Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA REAKSI ESTERIFIKASI

Oleh:
1. Muhammad Rizky Ariyanto (16)
2. Riska Nur Rizki

XII IPS 1
SMA NEGERI 2 CIMAHI
Jalan KPAD Sriwijaya IX No.45 A Telp (022) 6652715 Cimahi 40524
Website : http://www.smandaci.sch.id Email : smanduacimahi@gmail.com
2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................. 2
2.1 Tinjauan Teori................................................................................................ 1
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM......................................................... 3
3.1 Alat dan Bahan............................................................................................... 1
3.2 Prosedur Percobaan........................................................................................ 2
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................... 4
4.1 Hasil Percobaan.............................................................................................. 1
4.2 Pembahasan.................................................................................................... 2
BAB V PENUTUP.............................................................................................. 5
5.1 Kesimpulan..................................................................................................... 1
LAMPIRAN........................................................................................................ 6
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reaksi esterifikasi adalah salah satu reaksi kimia yang penting dan umum
digunakan dalam sintesis organik. Reaksi ini melibatkan penggabungan asam
karboksilat dengan alkohol untuk menghasilkan ester dan air sebagai produk samping.
Reaksi esterifikasi telah dikenal selama berabad-abad dan telah digunakan dalam
berbagai aplikasi, termasuk produksi minyak wangi, pengawetan makanan, dan
pembuatan plastik dan serat sintetis. Reaksi ini juga sangat penting dalam sintesis
obat-obatan, bahan kimia industri, dan bahan bakar bio.
Secara umum, reaksi esterifikasi melibatkan penggunaan asam karboksilat dan
alkohol sebagai bahan baku, di mana asam karboksilat bereaksi dengan alkohol di
bawah kondisi tertentu, seperti keberadaan katalis, untuk membentuk ester dan air.
Reaksi ini biasanya dilakukan dengan menggunakan asam sulfat atau asam p-
toluensulfonat sebagai katalis, dan dapat dikendalikan dengan mengatur suhu,
tekanan, dan rasio molar asam karboksilat dan alkohol.
Reaksi esterifikasi adalah salah satu reaksi yang paling banyak dipelajari dalam
kimia organik, dan memiliki banyak aplikasi dalam berbagai bidang industri dan
penelitian. Karena pentingnya reaksi ini, para ilmuwan terus mengembangkan metode
baru untuk meningkatkan efisiensi dan selektivitas reaksi esterifikasi, serta
mengembangkan aplikasi baru dari ester yang dihasilkan.

1.2 Tujuan
Tujuan praktikum reaksi esterifikasi adalah untuk mempelajari proses reaksi
esterifikasi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan mengembangkan keterampilan
praktis dalam melakukan reaksi kimia. Praktikum ini juga dapat memiliki tujuan
praktis, seperti mensintesis senyawa ester tertentu yang memiliki aplikasi dalam
industri atau mengevaluasi efektivitas berbagai jenis katalis dalam meningkatkan
efisiensi dan selektivitas reaksi. Tujuan praktikum ini memberikan pengalaman
belajar yang bermanfaat bagi mahasiswa dalam memahami konsep kimia organik dan
meningkatkan keterampilan praktis.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Teori
Reaksi esterifikasi adalah reaksi kimia yang melibatkan penggabungan asam
karboksilat dengan alkohol untuk membentuk senyawa ester dan air. Reaksi ini
termasuk ke dalam kategori reaksi kondensasi, yaitu reaksi di mana dua molekul
bergabung untuk membentuk molekul yang lebih besar dengan pembentukan produk
samping.
Reaksi esterifikasi dapat terjadi secara asam atau basa. Pada reaksi asam, asam
sulfat atau asam fosfat digunakan sebagai katalis untuk mempercepat reaksi dan
menghasilkan ester yang lebih murni. Pada reaksi basa, natrium atau kalium
hidroksida digunakan sebagai katalis.
Mekanisme reaksi esterifikasi dapat terjadi melalui dua tahap, yaitu tahap aktivasi
asam karboksilat dan tahap pembentukan ester. Pada tahap aktivasi asam karboksilat,
asam karboksilat diubah menjadi senyawa asil klorida atau anhidrida asam
karboksilat, yang lebih reaktif dan dapat bereaksi dengan alkohol. Pada tahap
pembentukan ester, senyawa asil klorida atau anhidrida asam karboksilat bereaksi
dengan alkohol untuk membentuk senyawa ester dan air.
Beberapa faktor yang memengaruhi reaksi esterifikasi antara lain suhu, tekanan,
rasio molar, dan katalis. Peningkatan suhu dan tekanan dapat meningkatkan kecepatan
reaksi, tetapi dapat juga meningkatkan pembentukan produk samping. Rasio molar
yang tepat antara asam karboksilat dan alkohol sangat penting untuk menghasilkan
ester yang murni. Katalis digunakan untuk meningkatkan kecepatan reaksi dan
menghasilkan produk yang lebih selektif.
Aplikasi dari reaksi esterifikasi sangat luas, termasuk dalam produksi minyak
wangi, pengawetan makanan, pembuatan plastik dan serat sintetis, serta dalam sintesis
obat-obatan, bahan kimia industri, dan bahan bakar bio. Oleh karena itu, reaksi
esterifikasi merupakan reaksi yang penting dan sering digunakan dalam industri kimia
dan farmasi.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
No. Alat dan Bahan Jumlah
1 Kawat kasa 2 buah
2 Tabung reaksi : ukuran 150 m x ∅ 16 mm 1 buah
3 Kaki tiga 1 buah
4 Pembakar spirtus 1 buah
5 Silinder ukur : 25ml 1 buah
6 Gelas kimia; 100 ml 3 buah
7 Asam salisilat -
8 Cuka 3 ml
9 Etanol 3 ml
10 Metanol 3 ml
11 Asam sulfat 20 tetes

3.2 Prosedur Percobaan


1. Siapkan dua buah tabung reaksi kemudian isi masing-masing tabung dengan 3 ml
larutan Etanol dan Metanol
2. Tambahkan 3 ml Asam Asetat pada tabung reaksi Etanol dan ditambah 20 tetes
Asam Sulfat
3. Tambahkan Asam Salisilat serbuk pada tabung reaksi Metanol dan ditambah 20
tetes asam Sulfat
4. Cium aroma setelah tabung reaksi sudah dimasukan bahannya, lalu catat apa yang
tercium.
5. Siapkan penangas air (isi gelas kimia 250 ml dengan air hingga ⅔ tinggi gelas lalu
di letakkan di atas nyala api). Tunggu hingga suhu mencapai 40 derajat.
6. Tutup Tabung reaksi dengan pendingin yang sebelumnya sudah diisi air.
7. Panaskan campuran dalam menggunakan penangas air. Tunggu hingga 5 menit
8. Keluarkan tabung reaksi, buka pendingin dan cium aromanya kembali. Lalu catat
apa yang tercium
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan
No. Campuran Bau Larutan
Sebelum Sesudah
Dipanaskan Dipanaskan
1 Etanol + CH3COOH + H2SO4 Aroma Asam Cuka Balon tiup
Gelembung
2 Metanol + Asam Salisilat + Aroma Alkohol Balsem
H2SO4

4.2 Pembahasan
Proses esterifikasi melibatkan reaksi alkohol dengan asam karboksilat untuk
membentuk ester dan air. Reaksi dapat dikatalisis oleh katalis asam, seperti asam
sulfat atau asam klorida, yang membantu mengaktifkan gugus karbonil dari asam
karboksilat dan mendorong reaksi. Persamaan umum untuk reaksi esterifikasi adalah:
Alkohol + Asam karboksilat ⇌ Ester + Air
Pada praktikum ini, kedua tabung reaksi ini memiliki 2 kandungan yang berbeda
agar dapat mengetahui aroma apa yang diciptakan dari setiap bahan yang ada. Pada
kedua tabung reaksi diberi tambahan asam sulfat pekat. Fungsi penambahan asam
sulfat pekat adalah sebagai pemercepat laju reaksi katalisator karena dalam proses
esterifikasi ini reaksi berjalan lambat.Penambahan asam sulfat pekat katalis dilakukan
secara perlahan dan sambil dikocok agar campuran cepat homogen dan agar H2SO4
tidak menguap. Ini bisa terjadi karena asam sulfat pekat dengan air akan
menyebabkan naiknya suhu reaksi. "semakin tinggi suhu reaksi maka semakin banyak
molekul yang memiliki tenaga besar sehingga laju reaksi semakin cepat.kegunaan dari
penambahan asam sulfat pekat adalah sebagai pemercepat laju reaksi katalisator
karena dalam proses esterifikasi ini reaksi berjalan lambat.

Reaksi berlangsung dalam beberapa langkah:


 Protonasi: Katalis asam memprotonasi gugus karbonil dari asam karboksilat,
menciptakan perantara ion oksonium.
 Serangan nukleofilik: Gugus hidroksil dari alkohol bertindak sebagai nukleofil
dan menyerang karbon karbonil dari zat antara ion oksonium, membentuk zat
antara tetrahedral.
 Deprotonasi: Zat antara tetrahedral mengalami transfer proton untuk membentuk
zat antara alkohol terprotonasi dan ion hidronium.
 Eliminasi: Perantara alkohol terprotonasi kehilangan molekul air, membentuk
ester dan meregenerasi katalis asam.

Reaksi dapat dibalik, dan konstanta kesetimbangan bergantung pada sifat reaktan,
konsentrasi reaktan dan produk, dan suhu reaksi. Suhu yang lebih tinggi dan tekanan
yang lebih rendah mendukung pembentukan ester, sedangkan suhu yang lebih rendah
dan tekanan yang lebih tinggi mendukung pembentukan reaktan. Secara keseluruhan,
reaksi esterifikasi adalah alat yang berguna untuk sintesis berbagai senyawa organik
dan umumnya digunakan dalam produksi wewangian, perasa, dan polimer.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan praktikum reaksi esterifikasi yang telah dibahas sebelumnya,
dapat disimpulkan bahwa praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep dan
mekanisme reaksi esterifikasi serta melatih mahasiswa dalam melakukan reaksi
esterifikasi dengan menggunakan metode sederhana.
Dalam praktikum reaksi esterifikasi, mahasiswa akan mempelajari prinsip dasar
reaksi esterifikasi dan mengamati perubahan fisik dan kimia yang terjadi selama
reaksi. Selain itu, mahasiswa juga akan mempelajari cara mengidentifikasi ester yang
dihasilkan dengan menggunakan teknik analisis sederhana, seperti uji asam dan uji
bau.
Dalam melakukan praktikum reaksi esterifikasi, sangat penting untuk
memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan reaksi, seperti
konsentrasi, rasio molar, suhu, dan waktu reaksi. Selain itu, penting juga untuk
menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan alat-alat yang steril dan aman.
Dalam kesimpulan, praktikum reaksi esterifikasi merupakan praktikum yang
penting dan berguna dalam memperkenalkan konsep dan mekanisme reaksi
esterifikasi serta melatih mahasiswa dalam melakukan reaksi esterifikasi. Praktikum
ini juga dapat membantu mahasiswa memahami lebih baik aplikasi dari reaksi
esterifikasi dalam industri dan memberikan pengalaman yang berharga dalam
melakukan percobaan kimia di laboratorium.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai