Anda di halaman 1dari 26

Pengertian Perkembangan Sosial

CREATED BY : Bentuk- bentuk Tingkah Laku


MUHAMAD YOGI Sosial
SATRIYADI Karakteristik Perkembangan Sosial
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Perkembangan Sosial
Pengaruh Perkembangan Sosial
terhadap Tingkah Laku Anak
Kesimpulan

Wednesday, September 4, 2019 1


PERKEMBANGAN SOSIAL
Perkembangan psikososial siswa, atau sebut saja perkembangan
sosial siswa, adalah proses perkembangan kepribadian sosial siswa selaku
seorang anggota masyarakat dalam berhubungan dengan orang lain.
Perkembangan sosial, menurut Bruno (1987), merupakan proses
pembentukan social-self (pribadi dalam masyarakat), yakni pribadi dalam
keluarga, budaya, bangsa, dan seterusnya. Proses perkembangan sosial
dan moral juga selalu berkaitan dengan proses belajar. Konsekuensinya,
kualitas hasil perkembangan sosial siswa sangat bergantung pada kualitas
proses belajar (khususnya belajar sosial) siswa tersebut baik di lingkungan
sekolah dan keluarga maupun di lingkungan yang lebih luas. Seorang siswa
hanya mampu berperilaku sosial dalam situasi sosial tertentu secara
memadai apabila menguasai pemikiran normal perilaku moral yang di
perlukan untuk situasi sosial tersebut.
Wednesday, September 4, 2019 2
Ada dua macam metode yang diaplikasikan Pieget untuk
melakukan studi mengenai perkembangan moral anak dan
remaja

1. Melakukan observasi terhadap sejumlah anak yang bermain kelereng


dan menanyai mereka tentang aturan yang mereka ikuti.
2. Melakukan tes dengan menggunakan beberapa kisah yang menceritakan
salah dan benar yang dilakukan anak-anak, lalu meminta responden (yang
terdiri atas anak-anak dan remaja) untuk manila kisah-kisah tersebut
berdasarkan pertimbangan moral mereka sendiri.semakin bertambah usia
anak maka semakin kompleks perkembangan sosialnya, dalam arti mereka
semakin membutuhkan orang lain. Tidak dipungkiri lagi bahwa manusia
adalah makhluk sosial yang tidak akan mampu hidup sendiri, mereka butuh
interaksi dengan manusia lainnya, interaksi sosial merupakan kebutuhan
kodrati yang dimiliki oleh manusia.
Wednesday, September 4, 2019 3
BENTUK-BENTUK TINGKAH LAKU SOSIAL
1. Pembangkangan (Negativisme)
Tingkah laku ini terjadi sebagai reaksi terhadap penerapan disiplin atau
tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak
anak. Tingkah laku ini mulai muncul pada usia 18 bulan dan mencapai
puncaknya pada usia tiga tahun dan mulai menurun pada usia empat
hingga enam tahun.
Sikap orang tua terhadap anak seyogyanya tidak memandang pertanda
mereka anak yang nakal, keras kepala, tolol atau sebutan negatif
lainnya, sebaiknya orang tua mau memahami sebagai proses
perkembangan anak dari sikap dependent menuju kearah independent.

Wednesday, September 4, 2019 4


2. Agresi (Agression)
Yaitu perilaku menyerang balik secara fisik (nonverbal) maupun kata-
kata (verbal). Agresi merupakan salah bentuk reaksi terhadap rasa
frustasi ( rasa kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhan atau
keinginannya). Biasanya bentuk ini diwujudkan dengan menyerang
seperti ; mencubut, menggigit, menendang dan lain sebagainya.
Sebaiknya orang tua berusaha mereduksi, mengurangi agresifitas anak
dengan cara mengalihkan perhatian atau keinginan anak. Jika orang tua
menghukum anak yang agresif maka egretifitas anak akan semakin
memingkat.
3. Berselisih (Bertengkar)
Sikap ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau terganggu oleh
sikap atau perilaku anak lain.

Wednesday, September 4, 2019 5


4. Menggoda (Teasing)
Menggoda merupakan bentuk lain dari sikap agresif, menggoda
merupakan serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk verbal
(kata-kata ejekan atau cemoohan) yang menimbulkan marah pada orang
yang digodanya.
5. Persaingan (Rivaly)
Yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang
lain. Sikap ini mulai terlihat pada usia empat tahun, yaitu persaingan
prestice dan pada usia enam tahun semangat bersaing ini akan semakin
baik.
6. Kerja sama (Cooperation)
Yaitu sikap mau bekerja sama dengan orang lain. Sikap ini mulai nampak
pada usia tiga tahun atau awal empat tahun, pada usia enam hingga
tujuh tahun sikap ini semakin berkembang dengan baik.
Wednesday, September 4, 2019 6
7. Tingkah laku berkuasa (Ascendant behavior)
Yaitu tingkah laku untuk menguasai situasi sosial, mendominasi atau
bersikap bossiness. Wujud dari sikap ini adalah ; memaksa, meminta,
menyuruh, mengancam dan sebagainya.

8. Mementingkan diri sendiri (selffishness)


Yaitu sikap egosentris dalam memenuhi interest atau keinginannya

9. Simpati (Sympaty)
Yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh
perhatian terhadap orang lain mau mendekati atau bekerjasama dengan
dirinya.

Wednesday, September 4, 2019 7


KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA
Pada masa remaja , anak mulai memperhatikan dan mengenal
berbagai norma pergaulan. Pergaulan sesama teman lawan jenis dirasakan
sangat penting, tetapi cukup sulit, karena di samping harus memperhatikan
norma pergaulan sesama remaja juga terselip pemikiran adanya kebutuhan
masa depan untuk memilih teman hidup.
Kehidupan sosial remaja ditandai dengan menonjolnya fungsi
intelektual dan emosional. Remaja sering mengalami sikap hubungan sosial
yang tertuutup sehubungan dengan masalah yang dialaminya.
Menurut Erick Erison “Bahwa pada masa remaja terjadi masa krisis,
masa pencarian jati diri”. Dia berpendapat bahwa penemuan jati diri
seseorang didorong oleh sosiokultural. Sedangkan menurut Freud, Kehidupan
sosial remaja didorong oleh dan berorientasi pada kepentingan seksual.
Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kelompok – kelompok, baik
kelompok besar maupun kelompok kecil.
Wednesday, September 4, 2019 8
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
SOSIAL
Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
keluarga, kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan
kemampuan mental terutama emosi dan inteligensi.

a. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh
terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan
sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan
yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam keluarga berlaku norma-norma
kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya keluarga
merekayasa perilaku kehidupan budaya anak. Proses pendidikan yang
bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh
keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan diri
terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga.
Wednesday, September 4, 2019 9
b. Kematangan anak
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu
mempertimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat
orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Di samping
itu, kemampuan berbahasa ikut pula menentukan. Dengan demikian, untuk
mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga
setiap orang fisiknya telah mampu menjalankan fungsinya dengan baik.

c. Status Sosial Ekonomi


Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan
sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan
memandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan
dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. “ia anak
siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat
dan kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam
keluarganya. Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak
memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya.
Wednesday, September 4, 2019 10
e. Kapasitas Mental, Emosi, dan Integensi
Kemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti
kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak
yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan
berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan intelektual tinggi,
kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara
seimbang sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan
sosial anak. Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami
orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal
ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan
intelektual tinggi.

Wednesday, September 4, 2019 11


d. Pedidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat
pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan
memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan
kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas
harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan
keluarga, masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang
benar secara sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di
kelembagaan pendidikan(sekolah). Kepada peserta didik bukan saja
dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan
kepada norma kehidupan bangsa(nasional) dan norma kehidupan
antarbangsa. Etik pergaulan membentuk perilaku kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.

Wednesday, September 4, 2019 12


Pengaruh Perkembangan Sosial Terhadap Tingkah Laku Anak
Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat memikirkan
dirinya dan orang lain. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri, yang
sering mengarah kepenilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya
dengan orang lain. Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh orang
lain, bahkan sering ada yang menyembunyikannya atau
merahasiakannya.
Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang
menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk
kepada orang tuanya. Kemampuan abstraksi anak sering menimbulkan
kemampuan mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan
keadaan bagaimana yang semstinya menurut alam pikirannya.
Wednesday, September 4, 2019 13
Disamping itu pengaruh egoisentris sering terlihat, diantaranya berupa :
1. Cita-cita dan idealism yangbaik, terlalu menitik beratkan pikiran sendiri, tanpa
memikirkan akibat labih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan praktis yang mungkin
menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan persoalan.
2. Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai pendapat orang lain
daalm penilaiannya.
Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi
pendapat orang lain, maka sikap ego semakin berkurang dan diakhir masa remaja sudah
sangat kecil rasa egonya sehingga mereka dapat bergaul dengan baik.
Bertalian dengan perkembangan sosial anak, peranan orang tua sangat penting,terutama
dalam mengembangkan keterampilan bergaul anak. Oleh karena itu memberikan
kepercayaan dan kesempatan kepada anak, orang tua juga diharapkan dapat memberi
penguatan melalui pemberian ganjaran atau hadiah pada saat anak berperilaku positif.
Lebih lanjut masalah ganjaran dan hukuman diuraikan sebagai berikut ;

Wednesday, September 4, 2019 14


1.Ganjaran atau Hadiah
Ganjaran atau hadiah adalah berbagai bentuk apresiasi terhadap suatu
prestasi yang telah dicapai oleh suatu atau sekelompok anak dalam
aktivitas tertentu.Pada umumnya hadiah atau ganjaran diberikan setelah
anak mencapai prestasi atau menghasilkan sesuatu yang dapat di
banggakan baik teman, orang tua, guru, dan dirinya sendiri.Dengan
demikian anak berbuat sesuatu yang melebihi temannya tidak perlu
memperoleh upah atau bayaran.
Fungsi hadiah ada 3 yaitu :
1. Memiliki nilai pendidikan.
2. Memberikan motivasi kepada anak.
3. Memperkuat perilaku.
Wednesday, September 4, 2019 15
2. Hukuman
Hukuman merupakan sangsi fisik maupun psikis terhadap sesuatu
kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan oleh anak dengan sengaja.Oleh
karena itu terhadap anak yang sudah besar dapat diasumsikan bahwa
apabila mereka membuat suatu kesalahan yang disengaja, maka harus
bersedia menerima hukuman baik dari orang tua maupun dari gurunya.
A. Fungsi Hukuman
1) Fungsi restriktif.
2) Hukuman sebagai fungsi pendidikan.
3) Hukuman sebagai penguat motivasi.

Wednesday, September 4, 2019 16


B. Syarat-syarat Hukuman
1) Sebaiknya hukuman segera diberikan kepada anak yang
membuat kesalahan dan patut mendapat hukuman.
2) Diberikan secara konsisten.
3) Hukuman yang diberikan harus konstruktif.
4) Bersifat impresional.
5) Disertai alasan
6) Dapat digunakan sebagai alat mengembangkan hati nurani
anak.
7) Diberikan pada tempat dan waktu yang tepat

Wednesday, September 4, 2019 17


Perkembangan Moral dan Sikap
Teori belajar sosial adalah sebuah teori belajar yang relatif masih
baru dibandingkan dengan teoti-teori belajar lainnya, prinsip dasar belajar
hasil temuan Bandura termasuk belajar sosial dan moral. Menurut Barlaw
(1985), sebagai besar upaya belajar manusia terjdi melalui peniruan (imitation)
dan penyajian contoh perilaku (modeling). Dalam hal ini, seorang siswa belajar
mengubah perilakunyasendiri melalui penyaksian cara orang atau sekelompok
orang mereaksi atau merespons sebuah stimulus tertentu. Siswa ini juga
dapat menpelajari respons-respons baru dangan cara pengamatan terhadap
perilaku contoh dari orang lain, misalnya guru atau orang tuanya.
Pendekatan teori belajar sosial terhadap proses perkembangan sosial dan
moral siswa ditekankan pada perlunya conditioning (pembiasaan merespons)
dan imitation (peniruan).
Wednesday, September 4, 2019 18
Pengamatan terhadap model tersebut, antara lain bergantung
pada ketajaman persepsinya mengenai ganjaran dan hukum yang
berkaitan dengan benar dan salahnya perilaku yang ia tiru dari model
tadi . Pemahaman tentang perkembangan pribadi dan sosial ini sangat
berperan penting bagi kemampuan guru memotivasi, mengajar, dan
berhasil berinteraksi dengan siswa dalam berbagai usia. Sama seperti
perkembangan kognitif, perkembangan pribadi dan sosial sering
digambarkan dari sudut tahap-tahap. Kata-kata remaja dan belasan
tahun diasosiasikan dalam budaya barat dengan sikap memberontak,
Krisis identitas, pemujaan pahlawan, dan kesadaran seksual.Semua
asosiasi ini mencerminkan tahap-tahap perkembangan yang kita yakini
dialami setiap orang

Wednesday, September 4, 2019 19


1. Conditioning
Menurut prinsip-prinsip kondisioning, prosedur belajar dalam
mengembangkan perilaku sosial dan moral pada dasarnya sama
yakni dengan “reward” (ganjaran/memberi hadiah atau
mengganjar)) dan “punishment” (hukuman/memberi hukuman).
2. Imitation
Prosedur lain yang juga penting dan menjadi bagian yang integral
dengan prosedur-prosedur belajar menurut teori social learning,
ialah proses imitasi atau peniruan. Dalam hal ini , orangtua dan guru
seyogianya memainkan peran penting sebagi seorang model atau
tokoh yang dijadikan contoh berperilaku sosial dan moral bagi siswa.
Kualitas kemampuan siswa dalam melakukan perilaku sosial hasil.

Wednesday, September 4, 2019 20


3. Internalisasi
Internalisasi merupakan proses yang merasuk pada diri seseorang
(anak) karena pengaruh sosial. Dalam internalisasi faktor yang paling
penting adanya keyakinan pada diri semdiri terhadap pandangan dari
orang lain dalam pergaulan sehari-hari.
4. Introvert
Introvert merupakan kecenderungan seseorang untuk menarik diri
dari lingkungan sosialnya,minat,sikap, atau keputusan yang diambil
sesuai dengan perasaan, pemikiran dan pengalamannya sendiri.
Orang yang cenderung bersikap introvert biasanya pendiam dan
kurang bergaul seakan-akan ia bisa memenuhi kebutuhannya sendiri

Wednesday, September 4, 2019 21


5. Ekstrovert
Ekstrovert merupakan kecenderungan seseorang untuk mengarahkan
perhatian keluar dirinya, sehingga segala minat, sikap dan keputusan yang
diambil lebih banyak ditentukan oleh orang lain atau peristiwa lain yang
terjadi diluar dirinya.Orang yang cenderung bersikap ekstrovert biasanya
mudah bergaul, ramah, aktif, banyak inisiatif serta banyak temannya.
6. Kemandirian
Kemandirian adalah kemampuan seseorang untuk berdiri sendiri tanpa
bantuan orang lain baik material maupun moral. Sedangkan pada anak,
pengertian kemandirian sering dikaitan dengan kemampuan anak untuk
melakukan segala sesuatu berdasarkan kekuatan sendiri tanpa bantuan
orang dewasa.Dasar kemandirian yaitu adanya rasa percaya diri untuk
menghadapi sesuatu dalam kehidupan sehari-hari.

Wednesday, September 4, 2019 22


7. Ketergantungan
Anak-anak usia 6-12 tahun hidupnya sangat bergantung pada orang tua
atau orang dewasa lainnya, terutama masih ada hubungan keluarga.
Ketergantungan atau overdependency ditandai dengan perilaku anak
yang bersifat “kekanak-kanakan”, perilakunya tidak sesuai dengan anak
lain yang sebaya usianya.
8. Bakat
Bakat atau aptitude merupakan potensi dalam diri seseorang dengan
adanya rangsangan tertentu kemungkinan orang tersebut dapat
mencapai sesuatu tingkat kecakapan, pengetahuan dan keterampilan
khusus yang melebihi orang lain.Menurut ilmu pengetahuan terdapat dua
jenis bakat yang dimiliki dan dapat dikembangkan, yaitu:

Wednesday, September 4, 2019 23


a. Bakat yang bertalian dengan kemahiran atau kemampuan mengenai suatu
bidang pekerjaan.
b. Bakat yang diperlukan untukk berhasil dalam tipe pendidikan tertentu atau
pendidikan khusus.
Terdapat berbagai cara atau metode untuk dapat mengembangkan bakat
anak tersebut antara lain
1. Memperkaya anak dengan berbagai macam pengalaman.
2. Mendorong (encourage) atau merangsang anak untuk mengembangkan
semua minatnya.
3. Memberikan ganjaran dan pujian terhadap hasil usaha agar anak
merasakan mendapat perhatian atas hasil karyanya.
4. Menyediakan sarana dan prasarana yang cukup agar bakat anak dapat
diaktualisasikan.
Wednesday, September 4, 2019 24
Kesimpulan
Dalam aspek perkembangan sosial keberhasilan anak dalam
mengembangkan jiwa sosialnya ditunjukkan melalui kemampuannya
untuk melakukan penyesuaian sosial. Penyesuaian sosial adalah
keberhasilan anak dalam menyesuaikan diri terhadap orang lain
dalam pergaulan hidup sehari-hari

Wednesday, September 4, 2019 25


5. Apabila orang tua belum mengetahui bakat anak sesungguhnya
dapat dipilihkan bidang yang umum dan seterusnya diarahkan
kepada bakat yang khusus.
Terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi tampilnya bakat
anak, yaitu :
1. Faktor motivasi
2. Faktor nilai atau value
3. Konsep Diri

Wednesday, September 4, 2019 26

Anda mungkin juga menyukai