SINTESIS IODOFORM
OLEH :
NIM : N11116512
KELOMPOK :5
PENDAHULUAN
dengan aseton.
halogen.
METODE KERJA
II.1 Alat
terdiri atas rangkaian alat reflus, beaker glass, batu didih, Buchner Funnel,
II.2 Bahan
URAIAN BAHAN
Aseton
Rumus Struktur :
terbakar
Kalium Iodida
Rumus Molekul : KI
Natrium Hidroksida
karbondioksida.
P.
Alkohol
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap,
berasap.
eter P
dari halogen.
CHI3, sebuah kuning pucat, kristal, zat volatile, memiliki bau yang tajam.
Iodoform memiliki rentang titik lebur 119 – 122, sangat mudah larut dalam
aseton, larut dalam dietil eter, asam asetat, benzene dan sukar larut
dalam air dingin. Menurut Pine (1988), aseton merupakan keton yang
seperti buah, harum, rasanya manis, jernih, titik didih 56,2 oC dan titik leleh
-95,35oC. Larut dalam air dingin dan air panas. Menurut Perry (1984),
sifat-sifat fisika dan kimia larutan NaOH yaitu wujudnya cairan, massa
molar 40 gr/mol. Kelarutan sangat larut dalam air, titik didih 140 oC, titih
leleh 12oC.
Pada sintesa iodoform dari asetan, NaOH adalah katalis basa yang
terhalogenasi dan ion CI3 yang tidak stabil yang segera membentuk CHI 3.
menjadi iodium.
Menurut Respah (1986), dalam percobaan iodoform dilakukan
pengenceran aseton dan air hal ini disebabkan aseton mudah menguap,
esterifikasi.
tekanan udara dimana tekanan udara didalam lebih rendah dari pada
basa yang terbentuk, karena bukan bagian dari produk yang dinginkan.
dengan aseton dan dimasukkan dalam labu alas bulat lalu ditutupi
alumunium foil karena sifat aseton dan iodium yang mudah menguap, I 2
berarti masih terjadi reaksi (sedang bereaksi) , tetapi apabila sudah tidak
didiamkan selama kurang lebih 10 menit agar reaksi berjalan optimal dan
terbentuk endapan.
panas tetapi tidak larut dalam suhu ruangan. Prinsip kerja dari rangkaian
dalam lebih rendah daripada tekanan udara diluar. Setelah itu dilakukan
basa karena bukan bagian dari produk yang diinginkan. Untuk mengetahui
basa atau tidaknya digunakan kertas lakmus merah, jika tetap merah
berarti tidak basa lagi namun jika biru berarti masih basa sehingga masih
Buchner panas yang sudah dipanaskan dengan oven supaya tidak terjadi
kristal. Kristal disaring lagi dengan corong Buchner dan pompa vakum
tersebut dan mengetahui setiap kristal memiliki titik lebur yang berbeda-
makin rendah.
Pada reaksi tersebut terlihat bahwa reaksi antara aseton dengan
penambahan NaOH lagi, terjadi hal yang sama, sampai terbentuk CI 3 yang
sifatnya tidak stabil dengan segera mengikat atom hidrogen dari gugus
PENUTUP
V.1 Simpulan
penggantian atom hydrogen-α pada metil keton dalam aseton dan I 2. Titik
point apparatus yaitu 110 – 120,5°C. titik leleh ini mendekati titik leleh
V.2 Saran
berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Carey, Francis A., 2006, Organic Chemistry Sixth Edition, New York,
Mcgraw-hill
Ebel, S.,1992, Obat Sintetik . Buku Ajar Dan Buku Pegangan, Gadjah
Erlangga : Jakarta
Bandung.