KIMIA
KIMIA
13 November 2020
Metil salisilat adalah sebuah senyawa organic dan merupakan sebuah ester. Ester
adalah sebuah kombinasi dari sebuah asam organic dan sebuah alcohol. Metil salisilat juga
dikenal sebagai minyak gandapura dan ditemukan secara alami didalam tanaman. Metil
salisilat digambarkan sebagai sebuah senyawa yang sangat aromatic, cairannya kuning agak
terang. Metil salisilat diperkirakan menjadi pelindung untuk tanaman yang menghasilkan
minyak. Dahulu, metil salisila dihasilkan dari destilasi ranting birchmanis dan tanaman
gandapura. Sekarang metil salisilat disintesis dan didapatkan dari esterifikasi asam salisilat
dengan methanol absolute. Metil salisilat dapat berupa cairan yang berwarna kuning atau
merah. Dapat berwarna merah. Dapat berwarna bening juga. Dalam air, metil salisilat
terlarut. Methanol adalah bagian dari metil salisilat dan gugus hidroksilnya bereaksi dengan
asam asetat. Hasilnya adalah asam asetilsalisilat yang dikenal sebagai aspirin (Irwandi,
2014).
Prinsip reaksi pembuatan methyl salisilat adalah esterifikasi yaitu reaksi antara asam
salisilat dengan methanol. Reaksi esterifikasi adalah suatu reaksi antara asam karboksilat
dan alkohol membentuk ester. Turunan asam karboksilat membentuk ester asam karboksilat.
Ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugus -CO2 R dengan R
dapat berupa alkil maupun aril. Esterifikasi dikatalisis asam dan bersifat dapat balik
(Fessenden, 1981).
Reaksi esterifikasi adalah suatu reaksi antara asam karboksilat dan alkohol
membentuk ester. Turunan asam karboksilat membentuk ester asam karboksilat. Ester
asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugus -CO2 R dengan R dapat
berupa alkil maupun aril. Esterifikasi dikatalisis asam dan bersifat dapat balik (Fessenden,
1981).
Ester dihasilkan apabila asam karboksilat dipanaskan bersama alkohol dengan bantuan
katalis asam. Katalis ini biasanya adalah asam sulfat pekat. Terkadang juga digunakan gas
hidrogen klorida kering, tetapi katalis-katalis ini cenderung melibatkan ester-ester aromatik
(yakni ester yang mengandung sebuah cincin benzen) (Clark, 2007).
Reaksi esterifikasi bersifat revesible untuk memperoleh rendamen tinggi dari ester itu,
kesetimbangan harus digeser kearah sisi ester. Satu Teknik untuk mencapai ini adalah
menggunakana salah satu zat pereaksi yang murah secara berlebihan. Teknik lain ialah
membuang salah satu zat pereaksi yang murah secara berlebihan. Teknik lain ialah
membuang salah satu produk dari dalam campuran reaksi (misalnya dengan destilasi air
secara ezeotropik). Dengan bertambahnya halangan sterik dalam za tantara laju
pembentukan ester akan menurun. Rendamen esternya pun berkurang. Ester adalah turunan
asam salisilat/ karboksilat yang gugus -OH dari karboksilnya diganti dengan gugus -OR dari
alcohol. Ester mengandung gugus karbonil dan satu ikatan ester dengan karbon karbonil.
Ester dibuat dari asam dan alcohol dari anhidrat asam dan alcohol (Drijen POM, 1979).
C. ALAT DAN BAHAN
Alat : Bahan:
- Penggiling kopi - 190 mL metanol
- Gelas kimia - 24 mL 98% asam sulfat
- Pengaduk (otomatis) - 50x500 mg pil aspirin
- Kertas saring - Air dingin
- Bola kaca padat - Magnesium sulfat
- Hot plate -
- Corong pemisah
- Statif
- Botol kecil
D. CARA KERJA
• Menghaluskan beberapa pil dengan penggiling kopi sampai menjadi
seperti bedak.
1
• Menaruh larutan ke dalam gelas kimia dan dididihkan sekitar 50% dari
volume meletakkannya di media panas dan memasang kipas untuk
6 mempercepat.
E. HASIL PENGAMATAN
No Penambahan zat Hasil pengamatan
1 25 gram aspirin yang telah Larutan keruh berwarna agak merah
dihaluskan + 190 mL metanol muda
2 Larutan + 25 mL asam sulfat Berwarna merah muda
(H2SO4)
3 Refluks selama satu jam Berwarna merah muda dan terdapat
endapan
4 Mendidihkan larutan Berwarna merah muda
5 Larutan + 100 mL air dingin dalam Warna merah muda mulai pudar dan
corong pemisah terdapat dua lapisan yaitu lapisan atas
(air) dan lapisan bawah (ester)
6 Lapisan ester + natrium bikarbonat Warna merah muda mulai pudar dan
(NaHCO3) terdapat dua lapisan yaitu lapisan atas
(air) dan lapisan bawah (ester)
7 Lapisan ester + magnesium sulfat Berwarna bening agak kekuningan
(MgSO4)
F. PEMBAHASAN
Sintesis metil salisilat menggunakan bahan aspirin dan methanol sebagai bahan dasar dan asam
sulfat sebagai katalis. Reaksi ini berprinsip pada esterifikasi, yaitu reaksi aspirin dengan
methanol dengan katalis asam sulfat pekat. Reaksi esterifikasi ini bersifat reversible, oleh karena
itu campuran reaksi adalah suatu campuran kesetimbangan dari pereaksi dan hasil reaksi.
Pada awalnya, setelah alat terpasang, serbuk aspirin dimasukkan ke dalam gelas kimia lalu
ditambahkan dengan methanol, kemudian ditunggu selama 1 jam. Campuran larutan seharusnya
berwarna bening, namun karena pewarna aspirin, larutan berubah warna menjadi merah muda.
Larutan kemudian disaring dan dimasukkan ke dalam labu didi dan larutan berubah menjadi
keruh. Larutan yang sudah disaring kemudian ditambahkan dengan asam sulfat sedikit demi
sedikit dan diaduk secara magnetis. Kondensor air dingin kemudian dihubungkan dan metanol
dipanaskan dengan menggunakan hot plate, lalu dipanaskan selama 60 menit. Metanol yang
keluar dari labu akan ditangkap oleh kondesor kemudian masuk kembali.
Metil salisilat diperoleh dari reaksi antara aspirin dan metanol dengan bantuan katalis asam
sulfat. Melalui pemanasan pada refluks, metil salisilatakan bereaksi terlebih dahulu dengan
katalis sehingga gugus karboksilatnya terprotonasi. Kemudian metil salisilat terprotonasi diadisi
dengan metanol dan terjadi transfer proton gugus karbonil. Pada keadaan ini larutan yang
terbentuk masih terlihat satu fasa (homogen) dan berwarna ungu muda.
H. DAFTAR PUSTAKA
Drijen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI: Jakarta
Fessenden, J.R. dan Fessenden, S.J. 1981. Kimia Organik. Erlangga: Jakarta
Ganiswara, G.S. 1995. Farmakologi dan Terapi Edisi IV. Universitas Indonesia: Jakarta
Supardan, dkk, 2006, Perancangan Pabrik Asam Salisilat dari Phenol. Jurusan Teknik
Kimia FTI Institut Teknologi Nasional : Bandung