Anda di halaman 1dari 18

TG KEGIATAN NILAI PARAF

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

“PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ”

ASISTEN : CN

DISUSUN OLEH :

NAMA : RAHMAD WAHID SUPRAPTO

NPM : 204110022

KELAS : 1A AGROTEKNOLOGI

AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2020
PERCOBAAN VII

PEMISAHAN DAN PEMURNIAN

I. Tujuan percobaan

1. Mengetahui berbagai macam metode pemisahan dan pemurnian dalam


suatu campuran yang telah tercemar.
2. Mengetahui prinsip-prinsip yang digunakan pada percobaan pemisahan
dan percampuran.
3. Mengetahui penggolongan pada campuran.

II. Landasan Teori

Definisi dan Penggolongan Campuran


Campuran terbentuk dari dua zat atau lebih zat berlainan yang

masihmempunyai sifat zat aslinya. Dalm kehidupan sehari-hari banyak kita

jumpai campuran. Misalnya air sungai, tanah, udara, makanan, minuman, dan

lain-lain. Campuran dibagi menjadi dua yaitu :

a. Campuran homogen

Campuran homogen adalah penggabungan 2 zat tunggal atau lebih

yang semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk 1 fasa.

Yang disebut 1 fasa adalah zat yang sifat komposisinya sama antara satu

bagian dengan bagian yang lain didekatnya. Contohnya gula dan air, rasa

manis air gula disemua bagian bejana sama, baik diatas , dibawah, maupun

dipinggirnya. Karena begitu kecil dan meratanya partikel gula sehingga

tidak dapat dilihat walaupun dengan mikroskop.

b. Campuran Heterogen

Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata

antara 2 zat tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu
dengan yang lainnya tidak sama diberbagai bagian bejana. Contohnya

campuran air dengan minyak tanah. Pada mulanya kedua zat tidak

bercampur, tetapi setelah dikocok dengan kuat minyak meyebar dalam air

berupa gelembung-gelembung kecil. Pada gelembung hanya

terdapat minyak, sedangkan yang lain adalah air. Jadi minyak tidak

menyebar merata seperti gula dan air. Dengan kata lain, dalam campuran

heterogen masih ada bidang batas antara kedua komponen atau

mengandung lebih dari 1 fasa.

Untuk memisahkan campuran homogen maupun heterogen dapat

dilakukan melalui proses pemisahan dan pemurnian. Campuran yang

digunakan untuk pemisahan dan pemurnian dapat digolongkan menjadi 3,

yaitu:

1. Larutan

Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih yang

terdispersi sebagai molekul ataupun ion yang komposisinya dapat

bervariasi. Larutan itu tampak homogeny (kontinue, tanpa bidang batas)

dan mempunyai komposisi yang sama pada setiap bagiannya. Komponen-

komponen yang terdapat dalam larutan tidak dapat dipisahkan melalui

penyaringan. Sebagai contoh air dan gula.

2. Koloid

Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak

antara campuran kasar dan larutan.Secara makrokopis koloid tampak

homogeny, tetapi sacara mikrokopis koloid bersifat heterogen. Oleh

karena itu, koloid digolongkan kedalam campuran heterogen.Contoh


koloid yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah santan,

air sabun, dan cat.

3. Suspensi

Suspensi adalah campuran kasar dan bersifat heterogen. Antar

komponennya masih terdapat bidang batas dan sering kali dapat dibedakan

tanpa menggunakan mikroskop.Contoh campuran suspensi adalah

campuran terigu atau kapur dengan air.

Metode Pemisahan Campuran


Terdapat banyak metode pemisahan campuran. Pemisahan campuran

didasarkan pada perbedaan sifat pada campuran. Berbagai metode pemisahan

diantaranya sebagai berikut :

a. Pemisahan zat padat yang tidak larut dalam zat cair

1. Dekantasi (pengendapan)

Dekantasi adalah pemisahan komponen-komponen campuran

dengan cara diendapkan. Contohnya pengendapan pasir yang bercampur

dengan air.

2. Filtrasi (penyaringan)

Filtrasi adalah pemisahan komponen-komponen campuran dengan

cara menggunakan alat penyaring. Contohnya pemisahan campuran bubuk

kapur tulis dengan air menggunakan kertas saring. 

b. Pemisahan zat padat yang larut dalam zat cair

1. Penguapan

Pada penguapan, larutan dipanaskan hingga pelarutnya menguap

dan meninggalkan zat terlarut.


2. Kristalisasi

Kristalisasi adalah pemisahan komponen-komponen campuran

dengan cara mengkristalkan komponen tercampur dengan cara dipanaskan

kemudian didinginkan. Contohnya pembuatan Kristal garam

c. Pemisahan zat padat dari zat padat

1. Pelarutan yang dikuti dengan penyaringanmelarutkan komponen-

komponen yang ingin dipisahkan lalu dipanaskan hingga menguap.

2. Kristalisasi bertingkat

Kristalisasi bertingkat sebenarnya adalah suatu proses kristalisasi

3. Sublimasi

Sublimasi yaitu dua jenis padatan dengan menyublim dari

komponen yang dapat menyublim dan komponen yang tidak dapat

menyublim, yaitu senyawa yang pemanasanyya meleleh keudian

mendidih, dan pada pendinginan dari uap langsung menjadi padatan.

d. Pemisahan zat cair dari zat cair

1. Ekstrasi Pelarut

Pemisahan campuran berdasarkan ekstasi berdasarkan perbedaan

kelarutan komponen dalam pelarut yang berbeda. campuran 2

komponen(misalkan A dan B) dimasukan kedalam X dan Y yang sebagai

pelarut. Syaratnya kedua pelarut ini tidak dapat bercampur seperti air dan

menyak. Semuanya dimasukan dalam corong pisah dan dikocok agar

bercampur secara sempurna dan kemudian didiamkan sampai pelarut

Xdan Y memisah kembali. Kini zat A dan B berada dalam kedua pelarut

X danY, tetapi perbandingannya tidak sama.misalkan A lebih banyak


III. ALAT DAN BAHAN

ALAT:

sendok Gelas kimia 100 ml

Tabung reaksi
Corong gelas

cawan penguap
Corong pisah
Batang pengaduk

gelas ukur

Erlemeyer

Penjepit tabung

Hotplate
BAHAN:
Kertas saring Pasir

Garam dapur kapur tulis

Minyak goreng Aquades


Sirup mangga norit

Naftalena

IV. PROSEDUR KERJA


a. Dekantasi

1. Masukan1 sendok pasir kedalam 50 ml akuades

2. Adukdengan batang pengaduk

3. diamkan

4. Diamati

5. Dituang fase cairnya

b. Filtrasi

1. Masukan1 sendok kapur tulis yang telah dihaluskan kedalam 50 ml

akuades

2. Diaduk

3. Disaring dengan kertas saring dan corong kaca

c. Adsorpsi

1. Masukan1 sendok norit yan gtelah dihaluskan dalam kertas saring

2. Dialrkan sedikit demi sedikit sirup diatas corong kaca

3. Hasilya dimasukan kedalam tabung erlenmeyer

4. Diamati warna filtrasinya

d. Kristalisas

1. Masukan 1 sendok garam dapur kedalam gelas kimia yang telah

diisi 100 ml akuades

2. Diaduk hingga larut

3. Dipanaskan hingga pelarutnya habis

4. Diamati

e. Sublimasi

1. Dimasukan naftalena dan garam dapur kedalam cawan penguap


2. Diaduk

3. Ditutup dengan kertas saring yang telah dilubangi kecil-kecil

4. Ditutup kembali dengan corong kaca yang disumbat lehernya

5. Dipanaskan lalu diamati

f. Ekstrasi pelarut

1. Dimasukan minyak goreng 50 ml kedalam corong pisah

2. Ditambah 50 ml akuades

3. Dikocok

4. Didiamkan hingga keduanya terpisah

5. Diamati

6. Dibuang fase cair melalui kran corong pisah

LEMBAR KERJA
Nama Mahasiswa :RAHMAD WAHID SUPRAPTO Pembimbing : CN

NIM/NPM :204110022 Paraf :……...

Judul Praktikum : PEMISAHAN DAN PEMURNIAN

Tanggal :26-DESEMBER-2020

Saat pasir dicampurkan dengan aquades


Percobaan dekantasi maka hasi pemisahannya pasir dan air
terpisah

Saat kapur tulis dicampurkan dengan


aquades maka hasil pemisahannya air
Percobaan filtrasi
tertampung didalam erlenmeyer dan kapur
tulis tertampung di kertas saring

Saat sirup dicampur dengan norit maka


hasil pemisahannya sirup yang semula
Percobaan absorbsi berwarna kuning berubah menjadi bening
karena partikel koloid yang terdapat dalam
sirup telah diserap oleh norit

Saat garam dicampur dengan air dan


dipanaskan maka hasil pemisahannya air
Percobaan kristalisasi
mengalami penguapan dan yang tersisa
hanya garam

Saat garam dicampur dengan naftalena


maka hasil pemisahannya naftalena
Percobaan sublimasi menguap dileher kaca dan membentuk
kristal dan garamnya tersisa di cawan
penguap

Saat minyak dicampurkan dengan air maka


Percobaan ekstraksi pelarut hasil pemisahannya air dan minyak tidak
menyatu

V. PEMBAHASAN
 Percobaan 1 Dekantasi

1. Ambil pasir sebanyak 1 sendok lalu tuangkan kedalam breaker glass

2. Tambahkan aquades sebanyak 50ml,kemudian aduk menggunakan spatula

hingga tercampur rata.

3. Diamkan larutan tadi hingga pasirnya mengendap

4. Setelah air dan pasirnya berpisah ,tuangkan airnya kedalam breaker glass

yang berbeda.

5. Lalu, hasilnya air dan pasir telah terpisah

Pembahasan:pada percobaan ini dinamakan dekantasi, dekantasi adalah

sebuah proses yang dilakukan untuk memisahkan campuran larutan dan padatan

yang paling sederhana yaitu dengan menuangkan cairan secara perlahan sehingga

endapan tertinggal di bagian dasar bejana.

 Percobaan 2 filtrasi

1. Ambil kapur tulis sebanyak 1 sendok ,lalu masukkan kedalam breaker

glass

2. Tambahkan aquades sebanyak 50ml dan aduk sampai merata

3. Lalu,masukkan corong kaca kedalam erlenmeyer dan lapisi dengan kertas

saring

4. Lalu,lakukan proses filtrasi dengan memasukkan larutan kedalam gelas

erlenmeyer

5. Maka hasil yang tercampur didalam erlenmeyer adalah air saja,sementara

kapurnya tertampung diatas kertas saring


Pembahasan:filtrasi adalah adalah pembersihan partikel padat dari suatu

fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, dimana zat

padat itu tertahan.

 Percobaan 3 absorbsi

1. Tuang sirup sebanyak 10ml kedalam gelas ukur

2. Masukkan corong kaca kedalam erlenmeyer,lalu lipat kertas saring dan

letakkan diatas sorong kaca

3. Ambil norit sebanyak 1 sendok ,lalu letakkan diatas corong kaca yang

telah dilapisi kertas saring

4. Lalu tuang sirup kedalam kertas saring dan tunggu beberapa saat

5. Maka hasilnya sirup yang semula berwarna kuning ketika dimasukkan

kedalam kertas saring yang diberi norit maka larutannya menjadi bening

karena partikel koloid yang terdapat didalam sirup telah diserap oleh

norit.

Pembahasan:Absorsi adalah penyerapan dipermukaaan koloid.

 Percobaan 4 kristalisasi

1. Ambil garam sebanyak 1 sendok ,lalu tuangkan kedalam breaker glass dan

tambahkan air sebanyak 10ml

2. Lalu aduk merata

3. Setalah merata panaskan diatas hot plate

4. Setelah dipanaskan beberapa saat lalu angkat

5. Maka hasilnya air akan mengalami penguapan sehingga yang tersisa hanya

garam saja.
Pembahasan:kristalisasi proses pembentukan bahan padat dari

pengendapan larutan, melt (campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan

langsung dari gas.

 Percobaan 5 sublimasi

1. Masukkan garam sebanyak 1 sendok kedalam cawan penguap

2. Tambahkan naftalena sebanyak 1 sendok lalu aduk merata

3. Tutup dengan kertas saring yang telah dilubangi,lalu tutp menggunakan

corong kaca dan lehernya tutup menggunakan tisu

4. Lalu panaskan diatas hot plate dan tunggu beberapa saat

5. Lalu angkat,dan yang terjadi dileher corong kaca yang terdapat naftalena

yang terjadi penguapan dan membentuk kristal.Kemudian yang tersisa

dicawan penguap adalah garamnya.Hal ini terjadi karena titik didih

naftalenanya lebih rendah dari titik didih garam sehingga naftalenanya

lebih cepat mengalami penguapan.

Pembahasan:sublimasi adalah perubahan wujud dari padat ke gas tanpa

mencair terlebih dahulu.

 Percobaan 6ekstraksi pelarut

1. Tuang minyak sebanyak 50ml kedalam corong pemisah

2. Ambil aquades sebanyak 50ml

3. Lalu tuang kedalam dan aduk beberapa saat hingga tercampur rata

4. Dan hasilnya air dan minyak tidak merata.


Pembahasan:Ektraksi pelarut adalah suatu metode pemisahan berdasarkan

transfer suatu zat terlarut dari suatu pelarut kedalam pelarut lain yang tidak saling

bercampur.

VI. KESIMPULAN

1. Pada percobaan dekantasi pasir yang dicampur dengan aquades hasilnya air dan

pasir terpisah

2. Pada percobaan filtrasi ketika kapur tulis dicampur dengan aquades maka

hasilnya air tertampung di erlenmeyer dan kapurnya tertampung di kertas saring

3. Pada percobaan absobsi saat sirup dicampurkan dengan norit maka hasilnya

sirup yang berwarna kuning menjadi bening karena pertikel koloid yang terdapat

didalam sirup telah diserap oleh norit

4. Pada percobaan kristalisasi saat garam yang dicampur dengan air kemudian

dipanaskan maka hasilnya air akan mengalami penguapan dn yang tersisa hanya

garam saja

5. Pada percobaan sublimasi ketika garam dicampur dengan naftalena dan

dipanaskan maka hasilnya dileher corong kaca naftalena menguap dan

membentuk kristal dan garamnya tersisa di cawan penguap.

6. Pada percobaan ekstasi pelarut saat minyak bercampur dengan air maka hasil

pemisahannya air dan minyak tidak menyatu.


VII. DAFTAR PUSTAKA

https://informasains.com/edu/post/2020/07/laporan-praktikum-pemisahan-

dan-pemurnian/

https://informasains.com/edu/post/2020/07/laporan-praktikum-pemisahan-

dan-pemurnian/

Diketahui: Pekanbaru 26 Desember 2020

Dosen/ assisten Pratikan

CN Rahmad wahid suprapto

DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/73040780-Laporan-praktikum-kimia-dasar-ii-daya-hantar-
listrik-larutan-elektrolit.html

https://www.academia.edu/36696098/Laporan_Praktikum_Larutan_Elektrolit_dan
_Non_Elektrolit

https://farmasetika.com/2019/07/13/emulsi-dan-tipe-tipe-emulsi-dalam-sediaan-
farmasi/

https://migahetty.blogspot.com/2017/09/laporan-praktikum-kimia-sistem-
koloid.html

https://www.studiobelajar.com/koloid/

Anda mungkin juga menyukai