalur cahaya tersebut. apa yang terjadi? Mengapa
demikian?
320.
partikel debu adalah koloid, dan koloid memiliki sifat-sifat yang khas. Beberapa
sifat khas dari koloid akan kita pelajari lebih lanjut pada fase-fase berikutnya. Kita
juga mengamati beberapa diantaranya secara langsung pada fase exploration. Aan
tetapi sebelum memasuki fase exploration , jawablah terlebih dahulu pertanyaanpertanyaan berikut ini.
1. Apakah yang dimaksud dengan fase terdispersi dan fase pendispersi?
2. Sebutkan 3 jenis koloid dilihat dari fase terdispersi dan fase pendispersinya!
321.
322. Exploration
323.
324.
koloid adalah dengan menjatuhkan berkas cahaya pada obyek. Larutan sejati
meneruskan cahaya (transparan) sedangkan koloid menghamburkannya. Oleh
karena itu, berkas cahaya yang melalui koloid dapat diamati dari arah samping
walaupun partikelnya sendiri tidak tampak. Jka partikel terdispersinya juga
keliatan maka sistem itu bukan koloid melainkan suspense.
325.
Tyndall, oleh karena itu sifat ini dinamakan efek Tyndall. Efek dari Tyndall
digunakan untuk membedakan sistem koloid dari larutan sejati. Untuk lebih
memahami tentang sifat koloid, marilah kita melakukan praktikum dengan
prosedur sebagai berikut.
326.
327.
328.
329.
330.
331.
332.
333.PERCOBAAN
334.EFEK TYNDALL
335.
336.
Tujuan :
337.
Setelah mengikuti percobaan ini, siswa diharapkan :
1. Mampu menjelaskan pengertian efek Tyndall
2. Mampu menyebutkan beberapa contoh efek Tyndall dalam kehidupan sehari
hari
338.
Alat dan bahan
339.
a. Alat yang digunakan:
b. Bahan yang digunakan :
340.
1. Enam gelas kimia
1. Larutan garam
341.
2. Batang pengaduk
2. Larutan gula
342.
3. Lampu senter
3. Larutan sabun
343.
4. Susu
344.
5. Santan
345.
6. Larutan cuka
346.
7. Akuades
347.
Prosedur
348. 1.
Siapkanlah 6 tabung reaksi besar yang bersih, kemudian isilah
dengan larutan larutan berikut masing masing setinggi kira kira 5 cm
seperti berikut :
Tabung 1 dengan larutan gula
Tabung 2 dengan larutan sabun (air sabun)
Tabung 3 dengan susu
Tabung 4 dengan larutan garam
Tabung 5 dengan santan
Tabung 6 dengan larutan cuka
349.
Catatlah warna dan keadaan larutan larutan itu (bening atau
keruh)!
350. 2.
Arahkan berkas cahaya lampu senter pada masing masing tabung
satu per satu. Amati berkas cahaya dari samping dengan arah yang tegak lurus.
Catat pengamatan Anda!
351.
Catat hasil percobaan anda pada tabel berikut ini!
352.
353. 354. Sifat Campuran
355. L 356. L 357. 358. L 359.
No
arutan
arutan
Susu arutan
Santan
gula
sabun
garam
361. 362. Warna
363.
364.
365. 366.
367.
1
larutan/campuran
369. 370. Bening/keruh
371.
372.
373. 374.
375.
2
377. 378. Menghamburkan/me 379.
380.
381. 382.
383.
3
neruskan cahaya
Jawablah pertanyaan dibawah ini !
385.
1. Dari hasil percobaan, apa yang dapat Anda simpulkan mengenai sifat koloid
terhadap cahaya?
386.
Jawab :
387.
2. Berdasarkan data pengamatan di atas, bagaimanakah membedakan larutan
sejati dari sistem koloid?
388.
Jawab :
389.
360. L
arutan
cuka
368.
376.
384.
393.
5. Sebutkan beberapa contoh efek Tyndall dalam kehidupan sehari hari!
394.
Jawab :
395.
6. Berdasarkan data pengamatan di atas, bila sistem koloid dikenai seberkas
cahaya, maka cahaya tersebut akan dihamburkan oleh partikel partikel
koloid dalam sistem. Apakah penyebabnya? Jelaskan jawabanmu!
396.
Jawab :
7. Proses koagulasi koloid dapat terjadi secara fisis dan secara kimia, berikan
masing-masing 2 contoh!
397.
Jawab :
398.
399.
400. Explanation
401.
402.
efek Tyndall, gerak Brown, mempunyai muatan listrik, dan daya tarik menarik
antara fase terdispersi dengan medium pendispersinya.
1. EFEK TYNDALL
403.
disebut efek Tyndall. Gejala ini pertama kali ditemukan oleh Micahel Faraday
kemudian diselidiki lebih lanjut oleh John Tyndall (1820 - 1893), seorang ahli
Fisika bangsa Inggris. Efek Tyndall dapat digunakan untuk membedakan larutan
sejati dari koloid.
404.
405.
406.
matahari terbenam. Pada saat itu kita dapat melihat warna langit yang kemerahan.
Pada siang hari langit berwarna biru. Kamu juga sering melihat efek Tyndall dari
suatu koloid misalnya terlihatnya berkas cahaya lampu mobil pada malam yang
berkabut dan berkas sinar dari proyektor film di bioskop.
2. GERAK BROWN
408.
pada
Sumber : Systemkoloid.tripod.com
mengapa pada siang hari di dalam rumah cukup terang padahal cahaya matahari
tidak masuk ke dalam rumah?
411.
Pada siang hari, sinar matahari menyinari bumi dan oleh bumi
dipantulkan kembali sesuai aturan nelius (cahaya yang datang akan dipantulkan
dengan sudut pantul sama dengan sudut datang). Akibat adanya partikel-partikel
debu di udara sekitar rumah, sinar matahari akan dipantulkan oleh partikel debu
ke segala arah. Selain itu, partikel debu bergerak secara acak (gerak Brown
partikel-partikel koloid), memungkinkan sinar matahari yang dipantulkan semakin
acak. Di dalam rumah yang tidak langsung terkena cahaya matahari akan terang
sebagai dampak dari pantulan cahaya matahari oleh partikel debu di udara.
3. MUATAN LISTRIK PADA PARTIKEL KOLOID
412.
Koloid akan bermuatan akibat menyerap ion-ion yang ada di permukaan partikel.
Akibat muatan pada koloid dapat terjadi peristiwa adsorpsi, elektroforesis, dan
koagulasi. Untuk mempelajarinya perhatikan uraian berikut.
3.1 Adsorpsi
413.
(a)
(b)
Sumber : free.vlsm.org
Gambar 3.3 (a) Koloid Fe(OH)3, bermuatan positif karena menyerap ion H+ ;
(b) Koloid As2S3 bermuatan negative karena menyerap ion S2-
415.
416.
417.
418.
419.
Atas dasar sifat adsorpsi ini, partikel koloid sangat penting dalam
(Al2(SO4)3) pada air. Di dalam air, Al2(SO4)3 akan terhidrolisis menjadi Al(OH)3
yang merupakan koloid. Koloid ini dapat mengadsorpsi zat pencemar dalam air
serta dapat menggumpalkan lumpur.
421.
b. Pada proses pemurnian gula pasir. Gula yang masih kotor dilarutkan
dalam air panas kemudian dialirkan melewati sistem koloid yaitu tanah diatom.
Akibatnya, kotoran yang terdapat pada gula akan teradsorpsi sehingga
didapatkan gula yang putih bersih.
422.
c. Pada deodoran dan anti perspiran (zat anti keringat). Anti perspiran
Gambar 3.4
Elektroforesis
pelapisan antikarat (cat) pada badan mobil. Partikel-partikel cat yang bermuatan
listrik dioleskan pada badan mobil yang dialiri muatan listrik berlawanan dengan
muatan cat. Pelapisan logam dengan cat secara elektroforesis lebih kuat
dibandingkan cara konvensional seperti pakai kuas.
3.3 Koagulasi
425.
penambahan larutan elektrolit yang mengandung ion positif (+) dan ion negatif
(). Ion yang efektif untuk menggumpalkan koloid ialah ion yang muatannya
berlawanan dengan muatan koloid.
426.
Contoh:
427.
428.
muara sungai. Air sungai yang mengandung tanah liat atau lempung merupakan
koloid yang bermuatan negatif. Pada saat sampai di muara, air sungai bertemu air
laut yang merupakan larutan elektrolit, maka tanah liat akan menggumpal atau
terjadi koagulasi. Akibat koagulasi ini lama-lama akan terbentuk delta.
430.
cuka.
432.
dengan alat koagulasi listrik dari Cottrel. Asap dari pabrik sebelum
meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui ujung-ujung logam yang
tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000 sampai 75.000 volt).
Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam
udara.
433.
bermuatan.
diikat
Cottrel
tujuan,
beracun
435.
436.
437.
438.
diartikan benci pelarut dan liofilik diartikan suka pelarut. Koloid liofilik adalah
sebuah koloid dimana interaksi antara fase terdispersi dan medium pendispersinya
kuat. Koloid liofobik adalah sebuah koloid dimana interaksi antara fase terdispersi
dan medium pendispersinya lemah.
439.
menjadi hidrofilik (suka air) dan hidrofobik (tidak suka air). Koloid hidrofilik
adalah sebuah koloid yang fase terdispersinya berinteraksi kuat dengan medium
pendispersinya (air) . Contoh : gelatin dalam air. Koloid hidrofobik adalah sebuah
koloid yang fase terdispersinya sedikit berinteraksi dengan medium
pendispersinya (air). Substansi yang sangat tidak larut seperti AgCl dan sulfur
membentuk koloid hidrofobik dalam air. Koloid hidrofobik umumnya tidak stabil
(mudah dipisah antara fasa terdispersi dan medium pendispersinya).
440.
atau benda-benda lainnya yang berasal dari debu, keringat, lemak, atau noda
minyak dan sebagainya prinsipnya sebagai berikut :
443.
444.
Sebagai bagian molekul yang tidak suka dengan air disebut hidrofobik
mempunyai sifat mudah bercampur dengan lemak atau minyak.
445.
446.
Air
Molekul
sabun
Partikel minyak
dan kotoran
dilindungi oleh
molekul-molekul
sabun
447.
448. Elaboration
449.
450.
457. Evaluation
458.
459.
461.
462.
463.
464.
(D) elektroforesis
465.
(E) koagulasi
466.
elektrode disebut. . . .
467.
(A) koagulasi
468.
(B) elektrolisis
469.
(C) elektroforesis
470.
471.
472.
pelarutnya disebut . . . .
473.
(A) liofob
474.
(B) liofil
475.
(C) koagulasi
476.
(D) kondensasi
477.
(E) hidrofil
478.
479.
(A) kondensasi
480.
(B) koagulasi
481.
(C) elektrofilik
482.
(D) liofilik
483.
(E) liofob
484.
larutan . . . .
485.
(A) asam
486.
(B) basa
487.
(C) indikator
488.
(D) emulgator
489.
(E) elektrolit
490.
491.
492.
493.
494.
495.
496.
498.
499.
500.
501.
502.
503.
504.
505.
506.
507.
508.
509.
510.
511.
512.
513.
514.
515.
516.
517.
518.
519.
520.
521.
FEEDBACK
522.
523.
524.
kalian terkait materi yang sudah kalian pelajari. Untuk menilai seberapa besar
pemahaman kalian, maka lakukanlah penilaian dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Berikanlah nilai pada hasil pekerjaan kalian dengan kriteria penilaian
525.
Jawaban benar : 2
526.
Jawaban salah : 0
527.
x 100
4. Ceklah capaian skor yang kalian dapatkan berdasarkan tabel dibawah ini!
528.
529.
531.
Capaian
81-100
(Sangat Baik)
533.
61-80
(Baik)
535.
41-60
(Cukup)
537.
21-40
(Kurang)
539.
0-20
(Sangat
Kurang)
532.
530.
Deskripsi
Selamat, pemahaman kamu pada materi
541.
542.
INFO KIMIA
543.
544.
Pernahkan kalian
545.
RANGKUMAN
Koloid mempunyai sifat-sifat yang khas, misalnya menunjukkan efek
Tyndall, gerak Brown, mempunyai muatan listrik, dan daya tarik menarik
antara fase terdispersi dengan medium pendispersinya.
Gejala penghamburan cahaya ke segala arah oleh partikel koloid
disebut efek Tyndall. Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel pada
koloid yang arahnya lurus tidak menentu yang disebabkan oleh tumbukan
antara molekul-molekul medium pendispersi dengan fase terdispersi atau
tumbukan antara partikel-partikel terdispesi. Umumnya partikel koloid
bermuatan, ada yang positif dan negatif. Koloid akan bermuatan akibat
menyerap ion-ion yang ada di permukaan partikel. Akibat muatan pada koloid
dapat terjadi peristiwa adsorpsi, elektroforesis, dan koagulasi. Adsorpsi pada
koloid adalah peristiwa penyerapan ion-ion oleh permukaan partikel koloid.
Peristiwa elektroforesis adalah peristiwa bergeraknya partikel-partikel
koloid menuju elektrode. Peristiwa bergeraknya partikel koloid ke dalam satu
elektrode menunjukkan bahwa partikel-partikel koloid bermuatan listrik.
Koagulasi adalah penggumpalan koloid yang disebabkan oleh
penambahan larutan elektrolit yang mengandung ion positif (+) dan ion negatif
(). Ion yang efektif untuk menggumpalkan koloid ialah ion yang muatannya
berlawanan dengan muatan koloid.
546.
UJI KOMPETENSI
547.
548.
549.
550.
559. A. lateks
D. agar-agar
E. buih sabun
561. C. asap
562.
4. Suatu contoh air sungai setelah disaring diperoleh filtrat yang tampak
jernih. Filtrat tersebut ternyata menunjukkan efek Tyndall. Dari data tersebut
dapat disimpulkan bahwa air sungai .
569. A. tergolong aerosol
570. B. tergolong suspensi
571. C. tergolong sol
572. D. tergolong koloid
573. E. mengandung partikel kasar dan partikel koloid
574.
575. A. sol
D. aerosol
576. B. emulsi
E. suspensi
577. C. buih
578.
589. A. emulsi
D. buih
590. B. kabut
E. batu apung
591. C. asap
592.
599. A. santan
D. mayones
E. alcohol 70%
D. elektroforesis
E. osmose
605. C. koagulasi
606.
D. 3 dan 4
626. B. 1 dan 3
E. 2 dan 4
627. C. 2 dan 5
628.
D. dekantasi
630. B. elektroforesis
E. presipitasi
631. C. dialisis
632.
pelarutnya disebut .
639. A. liofil
D. elektrofil
640. B. dialysis
E. liofob
641. C. hidrofil
642.
D. FeCl3 0,1 M
E. KMnO4 0,1 M
645.
646.
C. AgNO3 0,1 M
19. Yang termasuk koloid hidrofob adalah .
20. Gejala atau proses yang paling tidak ada kaitan dengan sistem
D. emulsi
652. B. dialysis
E. elektrolisis
653. C. koagulasi
654.
KUNCI JAWABAN
655.
656.
657.
658.
Bagian I
659.
1. D
6. E
660.
2. B
7. B
661.
3. C
8. C
662.
4. D
9. E
663.
5. D
10. D
664.
665.
Bagian II
666.
1. A
6. E
667.
2. A
7. D
668.
3. B
8. E
669.
4. A
9. C
670.
5. A
10. E
673.
1. C
6. D
674.
2. C
7. B
675.
3. B
8. D
676.
4. B
9. A
677.
5. D
10. E
671.
672.
Bagian III
678.
679.
Uji Kompetensi
680.
1. A
6. D
11. B 16. E
681.
2. B
7. C
12. D 17. E
682.
3. D
8. C
13. A 18. A
683.
4. E
9. D
14. C 19. A
684.
5. D
10. E
15. C 20. D
685.
DAFTAR PUSTAKA
686.
687.
688.
Partana, C. F., dkk. 2009. Mari Belajar Kimia untuk SMA/MA Kelas XI
IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
689.
Suwardi, dkk. 2007. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas.
690.
Utami, Budi., dkk. 2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu
Alam. Jakarta: CV. HaKa MJ.
691.
692.