Anda di halaman 1dari 11

Judul : Pembentukan Ester (esterifikasi)

Tujuan : Untuk mengetahui pembentukan ester dari reaksi antara


alcohol dan asam karboksilat dengan reaksi esterifikasi.

Alat dan Bahan :

Alat :

Thermometer Tabung reaksi kecil Gelas kimia

Penyumpat (gabus) Tabung reaksi berlengan Kaki 3


Pembakar spiritus Gelas ukur Korek

Penjepit

Bahan :
Etanol asam asetat pekat asam sulfat pekat

Asam salisilat metanol

Cara kerja :

1. Air kira-kira sebanyak 100 ml dipanaskan dalam gelas kimia hingga suhunya
70O C dengan menggunakan pembakar spiritus.
2. Sementara air dipanaskan, dimasukkan kira-kira 3 ml etanol, 3 ml asam asetat
pekat (glacial), dan 20 tetes asam sulfat pekat ke dalam tabung reksi yang
berlengan dan campuran tersebut dibaui terlebih dahulu sebelum direaksikan.
3. Tabung reaksi tersebut disumbat dengan gabus yang telah dipasang tabung
reaksi kecil.

tabung kecil
Dimana tabung reaksi kecil telah diisi dengan air dingin kemudian perangkat
tersebut dimasukkan kedalam penangas air. Lalu, dipanaskan kira-kira 10
menit dengan suhu selalu dijaga 70oC.

etanol + asam asetat + asam sulfat dipanaskan


4. Setelah dipanaskan, sumbat dibuka dari perangkat dan bau yang dihasilkan
dibaui.
5. Langkah 2-4 diulangi dengan bahan yang digunakan antara lain :
a. 1 sendok the asam salisilat
b. 3 ml metanol
c. 20 tetes asam sulfat
Sebelum direaksikan, campuran tersebut dibaui dan setelah direaksikan juga
dibaui.

metanol + asam salisilat + asam sulfat

dibaui
6. Catatlah data pengamatan pada tabel hasil pengamatan.

Hasil pengamatan :
Bahan Campuran Aroma Wujud
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
reaksi reaksi reaksi reaksi
Campuran etanol, asam Beraroma Beraroma Padatan Cair
asetat, dan asam sulfat . menyegat seperti
seperti gas kapur
elpiji (yang barus dan
mendominasi balon tiup
aroma adalah (lem uhu)
asam asetat)

Campuran metanol, asam Beraroma Beraroma Padatan Cair


salisilat, dan asam sulfat menyegat balsam dan
pekat. seperti gas setelah
elpiji (yang dingin
mendominasi menjadi
aroma adalah aroma
asam asetat) anggur

Gambar hasil etil asetat

Gambar hasil metil salisilat


Pembahasan :

Persamaan reaksi yang terjadi pada pembuatan ester yang pertama, yaitu etil
asetat (etil etanoat), yaitu

Mekanisme pembuatan etil asetat :


(ini penjelasan be dak usah ppt)Penambahan perlahan-lahan asam ini bertujuan agar
campuran cepat homogen dan untuk menghindari terjadinya degradasi campuran
beraksi (asam asetat dengan etanol), kemudian juga bertujuan untuk menghindari hal-
hal yang tidak diinginkan (misalnya H2SO4 menguap),

Setelah adisi nukleofilik maka reaksi dilanjutkan dengan deprotonasi/penghilangan


gugus H+ pada ikatan ekster yang baru. Deprotonasi ini dilakukan dengan tujuan
untuk membentuk ikatan C-O yang stabil

Pada tahap akhir dari reaksi ini adalah lepasnya air dan putusnya ikatan C-O. akan
tetapi karena reaksi ini merupakan kesetimbangan maka air yang dilepaskan akan
menyerang kembali gugus karbonil yang terprotonasi. Ester yang dihasilkan (yang
berprotonasi) akan melepaskan protonnya dan membentuk etil asetat/etil etanoat
sebagai produk akhir.
Persamaan reaksi yang terjadi pada campuran yang kedua , yaitu menghasilkan ester
yang bernama metal salisilat :

Mekanismenya :

Fungsi dari asam sulfat dalam percobaan ini adalah sebagai katalisator,
mengurangi energi aktivasi sehingga reaksi dapat berlangsung dengan cepat. Reaksi
ini termasuk reaksi endoterm karena dalam pencampuran ketiga bahan tersebut dapat
menyerap panas dari lingkungan. Karena itu, agar reaksi esterifikasi dapat terus
berlanjut hingga tercapai kesetimbangan, maka suasana lingkungan harus dibuat
panas. adanya beberapa tetes asam sulfat pekat untuk mengamati bau ester yang
terbentuk.
Asam sulfat encer bisa menggantikan asam sulfat pekat, namun karena
kepekatannya berkurang, maka reaksi akan memakan waktu yang lama.

Air dingin pada tabung reaksi kecil itu berfungsi untuk mempercepat
campuran yang dipanaskan akan mudah menguap dan mengembun. Bila tidak ditutup
dengan sumbat tabung kecil berisi air dan gabus, maka uap air akan menguap dan
susah untuk dibaui. Maka dari itu, tabung kecil berisi air tersebut dapat menjadi
dinding uap dari ester yang dihasilkan dan kita dapat mengoleskannya dikulit untuk
dibaui.
Alasan mengapa tabung berlengan tidak dipanaskan secara langsung dengan
api karena jika langsung dipanaskan, maka akan kesulitan untuk mengukur suhu yang
digunakan untuk memanaskan campuran. Hal ini karena, campuran hanya dapat
dipanaskan dengan suhu 70oC – 80oC. Jika suhu yang digunakan terlalu tinggi dapat
menyebabkan tabung retak dan terjadi kebocoran gas.

Suhu yang digunakan dalam pemanasan penangas air tidak boleh lebih dari
80oC karena Suhu 80 merupakan suhu optimum, artinya pada suhu tersebut akan
dihasilkan ester yang maksimal sehingga suhunya tidak boleh naik atau turun karena
bisa menyebabkan ester yang terbentuk kurang murni atau rusak.
Alat-alat rumah tangga yang mengandung ester, antara lain

Lilin esens makanan minyak kelapa

Minyak goreng sabun margarine

minyak ikan
Kesimpulan
1. Hasil esterifikasi etanol, asam asetat, dan asam sulfat menghasilkan etil asetat.
2. Hasil esterifikasi metanol, asam salisilat, dan asam sulfat menghasilkan metil
salisilat.
3. Reaksi esterifikasi dapat menggunakan katalis berupa H2SO4 (asam sulfat).
4. Hasil ester yang terbentuk memiliki atom C yang kurang dari 10 dan bersifat
mudah menguap.

Anda mungkin juga menyukai