Pakar kimia koordinasi baru menerapkan teori medan kristal pada awal tahun
1950, yaitu setelah diketahui bahwa teori ikatan valensi tidak dapat digunakan untuk
menjelaskan perubahan kemagnetan karena perubahan temperature dan warna
senyawa koordinasi
Asumsi-Asumsi Teori Medan Kristal
Ligan-ligan
diperlakukan sebagai titik
bermuatan.
Interaksiantara ligan n atom pusat mrpkn
interaksi elektrostatik (ionik), jika ligan netral
dipol, ujung negatif diarahkan ke atom pusat.
Tidak terjadi interaksi antara orbital-orbital dari
ion logam dgn orbital-orbital dari ion ligan.
Bentuk-bentuk orbital d
Kompleks oktahedral
M 2 + 6H 2O M ( H 2O) 6
2
H Hidrasi 0
Reaksi di atas merupakan reaksi eksotermik karena terjadi pembentukan ikatan kovalen
koordinasi antara atom pusat dengan ligan-ligan. Pada reaksi tersebut energy yang dibebaskan
semakin besar dengan semakin kecilnya jari-jari ion M 2 , atau harga H Hidrasi semakin negative
dengan semakin kecilnya jari-jari ion M 2 . Sebaliknya, harga H Hidrasi semakin kurang negative
dengan bertambah besarnya jari-jari ion M 2 .
Kestabilan Kompleks dengan Atom Pusat
yang Memiliki Biloks tertentu
Distorsi pada
Kompleks Oktahedral
Distorsi Tetragonal