A. Tujuan
Analisis gugus fungsi asam karboksilat dan sulfon bertujuan untuk mengetahui uji
kualitatif yang bisa digunakan dalam mengidentifikasi adanya gugus asam karboksilat dan
Sulfon dalam sampel.
Sulfon
- Sampel ditambahkan 3 tetes H2O2 30% - Larutan bening
- Ditambahkan BaCl2 - Endapan putih BaSO4
- Amati yang terjadi - Hasil : positif
C. Pembahasan
1. Asam Karboksilat
- Reaksi esterifikasi
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk melakukan pengujian dan mengetahui
sifat serta reaksi senyawa asam karboksilat. Prinsip pada percobaan ini yaitu pengujian
terhadap senyawa asam karboksilat. Senyawa asam karboksilat yang digunakan pada
percobaan ialah asam asetat dan asam salisilat. Metode yang dilakukan adalah
mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol yang menghasilkan ester dan membentuk
air sebagai produk sampingan. Alkohol yang digunakan ialah etanol dan metanol. Ester
yang dihasilkan merupakan cairan astiri yang sering memiliki aroma yang enak.
Asam salisilat atau asam 1- hidrogenbenzoate (HOC6H4COOH) merupakan
serbuk kristal putih, berasa manis, dan merupakan ester minyak ganda pura.
Langkah kerja yang dilakukan yaitu, masing-masing 10 tetes asam salisilat dan
asam asetat dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 10 tetes
etanol/metanol dan 10 tetes asam sulfat pekat. Etanol dan metanol digunakan karena
merupakan senyawa golongan alkohol dan asam sulfat digunakan sebagai katalis untuk
mempercepat reaksi pembentukan ester. Bau yang terbentuk diamati, menandakan
terbentuknya ester. Hasil percobaan dapat dilihat pada Tabel 1. Reaksi yang terjadi
pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
HOC6H5COOH(aq) + C2H5OH(l) → HOC6H5COOC2H5(aq)+ H2O(aq)
- Pereaksi FeCl3
Langkah kerja yang dilakukan yaitu masing-masing asam salisilat dan asam asetat
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan dilarutkan dengan NaOH. NaOH digunakan
sebagai pelarut karena merupakan pelarut yang positif dalam mengidentifikasi senyawa
asam karena merupakan pelarut yang bersifat basa, sehingga jika dilarutkan maka asam
benzoat akan ternetralisasi dan terurai membentuk ion dan juga air. Kemudian
ditambahkan HCl sampai netral. HCl digunakan karena merupakan asam kuat sehingga
bisa menetralkan larutan tersebut yang merupakan basa. Fungsi dari penetralan adalah
untuk membuat pH larutan sama dengan 7. Kemudian dimasukkan FeCl3 5 tetes.
Fungsi dari FeCl3 adalah sebagai zat terlarut dan pelarutnya merupakan larutan asam
benzoat dengan NaOH. Kemudian diamati perubahan yang terjadi. (Antonius dkk,
2021). Pada percobaan ini dihasilkan larutan jingga kecokelatan dengan endapan putih
yang bergumpal untuk senyawa asam asetat sedangkan untuk asam salisilat terbentuk
endapan dan larutan berwarna ungu. Reaksi yang terjadi dalam percobaan ini adalah
sebagai berikut:
- BaCl2
Gugus fungsi sulfon ialah R-SO2. R dapat berupa rantai C alifatis, siklis, atau
aromatis. Senyawa sulfon jika dioksidasi dengan oksidator kuat (H 2O2 30%) akan
teroksidasi menjadi sulfat dan dapat di tes dengan larutan BaCl2 sehingga terbentuk
endapan putih BaSO4.
Hasil percobaan menunjukkan hasil positif yang ditandai terbentuknya endapan
putih yaitu endapan BaSO4. Reaksi yang terjadi ialah sebagai berikut:
R-SO2 + H2O2 R-SO2- + H2O
R-SO2- + H+ R-SO2H
R-SO2H 2H+ + SO42- (Liu et al, 2019)
D. Kesimpulan
Berdasarkan percoban dapat disimpulkan bahwa:
1. Identifikasi gugus karboksilat dapat dilakukan dengan 2 reaksi yaitu reaksi esterifikasi
antara senyawa asam karboksilat dengan alkohol yang ditandai dengan bau ester yang
khas dan reaksi senyawa asam karboksilat dengan FeCl3 yang ditandai dengan
timbulnya endapan dengan warna yang khas bergantung pada senyawa asam
karboksilatnya.
2. Identifikasi gugus sulfon dapat dilakukan dengan penambahan oksidator kuat seperti
H2O2 dan kemudian direaksikan dengan BaSO4 maka terbentuk endapan putih BaSO4.
E. Daftar Pustaka