Anda di halaman 1dari 13

Hakikat ilmu kimia

a.Pengertian kimia
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat
dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan tersebut.

b.Hakikat kimia
Hakekat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan bentuk, maupun
susunan partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi, perubahan letak
susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud yang semula.

Beberapa contoh proses kimia dalam kehidupan sehari-hari:


1. Besi berkarat
2. Kayu terbakar menjadi arang
3. Penyepuhan emas, dan lain-lain.

Konsep dasar Kimia

Konsep dasar Kimia merupakan kumpulan beberapa hal penting yang akan dipelajari atau
dibahas dalam Ilmu Kimia. Beberapa hal yang termasuk dalam Konsep Dasar Kimia, antara
lain adalah :
1. Tatanama
Tatanama kimia merujuk pada sistem penamaan senyawa kimia. Telah dibuat sistem
penamaan spesies kimia yang terdefinisi dengan baik. Senyawa organik diberi nama
menurut sistem tatanama organik. Senyawa anorganik dinamai menurut sistem
tatanama anorganik.

2. Atom
Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan positif,
yang biasanya mengandung proton dan neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya
yang mengimbangi muatan positif inti. Atom juga merupakan satuan terkecil yang
dapat diuraikan dari suatu unsur dan masih mempertahankan sifatnya, terbentuk
dari inti yang rapat dan bermuatan positif dikelilingi oleh suatu sistem elektron.

3. Unsur
Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya.
Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh, atom yang memiliki 6
proton pada intinya adalah atom dari unsur karbon, dan semua atom yang memiliki 92
proton pada intinya adalah atom unsur uranium. Semua unsur kimia yang telah
ditemukan dapat dilihat pada tabel periodik unsur, yang mengelompokkan unsur-
unsur berdasarkan kemiripan sifat kimianya. Daftar unsur berdasarkan nama,
lambang, dan nomor atom dan nomor massa juga tersedia.

4. Ion
Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau molekul yang kehilangan atau
mendapatkan satu atau lebih elektron. Kation bermuatan positif (misalnya kation
natrium Na+) dan anion bermuatan negatif (misalnya klorida Cl) dapat membentuk
garam netral (misalnya natrium klorida, NaCl).

5. Senyawa
Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan
perbandingan tetap yang menentukan susunannya. Sebagia contoh, air merupakan
senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap
satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia.
6. Molekul
Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia murni
yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu molekul terdiri
dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain. Contoh molekul adalah H2O
yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan air.

7. Zat Kimia
Suatu zat kimia dapat berupa suatu unsur, senyawa, atau campuran senyawa-
senyawa, unsur-unsur, atau senyawa dan unsur. Sebagian besar materi yang kita
temukan dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu bentuk campuran, misalnya
air, aloy, biomassa, dan lain-lain.

8. Ikatan Kimia
Ikatan kimia merupakan gaya yang menahan berkumpulnya atom-atom dalam molekul
atau kristal. Ikatan kimia yang umum adalah ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan
kovalen koordinasi. Pada banyak senyawa sederhana, teori ikatan valensi dan konsep
bilangan oksidasi dapat digunakan untuk menduga struktur molekular dan susunannya.
Serupa dengan ini, teori-teori dari fisika klasik dapat digunakan untuk menduga
banyak dari struktur ionik. Pada senyawa yang lebih kompleks/rumit, seperti
kompleks logam, teori ikatan valensi tidak dapat digunakan karena membutuhken
pemahaman yang lebih dalam dengan basis mekanika kuantum.

9. Wujud Zat
Fase adalah kumpulan keadaan sebuah sistem fisik makroskopis yang relatif
serbasama baik itu komposisi kimianya maupun sifat-sifat fisikanya (misalnya masa
jenis, struktur kristal, indeks refraksi, dan lain sebagainya). Contoh keadaan fase
yang kita kenal adalah padatan, cair, dan gas.

10. Reaksi Kimia


Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa
menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar,
pembelahan molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, atau
penataulangan atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk
atau terputusnya ikatan kimia.

Peranan ilmu kimia


1. Manfaat Ilmu Kimia Bidang Kedokteran
Untuk membantu penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit, digunakan obat-
obatan yang dibuat berdasarkan hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan
yang berkhasiat yang dilakukan dalam cabang kimia farmasi.

2. Manfaat Ilmu Kimia Bidang Pertanian


mengembalikan kesuburan tanah, perlu dilakukan penambahan pupuk, sedangkan hama
dapat diatasi dengan penambahan pestisida.

3. Manfaat Ilmu Kimia Bidang Geologi


Bidang ini berkaitan dengan penelitian batu-batuan (mineral) dan pertambangan gas
dan minyak bumi.
4. Manfaat Ilmu Kimia Bidang Biologi
Bidang ini khusus mempelajari tentang makhluk hidup (hewan dan tumbuhan). Proses kimia
yang berlangsung dalam makhluk hidup meliputi pencernaan makanan, pernapasan, metabolisme,
fermentasi,fotosintesis dan lain-lain. Untuk mempelajari hal tersebut, diperlukan pengetahuan
tentang struktur dan sifat senyawa yang ada, seperti karbohidrat, protein, vitamin, enzim,
lemak, asam nukleat dan lain-lain.

5. Manfaat Ilmu Kimia Bidang Hukum


Bidanghukum secara langsung memang tidak ada hubungan dengan ilmu kimia, namun
manfaat ilmu kimia dalam bidang hukum ini dapat dirasakan ketika diberlakukannya
pemeriksaan peralatan buktikriminalitas (kriminologi). Bagian tubuh tersangka dapat diperiksa
dengan memeriksa struktur DNA-nya karena struktur DNA setiap orang berbeda-beda.
Pemeriksaan ini melibatkan ilmu kimia.

6. Manfaat Ilmu Kimia Bidang Mesin


Manfaat Ilmu kimia juga bisa mengenai bidang permesinan yaitu mempelajari sifat dan
komposisi logam yang baik untuk pembuatan mesin, mempelajari sifat, komposisi bahan bakar
dan minyak pelumas mesin.

7. Manfaat Ilmu Kimia Bidang Teknik Sipil


Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini adalah semen, kayu, cat, paku, besi, paralon
(pipa PVC), lem dan sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui riset yang
berdasarkan ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam hal ini adalah agar bahan-bahan
bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan serta kekurangannya, sehingga dapat
meminimalisir kecelakaan dikemudian hari.

8. Manfaat ilmu kimia Bidang Arkeologi


Ilmu arkeologi identik dengan penelitian fosil fosil.contohnya para arkeolog
memanfaatkan teknologi kimia bernama radioisotope karbon 14 untuk mencari tahu Usia fosil
tersebut.

9. Manfaat imu kimia bidang kecantikan


contohnya dapat kita temui pada kosmetik,shampoo,pembersih wajah,parfum dan lainnya.

Metode ilmiah
Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah proses
berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol.

Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah


Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau
pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah
asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk
memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode
ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang
dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses
selanjutnya.
Pada Metode Ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis
Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan bertahap, tidak
zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran akan adanya masalah
hingga terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan sesuai
langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis dan berurutan.

Metode ilmiah didasarkan pada data empiris


Setiap metode ilmiah selalu disandarkan pada data empiris. maksudnya adalah, bahwa
masalah yang hendak ditemukan pemecahannya atau jawabannya itu harus tersedia datanya,
yang diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif. Ada atau tidak tersedia data empiris
merupakan salah satu kriteria penting dalam metode ilmiah. Apabila sebuah masalah
dirumuskan lalu dikaji tanpa data empiris, maka itu bukanlah sebuah bentuk metode ilmiah.

Pada metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara terkontrol


Di saat melaksanakan metode ilmiah, proses berpikir dilaksanakan secara terkontrol.
Maksudnya terkontrol disini adalah, dalam berpikir secara ilmiah itu dilakukan secara sadar
dan terjaga, jadi apabila ada orang lain yang juga ingin membuktikan kebenarannya dapat
dilakukan seperti apa adanya. Seseorang yang berpikir ilmiah tidak melakukannya dalam
keadaan berkhayal atau bermimpi, akan tetapi dilakukan secara sadar dan terkontrol.

Langkah-Langkah Metode Ilmiah


Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-
langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Adapun langkah-langkah
metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah.
2. Merumuskan hipotesis.
3. Mengumpulkan data.
4. Menguji hipotesis.
5. Merumuskan kesimpulan.

Merumuskan Masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah.
Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan
kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian
menyimpulkannya.
Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah
permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum dirumuskan?

Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan
pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir
ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu
mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan
penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting.
Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk
mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah
dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan
sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti
yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang
telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab
berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan
bergantung pada data yang dikumpulkan.

Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementaradari suatu
permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses
pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak
membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut.
Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan
taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan semakin
tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf
signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.

Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan
perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah
diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara
singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan
masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak
peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak
relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya.

Keselamatan kerja di laboraturium

A. Tata Tertib di Laboratorium


Tata tertib ini penting untuk menjaga kelancaran dan keselamatan bekerja/praktikum di
dalam laboratorium. Berikut ini beberapa contoh tata tertib.
1. Alat-alat serta bahan yang ada di dalam laboratorium tidak diperkenankan diambil
keluar tanpa seizin guru.
2. Alat dan bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
3. Jika dalam melakukan percobaan tidak mengerti atau ragu-ragu, hendaknya segera
bertanya kepada guru.
4. Bekerja di laboratorium hendaknya memakai jas laboratorium.
5. Jika ada alat yang rusak atau pecah, hendaknya dengan segera dilaporkan kepada guru.
6. Jika terjadi kecelakaan, sekalipun kecil, seperti kena kaca, terbakar, atau terkena
bahan kimia, hendaknya segera dilaporkan ke guru.
7. Etiket (label) bahan yang hilang atau rusak harus segera diberitahukan kepada guru,
agar dapat segera diganti.
8. Tidak diperkenankan makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
9. Setelah selesai percobaan, alat-alat hendaknya dikembalikan ke tempat semula dalam
keadaan bersih.
10. Buanglah sampah pada tempatnya.
11. Sebelum meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih, kran
air dan gas ditutup, dan kontak listrik dicabut.
B. Pemeliharaan, Penyimpanan, dan Penggunaan Bahan Kimia
Untuk mencegah terjadinya bahaya yang tidak diinginkan, penyimpanan bahan kimia perlu
memperhatikan hal-hal berikut.
1. Botol-botol yang berisi bahan kimia disimpan pada rak atau lemari yang disediakan
khusus untuk itu.
2. Jangan mengisi botol-botol sampai penuh.
3. Jangan menggunakan tutup dari kaca untuk botol yang berisi basa, karena lama kelamaan
tutup itu akan melekat pada botol dan susah dibuka.
4. Semua peralatan/gelas kimia yang berisi bahan kimia harus diberi label yang menyatakan
nama bahan itu.
5. Bahan kimia yang dapat bereaksi hebat hendaknya jangan disimpan berdekatan.
6. Bahan-bahan kimia yang sangat beracun dan berbahaya hendaknya dibeli dalam jumlah
kecil dan tanggai pembeliannya dicatat.
7. Semua bahan persediaan bahan kimia secara teratur diteliti.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat-zat kimia, yaitu:


1. Tabung reaksi yang berisi zat kimia tidak boleh diarahkan ke wajah sendiri atau orang
lain.
2. Senyawa kimia tidak boleh dibau.
3. Larutan kimia yang tertuang di meja praktikum atau di lantai dibersihkan segera dengan
cara asam pekat dinetralkan dahulu dengan serbuk NaHC03. Basa kuat dinetralkan
dahulu dengan serbuk NH4CI, kemudian ditambah air yang cukup.
4. Larutan pekat yang tidak terpakai harus dibuang setelah diencerkan dengan air terlebih
dahulu. Mulut tabung reaksi atau bejana, selama digunakan untuk pencampuran atau
pemanasan tidak boleh ditengok langsung.
5. Senyawa/zat kimia tertentu (asam kuat dan basa kuat) tidak boleh dicampur karena
akan terjadi reaksi yang dahsyat, kecuali sudah diketahui pasti tidak menimbulkan
bahaya.
6. Penggunaan pelindung wajah sangat diperlukan jika menangani zat-zat/senyawa-senyawa
kimia yang berbahaya, dan jangan mengembalikan zat/senyawa kimia yang terlanjur
tertuang untuk dikembalikan ke botol asalnya.

C. Penanganan Neraca
Pada umumnya sebuah laboratorium mempunyai satu atau lebih neraca. Alat ini merupakan alat
yang mahal, dan umurnya bergantung pada cara menggunakannya dan bagaimana
memeliharanya.
Umumnya laboratorium tidak mempunyai ruang tersendiri untuk neraca. Walaupun
demikian, hendaknya diusahakan agar neraca itu mendapat tempat yang baik. Neraca itu harus
berdiri di atas sebuah meja yang tahan getaran dan letaknya jangandekat jendela atau pintu
yang sering kali dibuka.
Setiap tahun neraca hendaknya ditera, untuk dapat mempertahankan ketelitiannya.
Setelah menimbang sesuatu, piring penimbang hendaknya dibersihkan. Jika ada zat yang
tertumpah ketika sedang menimbang, segera piring neraca dicuci dengan air, lalu dikeringkan.
Ketika menimbang harus diusahakan agar daya beban yang telah ditentukan tidak dilampaui.
Juga harus dijaga agar jumlah batu timbang tetap lengkap.
D. Penanganan Mikroskop atau Alat Optik Lainnya
Mikroskop hendaknya selalu tersimpan dalam kotaknya dan disimpan dalam lemari yang
terkunci. Ruang tempat menyimpan harus kering (tidak lembap). Kelembapan ruangan
menyebabkan jamur mudah tumbuh pada lensanya. Untuk membuat ruangan itu kering, dalam
lemari dipasang lampu yang selalu dinyalakan sebesar 25 watt. Sebaiknya keadaan lensa-lensa
dan filter-filter secara teratur diperiksa, sehingga dapat diketahui sedini mungkin adanya
jamur atau kotoran yang melekat pada lensa-lensa itu. Untuk membersihkan lensa digunakan
kertas lensa khusus. Untuk membersihkan jamur yang melekat pada susunan lensa dalam
sebaiknya diserahkan kepada seorang ahli.

E. Jenis Bahaya Akibat Kerja di Laboratorium


Jika kalian bekerja/praktikum di laboratorium, seharusnya mengetahui bahaya akibat
penggunaan alat dan bahan tersebut. Bahaya akibat praktikum di laboratorium di antaranya
adalah:
1. Bahaya radioaktif, contoh: penyakit akibat terkena bahan radioaktif.
2. Bahaya api, contoh: luka terbakar api.
3. Khusus pada kecelakaan akibat api, pada umumnya akibat kelengahan manusia atau tidak
sepengetahuan manusia.
4. Bahaya biologi, contoh: penyakit akibat menggunakan mikroorganisme/jasad renik.
5. Bahaya listrik, contoh: terkena arus listrik.
6. Bahaya mekanis, contoh akibat terkena alat- alat bergerak/berputar.

Klasifikasi penyebab timbulnya bahaya api dan jenis pemadam api untuk mengatasinya dapat
dilihat pada tabel berikut.
No. Klasifikasi Jenis Api Jenis Pemadam Api yang Digunakan
1. Api akibat listrik Putuskan aliran listrik, C02, tidak boleh
menggunakan air, atau cairan busa.
2. Api akibat logam Serbuk kering, selimut asbes.
3. Api disebabkan oleh cairan: bensin, Selimut basah, C02, cairan busa atau serbuk
minyak tanah, spirtus, minyak kering (serat asbes atau serat gelas).Air, C02
goreng, dan parafin atau karung basah.
4. Api disebabkan kayu, kertas, kain,
karet, atau plastik

Pada beberapa kemasan bahan kimia tertera lambang- lambang yang menunjukkan tingkat
bahaya, misalnya:
1. Iritasi, contoh: kloroform, alkohol, hidrogen peroksida.
2. Beracun, contoh: sianida, arsen, merkuri.
3. Mudah meledak, contoh: perklorat, permanganat.
4. Korosi, contoh: asam-asam anorganik dan basa kuat.
5. Radioaktif, contoh: uranium, plutonium, torium.
6. Mudah terbakar, contoh: gas metana, kerosin, belerang, fosfor, eter.
Rangkuman
1. Tata tertib di laboratorium di antaranya:
Tidak diperkenankan makan dan minum di dalam laboratorium.
Bekerja di laboratorium hendaknya memakai jas laboratorium.
Jika ada alat yang rusak atau pecah, hendaknya dengan segera dilaporkan kepada guru .
Dan lain-lain.

2. Penyimpanan bahan kimia perlu memperhatikan hal-hal berikut, di antaranya.


Jangan mengisi botol-botol sampai penuh
Bahan kimia yang dapat bereaksi hebat hendaknya jangan disimpan berdekatan. Dan
lain-lain.

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat-zat kimia, di antaranya:


Tabung reaksi yang berisi zat kimia tidak boleh diarahkan ke wajah sendiri/orang lain.
Senyawa kimia tidak boleh dicium/dibau.

4. Neraca setiap tahun harus ditera untuk dapat mempertahankan ketelitiannya.

5. Mikroskop hendaknya selalu tersimpan dalam kotaknya dan disimpan dalam lemari yang
terkunci.

6. Bahaya akibat praktikum di laboratorium, di antaranya:


Bahaya radioaktif
Bahaya api
Bahaya biologi
Bahaya listrik
Bahasa mekanis

7. Pada beberapa kemasan bahan kimia tertera lambang-Iambang yang menunjukkan tingkat
bahaya, misalnya: iritasi, beracun, mudah meledak, korosi, radioaktif, mudah terbakar.

Tugas :
1. Kumpulkan bungkus/wadah produk yang sering kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari minimal 10 jenis!
a. Klasifikasikan produk tersebut berdasarkan kegunaannya!
b. Tuliskan bahan kimia yang terkandung didalam produk tersebut!
c. Sebutkan dampak positif dan dampak negatif dari penggunaan bahan kimia tersebut!
2. Berikan beberapa contoh kaitan ilmu kimia dengan ilmu pengetahuan yang lain!
3. Ilmu kimia sangat erat hubungannya dengan seluruh aspek kehidupan kita. Kemukakan
pendapatmu tentang peranaan ilmu kimia dalam memecahkan masalah di kehidupan
sehari-hari !
4. Manfaat apa yang diperoleh dengan belajar ilmu kimia?
5. Apa yang dimaksud dengan ilmu kimia?
6. Tuliskan hubungan ilmu kimia dengan ilmu lainnya!
7. Tuliskan 5 alat laboratorium dan cara penggunaannya!
8. Bagaiamana cara-cara memperoleh produk kimia?
9. Apa saja sikap-sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seseorang ?
10. Sebutkan dua contoh bahan kimia yang bersifat racun (toxic) ?
Kunci jawab:

1. Berikan beberapa contoh kaitan ilmu kimia dengan ilmu pengetahuan yang lain!
1. Manfaat Ilmu Kimia Bidang Kedokteran
Untuk penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit, digunakan obat-obatan

2. Manfaat Ilmu Kimia Bidang Pertanian


mengembalikan kesuburan tanah, perlu dilakukan penambahan pupuk
sedangkan hama dapat diatasi dengan penambahan pestisida.

3. Manfaat Ilmu Kimia Bidang Geologi


penelitian batu-batuan (mineral) dan pertambangan gas dan minyak bumi.

4. Manfaat Ilmu Kimia Bidang Biologi


mempelajari tentang makhluk hidup (hewan dan tumbuhan).
Proses kimia yang berlangsung dalam makhluk hidup meliputi:
pencernaan makanan, pernapasan, metabolisme, fermentasi,fotosintesis dan lain-lain.

5. Manfaat Ilmu Kimia Bidang Hukum


pemeriksaan peralatan buktikriminalitas (kriminologi).
memeriksa struktur DNA-nya

6. Manfaat Ilmu Kimia Bidang Mesin


mempelajari sifat dan komposisi logam yang baik untuk pembuatan mesin,

7. Manfaat Ilmu Kimia Bidang Teknik Sipil


semen, kayu, cat, paku, besi, paralon (pipa PVC), lem dan sebagainya.

8. Manfaat ilmu kimia Bidang Arkeologi


penelitian fosil fosil.

9. Manfaat imu kimia bidang kecantikan


contohnya dapat kita temui pada kosmetik,shampoo,pembersih wajah,parfum dan
lainnya.

2. Ilmu kimia sangat erat hubungannya dengan seluruh aspek kehidupan kita. Kemukakan
pendapatmu tentang peranaan ilmu kimia dalam memecahkan masalah di kehidupan
sehari-hari !
Ilmu Kimia adalah ilmu yang terkait dengan kehidupan sehari-hari atau gejala-gejala alam, karena mulai dari
urusan sandang dan pangan, bahan bakar, obat-obatan sampai bahan konstruksi bangunan, bahan industri
elektronik dan bahan produk melibatkan ilmu kimia

Contoh terjadinya pemanasan global


Peranan ilmu kimia dalam memecahkan masalah adalah:
1. Meminimalisir penggunaan AC
2. Menghemat listrik atau menggunakan lampu hemat energi
3. Jadilah Vegetarian
4. Melakukan reboisasi pada hutan yang gundul
5. Tidak membuang sampah sembarangan
6. Melakukan uji emisi pada kendaraan bermotor
7. Menggunakan pengharum tubuh secukupnya.
8. memperketat penentuan ambang batas Ranangmor pemroduksi gas buang CO2.

3. Manfaat apa yang diperoleh dengan belajar ilmu kimia?


Mengetahui Manfaat dan Bahaya dari Bahan Kimia
Memahami Alam Sekitar dan Proses yang Berlangsung
Mengetahui Bahan Olahan yang Digunakan

Manfaat Ilmu Kimia di berbagai Bidang


Bidang kedokteran
Bidang pertanian
Bidang geologi
Bidang biologi
Bidang hukum
Bidang mesin
Bidang teknik sipil
Bidang peternakan
Bidang Pangan

4. Apa yang dimaksud dengan ilmu kimia?


Kimia adalah ilmu yang mempelajari benda, ciri-cirinya, strukturnya, komposisinya, dan perubahannya yang
disebabkan karena interaksi dengan benda lain atau reaksi kimia

5. Tuliskan hubungan ilmu kimia dengan ilmu lainnya!


1. Hubungan Ilmu Kimia dengan Biologi
Proses metabolisme tubuh.
Senyawa apa saja yang terlibat dalam proses tersebut dapat diketahui dengan mudah melalui ilmu
kimia.
2. Hubungan Ilmu Kimia dengan Ilmu geologi
penentuan lokasi tambang ,para peneliti meneliti struktur tanah yang ada pada suatu lokasi.
Dengan penentuan tersebuat maka akan diketahui lokasi atau tempat yamg mengandung kandungan
tambang, atau minyak.
3. Hubungan Kimia dengan ilmu Kedokteran dan Farmasi

6. Tuliskan 5 alat laboratorium dan cara penggunaannya!

kaki 3 untuk penyangga pembakar spiritus

pipet tetes Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan


jumlah kecil.
gelas ukur untuk mengukur volume larutan

gelas beaker Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan

rak tabung reaksi untuk tempat tabung reaksi

mortal dan pastle untuk Menghaluskan zat yang masih bersifat padat/kristal.

7. Bagaiamana cara-cara memperoleh produk kimia?


Beli di apotek atau toko-toko yang menjual bahan kimia

8. Apa saja sikap-sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seseorang ?


Seorang peneliti harus mempunyai sikap ilmiah ketika menerapkan metode ilmiah.
Beberapa sikap ilmiah sebagai berikut:
1. Mampu Membedakan Opini dan Fakta Opini adalah suatu pendapat yang belum
teruji kebenarannya melalui suatu penelitian. Adapun fakta adalah hasil suatu
penelitian yang kebenarannya sudah teruji.
2. Memiliki Rasa Ingin Tahu Seorang peneliti biasanya selalu ingin mengetahui segala
hal. Keingintahuan dan minat atas segala sesuatu merupakan salah satu dasar
ditemukannya konsep, teori, dan hukum dalam bidang sains
3. Peduli terhadap Lingkungan Sikap peduli terhadap lingkungan harus tertanam
dalam jiwa seorang peneliti karena suatu penelitian akan sia-sia jika proses
maupun hasilnya merusak lingkungan. Sikap ilmiah ini dapat diwujudkan dengan
ikut menjaga kelestarian lingkungan
4. Jujur terhadap Fakta Seorang peneliti harus jujur dalam mengambil dan
mengolah data suatu penelitian. Tidak boleh ada pemalsuan (manipulasi) meskipun
hasilnya tidak sesuai dengan keinginannya
5. Terbuka dan Fleksibel Seorang peneliti harus terbuka dalam menyampaikan hasil
kajiannya. Terbuka di sini berarti mau menerima masukan, saran, dan kritikan
agar hasil penelitian menjadi lebih baik
6. Berani Mencoba Rasa ingin tahu tentang sesuatu tidak akan pernah terwujud
tanpa keberanian untuk mencoba. Seorang peneliti harus berani untuk mencoba
mencari jawaban atas berbagai pertanyaan yang ada di pikirannya
7. Berpendapat secara Ilmiah dan Kritis Seorang peneliti harus mampu berpendapat
secara ilmiah dan kritis. Setiap pendapat harus mempunyai dasar yang kuat dan
tepat. Oleh karena itu, seorang peneliti harus banyak membaca buku-buku
literatur untuk menambah wawasan
8. Bekerja Sama Pada saat melakukan percobaan seorang peneliti harus mampu
bekerja sama dengan orang lain sehingga percobaan dapat berhasil dengan baik
9. Ulet dan Gigih Seorang peneliti tidak boleh cepat berputus asa. Jika gagal dalam
suatu penelitian, peneliti harus segera mencari penyebab kegagalan itu dan
mencobanya lagi untuk memperoleh kesuksesan
10. Bertanggung Jawab Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus dapat
bertanggung jawab terhadap hasil penelitiannya. Selain itu, keselamatan tim dan
keselamatan lingkungan juga menjadi tanggung jawabnya.
Rasa ingin tau
jujur
Tekun
Teliti
Obyektif
terbuka
Terbuka
Toleran
Optimis
Pemberani
Peduli lingkungan
9. Sebutkan dua contoh bahan kimia yang bersifat racun (toxic) ?
Sakarin (Saccharin)

Siklamat (Cyclamate)

Nitrosamin

Zat pewarna sistetis

Monosodium Glutamat (MSG)

BAHAN KIMIA BERACUN


1. Logam/metaloid
Pb(PbCO3): Syaraf, ginjal dan darah
Hg (organik&anorganik): Saraf dan ginjal
Cadmium: Hati, ginjal dan darah
Krom: Kanker
Arsen: Iritasi kanker
Phospor: Gangguan metabolisme
2. Bahan pelarut
Hidrokarbon alifatik (bensin, minyak tanah): Pusing, koma
Hidrocarbon terhalogensisasi(Kloroform, CCl4): Hati dan ginjal
Alkohol (etanol, methanol): Saraf pusat, leukemia, saluran pencernaan
Glikol: Ginjal, hati, tumor
3. Gas beracun
Aspiksian sederhana (N2,argon,helium): Sesak nafas, kekurangan oksigen
Aspiksian kimia asam cyanida(HCN), Asam Sulfat (H2SO4), Karbonmonoksida (CO), Notrogen Oksida (NOx):
Pusing, sesak nafas, kejang, pingsan
4.Karsinogenik
Benzene: Leukemia
Asbes: Paru-paru
Bensidin: Kandung kencing
Krom: Paru-paru
Naftilamin: Paru-paru
Vinil klorida: Hati, apru=paru, syaraf pusat, darah
5. Pestisida
Organoklorin: Pusing, kejang, hilang
Organophosphat: Kesadaran dan
Karbamat: kematian
Arsenik

Anda mungkin juga menyukai