I. TUJUAN
1. Memisahkan campuran dengan cara (1) Sublimasi, (2) Ekstraksi, (3)
Dekantasi, (4) Kristalisasi, dan (5) Kromotografi.
2. Mengendapkan barium klorida dan menentukan persentase hasil dari
barium kromat.
3. Menentukan persentase barium klorida dalam satu campuran.
4. Mendalami dan menggunakan hukum stoikiometri dalam reaksi kimia.
5. Mengembangkan keterampilan menyaring dan memindahkan endapan.
II. TEORI
Dalam percobaan ini digunakan kromotografi kertas atau jenis
kromotografi partisipasi yang proses pemisahannya didasarkan pada perbedaan
kecepatan migrasi setiap komponen campuran melalui medium stasioner.
Pemisahan dipengaruhi oleh jenis fase gerak, atau pemisahan terjadi karena
adanya perbedaan kepolaran senyawa yang dianalisis terhadap pelarut.
Dalam sistem kromotografi, perbandingan gerakan zat terhadap aliran
pelarut adalah tetap dan merupakan sifat yang khas. Hal ini dinyatakan sebagai
harga Rf, yang didefinisikan sebagai:
Rf =
Suatu zat akan mengendap apabila hasil kali kelarutan ion-ionnya lebih besar
daripada harga Ksp. Pada percobaan ini larutan barium klorida diendapkan
dengan larutan barium klorida.
BaCl2(aq) + K2CrO2(aq) BaCrO4 + 2KCl(aq)
Endapan barium kromat disaring.Hasil teoritis barium kromat dihitung
dari endapan yang terbentuk. Semua barium klorida dianggap berubah menjadi
hasil. Hasil teoritis ditentukan dari stoikiometri reaksi.
( Irfan, Ansyori.2000:55)
|1
Dalam pengendapan, zat yang ditentukan bereaksi dengan zat pentites
membentuk senyawa yang sukar larut dalm air.Karena itu, kepekatan zat yang
ditentukan itu berkurang. Selama berlangsungnya proses pengendapan.
Perubahan kepekatan yang dialami dekat titik didih kesetaraan dengan bantuan
indicator. Mempunyai persyaratan sebagai berikut:
Terjadinya kesetimbangan yang harus bereaksi secara stoikiometri
dengan zat entiter
Zat yang akan ditentukan harus bereaksi secara stoikiometri dengan zat
entiter
Endapan yang terbentuk harus cukup larut secara terjamin
kesempurnaan reaksi sampai 99%
Harus tersedia secara penentuan titik akhir yang sesuai
(Ahmad, 1991: 225)
|2
Campuran adalah gabungan dua zat atau lebih yang sama mempunyai
sifat zat asalnya, dengan komposisi tidak tentu dan dapat dipisahkan secara
fisika. Pada umumnya, campuran digolongkan sebagai materi heterogen, artinya
tidak seluruh bagian materi ini mempunyai sifat yang sama. Contohnya tanah,
pasir, batu granit, dan kayu. Partikel-partikel zat penyusun suatu campuran
tidak mengalami perubahan sehingga dengan mudah dapat dilihat dan
dibedakan.Akan tetapi, ada suatu campuran yang partikel-partikelnya tidak
dapat dibedakan dengan mata biasa.Campuran tersebut dinamakan
larutan.Oleh karena itu, larutan dianggap sebagai materi homogeny.
Berdasarkan ukuran partikel tersebut, zat penyusun campuran dibedakan
sebagai berikut:
1. Larutan
2. Koloid
3. Suspensi
(Irfan Ansyori, 2000 : 55)
|3
III. PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat :
- Cawan penguap
- Timbangan dengan ketelitian 0.01 g
- Bunsen
- Kaca arloji
- Bejana kromatografi
- Kertas saring
- Pipa kapiler
- Gunting
- Timbangan
- Gelas piala 250 ml
- Sudip
- Bunsen
- Kaki tiga + kasa
3.1.2 Bahan :
- NH4Cl 0.1 g
- NaCl 0.1 g
- SiO2
- Air
- Tinta hitam
- Pelarut elven
- 1 gr BaCl2
- 20 ml air suling
- K2CrO4 0.2 M 25 ml
IV Skema Kerja
4.1 Pemisahan Komponen Dari Campuran
a. Pemisahan dengan cara konvensial
|4
Diletakkan pada alat
Dipanaskan sampai asap putih habis
Didinginkan cawan penguap dan timbang
Ditambahkan 25 ml air dan aduk selama 5
menit
Didekantasi larutan pada cawan penguap
lain yang telah ditimbang
Dicuci dengan air sampai padatan bebas
NaCl
Ditempatkan cawan penguap yang
mengandung NaCl ke atas pemanas
Dipanaskan dan tutup cawan dengan kaca
arloji
Dibiarkan sampai terbetuk NaCl dan
timbang
Dikeringkan SiO2 dengan pembakar
Bunsen
Ditempatkan cawan penguap yang
mengandung SiO2, tutup dengan kaca
arloji
Didinginkan sampai mencapai suhu
kamar, kemudian ditimbang
Hasil
Hasil
|5
4.2 Analisis Melalui Pengendapan
1 gram BaCl2
Dimasukkan ke dalam gelas piala yang telah
ditimbang
Ditambahkan 25 mL air suling dan aduk
Dimasukkan larutan K2CrO4 0,2 M
Ditambahkan K2CrO4 jika masih terbentuk
endapan BaCrO4
Dipanaskan sampai mendidih
Disaring dengan kertas saring
Diambil kertas saring dengan endapannya
dan timbang
Dihitung hasil teoritis endapan BaCrO4
Ditentukan persen hasil
Hasil
b. Persentase Barium Klorida dalam campuran
Barium Klorida
Didapatkan suatu campuran
yang mengandung Barium
Klorida
Dicatat bobotnya
Dihitung prosedur A
Dihitung massa Barium Klorida
Dicari persentase Barium Klorida
Hasil
|6
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
5.1.1 Pemisahan komponen dari campurannya
A. Pemisahan dengan cara konvensional
Bobot cawan penguap dan contoh
60,5 g
semula
Bobot cawan penguap 60,2 g
Bobot contoh 0,3 g
1
Bobot contoh penguap sesudah NH4Cl
60,4 g
menyublim
Bobot NH4Cl 0,1 g
Persentase NH4Cl 33,3 %
Bobot cawan + kaca arloji + NaCl 10,3 g
2 Bobot NaCl 10,2 g
Bobot cawan + kaca arloji 0,1 g
Persentase NaCl 33,33%
Bobot cawan SiO2 60,3 g
3 Bobot cawan 60,2 g
Bobot SiO2 0,1 g
Persentase SiO2 33,33%
Bobot sampel 0,3 g
4 Bobot NH4Cl + NaCl + SiO2 0,3 g
Selisih bobot 0g
Persentase yang dipisahkan:
Merah Orange
Hitam Cokelat
Hitam Hijau
Hitam Biru
= 20,8 g/mol
Bobot Endapan BaCrO4 =0,0048 mol 253 g/mol
(hasil teoritis)
6
= 1,2144 g
= x100 %
= x 100 %
= 66,67%
5.2 Pembahasan
5.2.1 Pemisahan komponen dari campurannya
A. Pemisahan dengan cara konvensional
Pemisahan komponen ini dilakukan dengan menggabungkan 3
senyawa, yaitu NH4Cl, NaCl,dan SiO2 yang masing-masing massanya adalah
0,1 gr. Setelah itu campuran tersebut dipanaskan dalam cawan penguap
sampai asap putih yang timbul benar-benar hilang. Asap putih yang timbul
adalah NH4Cl yang menyublim.
|8
Massa NH4Cl = bobot cawan penguap dan contoh bobot cawan setelah
mengalami penyubliman
= 60,5 g 60,4 g = 0,1 g
% NaCl = x 100%
= x 100 %
= 33,33 %
Persentase SiO2
% SiO2 = x 100 %
= 22 %
Dari data-data tersebut, bobot sampel setelah diuraikan adalah NH 4Cl +
NaCl + SiO2 = ( 0,1 g + 0,1 g + 0,1 g = 0,3 g). Sehingga persen bahan yang
terpisah dapat ditentukan dengan:
|9
Rf masing-masing warna =
Noda ke - 1
o Rf kuning =
= 0,0625
o Rf Orange =
= 0,4125
Noda ke - 2
o Rf Cokelat =
= 0,0625
Noda ke - 3
o Rf Hijau =
= 0,125
o Rf Biru =
= 0,225
o Rf Ungu =
= 0,375
| 10
Kertas saring yang telah digunakan kemudian dikeringkan dan dicatat atau
ditimbang lagi bobotnya.
= 91,8 %
Pada percobaan 1 kami mencampurkan NH4Cl,NaCl,< dan SiO2 lalu di
panaskan dan asap yang timbul merupakan NH4Cl yang menyublim. Sisa dari
campuran tersebut di tambahkan air dan di aduk serta di dekantasi sehingga
larutan NaCl dan SiO2 terpisah. Setelah itu panaskan lagi sampai NaCl
berbentuk kristal. Setelah dingin,timbang masing-masing dari percobaan
tersebut dan di sapat persentase senyawa NH4Cl, NaCl,dan SiO2 yaitu 238 %,
180 % dan persen air yang terpisah 440%.
Pada pecobaan kedua menurut teori pemisahan warna yang juga
menunjukkan pemisahan komponen di pengaruhi oleh perbedaan fase gerak
dan kepolaran senyawa. Apabila zat-zat tidak terpisah sebagaimana metinya,
| 11
artinya baik fase gerak maupun kepolarannya hampir atau bahkan sama. Pada
warna 1 terdapat pemisahan 2 warna yaitu kuning dan orange. Sedangkan
warna 2 dan 4 hanya memiliki satu warna yaitu ungu dan merah. Namun pada
warna ke 3 memiliki 3 lapisan warna yang terbentuk yaitu biru,orange,dan
kuning.
Dan pada percobaan terakhir kami berhasil karna massa zat lebih kecil
dari massa menurut teori. Massa zat BaCrO4 = 9,42 dan massa menurut teori =
12,144 dan di dapat persentase nya yaitu sebesar 422,4%.
| 12
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 Kesimpulan
1. Cara-cara pemisahan komponen:
a) Sublimasi : berdasarkan perubahan wujud zat dari padat ke
gas
b) Ekstraksi : berdasarkan perbedaan kelarutan
c) Dekantasi : berdasarkan penuangan secara supernatant
d) Kristalisasi : berdasarkan kelarutan
e) Kromotografi : berdasarkan migrasi senyawa
2. Persentase hasil endapan ditentukan dengan cara:
%Hasil= x 100 %
IV.2 Saran
Pada saat melakukan praktikum jangan suka mengundur waktu, jaga
kebersihan laboratorium. Alat dan bahan untuk praktikum dilengkapi. Pada
saat praktikum memulai tidak ada lagi petugas laboratorium yang berberes
bahan-bahan praktikum agar tidak terganggu jalannya praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
| 14
LAMPIRAN
Perhitungan
Bobot contoh = bobot cawan penguap dan contoh semula
bobot cawan penguap
= 60,5 g 60,2 g
= 0,3 g
= X 100%
= 33,33%
= X 100%
= 33,33%
Bobot SiO2 = ( bobot cawan + SiO2 ) bobot cawan
= 60,3g 60,2g
= 0,1g
= X 100%
= 33,33%
= X 100%
= 100%
| 16
Jawab:
Kelebihan:
1. Prosedurnya sederhana dan cukup tepat
2. Tidak diperlukan kuantitas kecil dari zat itu
3. Tidak perlu alat dan senyawa khusus yang mahal
Kekurangan:
1. Memakan waktu lama
2. Hasil yang diperoleh kurang akurat
= 91,6 %
= 105,63 %
| 17
PERTANYAAN PRA PRAKTIKUM
1. Apa yang dimaksud dengan pemisahan koponen dari campuran?
Jawab :Memisahkan komponen yang menyusun suatu campuran ( zat
terlarut ) dengan pelarutnya
2. Sebutkan cara cara pemisahan yang anda ketahui dan jelaskan prinsipnya
!
Jawab :
a. Sublimasi : pemisahan padatan dari suatu campuran berbentuk
padatan dengan cara penguapan. Prinsip yang digunakan
berdasarkan perubahan fase padat menjadi gas
b. Ekstraksi : proses pemisahan komponen zat dari suatu campuran
berdasarkan perbedaan kelarutan
c. Dekantasi : proses pemisahan cairan dari padatannya dengan
menuangkan perlahan. Prinsip yang digunakan berdasarkan fase
padat menjadi gas
d. Kristalisasi : pemisahan zat padat dari campurannya berdasarkan
kelarutan. Prinsip kerja ialah perbedaan titik uap
e. Kromatografi : pemisahan zat terhadap zat lain secara kuat sehingga
menempel pada permukaannya
f. Destilasi : cara pemisahan pada campuran zat-zat yang didasarkan
pada perbedaan titik didihnya
3. Apa yang disebut Rf dan apa perannya dalam proses pemisahan?
Jawab :Harga Rf ialah perbandingan dari jarak yang ditempuh oleh
suatu solid terhadap jarak yang ditempuh. Haga Rf digunakan untuk
keperluan identifikasi, nada-nada sering ditentukan coraknya dengan
harga Rf. Harga-harga Rf yang identik dari senyawa yang diketahui dan
tidak diketahui
4. Berikan definisi untuk :
a. Flitral : zat hasil filtrasi ( penyaringan ) dari suatu campuran
b. % komposisi : persentase setiap unsur dalam seyawa
c. Endapan : hasil larutan yang tidak ikut tersaring
d. Stoikiometri : ilmu yang mempelajari tentang hubungan bobot dalam
reaksi reaksi kimia
e. Supermatan : senyawa yang digunakan untuk memisahkan cairan
dari padatannya secara perlahan lahan
f. Hasil teoritis : banyaknya produk yan diperoleh dari reaksi yang
berlangsung sempurna
| 18
7. Apakah yang anda lakukan jika partikel endapan kelihatan dalam filtrate?
Apakah sumber utama dari kesalahan percobaan tersebut?
Jawab :Apabila partikel endapan masih terdapat dalam filtrat dilakukan
lagi penyaringan hingga tidak ada lagi partiekl dalam filtrate. Sumber
utama dari kesalahan percobaan tersebut adalah kertas saring yang
kurang berkualitas atau proses percobaan itu sendiri yang kurang teliti
dalam melakukan penyaringan
| 19
| 20