KIMIA ORGANIK
sintesis metil benzoat telah dilakukan dengan mereaksikan asam benzoat dan
metanol menggunakan katalis asam benzoat dengan cara direfluks selama 4-5 jam
pada suhu 64,5 oC (t.d metanol). Hasil refluks akan dipisahkan dari metanol yang
PENDAHULUAN
Ester merupakan senyawa yang penting dalam industri dan secara biologis.
Ester yang merupakan turunan asam karboksilat yang mana gugus OH pada asam
dengan rumus RCOOR. Ester terdapat pada hampir semua makhluk hidup terutama
tumbuh-tumbuhan. Ester mempunyai sifat kimia yang sangat khas yaitu berbau
cukup menyengat terutama berbau harum, sehingga ester banyak diproduksi oleh
makhluk hidup untuk menarik lawan jenis maupun untuk membantu metabolisme
serangga untuk membantu penyerbukan yang mana bau tersebut berasal dari
campuran yang kompleks dari ester volatil. Oleh karena sifatnya itu ester banyak
Ester merupalan senyawa organik yang sangat berguna. Ester dapat dibuat
dengan reaksi esterifikasi salah satunya esterifikasi fischer, yaitu pembuatan ester
dari asam karboksilat dan alkohol dengan bantuan katalis asam. Sebagai contoh,
seperti pembuatan metil benzoat dari asam benzoat dan metanol dengan bantuan
senyawa organik metil benzoat melalui reaksi esterifikasi dari asam benzoat dan
sebagai berikut:
Maksud dari percobaan ini yaitu mengetahui dan mempelajari cara sintesis
metil benzoat dari asam benzoat dan metanol dengan katalis asam sulfat.
TINJAUAN PUSTAKA
molekul 122,12, mengandung tidak kurang dari 99,5% dan tidak lebih dari 100,5%
C7H6O dihitung terhadap zatanhidrat, pemerian : hablur berbentuk jarum atau sisik,
putih, sedikit berbau, biasanya bau benzaldehid atau benzoin. Agak mudah menguap
pada suhu hangat, mudah menguap dalam uap air, kelarutan: sukar larut dalam air,
mudah larut dalam etanol, dalam kloroform, dan dalam eter (Guniarti dan Wati,
2012).
2.2 Metanol
Metanol merupakan salah satu bahan kimia industri kimia yang penting.
Sebagai bahan kimia industri, metanol telah digunakan secara luas untuk produksi
berbagai bahan kimia yang lain. Sekitar sepertiga dari produksi metanol digunakan
(Methyl Tertiary Buthyl Eter), asam asetat, pelarut, metaklirat, bahan bakar, dan lain-
2.3 Esterifikasi
baru. Senyawa bahan alam yang diperoleh umumnya sangatlah sedikit sehingga
diperlukan metode untuk menghasilkan senyawa bahan alam baru dalam waktu yang
lebih singkat. Senyawa ester telah banyak digunakan sebagai starting material dalam
mensintesis senyawa amida. Firdaus dkk (2010) telah mensintesis senyawa p-
kumaramida melalui reaksi amonolisis terhadap ester etil p-kumarat dan diperoleh
Ester merupakan bahan kimia yang sangat penting, dapat digunakan sebagai
pelarut, plastik, obat-obatan dan zat antara (Kirk dan Othmer, 1980; McKetta, 1984;.
McCraken et al, 1967). Pendekatan yang juga berbeda telah digunakan untuk
menyiapkan ester, dan reaksi katalis homogen kurang baik karena masalah
Distilasi reaktif adalah proses dimana pemisahan komponen dari sistem reaksi
disertai dengan reaksi kimia dalam kolom. Kombinasi reaksi reversibel dan teknik
dkk, 2001).
antara reaksi dan pemisahan dalam satu unit proses sehingga produk yang dihasilkan
dari distilasi reaktif mempunyai harga konversi yang tinggi, harga kemurnian yang
tinggi, selektivitas yang tinggi dan dengan penggunaan distilasi reaktif bisa
esterifikasi antara lain waktu reaksi, pengadukan, katalisator, temperatur reaksi, dan
perbandingan reaktan. Katalis yang dapat digunakan yaitu asam sulfat dan asam
klorida. Ester merupakan senyawa berbau harum dan sering digunakan dalam
kanan atau ke arah produk dengan cara menambahkan reagen yang digunakan secara
berlebih atau aster dan air dipindahkan segera setelah terbentuk. Liu dkk., pada tahun
2005 telah mempelajari efek air terhadap esterifikasi yang dikatalisis oleh asam sulfat
dan menemukan bahwa air dapat mendeaktifasi efek asam sulfat sebagai katalis.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk menggeser kesetimbangan ke kanan
melalui pemindahan air segera pada saat terbentuk. Pemindahan air selama reaksi
senyawa 2-fenil etanol dan asam oktanoat. Pemilihan metode Dean Stark Trap
didasarkan pada sistem azeotropik antara benzena dan air sehingga air dalam sistem
dan konversi yang dihasilkan pada reaksi. Sebagai contoh, penambahan 3 jenis
katalis asam yaitu HCl, H2SO4, dan HNO3 pada reaksi hidrolisis pati. Katalis HCl
konstanta katalis H2SO4 adalah 0,0029/menit dengan konversi sebesar 0,5699 (Iryani,
2013).
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Bahan
asam sulfat, akuades, 50 mL dietil eter p.a., akuades, natrium bikarbonat 5% dan
3.2 Alat
(bak berisi es), gelas kimia, hot stirrer, corong pisah, pipet tetes, botol sampel,
berisi es). Penambahan asam sulfat dilakukan pada sampel selama berada dalam bak
es dan diaduk dengan stirrer. Kemudian sampel direfluks selama 4 5 jam pada suhu
64,5C.
dan residu yang dihasilkan, diekstraksi dua kali dengan 25 mL dietil eter p.a. Hasil
ekstraksi akan membentuk lapisan air dan lapisan organik. Lapisan air disisihkan dan
lapisan organik dicuci dengan larutan NaHCO 3 5%. Hasil pencucian akan
menghasilkan fasa air yang akan disisihkan dan fasa organik akan dicuci dengan
4.2 Pembahasan
benzoat dilarutkan kedalam 15 mL metanol dalam labu alas bulat, setelah itu labu
alas bulat didinginkan didalam bak yang berisi es. Fungsi pendinginan pada tahap ini
adalah untuk mencegah terjadinya panas yang berlebih ketika ditambahkan H2SO4(P)
karena reaksi yang terjadi adalah reaksi eksoterm. Penambahan H2SO4(P) dilakukan
sedikit demi sedikit sambil diaduk fungsinya agar panas yang dihasilkan merata
sedangkan fungsi H2SO4(P) itu sendiri sebagai katalis. Selanjutnya direfluks selama 4
jam pada suhu 64,5 oC dan waktu refluks dimulai pada saat terjadi tetesan pertama.
Tujuan dari refluks adalah untuk mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi
dietileter sebanyak 2 kali, untuk memisahkan antara lapisan organik dan lapisan
airnya, selajutnya lapisan organiknya dalam hal ini metil benzoat selajutnya dicuci
mungkin masih terdapat pada lapisan organiknya, setelah itu dipisahkan dan diambil
penambahan Na2SO4 adalah untuk memastikan bahwa senyawa hasil sintesis betul-
betul kering karena jika tidak akan sangat mengganggu pada saat pengukuran
spekstroskopi IR dan juga akan muncuk serapan -OH pada spektrum IR sementara
Hasil senyawa yang berhasil disintesis pada percobaan ini jumlahnya sangat
sedikit yaitu hanya setetes atau setara dengan 0,1 mL dan hasil sintesis ini kemudian
gelombang 3030,17 cm-1 dan 3066,82 cm-1 yang menunjukkan adanya regangan
senyawa aromatik yang didukung oleh adanya spektrum yang muncul pada bilangan
gelombang 1602,85 cm-1 dan 1435,04 cm-1. Kemudian muncul serapan yang sangat
tajam pada bilangan gelombang 1722,43 cm-1 yang merupakan ciri khas dari gugus
karbonil (C=O). Serapan pada daerah bilangan gelombang dibawah 3000 cm -1 yaitu
2999,31 cm-1 dan 2951,09 cm-1 menunjukan adanya rengangan C-H jenuh yang
didukung oleh adanya serapan pada daerah bilangan gelombang 1315,45 cm -1 yang
1109,07 cm-1 menunjukkan adanya regangan C-O. Serta serapan pada 682,80 cm-1
dibandingkan dengan spektrum IR yang metil benzoat standar dan hasilnya sama,
semua gugus-gugus fungsi yang muncul menandakan senyawa dari metil benzoat.
Namun senyawa hasil percobaan yang telah disintesis kurang murni terlihat dari
5.1 Kesimpulan
dengan data spektrum IR metil benzoat standar maka dapat disimpulkan bahwa
sintesis senyawa metil benzoat berhasil dilakukan dan jumlah senyawa yang berhasil
Guntarti, A., dan Wati, W. I., 2012, Penetapan Kadar Asam Benzoat Dalam Beberapa
Merk Dagang Minuman Ringan Secara Spektrofotometri Ultraviolet, Jurnal
Ilmiah Kefarmasian, (online), www.journal.uad.ac.i d/index.php/PHARM
ACIANA/article/.../661/500. Diakses pada tanggal 06 Mei 2015. 2, (2).
Kusmiati, 2008, Reaksi Katalitis Esterifikasi Asam Oleat Dan Metanol Menjadi
Biodiesel Dengan Metode Distilasi Reaktif, Jurnal Reaktor (online)
www.core.ac.uk/download/pdf/11702846.pdf. Diakses pada tanggal 06 Mei
2015. 2, (12).
journals.tubitak.gov.tr/.../muh-25-6-2-0001-12.p
LAMPIRAN I
BAGAN KERJA
Hasil refluks
Didestilasi di atas penangas air
Residu Destilat
Dituang ke dalam corong pisah
Diekstraksi dengan 2 x 25 mL dietil eter p.a.
dipisahkan disisihkan
Hasil
Diidentifikasi dengan FT-IR
Data
LAMPIRAN II
FOTO PERCOBAAN