1. Tujuan
Menghidrolisis metil salisilat menjadi asam salisilat
2. Latar Belakang
Hidrolisis adalah suatu reaksi kimia apa saja antara suatu
zat/senyawa yang menghasilkan air. Ada kation tertentu bersifat asam
dan anion tertentu bersifat basa dalam air. Ion-ion ini terhidrolisis
memberikan larutan yang bersifat asam lemah, asam lemah maupun
netral. Contoh, larutan air dari Ammonium Klorida, NH4Cl memberikan
larutan asam yang lemah karena ion NH4 bertindak sebagai suatu
asam, tetapi ion Cl- tidak bertindak sebagai basa.
3. Prosedur Kerja
Minggu pertama :
Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat larutan asam
sulfat sebanyak 200ml dengan mengencerkan asam sulfat pekat.
Kemudian ditimbang sebanyak 10gram NaOH dan dilarutkan kedalam
50ml air dan di dinginkan sampai suhu kamar. Setelah larutan NaOH
dingin dimasukkan 5 g metil salisilat secara hati hati kedalam labu alas
bulat 250ml berleher dua hingga terbentuk padatan putih (akan larut
bila dipanaskan). Ditambahkan 1-2 batu didih kedalam campuran untuk
mencegah terbentuknya buih pada saat larutan dipanaskan. Setelah itu
pasang kondensor refluks dan thermometer pada labu alas bulat lalu
panaskan larutan dan di didihkan selama 20 menit. Setelah larutan
dipanaskan lakukan pendinginan hingga suhu kamar kemudian
pindahkan ke dalam gelas kimia 250ml dan ditambahkan secara
perlahan-lahan asam sulfat 1M sampai campuran bersifat asam
(digunakan kertas pH hingga pH larutan <7). Setelah pH < 7,
tambahkan lagi 15ml asam sulfat 1M hingga terbentuk endapan asam
salisilat lalu dinginkan larutan kedalam bak es-garam hingga
temperatur sekitar 00C. Kemudian saring vakum menggunakan corong
Buchner dan kertas saring lalu dan tambahkan lagi asam sulfat 1M
kedalam filtrat, jika terbentuk endapan, saring sebagai fraksi kedua.
Kristal yang diperoleh dikeringkan pada cawan penguapan dan
dipanaskan pada suhu 600C sampai beratnya konstan.