oleh
Nama : Windy Ellyana Putri
NIM : 1808036005
Jurusan/Prodi ; Kimia/Kimia 5
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2020
SINTESIS ASAM SALISILAT
A. Tujuan
1. Melakukan identifikasi sifat-sifat fisik hasil reaksi dari sintesis asam
salisilat
2. Menghitung rendemen reaksi.
3. Memiliki kecakapan mensintesis senyawa organik
B. Dasar Teori
Hidrolisis ester dalam suasana asam dapat terjadi melalui beberapa
macam mekanisme reaksi tergantung dari struktur esternya, tetapi
mekanisme reaksi yang umum merupakan kebalikan dari reaksi
esterifikasi Fischer. Perubahan metil salisilat yang terdapat dalam minyak
gondopuro menjadi asam salisilat adalah reaksi hidrolisis ester dengan
katalis basa. Proses reaksi hidrolisis dengan katalis basa terjadi dalam
beberapa tahap yang dimulai dengan deprotonasi, serangan ion hidroksida,
eliminasi metanol dan dan diakhiri dengan protonasi. (March, 1992)
Minyak gondopuro merupakan salah satu minyak atsiri yang
banyak mengandung senyawa metil salisilat yang merupakan bahan dasar
sintesis pengawet bahan makanan dan bahan dasar pembuatan obat sakit
kepala (aspirin) hampir mencapai 90%. Karena banyaknya kandungan
metil salisilat, maka minyak gondopuro dijadikan sebagai salah satu bahan
dalam sintesis asam salisilat. (Furniss, 1989).
Metil salisilat dalam minyak gondopuro yang berupa suatu ester
dapat dihidrolis dalam suasana asam maupun basa, menghasilkan asam
karboksilat dan alkohol. Pada hidrolisis ester dalam suasana asam dapat
terjadi melalui beberapa mekanisme reaksi tergantung dari struktur
esternya. Jika asam karboksilat dan alkohol dan dikatalis oleh asam
kemudian dipanaskan maka akan terjadi kesetimbangan antara ester
dengan air. Proses ini disebut esterifikasi Fisher yang berdasarkan teori
dari Emil Fisher. Walaupun reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan
namun dapat menggeser kesetimbangan ke kanan dengan menghasilkan
ester dengan hasil yang tinggi. Akan tetapi mekanisme yang umum
merupakan kebalikan dari reaksi esterifikasi Fischer. Sedangkan hidrolisis
ester dalam suasana basa sering dikenal dengan reaksi penyabunan dan
reaksi ini bersifat tidak balik. (Furniss, 1989).
Asam salisilat (C6H4COOHOH) mempunyai dua radikal gugus
fungsi dalam struktur kimianya yaitu radikal hidroksi fenolik (-OH) dan
radikal karboksil (-COOH) yang langsung terikat pada inti benzena. Oleh
karena itu asam salisilat dapat mengalami dua jenis reaksi yaitu reaksi
asam dan basa. Pembuatan asam salisilat dari minyak gondopuro
menggunakan reaksi hidrolisis ester. Hidrolisis berbeda dengan hidrasi.
Pada hidrasi, molekul tidak terpecah menjadi dua senyawa baru. Reaksi
hidrolisis adalah reaksi yang memecah molekul air (H 2O) menjadi kation
hydrogen (H+) dan anion hidroksida (OH-) yang melalui proses kimia.
Proses ini biasanya digunakan untuk memecah polimer tertentu.
(Fessenden, 1998).
Hidrolisis ester dalam suasana basa sering dikenal sebagai reaksi
penyabunan dan reaksi ini bersifat tidak dapat balik.
kalor
RCOOR'+ NaOH RCOONa+ R'OH
CAMPURAN
Campuran di refluks selama 30 menit atau sampai semua padatan larut, lalu
didinginkan sampai temperatur kamar.
Endapan yang terbentuk disaring dengan penyaring buchner kemudian
dikeringkan.
HASIL
Ditambahkan H 2 SO4 5M bertetes- tetes sambil diaduk. Penambahan asam
E. Pertanyaan sulfat dihentikan setelah terbentuk endapan. (Kira-kira 35 ml H 2 SO 4 )
1. Tuliskan mekanisme reaksi sintesis asam salisilat dari minyak
gandapuro!
Jawab :
2. Apa fungsi NaOH dan H2SO4 pada percobaan tersebut?
Jawab : NaOH berfungsi sebagai katalis basa dan mengakibatkan
terjadinya reaksi hidrolisis. Sedangkan H2SO4 berfungsi untuk
mengubah garam salisilat menjadi asam salisilat melalui reaksi
protonasi.
3. Apa kegunaan asam salisilat dalam kehidupan sehari-hari?
Jawab : Dalam kehidupan sehari-hari, asam salisilat digunakan sebagai
obat luar yang dapat menangani kulit, kapalan, psoriasis, ketombe,
jerawat, kurap dan iktiosis.
DAFTAR PUSTAKA
Furniss, Brian, S,. 1989. Vogel’s Textbook of Practical Organic Chemistry 5th
Edition-Revised. England : Longman Scientific & Technical Essex.
Wade, L.G. 2006. Organic Chemistry. New Jersey : Pearson Education Ltd.