Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

ESTERIFIKASI

DISUSUN OLEH :

Dynanti
Fadhillah Friscadanti
Nafisah Fatin H.
Salsabila Rahma A.

XII MIPA 5 - KELOMPOK 2


SMAN 20 BANDUNG

2018-2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subahanahu


Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh ibu Dra. Hj. Elin Ratna Wulan, guru pembimbing kimia
SMAN 20 BANDUNG.

Dalam penyusunan karya ilmiah ini tentunya tidak lepas dari pihak yang telah membantu kami, untuk
itu kami ucapkan terima kasih kepada:

1. Allah Subahanahu Wata’ala yang telah memberi kelancaran pada proses pembuatan karya ilmiah
ini
2. Guru pembimbing pelajaran kimia SMAN 20 BANDUNG

Semoga karya ilmiah kami yang telah selesai ini bermanfaat bagi semua pihak yang membaca, dan
apabila dalam penyusunan karya ilmiah ini terdapat kesalahan, kami mohon maaf yang setulus-
tulusnya.

Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan bagi kemajuan kami dimasa depan.

Wassalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatuh.

Bandung, 22 November 2018

Penyusun,

(Dynanti, Fadhillah, Nafisah, Salsabila)


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I

PENGETAHUAN

1.1. Latar Belakang Pengamatan


1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Pengamatan
1.4. Manfaat Pengamatan

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Ester
2.2. Esterfikasi

BAB III

METODE

3.1. Bahan
3.2. Alat
3.3. Cara Kerja
3.4. Hasil Pengamatan
3.5. Pertanyaan

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
4.2. Jawaban
4.3. Penutup

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENGETAHUAN

1.1 Latar Belakang Pengamatan


Ester merupakan senyawa yang penting dalam industri dan secara biologis. Ester merupakan
turunan asam karboksilat. Pada ester, gugus – OH asam karboksilat (RCOOH) diganti menjadi gugus
–R (alkil) sehingga membentuk ester dengan rumus RCOOR.
Ester terdapat pada hampir semua makhluk hidup terutama tumbuh-tumbuhan. Ester mempunyai
sifat kimia yang sangat khas, yaitu berbau cukup menyengat terutama berbau harum, sehingga ester
banyak diproduksi oleh makhluk hidup untuk menarik lawan jenis maupun untuk membantu
metabolisme dan aktivitasnya. Pada tumbuh-tumbuhan, ester digunakan untuk menarik serangga
sehingga membantu penyerbukan. Dalam tumbuhan, bau ester tersebut berasal dari campuran yang
kompleks ester volatil.
Oleh karena sifatnya itu, ester banyak dimanfaatkan manusia, baik yang diekstrak langsung dari
tumbuh-tumbuhan dan hewan, ataupun disintetis melalui reaksi-reaksi kimia.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana proses terjadinya reaksi pembuatan ester (esterfikasi) ?
 Apa manfaat ester bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan Pengamatan


 Untuk mengetahui reaksi pembuatan ester (esterifikasi).
 Untuk mengetahui manfaat ester dalam kehidupan sehari-hari.

1.4 Manfaat Pengamatan


Kita dapat mengetahui dan melaksanakan proses esterfikasi (reaksi pembuatan ester) serta
mengetahui dasar teori mengenai esterfikasi tersebut secara teoritis.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Ester
Ester merupakan senyawa yang penting dalam industri dan secara biologis. Dalam kimia, ester
adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui penggantian satu (atau lebih) atom hidrogen
pada gugus hidroksil dengan suatu gugus organik (biasa dilambangkan dengan R').

Kegunaan Ester :

- Senyawa ester dengan rantai pendek (ester yang berasal dari asam karboksilat dan alkohol suku
rendah) banyak terdapat dalam buah-buahan yang menimbulkan aroma dari buah tersebut,
sehingga disebut ester buah-buahan. Senyawa ester ini banyak digunakan sebagai penyedap atau
esens.
- Amil asetat banyak digunakan sebagai pelarut untuk damar dan lak.
- Esterifikasi etilen glikol dengan asam bensen 1.4 dikarboksilat menghasilkan poliester yang
digunakan sebagai bahan pembuat kain.
- Ester yang berasal dari gliserol dengan asam karboksilat suku rendah atau tinggi (minyak dan
lemak). Digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan sabun dan mentega (margarin).
- Ester dari alkohol suku tinggi dan asam karboksilat suku tinggi, ester ini disebut lilin (wax), lilin
ini berbeda dengan lilin hidrokarbon (lilin parafin). Kegunaannya ialah untuk pemoles mobil dan
lantai.

Ester atau alkil alkanoat, adalah senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi -COO- dan rumus
umum CnH2nO2. Ester diberi nama alkil alkanoat, dimana alkil adalah gugus karbon yang terikat
pada atom O (gugus R) dan alkanoat adalah gugus R-COO-. Adapun rumusan penentuan tata nama
ester didasarkan pada beberapa hal:

- Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus alkanoat.


- Penomoran dimulai dari atom C pertama yang terikat pada atom O.

Rumus penentuan tata nama senyawa ester secara umum adalah:

(no.cabang) (nama cabang) (nama rantai induk)

Ester memiliki beberapa sifat, yaitu:

1) Sifat Fisis
o Lebih polar dari eter tapi kurang polar dibandingkan alcohol.
o Semakin panjang rantainya, ester semakin tidak larut dalam air.
o Dalam ikatan hidrogen, ester berperan sebagai akseptor hidrogen, tapi tidak dapat berperan
sebagai donor hydrogen.
o Lebih volatil dibandingkan asam karboksilat dengan berat molekuler yang sama.

2) Sifat Kimia
o Dapat mengalami hidrolisis.
o Dapat mengalami reaksi penyabunan.

Reaksi-reaksi ester:

1. Hidrolisis
Ester terhidrolisis dalam suasana asam membentuk alkohol dan asam karboksilat.Reaksi hidrolisis
ini merupakan kebalikan dari reaksi esterifikasi / pembentukan ester. Adapun reaksinya dapat ditulis
sebagai:
CH3-COO-C2H5 + H2O → CH3COOH + C2H5OH

2. Saponifikasi / penyabunan
Ester, khususnya ester lemak dan minyak, dapat bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH atau
KOH menghasilkan sabun.Reaksi ini disebut saponifikasi atau penyabunan.Hasil samping reaksi ini
adalah gliserol.
Berdasarkan jenis asam dan alkohol penyusun, ester dapat dikelompokkan dalam 3 golongan,
yaitu ester buah-buahan, lilin, serta lemak dan minyak.Berikut adalah ketiga golongan tersebut:
 Ester buah-buahan
Ester dari asam karboksilat suku rendah dengan alkohol suku rendah akan membentuk ester
dengan 10 atau kurang atom C. Ester ini pada suhu kamar akan berbentuk zat cair yang mudah
menguap dan memiliki aroma khas yang harum. Karena banyak ditemukan di buah-buahan atau
bunga, ester jenis ini disebut sebagai ester buah-buahan. Contohnya adalah:
- Etil format beraroma rum
- Isopentil asetat beraroma pisang
- Etil butirat beraroma nanas
- Metil salisilat beraroma sarsaparilla
- Propil asetat beraroma pir
- n-Oktil asetat beraroma jeruk manis
- Metil butirat beraroma apel
 Lilin
Lilin atau wax adalah ester dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol berantai
panjang juga. Beberapa jenis lilin tersebut contohnya:
- Lilin lebah dari sarang lebah memiliki rumus C22,25H47,51COOC32,34H65,69
- Spermacet dari rongga kepala ikan paus memiliki rumus C15H31COOC16H33
- Carnacauba dari daun palem Brazil memiliki rumus C25,27H51,55COOC30,32H61,65

Namun perlu diperhatikan bahwa lilin yang dimaksud di sini bukan lilin yang sering dipakai
ketika mati lampu ya, karena lilin tersebut termasuk golongan hidrokarbon parafin, bukan ester.

 Lemak dan minyak


Lemak merupakan ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi.Lemak
merupakan salah satu golongan ester yang paling banyak terdapat di alam.Adapun contoh lemak
adalah lemak sapi, sedangkan contoh minyak adalah minyak jagung dan minyak kelapa.Apa yang
membedakan lemak dan minyak? Lemak pada suhu kamar memiliki bentuk padat sedangkan
minyak berbentuk cair, serta lemak bersumber dari hewan sedangkan minyak bersumber dari
tumbuhan.

2.2 Esterifikasi

Ester dibuat dari asam karboksilat dan alcohol melalui reaksi esterifikasi dengan bantuan katalis
H2SO4 pekat. Esterifikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah; struktur molekul dari
alkohol, suhu proses dan konsentrasi katalis maupun reaktan. Reaksi esterifikasi sebenarnya
merupakan reaksi kesetimbangan.

Reaksi esterifikasi bersifat reversible (bolak-balik). Untuk memperoleh rendemen tinggi dari ester
itu, kesetimbanghan harus di geser kearah sisi ester.

Laju esterifikasi suatu asam karboksilat bergantung terutama pada halangan sterik dalam alkohol
dan asam karboksilatnya. Kuat asam dari asam karboksilat hanya memainkan peranan kecil dalam
pembentukan ester. Untuk alasan sterik, urutan reaktivitas alkohol untuk reaksi esterifikasi adalah
metanol > alkohol 1° (primer) > alkohol 2° (sekunder) > alkohol 3° (tersier).
BAB III
METODE

3.1 Bahan
 Asam asetat glasial
 Etanol
 Asam salisilat
 Metanol
 Asam sulfat pekat
 Aquades

3.2 Alat

 Pembakar spiritus
 Kaki tiga
 Kawat kasa
 Gelas kimia 250 mL
 Tabung reaksi tahan panas
 Penjepit tabung
 Gelas ukur 10 mL
 Pipet tetes
 Termometer

3.3 Cara Kerja

1. Masukkan ke dalam tabung reaksi 3 mL asam asetat glasial dan 3 mL etanol.


2. Tambahkan 20 tetes asam sulfat pekat ke dalam tabung reaksi.
3. Masukkan tabung reaksi ke dalam penangas air selama 10 menit. (Perhatikan suhu air
jangan sampai melebihi 70oC!).
4. Kemudian, baui aroma yang dihasilkan dari percobaan.
5. Lakukan langkah yang sama untuk bahan nomor 3 dan 4. (Asam salisilat cukup ambil 1
sendok spatula).
6. Tulislah hasil pengamatan pada tabel.
3.4 Hasil Pengamatan

No. Pengamatan Hasil Pengamatan


1. Campuran asam
Berwarna bening.
asetat, etanol, asam
Tidak ada endapan.
sulfat
Sebelum Warna bening.
dipanaskan Berbau seperti cuka.
Tidak ada perubahan warna (tetap bening).
Setelah dipanaskan
Bau nya seperti balon tiup gel.
2. Campuran asam
Berwarna ungu bening.
salisilat, metanol,
Terdapat endapan.
asam sulfat
Warna ungu bening.
Sebelum
Endapan hilang karena sebelumnya di larutkan (dikocok).
dipanaskan
Tidak berbau
Tidak ada perubahan warna (tetap ungu bening)
Setelah dipanaskan Tidak ada endapan.
Berbau seperti balsem.

3.5 Pertanyaan

1. Tuliskan persamaan reaksi dari percobaan yang dilakukan!


2. Tuliskan sifat fisika dan kimia ester!
3. Tuliskan beberapa manfaat ester dalam kehidupan sehari-hari!
4. Sebutkan minimal 5 jenis ester alamiah yang terdapat pada buah-buahan atau bunga!
5. Berdasarkan soal nomor 4, tuliskan bahan baku pembuatan disertai persamaan reaksinya!
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan campuran Etanol, Asam Asetat dan Asam Sulfat pekat sebelum
dipanaskan aromanya menyengat seperti cuka, namun setelah dipanaskan aromanya wangi seperti
balon tiup gel. Sedangkan Campuran Methanol, Asam Salisilat dan Asam Sulfat pekat sebelum
dipanaskan tidak beraroma dan setelah dipanaskan aromanya seperti bau balsam (sarsaparila).
Didapatkan hasil campuran larutan tersebut tidak menyatu, dan tercium bau asam yang
menyengat dari larutan. Karena reaksi berlangsung lambat dan dapat balik (reversibel), ester yang
terbentuk tidak banyak. Bau khas ester seringkali tertutupi atau terganggu oleh bau asam. Sebuah cara
sederhana untuk mendeteksi bau ester adalah dengan menaburkan campuran reaksi ke dalam sejumlah
air di sebuah gelas kimia kecil. Selain itu dalam pembuatan ester, suhu sangat mempengaruhi
reaksinya.

4.2 Jawaban
1. Reaksi 1 :
CH3-CH2-OH + CH3COOH + H2SO4 pekat → CH3-COO-C2H5 + H2O
Etanol  + Asam Asetat +  asam sulfat pekat Etil Asetat + air

Reaksi 2 :

CH3-OH + C7H6O + H2SO4 pekat → C8H8O3 + H2O     

Metanol + Asam Salisilat + asam sulfat pekat Metil Salisilat + air

2. Sifat Fisika Ester
a. Molekul ester bersifat polar.
b. Titik didih ester terletak antara keton dan eter dengan massa molekul relatif yang hampir
sama.
c. Ester dengan massa molekul relatif rendah larut dalam air.
d. Ester dengan sepuluh karbon atau kurang berupa cairan yang mudah menguap dan baunya
enak seperti buah-buahan.

Sifat Kimia Ester
a. Mengalami reaksi hidrolisis
b. Mengalami reaksi reduksi
c. Bereaksi dengan ammonia
d. Transesterifikasi
e. Bereaksi dengan pereaksi Grignard

3. Kegunaan ester dalam kehidupan sehari-hari :

a. Untuk essen (sebagai pengharum).


b. Untuk bahan pembuatan sabun.
c. Untuk pembuatan margarine.
d. Untuk bahan pembuatan lilin.
e. Untuk pembuatan benang.
f. Untuk obat penghilang rasa sakit.
g. Untuk pelarur untuk dammar dan lak.
h. Untuk bahan pembuatan cat kuku.
i. Untuk bahan pembuatan parfum.
j. Untuk pembuatan cat
k. Untuk pembuatan lem

4. Jenis ester alamiah pada buah-buahan dan bunga :


a. ETIL BUTIRAT (buah nanas)
b. OKTIL ETANOAT (Buah Jeruk) 
c. ETIL NONANOAT (Buah Anggur)
d. METIL PENTANOAT (Bunga Mawar)
e. PROPIL BUTANOAT (Buah Mangga)

5. Bahan baku pembuatan ester alamiah berdasarkan nomor 4:


a. ETIL BUTIRAT (Buah Nanas)

b. OKTIL ETANOAT (Buah Jeruk)

c. ETIL NONANOAT (Buah Anggur)

d. METAL PENTANOAT (Bunga Mawar)


e. PROPIL BUTANOAT (Mangga)

4.3 Penutup
Dalam melakukan praktikum ini penting memperhatikan prosedur kerja untuk ketepatan hasil
praktikum agar hasilnya tidak salah, serta tidak terjadi pengulangan. Selain itu dengan praktikum
ini diharapkan siswa dapat memahami materi dan membuat praktikum ester sendiri. Menyadari
bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details
dalam menjelaskan tentang laporan di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
LAMPIRAN

SEBELUM
DIPANASKAN

SETELAH
DIPANASKAN
DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/documents/laporan-praktikum-kimia-organik-reaksi-
esterifikasilengkap.html

http://sumanmaruli95.blogspot.com/2014/11/reaksi-pembuatan-esterifikasi.html

https://zonesupernova.blogspot.com/2016/05/laporan-praktikum-kimia-dasar-ester.html

https://analisismu.blogspot.com/2016/09/laporan-praktikum-kimia-dasar-ester.html

https://www.kuliahkechina.com/laporan-praktikum-kimia-esterifikasi/

http://rudysmokers.blogspot.com/2014/05/laporan-praktikum-kimia-reaksi.html

http://www.nafiun.com/2013/09/sifat-fisika-dan-sifat-kimia-ester.html

http://pengetahuanalatkimia.blogspot.com/2017/04/kegunaan-asam-karboksilat-dan-ester.html

http://kimiaorganiksmakma20163a15.blogspot.com/2016/10/senyawa-ester-yang-terdapat-pada-
buah.html

Anda mungkin juga menyukai