Anda di halaman 1dari 7

Laporan Modul 4

Analisis Gugus Fungsi Asam Karboksilat dan Sulfon

A. Tujuan
Analisis gugus fungsi asam karboksilat dan sulfon bertujuan untuk mengetahui uji
kualitatif yang bisa digunakan dalam mengidentifikasi adanya gugus asam karboksilat dan
Sulfon dalam sampel.

B. Prosedur dan Data Pengamatan


Prosedur Data Pengamatan
Asam Karboksilat
a. Reaksi Esterifikasi
Asam Asetat+Metanol
- Senyawa yang mengandung gugus - Bau menyengat seperti bau cuka
karboksilat yaitu asam asetat dimasukkan
sebanyak 10 tetes kedalam tabung reaksi.
- ditambahkan 10 tetes metanol - Bau sedikit berkurang, tidak ada
perubahan warna dan tidak ada
endapan
- ditambahkan 10 tetes asam sulfat pekat - Menghasilkan panas
- dipanaskan selama 2 menit - Terjadi perubahan warna
- diamati, bau yang keluar menandakan - Terbentuk metil asetat sehingga
terbentuknya ester tercium bau balon karet
- Hasil: positif

Asam Salisilat + Metanol


- Senyawa yang mengandung gugus
karboksilat yaitu asam salisilat
dimasukkan sebanyak 10 tetes kedalam
tabung reaksi.
- ditambahkan 10 tetes metanol - Menghasilkan endapan putih,
tidak berbau
- ditambahkan 10 tetes asam sulfat pekat - Menghasilkan panas
- dipanaskan selama 2 menit
- diamati, bau yang keluar menandakan - Menghasilkan produk metil
terbentuknya ester asetat yaitu seperti bau balsem
- (bau menyengat kuat)
Asam asetet + Etanol
- Senyawa yang mengandung gugus
karboksilat yaitu asam asetat dimasukkan
sebanyak 10 tetes kedalam tabung reaksi.
- ditambahkan 10 tetes metanol
- ditambahkan 10 tetes asam sulfat pekat
- dipanaskan selama 2 menit
- Menghasilkan produk etil
- diamati, bau yang keluar menandakan
asetat (bau cuka)
terbentuknya ester
Asam Salisilat + Etanol
- Senyawa yang mengandung gugus
karboksilat yaitu asam asetat dimasukkan
sebanyak 10 tetes kedalam tabung reaksi.
- ditambahkan 10 tetes metanol
- ditambahkan 10 tetes asam sulfat pekat
- Menghasilkan produk etil
- dipanaskan selama 2 menit
salisilat yaitu seperti bau
- diamati, bau yang keluar menandakan
balsem (bau menyengat lemah)
terbentuknya ester

b. Pereaksi FeCl3 (Antonius dkk, 2021)


- Asam salisilat dan asam asetat masing-masing - Enam tetes NaOH
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
dilarutkan dalam NaOH.
- Kemudian ditambahkan HCl sampai netral - pH netral = 7
- Dimasukkan FeCl3 5 tetes - penambahan FeCl3 membentuk
- Amati perubahan yang terjadi. endapan putih dan larutan menjadi
jingga
- Asam Salisilat ditambahkan FeCl3
terbentuk endapan merah kecoklatan
- Asam asetat ditambahlan FeCl3
terbentuk warna coklat kemerahan

Sulfon
- Sampel ditambahkan 3 tetes H2O2 30% - Larutan bening
- Ditambahkan BaCl2 - Endapan putih BaSO4
- Amati yang terjadi - Hasil : positif

C. Pembahasan
1. Asam Karboksilat
- Reaksi esterifikasi

Asam karboksilat merupakan senyawa organik yang mengandung gugus –COOH


(gugus karbonil dan hidroksil). Nama ester berasal dari esseig-ather (Jerman), sebuah
nama kuno untuk menyebut etil asam cuka ester atau asam cuka etil. Reaksi
pembentukan ester disebut esterifikasi, yaitu reaksi langsung antara asam karboksilat
dengan suatu alkohol (Fessenden & Fessenden, 1982). Untuk mempercepat
terbentuknya ester, dapat ditambahkan dengan katalis asam sulfat. Faktorfaktor yang
mempengaruhi kecepatan esterifikasi adalah suhu, waktu reaksi, katalis, pengadukan,
dan perbandingan reaktan (Antonius dkk, 2021).

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk melakukan pengujian dan mengetahui
sifat serta reaksi senyawa asam karboksilat. Prinsip pada percobaan ini yaitu pengujian
terhadap senyawa asam karboksilat. Senyawa asam karboksilat yang digunakan pada
percobaan ialah asam asetat dan asam salisilat. Metode yang dilakukan adalah
mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol yang menghasilkan ester dan membentuk
air sebagai produk sampingan. Alkohol yang digunakan ialah etanol dan metanol. Ester
yang dihasilkan merupakan cairan astiri yang sering memiliki aroma yang enak.
Asam salisilat atau asam 1- hidrogenbenzoate (HOC6H4COOH) merupakan
serbuk kristal putih, berasa manis, dan merupakan ester minyak ganda pura.

Gambar 1. Struktur Asam Salisilat

Asam asetat adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi


rasa asam dan aroma dalam konsumsi. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2.
Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH 3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H.
Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna,
dan memiliki titik beku 16.7°C.

Gambar 2. Struktur Asam Asetat

Langkah kerja yang dilakukan yaitu, masing-masing 10 tetes asam salisilat dan
asam asetat dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 10 tetes
etanol/metanol dan 10 tetes asam sulfat pekat. Etanol dan metanol digunakan karena
merupakan senyawa golongan alkohol dan asam sulfat digunakan sebagai katalis untuk
mempercepat reaksi pembentukan ester. Bau yang terbentuk diamati, menandakan
terbentuknya ester. Hasil percobaan dapat dilihat pada Tabel 1. Reaksi yang terjadi
pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
HOC6H5COOH(aq) + C2H5OH(l) → HOC6H5COOC2H5(aq)+ H2O(aq)

Asam Salisilat Etanol Etil salisilat Air

HOC6H5COOH(aq) + CH3OH(l) → HOC6H5COOCH3(aq)+ H2O(aq)


Asam Salisilat Metanol Metil salisilat Air

CH3COOH (aq) + CH3OH (l)  CH3COOCH3 (aq) + H2O (aq)

Asam Asetat Metanol Metil asetat Air

CH3COOH (aq) + C2H5OH (l)  CH3COOC2H5 (aq) + H2O (aq)

Asam Asetat Etanol Etil asetat Air

Tabel 1. Hasil Percobaan Identifikasi Gugus Asam Karboksilat

Sampel Alkohol Hasil Keterangan


Asam Asetat Etanol Positif : etil asetat Bau cuka
Asam Asetat Metanol Positif: metil asetat Bau balon karet
Asam Salisilat Etanol Positif : etil salisilat Bau balsem (bau menyengat
lemah)
Asam Salisilat Metanol Positif : metil salisilat Bau balsem (bau menyengat
kuat)

- Pereaksi FeCl3

Langkah kerja yang dilakukan yaitu masing-masing asam salisilat dan asam asetat
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan dilarutkan dengan NaOH. NaOH digunakan
sebagai pelarut karena merupakan pelarut yang positif dalam mengidentifikasi senyawa
asam karena merupakan pelarut yang bersifat basa, sehingga jika dilarutkan maka asam
benzoat akan ternetralisasi dan terurai membentuk ion dan juga air. Kemudian
ditambahkan HCl sampai netral. HCl digunakan karena merupakan asam kuat sehingga
bisa menetralkan larutan tersebut yang merupakan basa. Fungsi dari penetralan adalah
untuk membuat pH larutan sama dengan 7. Kemudian dimasukkan FeCl3 5 tetes.
Fungsi dari FeCl3 adalah sebagai zat terlarut dan pelarutnya merupakan larutan asam
benzoat dengan NaOH. Kemudian diamati perubahan yang terjadi. (Antonius dkk,
2021). Pada percobaan ini dihasilkan larutan jingga kecokelatan dengan endapan putih
yang bergumpal untuk senyawa asam asetat sedangkan untuk asam salisilat terbentuk
endapan dan larutan berwarna ungu. Reaksi yang terjadi dalam percobaan ini adalah
sebagai berikut:

3C6H5COOH + 3NaOH + FeCl3 → Fe(C6H5COO)3 + 3NaCl + 3H2O


Asam Salisilat Besi (III) benzoat
endapan berwarna merah kecoklatan

3CH3COOH + 3 NaOH + FeCl3 → Fe(CH3COO)3 + 3HCl + 3H2O


Asam Asetat Besi (III) Asetat
Endapan Coklat

- BaCl2
Gugus fungsi sulfon ialah R-SO2. R dapat berupa rantai C alifatis, siklis, atau
aromatis. Senyawa sulfon jika dioksidasi dengan oksidator kuat (H 2O2 30%) akan
teroksidasi menjadi sulfat dan dapat di tes dengan larutan BaCl2 sehingga terbentuk
endapan putih BaSO4.
Hasil percobaan menunjukkan hasil positif yang ditandai terbentuknya endapan
putih yaitu endapan BaSO4. Reaksi yang terjadi ialah sebagai berikut:
R-SO2 + H2O2  R-SO2- + H2O
R-SO2- + H+  R-SO2H
R-SO2H  2H+ + SO42- (Liu et al, 2019)

SO42- + BaCl2  BaSO4 + 2Cl

D. Kesimpulan
Berdasarkan percoban dapat disimpulkan bahwa:
1. Identifikasi gugus karboksilat dapat dilakukan dengan 2 reaksi yaitu reaksi esterifikasi
antara senyawa asam karboksilat dengan alkohol yang ditandai dengan bau ester yang
khas dan reaksi senyawa asam karboksilat dengan FeCl3 yang ditandai dengan
timbulnya endapan dengan warna yang khas bergantung pada senyawa asam
karboksilatnya.
2. Identifikasi gugus sulfon dapat dilakukan dengan penambahan oksidator kuat seperti
H2O2 dan kemudian direaksikan dengan BaSO4 maka terbentuk endapan putih BaSO4.

E. Daftar Pustaka

Antonius*, Dhifa Melvine, Ditya Marissa, Leni Juniarti,Novi Kartika, Nurmanisari,


Vridolin Vicry. 2021. SENYAWA ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER. Praktikum
Kimia Organik Dasar, FMIPA Universitas Tanjungpura.
https://www.researchgate.net/publication/348757307
Fessenden, R. J., & Fessenden, J. S., 1982, Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid Satu,
Jakarta, Erlangga.
Tengyu Liua, Simon L. Clegg, and Jonathan P. D. Abbatt. 2019. Fast oxidation of
sulfur dioxide by hydrogen peroxide in deliquesced aerosol particles.
https://www.pnas.org/cgi/doi/10.1073/pnas.1916401117

Anda mungkin juga menyukai