Oleh :
Nama : Rochmatul Laily Fauziyah
NIM : 211810301028
Kelas/Kelompok : F/1
Asisten : Dinda Anugraining Putri
II. Tujuan
Tujuan Praktikum kali ini yaitu :
1. Mendemontrasikan pemisahan suatu campuran.
2. Menguji beberapa teknik pemisahan berdasarkan sifat fisik masing-masing
komponen.
3. Memisahkan campuran homogen dengan teknik destilasi
III. Pendahuluan
1.1 MSDS (Material Safety Data Sheet)
1.1.1 Naftalene (Kapur barus)
Naftalene merupakan suatu senyawa yang memiliki rumus molekul
C10H18. Naftalene berbentuk padatan volatile kristal putih dan
berbau serta tidak larut dalam air, dapat terbakar tetapi mungkin
sulit untuk menyala. Dalam bentuk cair naftalene sangat panas,
memiliki uap yang beracun, hindari kontak dengan kulit. Senyawa
ini memiliki titik didih 424°𝐶 pada 760 mmHg dan titik leleh
176,4°𝐶. Naftalena dapat berbahaya jika tertelan. Apabila tertelan
segera minum air putih yang banyak dan hubungi dokter untuk
penanganan selanjutnya (Pubchem, 2020)
1.1.2 Pb(NO3)2
Timbal (II) Nitrat adalah suatu senyawa yang memiliki rumus
molekul Pb(NO3)2 berbentuk padat, tidak berwarna dan tidak
berbau. Memiliki titik lebur dengan rentang 458 - 459°𝐶 dan titik
didih > 500°𝐶. Timbal (II) Nitrat ini menyebabkan reaksi alergi
pada kulit, menyebabkan kerusakan mata yang serius,
menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan. Jika terhirup senyawa
timbal (II) nitrat ini segera keluar mencari udara yang segar dan
bernafas dengan nyaman lalu hubungi dokter, jika terkena mata
segera bilas dengan air untuk beberapa menit lalu hubungi dokter
agar lebih aman. Jika terjadi kontak dengan kulit segera tanggalkan
semua pakaian yang terkontaminasi kemudian bilaslah kulit dengan
air mengalir (Milipore, 2021)
4.1.2 Bahan :
- Naftalene (Kapur barus)
- Pb(NO3)2 0,5 M
- Garam Dapur (NaCl)
- Vaselin
- Pasir
- Serbuk Kapur
Hasil
4.2.2 Distilasi
Alat Distilasi
- Dipasang set alat distilasi sesuai dengan instruksi dari
instruktur.
- Diolesi vaselin pada setiap sambungan alat distilasi
- Digunakan labu alas bulat 100 mL untuk labu distilasi
dan labu penampung.
- Diisi labu distilasi dengan sisa filtrat percobaan
sebelumnya
- Dimasukkan 2 butir batu didih.
- Dipasangkan kedua labu tersebut pada set alat distilasi,
dan mulai memanaskan menggunakan pembakar
spiritus.
- Dicatat temperatur saat distilat yang tertampung
volumenya sekitar 1 mL.
- Distilasi dilanjutkan hingga setengah volume air pada
labu distilasi pindah ke labu penampung distilat.
- Dimatikan pembakar spiritus dan dinginkan labu
distilat.
- Dimasukkan masing-masing sebanyak 2 mL cairan sisa
pada labu distilasi dan cairan pada labu penampung
distilat, pada dua tabung reaksi terpisah.
- Diteteskan sebanyak 3 tetes larutan Pb(NO3)2 0,01 M
pada masing-masing tabung reaksi.
- Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi.
Hasil
4.2.3 Sentrifugasi Versus Dekantasi
Serbuk Kapur
Hasil
4.2.4 Rekristalisasi
Garam Dapur
Hasil
4.3 Prosedur Kerja :
4.3.1 Pemisahan Campuran
Ditimbang sebuah beaker 100 mL, dimasukkan sebanyak
masing-masing 0,5 gram pasir, garam dapur, dan naphtalene kedalam
beker serta aduk sampai tercampur sempurna. Timbang berat total
sampel dan beaker kemudian disiapkan satu cawan porselen yang telah
diketahui beratnya untuk menutup beaker yang berisi campuran.
ditempatkan beaker dan dish diatas jaring kawat dan kaki tiga.
Ditambahkan beberapa pecahan es diatas cawan porselen. Beaker
dipanaskan dengan pembakar spritus atau Bunsen sampai terbentuk uap
didalam beaker dan padatan mulai menempel dibawah cawan porselen.
Setelah 10 menit, pembakar spiritus dipindahkan dan padatan dibawah
cawan porselen dikumpulkan kedalam wadah menggunakan spatula.
Diaduk campuran dalam beaker dengan batang pengaduk. beaker
ditutup dengan cawan porselen, kemudian beaker dipanaskan kembali
sampai tidak terbentuk padatan dibawah evaporating dish. ditimbang
padatan (padatan hasil sublimasi) yang menempel dibawah cawan
porselen. Beaker didinginkan pada temperatur ruang. ditimbang beaker
yang berisi padatan tersisa. dihitung berat hasil sublimasi ditambah
dengan berat padatan tersisa. dibandingkan hasil perhitungannya
dengan berat awal total campuran dalam beaker. ditambahkan 25 mL
aquades kedalam sisa padatan dalam beaker. dilakukan pengadukan
selama 5 menit. disiapkan kertas saring yang sudah diketahui beratnya
untuk proses penyaringan. Campuran disaring dan ditampung filtratnya
dengan beaker lain. dibilas padatan pada kertas saring dengan 10 mL
aquades. Kertas saring yang berisi padatan dikeringkan dalam oven
suhu 105 °C selama 10 menit, lalu ditentukan berapa berat padatan hasil
penyaringan. Cairan (filtrat) yang tersisa digunakan sebagai sampel
percobaan distilasi.
4.3.2 Distilasi
dipasang set alat distilasi sesuai dengan instruksi dari instruktur. Ingat
setiap sambungan alat gelas diolesi vaselin. digunakan labu alas bulat
100 mL untuk labu distilasi dan labu penampung. labu distilasi diisi
dengan sisa filtrat percobaan sebelumnya (pemisahan kimia).
dimasukkan 2 butir batu didih. dipasangkan kedua labu tersebut pada set
alat distilasi, dan mulai memanaskan menggunakan pembakar spiritus.
Temperature dicatat saat distilat yang tertampung volumenya sekitar 1
mL. Distilasi dilanjutkan hingga setengah volume air pada labu distilasi
pindah ke labu penampung distilat. pembakar spiritus dimatikan dan
dinginkan labu distilat. dimasukkan masing-masing sebanyak 2 mL
cairan sisa pada labu distilasi dan cairan pada labu penampung distilat,
pada dua tabung reaksi terpisah. diteteskan sebanyak 3 tetes larutan
Pb(NO3)2 0,01 M pada masing-masing tabung reaksi. diamati dan
dicatat perubahan yang terjadi.
4.3.4 Rekristaslisasi
diambil 1 garam dapur kotor, dilarutkan dalam gelas kimia 50 ml dengan
air secukupnya. disaring dan tampung filtratnya, kemudian uapkan
dalam cawan porselin diatas nyala pembakar spiritus sampai air habis
menguap. dibandingkan keadaan fisik garam dapur sebelum dan
sesudah proses.
DAFTAR PUSTAKA
Ananingsih, V. K, 2019. Ekstraksi Oleoresin Biji Pala. Universitas Katolik
Soegijapranata
Azizah. U dan Subandiyah. H, 2020. Materi dan Perubahannya. MySearch.
Budiman, A. 2021. Distilasi Teori dan Pengendalian Operasi. Yogyakarta. UGM
PRESS.
Suharto, A.P.U. 2015. Bioteknologi dalam Bahan Bakar Nonfosil. Penerbit Andi