Anda di halaman 1dari 20

PERCOBAAN VII

PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN DAN ANALISIS


MELALUI PENGENDAPAN

I. TUJUAN
1. Memisahkan campuran dengan cara (1) Sublimasi, (2) Ekstraksi, (3)
Dekantasi, (4) Kristalisasi, dan (5) Kromotografi.
2. Mengendapkan barium klorida dan menentukan persentase hasil dari
barium kromat.
3. Menentukan persentase barium klorida dalam satu campuran.
4. Mendalami dan menggunakan hukum stoikiometri dalam reaksi kimia.
5. Mengembangkan keterampilan menyaring dan memindahkan endapan.

II. TEORI
Dalam percobaan ini digunakan kromotografi kertas atau jenis
kromotografi partisipasi yang proses pemisahannya didasarkan pada perbedaan
kecepatan migrasi setiap komponen campuran melalui medium stasioner.
Pemisahan dipengaruhi oleh jenis fase gerak, atau pemisahan terjadi karena
adanya perbedaan kepolaran senyawa yang dianalisis terhadap pelarut.
Dalam sistem kromotografi, perbandingan gerakan zat terhadap aliran
pelarut adalah tetap dan merupakan sifat yang khas. Hal ini dinyatakan sebagai
harga Rf, yang didefinisikan sebagai:

Rf =

Suatu zat akan mengendap apabila hasil kali kelarutan ion-ionnya lebih besar
daripada harga Ksp. Pada percobaan ini larutan barium klorida diendapkan
dengan larutan barium klorida.
BaCl2(aq) + K2CrO2(aq) BaCrO4 + 2KCl(aq)
Endapan barium kromat disaring.Hasil teoritis barium kromat dihitung
dari endapan yang terbentuk. Semua barium klorida dianggap berubah menjadi
hasil. Hasil teoritis ditentukan dari stoikiometri reaksi.
( Irfan, Ansyori.2000:55)

|1
Dalam pengendapan, zat yang ditentukan bereaksi dengan zat pentites
membentuk senyawa yang sukar larut dalm air.Karena itu, kepekatan zat yang
ditentukan itu berkurang. Selama berlangsungnya proses pengendapan.
Perubahan kepekatan yang dialami dekat titik didih kesetaraan dengan bantuan
indicator. Mempunyai persyaratan sebagai berikut:
Terjadinya kesetimbangan yang harus bereaksi secara stoikiometri
dengan zat entiter
Zat yang akan ditentukan harus bereaksi secara stoikiometri dengan zat
entiter
Endapan yang terbentuk harus cukup larut secara terjamin
kesempurnaan reaksi sampai 99%
Harus tersedia secara penentuan titik akhir yang sesuai
(Ahmad, 1991: 225)

Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia


karena kebanyakan materi yang terdapat dalam berupa campuran, kita harus
melakukan pemisahan.Berbagai tekhnik pemisahan dapat ntuk memisahkan
campuran. Misalnya, perusahaan air minum, memperoleh air jernih dan air
sungai melalui penyaringan pasir dan arang. Air murni untuk keperluan
laboratorium atau farmasi diperoleh melalui tekhnik pemisahan, ternyata
menghasilkan materi yang lebih penting dan lebih mahal nilainya.
Metode pemisahan elektrofores didasarkan pada interaksi partikel-
partikel bermuatan oleh medan listrik. Partikel bermuatan listrik negatif akan
bergerak ke kutub positif (anoda). Sebaliknya partikel bermuatan positif akan
bergerak ke kutub positif (katoda), sementara partikel netral tidak bergerak.
(Hendayana, 2006)
Jika dua zat yang berbeda dimasukkan dalam satu wadah ada tiga
kemungkinan, yaitu bereaksi, bercampur dan tidak bercampur.Jika bereaksi
maka terbentuk zat baru yang sifatnya berbeda dari zat semula. Jika zat
bercampur maka sifatnya tidak berubah dan dapat dipisahkan kembali dengan
cara fisika, misalnya dengan destilasi, kristalisasi, kromatografi, dll.
Di bumi ini jarang ditemukan zat murni.Pada umumnya berupa
campuran misalnya air mengandung garam dan gas. Udara berisi nitrogen,
oksigen dan gas lain, sedangkan tanah adalah campuran berbagai zat padat dan
air. Dua zat atau lebih disebut bercampur, bila partikelnya tersebar dalam
wadah yang sama sehingga bersentuhan satu sama lain.
(Syukri, 1999:350)

|2
Campuran adalah gabungan dua zat atau lebih yang sama mempunyai
sifat zat asalnya, dengan komposisi tidak tentu dan dapat dipisahkan secara
fisika. Pada umumnya, campuran digolongkan sebagai materi heterogen, artinya
tidak seluruh bagian materi ini mempunyai sifat yang sama. Contohnya tanah,
pasir, batu granit, dan kayu. Partikel-partikel zat penyusun suatu campuran
tidak mengalami perubahan sehingga dengan mudah dapat dilihat dan
dibedakan.Akan tetapi, ada suatu campuran yang partikel-partikelnya tidak
dapat dibedakan dengan mata biasa.Campuran tersebut dinamakan
larutan.Oleh karena itu, larutan dianggap sebagai materi homogeny.
Berdasarkan ukuran partikel tersebut, zat penyusun campuran dibedakan
sebagai berikut:
1. Larutan
2. Koloid
3. Suspensi
(Irfan Ansyori, 2000 : 55)

|3
III. PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat :
- Cawan penguap
- Timbangan dengan ketelitian 0.01 g
- Bunsen
- Kaca arloji
- Bejana kromatografi
- Kertas saring
- Pipa kapiler
- Gunting
- Timbangan
- Gelas piala 250 ml
- Sudip
- Bunsen
- Kaki tiga + kasa

3.1.2 Bahan :
- NH4Cl 0.1 g
- NaCl 0.1 g
- SiO2
- Air
- Tinta hitam
- Pelarut elven
- 1 gr BaCl2
- 20 ml air suling
- K2CrO4 0.2 M 25 ml

IV Skema Kerja
4.1 Pemisahan Komponen Dari Campuran
a. Pemisahan dengan cara konvensial

NH4Cl, NaCl, SiO2


Ditimbang cawan penguap dengan
ketelitian 0,01 gram
Ditimbang NH4Cl, NaCl, SiO2
Ditimbang cawan penguap dan contoh

|4
Diletakkan pada alat
Dipanaskan sampai asap putih habis
Didinginkan cawan penguap dan timbang
Ditambahkan 25 ml air dan aduk selama 5
menit
Didekantasi larutan pada cawan penguap
lain yang telah ditimbang
Dicuci dengan air sampai padatan bebas
NaCl
Ditempatkan cawan penguap yang
mengandung NaCl ke atas pemanas
Dipanaskan dan tutup cawan dengan kaca
arloji
Dibiarkan sampai terbetuk NaCl dan
timbang
Dikeringkan SiO2 dengan pembakar
Bunsen
Ditempatkan cawan penguap yang
mengandung SiO2, tutup dengan kaca
arloji
Didinginkan sampai mencapai suhu
kamar, kemudian ditimbang

Hasil

b. Pemisahan dengan kromatografi

Pelarut ( elven ) Disediakan gelas piala 150 mL


Dimasukkan ke dalam gelas piala
Ditutup dengan kaca
Digunting kertas saring, dan buat garis
Digunakan penotol untuk membuat noda
dengan tinta hitam
Digantung kertas saring diatas permukaan
pelarut
Dibiarkan sampai diperoleh pemisahan
yang baik
Dibiarkan pelarut bergerak sampai 1 cm
menjelang tepi atas kertas saring
Ditentukan harga R1 setiap noda

Hasil
|5
4.2 Analisis Melalui Pengendapan

a. Persentase hasil Barium Kromat

1 gram BaCl2
Dimasukkan ke dalam gelas piala yang telah
ditimbang
Ditambahkan 25 mL air suling dan aduk
Dimasukkan larutan K2CrO4 0,2 M
Ditambahkan K2CrO4 jika masih terbentuk
endapan BaCrO4
Dipanaskan sampai mendidih
Disaring dengan kertas saring
Diambil kertas saring dengan endapannya
dan timbang
Dihitung hasil teoritis endapan BaCrO4
Ditentukan persen hasil

Hasil
b. Persentase Barium Klorida dalam campuran

Barium Klorida
Didapatkan suatu campuran
yang mengandung Barium
Klorida
Dicatat bobotnya
Dihitung prosedur A
Dihitung massa Barium Klorida
Dicari persentase Barium Klorida

Hasil

|6
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
5.1.1 Pemisahan komponen dari campurannya
A. Pemisahan dengan cara konvensional
Bobot cawan penguap dan contoh
60,5 g
semula
Bobot cawan penguap 60,2 g
Bobot contoh 0,3 g
1
Bobot contoh penguap sesudah NH4Cl
60,4 g
menyublim
Bobot NH4Cl 0,1 g
Persentase NH4Cl 33,3 %
Bobot cawan + kaca arloji + NaCl 10,3 g
2 Bobot NaCl 10,2 g
Bobot cawan + kaca arloji 0,1 g
Persentase NaCl 33,33%
Bobot cawan SiO2 60,3 g
3 Bobot cawan 60,2 g
Bobot SiO2 0,1 g
Persentase SiO2 33,33%
Bobot sampel 0,3 g
4 Bobot NH4Cl + NaCl + SiO2 0,3 g
Selisih bobot 0g
Persentase yang dipisahkan:

100 % = 100 % = 100 %

B. Pemisahan dengan kromotograf


Noda Rf Warna
Merah Kuning

Merah Orange

Hitam Cokelat

Hitam Hijau

Hitam Biru

5.1.2 Analisis Melalui Pengendapan


A. Persentase hasil barium kromat
1 Bobot piala + BaCl2 114 g
2 Bobot piala 113 g
|7
3 Bobot BaCl2 1g
Bobot kertas saring endapan 122,42 g 113 g
4
BaCrO4 = 9,42 g
Perhitungan hasil teoritis BaCl2 + K2CrO4 BaCrO4 + 2KCl
BaCrO4
5 =

= 20,8 g/mol
Bobot Endapan BaCrO4 =0,0048 mol 253 g/mol
(hasil teoritis)
6
= 1,2144 g

B. Persentase Barium klorida dalam campuran


Bobot piala + campur 146,47 g
Bobot piala 113 g
Bobot campuran = 146,47 113 = 33,47 g
Bobot kertas saring + endapan BaCl2 11,5 g
Bobot kertas saring 0,9 g
Hasil nyata endapan BaCl2 122,31 113 = 9,31 g
Bobot Filtrat 97,73 62,37 = 35,36 g
Perhitungan massa BaCl2 dalam Massa BaCl2
campuran = mol x Mr
= 0,0015 x 208,4 = 0,3 g
Perhitungan persentase BaCl2 dalam campuran

= x100 %

= x 100 %

= 66,67%

5.2 Pembahasan
5.2.1 Pemisahan komponen dari campurannya
A. Pemisahan dengan cara konvensional
Pemisahan komponen ini dilakukan dengan menggabungkan 3
senyawa, yaitu NH4Cl, NaCl,dan SiO2 yang masing-masing massanya adalah
0,1 gr. Setelah itu campuran tersebut dipanaskan dalam cawan penguap
sampai asap putih yang timbul benar-benar hilang. Asap putih yang timbul
adalah NH4Cl yang menyublim.
|8
Massa NH4Cl = bobot cawan penguap dan contoh bobot cawan setelah
mengalami penyubliman
= 60,5 g 60,4 g = 0,1 g

Dengan persentase N Cl yang terbentuk adalah :

bobot NH4Cl x 100% = x 100% = 238 %

bobot sampel = 0,1

Cawan penguap yang berisi sisa campuran tersebut ditambahkan air


sebanyak 25 ml lalu diaduk selama 5 menit.Kemudian larutan tersebut di
dekantasi sehingga larutan yang mengandung NaCl terlarut serta endapan SiO 2
dapat terpisah. Setelah itu masing-masing cawan yang berisi larutan NaCl dan
endapan SiO2 dipanaskan hingga mendapatkan Kristal NaCl 0,1 g, endapan
SiO2 0,1 g. Dan juga dapat diperoleh persentase NaCl 33,33% dan SiO2 33,33%.
Persentase NaCl

% NaCl = x 100%

= x 100 %

= 33,33 %
Persentase SiO2
% SiO2 = x 100 %

= 22 %
Dari data-data tersebut, bobot sampel setelah diuraikan adalah NH 4Cl +
NaCl + SiO2 = ( 0,1 g + 0,1 g + 0,1 g = 0,3 g). Sehingga persen bahan yang
terpisah dapat ditentukan dengan:

x 100 % = x 100 % = 100 %

B. Pemisahan dengan kromotografi


Pada percobaan ini dilakukan dengan memberikan noda pada kertas saring
yang dimasukkan kedalam gelas piala berisi campuran butanol, CH 3COOH
dan H2O. Perbandingan ke tiga larutan tersebut adalah 1:1:4. Kemudian
gelas piala tersebut ditutup dengan kaca arloji dan didiamkan hingga
jenuh. Dari noda-noda yang terbentuk, Rfmasing-masing dapat ditentukan.

|9
Rf masing-masing warna =

Noda ke - 1

o Rf kuning =

= 0,0625

o Rf Orange =

= 0,4125
Noda ke - 2

o Rf Cokelat =

= 0,0625
Noda ke - 3

o Rf Hijau =

= 0,125

o Rf Biru =

= 0,225

o Rf Ungu =

= 0,375

5.2.2 Analisis Melalui Pengendapan


A. Persentase Barium Kromat
Dalam percobaan ini, kami menimbang gelas piala 250 ml. Dari hasil
penimbangan yang kami lakukan di dapat bobotnya yaitu 113 g. Kemudian
kami melarutkan 1 g BaCl2 dengan air sebanyak 25 ml, lalu diaduk sampai
larutan homogeny dan ditambahkan dengan K2CrO4 0,2 M sebanyak 25 ml.
Larutan tersebut diaduk sampai terbentuk endapan. Jika masih terbentuk
endapan kami menambahkan lagi K2CrO4 hingga endapan BaCrO4 tidak
terbentuk lagi.
Setelah itu dipanaskan samp;ai mendidih dibawah nyala api Bunsen,
setelah mendidih, larutan tersebut disaring dengan menggunakan kertas saring
yang sudah ditimbang dan dicatat bobotnya.

| 10
Kertas saring yang telah digunakan kemudian dikeringkan dan dicatat atau
ditimbang lagi bobotnya.

Dari percobaan yang kami lakukan di dapat hasil:


Bobot piala + campuran = 114 g
Bobot piala = 113 g
Sehingga dapat ditentukan bobot campuran, yaitu = (1) (2)
= 114 g 113 g
=1g

Bobot kertas saring + endapan BaCl2 = 2,2 g


Bobot kertas saring = 0,9 g
Bobot piala + endapan = 122,42 g
Sehingga, bobot nyata endapan BaCl2 = (bobot piala) (bobotpiala +
endapan)
= 113 122,42
= 9,42 g

Perhitungan hasil teoritis:


Bobot endapan BaCrO4
BaCl2 + K2CrO4 BaCrO4 + 2 KCl
0,02 0,0047 - -
0.0035 0,0035 0,035 0,0035-
0,0035 0,0035
g BaCl2 = mol x Mr
= 0,0035 x 253,4
= 0,89

Persen hasil BaCrO4 =

= 91,8 %
Pada percobaan 1 kami mencampurkan NH4Cl,NaCl,< dan SiO2 lalu di
panaskan dan asap yang timbul merupakan NH4Cl yang menyublim. Sisa dari
campuran tersebut di tambahkan air dan di aduk serta di dekantasi sehingga
larutan NaCl dan SiO2 terpisah. Setelah itu panaskan lagi sampai NaCl
berbentuk kristal. Setelah dingin,timbang masing-masing dari percobaan
tersebut dan di sapat persentase senyawa NH4Cl, NaCl,dan SiO2 yaitu 238 %,
180 % dan persen air yang terpisah 440%.
Pada pecobaan kedua menurut teori pemisahan warna yang juga
menunjukkan pemisahan komponen di pengaruhi oleh perbedaan fase gerak
dan kepolaran senyawa. Apabila zat-zat tidak terpisah sebagaimana metinya,

| 11
artinya baik fase gerak maupun kepolarannya hampir atau bahkan sama. Pada
warna 1 terdapat pemisahan 2 warna yaitu kuning dan orange. Sedangkan
warna 2 dan 4 hanya memiliki satu warna yaitu ungu dan merah. Namun pada
warna ke 3 memiliki 3 lapisan warna yang terbentuk yaitu biru,orange,dan
kuning.
Dan pada percobaan terakhir kami berhasil karna massa zat lebih kecil
dari massa menurut teori. Massa zat BaCrO4 = 9,42 dan massa menurut teori =
12,144 dan di dapat persentase nya yaitu sebesar 422,4%.

| 12
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 Kesimpulan
1. Cara-cara pemisahan komponen:
a) Sublimasi : berdasarkan perubahan wujud zat dari padat ke
gas
b) Ekstraksi : berdasarkan perbedaan kelarutan
c) Dekantasi : berdasarkan penuangan secara supernatant
d) Kristalisasi : berdasarkan kelarutan
e) Kromotografi : berdasarkan migrasi senyawa
2. Persentase hasil endapan ditentukan dengan cara:

%Hasil= x 100 %

3. Stoikiometri digunakan untuk menentukan mol, massa, volume zat-zat yang


terlibat berdasarkan perbandingan koefisien senyawa-senyawa yang terlibat.

IV.2 Saran
Pada saat melakukan praktikum jangan suka mengundur waktu, jaga
kebersihan laboratorium. Alat dan bahan untuk praktikum dilengkapi. Pada
saat praktikum memulai tidak ada lagi petugas laboratorium yang berberes
bahan-bahan praktikum agar tidak terganggu jalannya praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Hiskia. 1991. Stoikiometri dan Enegitika Kimia. Bandung : Citra


| 13
Aditya Bakti.

Ansyori, Irfan. 2000. Acuan Pelajaran Kimia. Jakarta : Erlangga.

Hendayana, Sumar. 2006. Kimia Pemisahan. Bandung : ITB.

Irfan, Ansyori. 2000. Panduan Praktikum Kimia Dasar. Banjarmasin : FKIP


UNLAM.

Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung : ITB.

| 14
LAMPIRAN
Perhitungan
Bobot contoh = bobot cawan penguap dan contoh semula
bobot cawan penguap
= 60,5 g 60,2 g
= 0,3 g

Bobot NH4Cl = bobot cawan sebelum menyublin


bobot cawan sesudah menyublin
= 60,5 g 60,4 g
= 0,1 g

Persentase NH4Cl = X 100%

= X 100%

= 33,33%

Bobot NaCl = ( bobot cawan + kaca arloji + NaCl )


( bobot cawan + kaca arloji )
= 10,3g 10,2g
= 0,1g

Persentase NaCl = X 100%

= X 100%

= 33,33%
Bobot SiO2 = ( bobot cawan + SiO2 ) bobot cawan
= 60,3g 60,2g
= 0,1g

Persentase SiO2 = X 100%

= X 100%

= 33,33%

Persen bahan yang terpisahkan = X 100%

= X 100%

= 100%

Bobot BaCl2 = ( bobot gelas piala + BaCl2 )


bobot gelas piala
| 15
= 127,3072 126,3628
= 1,2g

Hasil nyata endapan BaCrO4 = ( bobot kertas saring endapan BaCrO4 )


bobot kertas saring
= 3,5131g 0,6119g
= 2,9012g

Bobot campuran = ( bobot gelas piala + campuran )


bobot gelas piala
= 127,3072g 126,3638g
= 1,2g

PERTANYAAN PASCA PRAKTEK


A. Pemisahan Komponen dari Campuran
1. Gunakan Handbok menjawab pertanyaan ini:
a. Bagaimana cara Anda memisahkan NiCO3 dari Na2CO3?
Jawab: Dengan cara kromotografi
b. Bagaimana cara Anda memisahkan AgCl dan BaCl2?
Jawab: dengan cara dekantasi
c. Bagaimana cara Anda memisahkan TeO2 dari SiO2?
Jawab: dengan cara konvensional
2. Apakah ada cara pemisahan selain yang disebutkan dalam percobaan itu?
Jawab: Ada, yaitu dengan cara kristalisasi, filtrasi, destilasi, ekstrasi,
adsorpsi, dan kondensasi.
3. Mengapa contoh NaCl perlu ditutup selama pemanasan?
Jawab: Karena apabila tidak ditutup, air akan menguap dan akan
menyebabkan ketidaktepatan pengukuran bobot NaCl yang terbentuk.
4. Apa kelebihan dan kekurangan kromotografi?

| 16
Jawab:
Kelebihan:
1. Prosedurnya sederhana dan cukup tepat
2. Tidak diperlukan kuantitas kecil dari zat itu
3. Tidak perlu alat dan senyawa khusus yang mahal
Kekurangan:
1. Memakan waktu lama
2. Hasil yang diperoleh kurang akurat

B. Analisis Melalui Pengendapan


1. Contoh MgCl2sebanyak 0,552 g dilarutkan dalam air dan diendapkan
dengan larutan perak nitrat. Jika endapan perak klorida bobotnya 1,631 g,
berapakah persentase hasil?
Jawab:

mol MgCl2 = x 100 % = 0,0058 mol

mol AgCl = 2 x mol MgCl2


= 2 x 0,0058 = 0,01
Gram AgCl = mol x Mr
= 0,01 x 178 = 1,78 g

Persentase hasil = x 100 %

= 91,6 %

2. Batu gamping terutama mengandung kalsium karbonat. Contoh batu


gamping diolah dengan asam hiudroksida dan memberikan reaksi:
CaCO3(g) + 2HCl(aq) CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
3. Larutan kalsium klorida diuapkan sampai kering, dan ternyata
mempunyai bobot 0,789 g. Hitunglah persentase kalsium karbonat jika
contoh batu gamping bobotnya 0,750 g.
Jawab:

mol CaCl2 = mol CaCO3 = = 0,0071 mol

massa CaCO3 = 0,0071 x 100 = 0,71 g

Persentase hasil = x 100 %

= 105,63 %

| 17
PERTANYAAN PRA PRAKTIKUM
1. Apa yang dimaksud dengan pemisahan koponen dari campuran?
Jawab :Memisahkan komponen yang menyusun suatu campuran ( zat
terlarut ) dengan pelarutnya
2. Sebutkan cara cara pemisahan yang anda ketahui dan jelaskan prinsipnya
!
Jawab :
a. Sublimasi : pemisahan padatan dari suatu campuran berbentuk
padatan dengan cara penguapan. Prinsip yang digunakan
berdasarkan perubahan fase padat menjadi gas
b. Ekstraksi : proses pemisahan komponen zat dari suatu campuran
berdasarkan perbedaan kelarutan
c. Dekantasi : proses pemisahan cairan dari padatannya dengan
menuangkan perlahan. Prinsip yang digunakan berdasarkan fase
padat menjadi gas
d. Kristalisasi : pemisahan zat padat dari campurannya berdasarkan
kelarutan. Prinsip kerja ialah perbedaan titik uap
e. Kromatografi : pemisahan zat terhadap zat lain secara kuat sehingga
menempel pada permukaannya
f. Destilasi : cara pemisahan pada campuran zat-zat yang didasarkan
pada perbedaan titik didihnya
3. Apa yang disebut Rf dan apa perannya dalam proses pemisahan?
Jawab :Harga Rf ialah perbandingan dari jarak yang ditempuh oleh
suatu solid terhadap jarak yang ditempuh. Haga Rf digunakan untuk
keperluan identifikasi, nada-nada sering ditentukan coraknya dengan
harga Rf. Harga-harga Rf yang identik dari senyawa yang diketahui dan
tidak diketahui
4. Berikan definisi untuk :
a. Flitral : zat hasil filtrasi ( penyaringan ) dari suatu campuran
b. % komposisi : persentase setiap unsur dalam seyawa
c. Endapan : hasil larutan yang tidak ikut tersaring
d. Stoikiometri : ilmu yang mempelajari tentang hubungan bobot dalam
reaksi reaksi kimia
e. Supermatan : senyawa yang digunakan untuk memisahkan cairan
dari padatannya secara perlahan lahan
f. Hasil teoritis : banyaknya produk yan diperoleh dari reaksi yang
berlangsung sempurna

5. Bagaimana menguji apakah endapan telah sempurna?


Jawab :Dengan memasukkan beberapa tetes larutan yang kita ujikan /
reaksikan sehingga tidak terlihat lagi terjadinya pengendapan
6. Masalah apa yang terjadi jika endapan yang terjadi tidak sempurna?
Jawab :Sebagian bobot yang seharusnya mengendap terpaksa harus
menguap karena masih menyatu dengan bagian larutan yang paling atas

| 18
7. Apakah yang anda lakukan jika partikel endapan kelihatan dalam filtrate?
Apakah sumber utama dari kesalahan percobaan tersebut?
Jawab :Apabila partikel endapan masih terdapat dalam filtrat dilakukan
lagi penyaringan hingga tidak ada lagi partiekl dalam filtrate. Sumber
utama dari kesalahan percobaan tersebut adalah kertas saring yang
kurang berkualitas atau proses percobaan itu sendiri yang kurang teliti
dalam melakukan penyaringan

| 19
| 20

Anda mungkin juga menyukai