ALPHOENIX15
by: Divisi Skill Lab
SKILL LAB DERMATOLOGI I
A. Identifikasi
Nama: Alamat:
Umur: . Pekerjaan:
Jenis kelamin: L/P Lain-lain:
Status perkawinan: K/TK
B. Anamnesis
1. Keluhan utama
a. Keluhannya apa, Pak? (jenis lesi)
b. Luka (efloresensi) nya dimana, Pak?
c. Rasanya bagaimana, Pak?
d. Sejak kapan sakitnya?
Lakukan anamnesis keluhan utama bersamaan dengan menulis status dermatologikus!!
2. Keluhan tambahan
a. Ada keluhan lain, Pak?
Pada beberapa penyakit ada gejala konstitusional ataupun prodromal. Tanyakan sedikit
tentang gejala ini (jika ada)
3. Riwayat perjalanan penyakit
Tanyakan riwayat penyakit sejak awal
a. Awalnya bagaimana pak lukanya, lalu menjadi bagaimana?
b. Sebelum luka, bapak ada pergi ke suatu tempat (misal hutan)/mengkonsumsi obat-
obatan tertentu/terpapar zat kimia/kena gigit serangga/dll?
4. Riwayat penyakit penyerta
a. Apakah bapak ada penyakit kencing manis?
b. Apakah bapak ada penyakit...? (imunosupresi sistemik yang lain)
5. Riwayat penyakit dalam keluarga
Tanyakan apakah ada penyakit genetik atau infeksi dalam keluarga
6. Riwayat pekerjaan (tetap, hobi, lifestyle)
7. Riwayat sosioekonomi
8. Riwayat higiene (personal, keluarga, lingkungan)
9. Riwayat kehidupan seksual (hanya ditanyakan jika kasusnya menyangkut masalah
kelamin)
C. Status Dermatologikus
Efloresensi primer: papul, nodul, vesikel, bula, pustul, makula, patch, plaque, wheal
Efloresensi sekunder: erosi, ekskoriasi, ulkus, krusta, skuama, kista, fissura,
likenifikasi, scar, striae
Hapalkan pengertian tiap eflorensensi (utamakan efloresensi yang ada di dalam foto)
1. Lokasi lesi: regional, regio
2. Morfologi lesi: jenis efloresensi.
Kalau lesinya polimorfik (misal: ada makula, ada juga patch), tulis lesi makula-patch
3. Warna lesi
4. Jumlah lesi
1 = soliter
2 = 2 buah
3 = 3 buah
>3 = multiple
5. Ukuran
Milier: sebesar kepala jarum pentul
Lentikuler: sebesar biji jagung
Numular: sebesar koin
Plakat: lebih besar dari numular, atau sebesar telapak tangan
6. Bentuk/susunan
Susunan
Linier: garis lurus
Sirsinar/anular: lingkaran atau bentuk cincin
Arsinar/arkuata: sabit
Polisiklik: pinggiran sambung menyambung (beberapa lingkaran yang menyatu)
Korimbiformis: lesi satelit, induk ayam dikelilingi anak ayam
Herpetiformis: vesikel berkelompok seperti pada herpes zoster
Retikular: jaring
Serpiginosa: penjalaran lesi ditandai diikuti penyembuhan pada bagian yang ditinggalkan
Irisformis: eritema bentuk lonjong dengan vesikel warna yang lebih gelap pada bagian
tengah
Targetoid: seperti target panah
Bentuk:
Irreguler: tak teratur
Reguler: teratur
Efloresensi vesikel-bulla: isinya apa (serous: bening; hemoragik: darah; pustulen: pus;
hipopion: pus sedikit yang mengikuti gravitasi), tegang atau kendur
Efloresensi skuama: tipis atau tebal, berminyak atau kering
Efloresensi krusta: warnanya apa (serous: kuning; darah: hitam; pus: hijau; obat: pink,
orange), tebal atau tidak, bisa dikelupas atau tidak
Kasus yang mungkin ditanya:
a. Vitiligo
Diagnosis Banding
Pitiriasis alba
Hipopigmentasi pasca inflamasi
Leukoderma
Sifilitik leukoderma
Tatalaksana
Topikal: kortikosteroid, imunomodulator, vitamin D3 analog
Sistemik: kortikosteroid, antioksidan
Fototerapi: PUVA, narrow band UVB
Prosedur bedah: graft
Psikologikal
Cosmetic Camouflage
b. Psoriasis
Tatalaksana
Topical
- Corticosteroids mild moderat
- Tars. Crude coal tar 2-5%.
- Dithranol (Anthralin). sangat iritan.
- Salicylic acid. 3-5%.
- Vitamin D3 analogue (Calcipotriol).
- Ultraviolet light. Artificial UVB, sunlight or narrowband UVB.
Systemic
Digunakan hanya erythrodermic, pustular dan arthropathic psoriasis
- Cyclosporine A
- Methotrexate
- Corticosteroids
- Acitretin PUVA
c. Pytiriasis Versicolor
Diagnosis Banding
Pytiriasis alba
Pytiriasis rosea
Seborrheic dermatitis
Vitiligo
Secondary syphilis
Pytiriasis Rubra Pilaris
Morbus Hansen
Tatalaksana
Topikal
- Selenium sulfie sampo 1,8%, atau losio 2,5%
- Ketokonazol 2% bentuk sampo
Sistemik
Untuk lesi luas, kambuhan, dan gagal dengan terapi topikal
- Ketokonazol 200 mg/hari selama 5-10 hari atau
- Itrakonazol 200 mg/hari selama 5-7 hari
Gambar kiri:
Regio nasolabial et periorbita: erosi-ekskoriasi dengan dasar eritem, multipel, irreguler,
diskret sebagian konfluen, ditutupi krusta kekuningan, tebal, sulit dilepaskan.
Gambar kanan:
Regio nasolabial: erosi-ekskoriasi dengan dasar eritem, multipel, irreguler, diskret
sebagian konfluen, ditutupi krusta kekuningan, tebal, sulit dilepaskan.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan gram dan kultur
Didapatkan kokus gram positif berbentuk seperti anggur (S. aureus).
Diagnosis Banding
Seborrheic dermatitis
Dermatitis atopi
Dermatitis kontak alergi
Epidermal dermatophyte infection
Varicella
Herpes zoster
Herpes simpleks
Ektima
Tatalaksana
Topikal
- Salap atau krim mupirocin untuk melepaskan krusta
Sistemik
- Eritromisin
- Azitromisin
Diagnosis Banding
Pemfigus vulgaris
Dermatitis herpetiformis
Tatalaksana
Kortikosteroid
Tetrasiklin
Dapsone
Eritromisin