BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Dalam percobaan pembuatan amil asetat dilakukan dengan metode
distilasi untuk mendapatkan produk amil asetat. Distilasi adalah suatu
metode peisahan campuran antara dua larutan atau lebih berdasarkan
tingkat kevolatilitasan zat atau bahan tersebut tingkat kevolatilitasan yaitu
kemudahan zat atau bahan tersebut untuk menguap. Dalam mekanisme
reaksinya terjadi rekasi esterifikasi, yaitu reaksi antara asam karboksilat
dengan alkohol membentuk ester. Turunan asam karboksilat membentuk
ester asam karboksilat. Ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang
mengandung gugus –CO2 R dengan R dapat berupa alkil maupun aril.
Esterifikasi dikatalis dengan asam dan bersifat dapat balik.
Amil asetat merupakan salah satu ester yang memiliki rumus
bangun CH3COOC5H11. Amil asetat memiliki aroma seperti pisang.
Pembuatan amil asetat biasanya melalui proses esterifikasi. Pembuatan
ester dari asam organik. Reaksi yang terjadi dalam pembuatan amil asetat
sebagai berikut.
memiliki titik didih sebesar 118ºC dan amil alcohol memiliki titik didih
sebesar 137ºC, sedangkan asam sulfat memiliki titik didih 290ºC. Pada
saat medestilasi otomatis asam sulfat akan tetap ada di dalam labu leher
tiga tanpa ikut menguap pada suhu antara 150ºC - 160ºC. Proses destilasi
ini dilakukan selama 45 menit sampai tetesa terakhir destilat yang
tertampung di dalam Erlenmeyer.
berjalan kurang baik, sehingga jumlah amil asetat yang didapat tidak
sesuai dengan teori yaitu sebesar 24,7 gram dengan volume 28,196 mL.
1000
Jumlah Tetesan (n)
800
600
400
200
0
0 10 20 30 40 50
Waktu (detik)
Dari percobaan amil asetat ini juga didapatkan data jumlah tetesan
destilat yang masuk ke dalam erlenmeyer selama proses destilasi. Pada
grafik dapat dilihat bahwa saat menit kelima belas, jumlah tetesan
meningkat tajam tapi sepuluh menit kemudian mulai mengalami
penurunan hingga akhirnya hanya lima tetes amil asetat yang masuk ke
dalam erlenmeyer.