Anda di halaman 1dari 8

20

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan


Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil
percobaan sebagai berikut.
Table 1. Tabel Hasil Percobaan Amil Asetat
No Data Hasil
1 Massa amil asetat 10,9 gram
2 Volume amil asetat 13 mL
3 Masssa jenis amil asetat literatur 0,876 gram/mL
4 Massa jenis amil asetat percobaan 0,84 gram/mL

4.2 Pembahasan
Dalam percobaan pembuatan amil asetat dilakukan dengan metode
distilasi untuk mendapatkan produk amil asetat. Distilasi adalah suatu
metode peisahan campuran antara dua larutan atau lebih berdasarkan
tingkat kevolatilitasan zat atau bahan tersebut tingkat kevolatilitasan yaitu
kemudahan zat atau bahan tersebut untuk menguap. Dalam mekanisme
reaksinya terjadi rekasi esterifikasi, yaitu reaksi antara asam karboksilat
dengan alkohol membentuk ester. Turunan asam karboksilat membentuk
ester asam karboksilat. Ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang
mengandung gugus –CO2 R dengan R dapat berupa alkil maupun aril.
Esterifikasi dikatalis dengan asam dan bersifat dapat balik.
Amil asetat merupakan salah satu ester yang memiliki rumus
bangun CH3COOC5H11. Amil asetat memiliki aroma seperti pisang.
Pembuatan amil asetat biasanya melalui proses esterifikasi. Pembuatan
ester dari asam organik. Reaksi yang terjadi dalam pembuatan amil asetat
sebagai berikut.

CH3COOC5H11 + C5H11OH CH3COOC5H11 + H2O


Asam asetat Amil alkohol Amil asetat Air

Sedangkan mekanisme reaksi yang terjadi dalam reaksi esterifikasi


pembuatan amil asetat yaitu sebagai berikut:
21

Dalam mekanisme reaksi di atas, atom O dari senyawa asam asetat


menangkap H+ dari senyawa katalis H2SO4 kemudian terbentuk ikatan
rangkap OH+ dimana ikatan rangkap tersebut memutuskan dirinya dengan
mengambil ion positif terdekat. Setelah ikatan rangkap terputus, atom C
yang terdapat di tengah-tengah menjadi memiliki ion positif dan dapat
menangkap –OH dari amil alkohol yang ada. Kemudian molekul OH yang
ditangkap tadi memiliki ion positif pada ikatan atom O-nya sehingga ujung
ikatan H dapat memutuskan diri dengan menangkap ion positif tersebut.
Setelah atom H yang sekarang memiliki ion positif terpisah, molekul
tersebut berguna untuk ditangkap oleh OH dan menghasilkan H2O+ yang
kemudia diputuskan oleh ikatan terdekatnya. Sampai tahap ini, ion HSO4-
yang berasal dari katalis di awal masih tersisa.
Atom C yang awalnya mengikat H2O, kini bermuatan positif
karena kekurangan muatan. Maka untuk menstabilkannya, ujung rantai
yang mengikat OH mengambil ion positif tadi dan menghasilkan ikatan
22

rangkap pada O dengan O bermuatan positif. Lalu rantai yang mengikat H


dengan O memutuskan ikatannya dengan cara menangkap ion positif pada
O tadi. Setelahnya, ion H+ yang kini telah berdiri sendiri ditangkap oleh
HSO4- dan kembali membentuk katalis H2SO4. Kemudian akan didapat
hasil ahir berupa amil asetat dengan produk samping air dan katalis asam
sulfat. Katalis tidak akan ikut bereaksi dan habis, tetapi hanya membantu
mempercepat reaksi esterifikasi.

Gambar 10. Alat Destilasi

Percobaan dalam pembuatan amil asetat dilakuka dengan metode


destilasi secara sederhana. Destilasi sederhana diterapkan dalan percobaan
ini karena masing – masing campuran memiliki titik didih yang jauh.
Distilasi dilakukan untuk memisahkan destilat dengan katalis yang
digunakan yaitu katalis asam H2SO4. Prinsip kerja dari alat destilasi
sederhana ini yaitu dengan memanaskan campuran yang ada di dalah labu
leher tiga, kemudian campuran yang telah diuapkan akan melewati
konsersor lurus yang berfungsi untuk mendinginkan uap campuran yang
menguap sehingga akan mengalami perubahan fasa menjadi cair
(mengembun). Lalu hasil pengembunan tersebut akan tertampung di dalam
erlemeyer sebagai destilat. Kegunaan air di sekeliling luar Erlenmeyer
berguna agar destilat tidak kembali menguap.
23

Gambar 11. Larutan Saat Destilasi

Dalam pembuatan amil asetat dilakukan dengan mereaksikan amil


alcohol dengan asam asetat yang dibantu dengan H2SO4 sebagai katalis
dalam reaksi esterifikasi pembuatan amil asetat. Dengan menambahakan
katalis ke dalam reaksi akan mempercepat laju reaksi yang terjadi
sehingga reaksi yang terjadi akan berlangsung dengan cepat dengan cara
menambahkan beberapa mekanisme reaksi sehinga energi aktivasi yang
dibutuhkan pun menjadi lebih kecil. Proses pereaksian amil alcohol
dengan asam asetat dilakukan di dalam suasana asam, hal ini dikarenakan
reaksi yang terjadi adalah reaksi eksoterm yang menghasilkan panas
sehingga reaksi menjadi berbahaya jika dilakuka di tempat yang sistemnya
terbuka. Pertama yang dilakukan yaitu memasukkan amil alcohol ke dalam
labu leher dua, kemudian menambahkan H2SO4 dengan perlahan – lahan
agar reaksi yang terjadi antara amil alcohol dengan asam sulfat tidak
menghasilkan panas yang begitu cepat dan besar. Penambahan asam sulfat
pekat terlebih dahulu agar asam sulfat mengion dan bereaksi dengan amil
alcohol terlebih dahulu. Pada saat penambahan asam sulfat amil alcohol
yang semula berwarna bening berubah warna menjadi coklat muda bahkan
hampir kehitaman. Setelah menambahkan asam sulfat, kemudian
menambahkan asam asetat ke dalah labu leher tiga dan membuat warna
campuran menjadi coklat kehitaman.
Kemudian setelah bahan – bahan tercampur terjadi reaksi
esterifikasi yang akan menghasilkan amil asetat. Untuk memisahkan
sekaligus memurnikan produk amil asetat percobaan, dilakukan dengan
mendestilasi pada suhu 135ºC - 150ºC. Destilasi ini bertujuan untuk
memisahkan produk amil asetat dengan katalis asam yang digunakan yaitu
asam sulfat. Amil asetat memiliki titik didih sebesar 148ºC, asam asetat
24

memiliki titik didih sebesar 118ºC dan amil alcohol memiliki titik didih
sebesar 137ºC, sedangkan asam sulfat memiliki titik didih 290ºC. Pada
saat medestilasi otomatis asam sulfat akan tetap ada di dalam labu leher
tiga tanpa ikut menguap pada suhu antara 150ºC - 160ºC. Proses destilasi
ini dilakukan selama 45 menit sampai tetesa terakhir destilat yang
tertampung di dalam Erlenmeyer.

Gambar 12. Larutan Saat Ditambah Aquades

Kemudian langkah selanjutnya yaitu memindahkan destilat ke


dalam dekanter bertujuan untuk memisahkan produk dari hasil samping.
Dekantasi adalah suatu cara pemisahan antara larutan dan padatan yang
paling sederhana yaitu dengan menuangkan cairan perlahan – lahan
sehinggal endapat tertinggal di bagian dasar dekanter. Dekantasi
merupakan proses pemisahan senyawa berdasarkan massa jenis. Setelah
itu menambahkan aquades ke dalam decanter, lalu mengocok larutan dan
mendiamkan selama beberapa menit sampai terbentuk dua lapisan.
Lapisan bagian bawah dikeluarkan sedangkan lapisan bagian atas tetap
berada di dalam decanter. Lapisan atas merupakn lapisan ester sedangkan
lapisan bagian bawah merupakan lapisan air yang akan dikeluarkan.
Dengan menambahkan aquades bertujuan untuk memperjelas keberadaan
produk samping berupa air dari hasil reaksi esterifikasi, karena perbedaan
massa jenis antara ester dengan air maka akan terbentuk dua lapisan antara
keduanya.
25

Gambar 13. Campuran Sesudah dipisahkan dengan Aquades


Kemudian melakukan dekantasi kedua dengan menambahkan
natrium bikarbonat dan mengocok kembali larutan sampai terbentuk dua
lapisan. Pada saat menambahkan natrium bikarbonat terjadi fenomena
dimana terbentuk gas CO2 yang ditandai dengan timbulnya buih – buih
putih pada permukaan larutan dan terasa ada tekanan saat melakukan
pengocokan. Adapun reaksi yang terjadi sebagai berikut :

C7H14O2 + 57NaHCO3 6CO2 + 19Na3C6H5O7 + 44H2O

Penambahan natrium bikarbonat berfungsi untuk menghilangkan


kadar asam yang masih tertinggal atau yang tidak ikut bereaksi dalam
produk hasil reaksi esterifikasi. Selanjutnya yaitu mengeluarkan lapisan
bagian bawah dan membiarkan lapisan bagian atas tetap di dalam decanter.

Gambar 14. Amil Asetat Saat Dicampur NaHCO3

Langkah berikutnya yaitu memindahkan amil asetat ke dalam gelas


beker kemudian melakukan dekantasi ketiga dengan menambahkan serbuk
26

Magnesium Sulfat. Penambahan magnesium sulfat berfungsi untuk


mengikat air agar tidak bereaksi dengan lapisas ester. Kemudian
mengocok dan menyaring dengan menggunakan kertas saring. Langkah
yang terakhir yaitu mengukur volume amil asetat yang didapat dan
menimbanga massanya. Data volume dan massa amil asetat diperlukan
untuk mengukur densitas (massa jenis) amil asetat yang didapat.

Gambar 15. Amil Asetat yang Didapat

Melalui percobaan didapat volume produk sebesar 13 mL dan


massa produk sebesar 10,9 gram. Dari data tersebut didapat densitas amil
asetat sebesar 0,84 gram/mL. Hasil percobaan ini berbeda dengan densitas
secara teori. Berdasarkan teori, densitas amil asetat sebesar 0,876
gram/mL. terlihat densitas secara teori lebih besar dibandingkan dengan
densitas menurut percobaan. Dapat disimpulkan bahwa produk yang
dihasilkan dalam percobaan ini hampir mendekati kemurnian. Kekurang
murnian amil asetat dapat pula diakibatkan oleh kurang sterilnya alat – alat
praktikum yang digunakan, sehingga menyisakan bahan – bahan lain yang
dapat mengganggu keakuratan data.
Pada percobaan diperoleh konversi amil asetat sebesar 44,21%
sementara menurut teori konversi amil alkohol sebesar 100% yang berarti
tidak ada amil alkohol yang tersisa karena bereaksi seluruhnya. Hal ini
disebabkan dalam percobaan, jumlah reaktan amil alkohol yang tersisa
banyak yaitu sebesar 0,106 mol. Sementara untuk yield atau perbandingan
mol produk dengan mol asam asetat mula-mula, dari teori didapat sebesar
21,8%. Tetapi berdasarkan percobaan yield yang didapat hanya sebesar
9,66%. Hal ini karena jumlah asam asetat yang tersisa pada percobaan
lebih besar daripada teori. Ini berarti konsentrasi yang bergeser ke kanan
27

berjalan kurang baik, sehingga jumlah amil asetat yang didapat tidak
sesuai dengan teori yaitu sebesar 24,7 gram dengan volume 28,196 mL.

Grafik Jumlah Tetesan Amil Asetat


1200

1000
Jumlah Tetesan (n)

800

600

400

200

0
0 10 20 30 40 50
Waktu (detik)

Gambar 16. Grafik Jumlah Tetesan Amil Asetat

Dari percobaan amil asetat ini juga didapatkan data jumlah tetesan
destilat yang masuk ke dalam erlenmeyer selama proses destilasi. Pada
grafik dapat dilihat bahwa saat menit kelima belas, jumlah tetesan
meningkat tajam tapi sepuluh menit kemudian mulai mengalami
penurunan hingga akhirnya hanya lima tetes amil asetat yang masuk ke
dalam erlenmeyer.

Anda mungkin juga menyukai