Anggota Kelompok 4
Dosen Pengampu
Fitriya, S.Si., M.Si
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini yang berjudul “ Sintesis Dibenzalaseton (Kondensasi Aldol)”
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
dapat pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
1. 1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1. 3 Tujuan............................................................................................................... 2
BAB II ISI..................................................................................................................... 3
2.1 Alat dan Bahan.................................................................................................. 3
2.2 Prosedur............................................................................................................. 3
2.3 Sintesis Dibenzalaseton..................................................................................... 4
2.4 Mekanisme Reaksi Sintesis Dibenzalaseton .....................................................6
BAB III PENUTUP...................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 9
3.2 Saran.................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas,
tekstil, air minum, sabun, dan deterjen.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam sintesis
dibenzalaseton.
2. Untuk mengetahui langkah kerja sintesis dibenzalaseton.
3. Untuk mengetahui proses dalam sintesis dibenzalaseton.
4. Untuk mengetahui mekanisme reaksi yang terjadi ketika dibenzalaseton
disintesis
2
BAB II
ISI
Bahan:
1. Benzaladehid ( C6H5CHO)
2. Aseton (C3H6O)
3. Etanol (C2H5OH)
4. Sodium Hidroksida (NaOH)
5. Es kristal
2.2. Prosedur
Adapun prosedur dalam percobaan sintesis dibenzalaseton (kondesasi aldol)
langkah-langkahnya yaitu
1. Ambil benzaldehid sebanyak 1,2 mL lalu masukkan ke dalam erlenmeyer,
2. Kemudian tambahkan dengan 0,3 mL aseton,
3. Tambahkan etanol sebanyak 5 mL, aduklah campuran tersebut di dalam
wadah yang berisi es selama kurang lebih 15 menit,
3
4. Aduk menggunakan pengaduk kaca dalam pendingin es tambah NaOH
sebanyak 2 ml
5. Diamkan di dalam suhu kamar selama 10 menit. Setelah itu siapkan es batu
dalam beaker glass lalu tuangkan campuran ke dalam es,
6. Saringlah menggunakan pompa vakum, gunakan kertas saring yang telah
ditimbang terlebih dahulu. Kemudian lakukan penyaringan,
7. Setelah disaring, angkat kertas saring dan didapatkan kristal dibenzaladehid
aseton. Kemudian keringkan dan timbang lagi setelah dibenzalataseton
mengering,
8. Tentukan rendemn hasil dari dibenzalaseton.
Benzaldehid (C7H6O)
Aseton (C3H6O)
Etanol (C2H5OH)
Proses bergabungnya reaksi antara dua molekul aldehid atau keton atom α-
hidrogen membentuk β -hidroksialdehid atau β -hidroksiketon dibawah pengaruh basa
encer disebut sebagai kondensasi aldol. Namun apabila konsensasi tersebut tejadi
antara molekul yang berbeda maka disebut dengan kondensasi aldol silang.
Kondensasi aldol terjadi dari reaksi antara ion enolat dengan senyawa karbonil
membentuk β -hidroksidehida atau β -hidroksi keton dan diikuti dengan dehidrasi
4
menghasilkan sebuah enon terkonjugasi. Reaksi ini terjadi karena suatu aldehida
tanpa hidrogen tidak dapat berimerisasi dalam suatu kondensasi aldol.
Senyawa benzalaseton merupakan senyawa hasil sintesis antara aseton dengan
benzaldehid. Menurut Handayani dan Arty (2008) bahwa dapat dilakukan sintesis
benzalaseton serta turunannya melalui reaksi kondensasi aldol silang. Reaksi
kondensasi adalah reaksi dimana dua molekul atau lebih tergabung menjadi satu
molekul yang lebih besar. Melalui reaksi kondensasi aldol antara benzaldehid dengan
aseton akan dapat mensintesis dibenzalaseton yaitu dengan rasio mol 2:1 akan
menghasilkan dibenzalaseton.
Praktikum sintesis dibenzalaseton pada makalah ini menggunakan reaktan
benzaldehid dan aseton serta katalis basa yaitu NaOH. Pencampuran antara
benzaldehid dengan aseton akan menghasilkan larutan yang berwarna kekuningan.
Hal ini dikarenakan benzaldehid merupakan larutan yang berwana kekuningan
sedangkan aseton berwarna bening.
Setelah dicampurkan kemudian kedua larutan tersebut diaduk selama kurang
lebih 15 menit dan ditambahkan NaOH secara perlahan. Tujuan dari pengadukan
tersebut adalah untuk memperbanyak tumbukan antara partikel-partikel pereaksi
sehingga diharapkan pereaksi dapat berlangsung cepat sleain itu juga untuk
menyempurnakan reaksi yang terjadi sehingga hasil yang didapatkan dari reaksi
antara benzaldehid dengan aseton dapat optimal dengan kata lain mampu bereaksi
secara sempurna. Ion enolat yang terbentuk dalam konsentrasi yang rendah dan
reaksinya bersifat reversible karena ion enolat akan terbentuk kembali yang baru.
Pemberian NaOH befungsi untuk menciptakan suasana basa dalam larutan
sehingga reaksi akan dapat berjalan. NaOH juga akan membentuk pembentukan ion
enolat (suatu karbanion) pada aseton, dimana ion -OH dari NaOH akan mengambil α-
hidrogen dari aseton. Selain itu NaOH juga befungsi sebagai katalis dalam percobaan
ini karena kehadirannya dapat mempercepat berlangsungnya reaksi.
Setelah itu larutan didiamkan selama 10 menit dalam suhu kamar. Hal ini
dilakukan dengan maksud untuk memberikan waktu pereaksi untuk bereaksi agar
reaksi yang terjadi lebih sempurna. Selanjutnya adalah menuangkan campuran ke
dalam es yang dilakukan dengan tujuan supaya terjadi pembentukan kristal
dibenzalaseton yang nanti akan dientukan rendemen hasilnya. Kemudian disaring.
Pada proses penyaringan produk dicuci dengan air untuk menghilangkan sisa-sia
5
katalisnya yaitu NaOH dan juga pengotor yang berasal dari benzaldehid yang tidak
bereaksi. Setelah itu dikeringkan dan akan ditentukan rendemen hasilnya.
6
Senyawa benzalaseton mempunyai α-hidrogen yang cenderung akan mudah
berekasi membentuk senyawa dibezalaseton. Benzalaseton yang masih mempunyai α-
hidrogen berperan sebagai nukleofil akan menyerang karbonil dari aldehida aromatis
menghasilkan senyawa β -hidroksi keton yang lebih stabil. Hasil reaksi tersebut
mengalami dehidrasi menjadi α , β -tak jenuh aldehid sehingga akan membentuk
senyawa dibenzalaseton. Dehidariasi ini akan terjadi jika ikatan rangkap yang baru
terkonjugasi dengan cincin aromatik (Suja, 2003).
7
a. Salah satu reaktan yang tidak mengandung α-hidrogen (seperti aromatik aldehid)
tidak dapat membentuk ion enolat sehingga tidak dapat berdimerisasai dalam
suatu kondensasi aldol (meskipun hanya ada satu senyawa karbonil yang
memiliki α-hidrogen). karena apabila tidak memiliki α-hidrogen akan diperoleh
suatu produk campuran (reaksi Claisen Schmidt)
b. Reaktan ditambah dengan katalis,
c. Senyawa mengandung karbonil yang terdapat α-hidrogen ditambah secara
perlahan sehingga karbaion dapat bereaksi sempurna dengan senyawa krabonil.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Alat yang digunakan dalam sintesis dibenzalaseton adalah pengaduk, pipet
ukur/volume, pipet tetes, corong gelas, penyaring buncher, gelas kimia,
erlenmeyer, pipet filler, gelas ukur, bola karet, kertas saring, dan pompa
vakum.
2. Bahan yang digunakan dalam sintesis dibenzalaseton adalah benzaldehid,
aseton, etanol dan NaOH.
3. Hasil dari sintesis dibenzalaseton berbentuk padatan kristal yang tersisa di
atas kertas saring.
4. Reaksi kondensasi adalah reaksi di mana dua molekul atau lebih bergabung
menjadi satu membentuk molekul yang lebih besar.
5. Penggunaan natrium hidroksida (NaOH) dalam sintesis dibenzalaseton adalah
untuk memberikan suasana basa, dan sebagai katalis yang mempercepat
berlangsungnya reaksi.
3.2 Saran
Makalah ini masih belum sempurna dan membutuhkan banyak perbaikan
serta penambahan. Sehingga diharapkan pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun agar kelompok kami dapat membuat makalah yang lebih baiik lagi
dari ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
10