Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KIMIA

PRAKTIKUM PEMBUATAN ESTER

OLEH

17 MIPA 3

Anisa Vira Syaharani (05)


Kevin Variansyah (16)
Khairunnisa Firdaus (17)
Tival Yuwan Ardia P. (28)

PEMERINTAH KOTA MALANG


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 MALANG
Jalan Tugu Utara No. 1 Malang Telp. (0341) 366454
Website: www.sman1-mlg.sch.id Email: mitrekasatata@sman1-mlg.sch.id
tu_sman1malang@yahoo.com

Januari 2020
PRAKTIKUM PEMBENTUKAN ETER

A. TUJUAN

Pada pelajaran ini akan dipelajari dua reaksi pembentukan eter.

B. DASAR TEORI

Menurut (Matsjah Sabirin, 1992 : 41-42) dalam sistem IUPAC dan nama trivial, ester
dan garam karboksilat diberi nama yang terdiri dari 2 kata. Kata pertama adalah nama
substitusi yang diikat pada O2 gugus karboksilat. Kata kedua yaitu nama aslinya dengan
menghilangkan kata asam.

               O
CH3        C        OC2H3
Etil etanoat, etil asetat
                                                                                               
(Raymond, 2004 : 352 – 354) mengatakan ester memiliki rumus umum  R     C        
OR´  dimana R´ dapat berikatan dengan gugus alkil atau gugus hidrokarbon
aromatic. Ester bereaksi dengan air untuk menghasilkan asam karboksilat dan
alkohol.
CH3COOC2H5 + H2O           CH3COOH + C2H5OH
Menurut  (Respati, 1986 : 168-169) Reaksi-reaksi pada ester adalah sebagai berikut :
1. Alkoholisis, yaitu terbentukya ester yang lain  (Transesterification)
          O                                                    O
R        C + R´OH           asam    R         C + R´OH          
          OR                       basa                  OR´
2. Hidrolisis menjadi Asam Karboksilat
          O                 H+        
R        C + H2O                  RCOOH + R´OH
          OR                          RCOOH- + R´OH
                                   OH-
3. Reaksi dengan senyawa Grignard terbentuk alkohol tersier
          O                                                       R´´
R        C + OR´ + 2R´´MgX            R      C       R´
                                                                       OH
4. Reaksi menjadi alkohol
a. Hidrogenasi katalik
          O                                                   
R        C + 2H2           Cu.CuCrO4         RCH2OH + R´OH
          OR´                                            
b. Reduksi kimia
          O                                                   
R        C       OR´    + Na                              RCH2OH + R´OH

Keisomeran pada ester


Keisomeran pada ester dimulai dari ester yang tersusun atas 4 atom karbon, yaitu
ester dengan rumus molekul C4H8O2.Ini merupakan isomer struktural.
Isomer fungsional yaitu dua senyawa dengan rumus molekul sama tetapi berbeda
gugus fungsinya.
Sifat-sifat ester
Bersifat polar pada umumnya, sehingga menyebabkan senyawa ester dengan
atom karbon sedikit larut dalam air (Sutresna, 2007: 225).
Ester-ester karboksilat
Alkohol dengan asam karboksilat dan turunan asam karboksilat membentuk ester
asam karboksilat.Reaksi ini disebut Esterifikasi. Esrterifikasi anorganik dari alkohol
ialah senyawa yang dihasilkan oleh reaksi antara alkohol dengan asam mineral.
Sulfonat
Reaksi antara asam sulfat pekat dapat menghasilkan ester sulfat monoalkil /
dialkil. Monoester diberi nama alkil hidrogen sulfat, asam alkil sulfat / bisulfat.
Sulfanoat
Yaitu suatu ester anorganik dengan rumus RSO 2OR memiliki gugus alkil atau
alkil yang terikat langsung pada atom belerang (Fessenden, 1986 : 281).

C. ALAT DAN BAHAN

Berikut alat dan bahan yang diperlukan :

ALAT BAHAN
1. Thermometer 1. 100 mL air
2. Baker glass 2. 3 mL etanol
3. Tabung reaksi berlengan 3. 3 mL asam asetat
4. Gabus (sterofoam) 4. 3 mL methanol
5. Tabung reaksi kecil 5. 20 tetes asam sulfat pekat
6. Pipet tetes 6. 1 sendok teh asam salasilat
7. Kaki tiga
8. Penjepit tabung reaksi
9. Kawat kassa
10. Pembakar spiritus
11. Pemantik api

D. CARA KERJA
1. Panaskanlah kira-kira 100 mL air dalam gelas kimia hingga suhunya kira-kira 70oC.
2. Sementara air dipanaskan, masukkan kira-kira 3 mL etanol, kira-kira 3 mL asam
asetat pekat (glasial) dan 20 tetes asam sulfat pekat ke dalam tabung reaksi
berlengan. Baui campuran itu. Sumbatlah tabung reaksi itu dengan gabus yang telah
dipasang tabung reaksi kecil (lihat gambar). Isi tabung reaksi kecil dengan air dingin
kemudian masukkan perangkat itu ke dalam pemanas air. Panaskan kira-kira 10
menit. Setelah itu, bukalah sumbat gabus dan baui campuran.
3. Ulangi langkah 2 di atas dengan menggunakan 1 sendok asam salisilat, kira-kira 3
mL methanol dan 20 tetes asam sulfat pekat.

E. DATA PERCOBAAN
Pembauan campuran
1. Campuran etanol, asam asetat, dan asam sulfat pekat,
Sebelum dipanaskan : Bau menyengat
Sesudah dipanaskan : Bau seperti lem uhu, bau seperti mainan balon tiup
2. Campuran methanol, asam salisilat, dan asam sulfat pekat,
Sebelum dipanaskan : Bau seperti gas LPG
Sesudah dipanaskan : Bau seperti balsam
Pertanyaan
1. Tulislah persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan di atas!
a. CH3-CH2-OH + CH3-COOH H2SO4 (pekat) CH3-COO-C2H5 + H2O
Etanol + Asam Asetat H2SO4 pekat    Etil Asetat + Air
b. CH3-OH + C7H6O     H2SO4 pekat     C8H8O3 + H2O
Metanol + As. Salisilat H2SO4 pekat       Metil Salisilat + Air

2. Sebutkan nama ester yang telah terbentuk dalam percobaan ini!


a. Etil Asetat (Etil Etanoat)
b. Metil Salisilat (orto-Metil-Hidroksibenzoat)

3. Apa fungsi asam sulfat pekat pada percobaan ini? Dapatkah asam sulfat
pekat diganti dengan asam sulfat encer? Jelaskan jawabanmu!
a. Sebagai katalisator, mengurangi energi aktivasi sehingga reaksi dapat
berlangsung dengan cepat. Reaksi ini termasuk reaksi endoterm karena
dalam pencampuran ketiga bahan tersebut dapat menyerap panas dari
lingkungan. Karena itu, agar reaksi esterifikasi dapat terus berlanjut hingga
tercapai kesetimbangan, maka suasana lingkungan harus dibuat
panas. adanya beberapa tetes asam sulfat pekat untuk mengamati bau ester
yang terbentuk.
b. Asam sulfat encer bisa menggantikan asam sulfat pekat, namun karena
kepekatannya berkurang, maka reaksi akan memakan waktu yang lama.

4. Apakah fungsi air dingin pada tabung reaksi kecil itu?


Air dingin dalam tabung reaksi kecil berfungsi untuk menangkap embun agar
tidak menguap dan untuk menyerap panas

5. Mengapa tabung berlengan tidak dipanaskan langsung ke alat


pembakar?
Untuk menstabilkan suhu dalam reaksi ini,dan jika tabung tidak berlengan
langsung dipanaskan kealat pembakar, kemungkinan besar tabung akan
terkena suhu yang tinggi dan akhirnya pecah.

6. Mengapa suhu pemanas air pada percobaan di atas tidak boleh melebihi
800°C?
Suhu 80 merupakan suhu optimum, artinya pada suhu tersebut akan dihasilkan
ester yang maksimal sehingga suhunya tidak boleh naik atau turun karena bisa
menyebabkan ester yang terbentuk kurang murni atau rusak.

7. Sebutkan bahan-bahan dapur dan bahan-bahan lain di rumah yang


menurut anda mengandung ester?
Bahan-bahan yang mengandung ester antara lain lilin, esens makanan, minyak
kelapa, minyak jagung, minyak ikan, sabun, dan margarine.

F. KESIMPULAN
Essense atau penyedap sintetis merupakan suatu ester turunan asam karboksilat. Ester
dapat dibuat melalui reaksi keseimbangang antara asam karboksilat dengan alkohol
dalam suasana asam. Essense Etil Etanoat ( bau balon tiup) dapat dibuat mengguakan
asam asetat ( cuka ) dengan etanol dan dtambahkan katalis asam sulfat pekat.
Sedangkan ester metil salisilat ( berbau balsam ) dibuat dari asam salisilat dengan
methanol dengan katalis asam sulfat. Untuk mendapatkan hasil ester yang optimal
perlu ditambahkan zat pereaksi ( asam karboksilat atau alkohol) secara berlebihan,
atau dengan menyuling ( destilasi ) hasil reaksi untuk memisahkan airnya.
KEPUSTAKAAN

https://laporanpraktikumkimia-gideon.blogspot.com/2016/12/laporan-praktikum-
kimia-pembuatan-ester.html

http://sumanmarulimanullang.blogspot.com/2016/03/laporan-reaksi-pembuatan-
ester.html

Anda mungkin juga menyukai